[Ficlet] Unrequited Love

Unquirated-Love

UNREQUITED LOVE

 

Title: Unrequited Love

 

 

Author: Priskila

 

 

 

Length: Oneshoot

 

 

Rating: PG-13

 

 

Genre: Angst, Sad, Regret

 

 

Cast: Oh Sehun, Seo Joo Hyun, Kim Jong In

 

 

Pairing: Find it by yourself

 

 

Disclaimer: Para tokoh dalam fanfic ini adalah ciptaan Tuhan dan milik orang tua serta agensi. Aku tidak punya hak atas mereka. Saya hanya meminjam nama dan penggambaran fisik milik mereka. Namun, jalan cerita murni milik saya. Dimohonkan untuk tidak mengbash atau memplagiat isi fanfic ini.

 

 

A/N: Haloo~ Priskila disiniii *teriak pake toa* *hening* *nangis di pojokan* #abaikan-_-

Ini Fanfic pertama aku sebenarnya sih. LoveAddict tadi itu yang kedua malah-_- Aku salah urutan posting._.v

Disini mungkin alurnya kecepatan, atau tidak jelas. jadi mohon dimaklumi. Sebenarnya ini tidak bisa dibilang OS, karena pendek banget-_- Ficlet mungkin? Tapi itu tidak penting juga *plak*

Setelah membaca ini, ada yang berniat sequel? Ditampung dulu yaa~ Soalnya belum rampung semua ><

 

 

 

“Pagi Sehun-ah!”

 

 

 

Sehun memandangi Seohyun yang berada di depan bangku – mejanya dengan senyum mengembang. Lelaki itu sangat bahagia ketika melihat sahabat yang kini merangkap sebagai orang yang disukainya menyapanya penuh semangat. “Pagi juga, Seohyun-ah!” balas Sehun cepat.

 

Baca lebih lanjut

‘I Love My Rival’ [Part 8]

halo teman semua…

author udah kembali lagi nih dengan ‘I Love My Rival’ Part 8

mianhae ya, author udah agak lama bahkan mungkin lama banget gak post

author cuma lupa dan kecapekan. Apalagi selama libur itu author gunakan sebagai refreshing

hehehe…

mianhae

sekarang kita lanjut ya..

dan, RCLnya pliss.. tolong banget. Bukan minta imbalan, tapi tolong donk dihargai pekerjaan para author. Kami juga butuh dukungan. Tolong banget

ya.. mari kita saksikan! I LOVE MY RIVAL…!!!

 

Main Cast: Seohyun SNSD, Kyuhyun Super Junior, Donghae Super Junior

Cast: Yuri SNSD, Yoona SNSD, Jessica SNSD, Yesung Super Junior, Heechul Super Junior, and other cast

Genre: Friendship, Romance, *dan lain – lain, hehehe… author juga bingung

Length: ???

 

WARNING!!!

PLEASE, DON’T BASHING OR SHARE THIS FF

IF YOU NOT LIKE THIS FF, DON’T READ

DON’T LIKE THIS COUPLE, DON’T READ

 

____ Let’s reading____

SeoHyun POV

Hari ini badanku cukup pegal. Mungkin karena kemarin terlalu lama berkencan dengan Kyuhyun oppa ya.. hmm, mungkin saja. Hehehe… kulirik jam dinding yang bergantung di kamar, sekarang sudah jam  7. Hari ini juga kebetulan hari minggu. Jadi aku punya waktu untuk istirahat dan meditasi. Aktivitas yang dapat melepas lelahku. Kuambil mp3 berwarna putih milikku, lalu memutar lagu tenang. Hanya sebuah music dengan kicauan burung dan bunyi aliran air yang dapat membuat perasaan tenang. Hufft.. lega sekali rasanya.

 

“Seohyun… ayo sarapan!” suara Taeyeon eomma cukup mengganggu meditasiku hari ini. Padahal lagi enak-enaknya.mematikan lagu alam merdu yang sedang terputar. Dengan malas, kini aku beranjak dari tempat tidurku dan menuju ke ruang makan.

 

“Seohyunnie..! aku punya berita baik!!” kata Yoona eonni  semangat saat aku duduk di kursi meja makan. Berita baik apa? Tapi kalau melihat dari wajah eonni yang ceria, seperti emang baik.

 

“apa?” tanyaku tanpa mengalihkan pandanganku dari roti yang sedang diselai.

 

“aku akan melakukan fitting baju wedding sebentar..” ucapnya lagi. Aku terlonjak kaget, baju wedding? Secepat itukah eonni dan Yesung oppa akan menikah.   Kulirik eomma dan appa, mereka tersenyum. “ba..baju wedding? MENIKAH?!” seruku hingga membuat Yoona eonni harus agak menjauh karena suaraku yang keras. Dia mengangguk senang, “aku dan Yesung oppa akan menikah, minggu depan”

 

“APAAAA!!!” kenapa hal begini tidak diberitahukan padaku dari awal. Minggu depan eonni akan menikah!

~~~~~

“aisshh.. eonni, kenapa harus aku yang menemani eonni fitting baju. Kenapa bukan Yesung oppa saja? Yang menikah siapa sih?!” gerutuku di dalam mobil. Disebelahku ada Yoona eonni yang tengah senyum senyum tidak jelas, dia terlalu senang karena dilamar Yesung oppa. Aku masih kesal, eonni dilamar Yesung oppa tapi tidak memberitahukan hal ini padaku, yang lebih mengesalkan aku eomma dan appa tau akan hal ini dan tidak memberitahukan padaku.

 

“bawel kau! Yesung oppa kan sudah disana..” ujar Yoona eonni, lalu menggetok kepalaku dengan kepalan tangannya.

 

“aww…kenapa dia tidak menjemput eonni?!” kataku dengan membalas getokan eonni.

 

“aaa…dia sibuk~”

~~~~

“Yesung oppa…!!!” seru Yoona eonni saat kami sudah tiba dibutik khusus baju pernikahan. Banyak wedding dress yang dipajang di patung. Baju – bajunya beragam, ada yang panjangnya selutut, sampai menutupi kaki, bahkan ada juga yang ekor belakangnya sepanjang 5 meter. Semoga saja eonni tidak memilih yang panjang sekali itu, pasti sangat ribet jika menggunakannya.

 

“Jagiya…” mereka pun berlari slow motion lalu saling berpelukan seperti sudah tidak pernah bertemu selama 10 tahun. “oppa… I miss you” ucap Yoona eonni lalu mengecup pipi Yesung oppa, sehingga membuat Yesung oppa agak salah tingkah. Maklum dehh.. ~_~

 

“ehhm… uhukk” aku berpura-pura batuk agar tidak terlalu berlama – lama melihat acara yang menyedihkan ini. Yoona eonni dan Yesung oppa melepas pelukannya. Yoona eonni sekarang malah mendelik tajam ke arahku, seakan aku menganggu mereka. Aku hanya dapat mengangkat kedua bahuku lalu melihat ke tempat lain. “Seohyunnn…” begitulah geramnya.

 

“hmm… b-brings the boys out, b-brings the boys out” untuk menghindari kesalahan, aku menyanyi-nyanyi tidak jelas. Yesung oppa hanya cengingiran melihat tingkahku.

“dasar..” kata Yoona eonni tapi untung saja Yesung oppa mengerti, dia segera merengkuh pundak Yoona eonni dan membuat amarah Yoona eonni agak mereda.

 

“jagiya… kau mau coba baju pernikahan yang mana?” tanya Yesung oppa mengalihkan pembicaraan. Yoona eonni langsung antusias ketika ditanya, dia segera menuju baju – baju  pernikahan yang menurutku cukup bagus, ya maklum.. selera kami sama, tapi tidak untuk asmara. Aku menghembuskan nafas lega, untuk melepas bosan, aku juga pergi ke arah mini dress yang sepertinya menarik.

 

Kuamati satu per satu desain baju – baju ini. Cita-cita lamaku, hehhee.. aku dulu juga bercita –cita menjadi designer atau pengusaha butik, tapi sayang, sekarang aku lebih tertarik pada bidang seni. Ada satu mini dress yang menarik perhatianku, dress yang berlengan yang sangat manis. Berwarna cream kecoklatan, yah bisa dibilang warna gold muda gitu yang ada layer bersusun, dengan bawahan berwarna hitam polkadot putih, pitanya sebagai ikat pinggang juga semakin membuat penampilan dress ini begitu manis. Aku jadi ingin beli baju ini.

 

 

“sepertinya jika kau menggunakan dress ini akan begitu cantik..” sebuah suara mengagetkanku. Aku segera berbalik karena suara itu sepertinya dari belakangku.

 

“k..kau..” sungguh! Aku sangat terkejut dengan keberadaannya. Senyumnya, wajahnya, apalagi matanya.. dia.. MINHO

“annyeong hyunnie.. kau tidak berubah ya. Tambah cantik..” ucap Minho. Aku terdiam. Aku tidak bisa menjawab. Pikiranku berpikir kencang, Minho,, masa laluku yang kelam, orang yang tidak ingin aku temui lagi, musuhku, orang terkejam yang pernah kutemui.. kini dia.. muncul di hadapanku.

 

“hyunnie-ah..” dia mengibas-ngibaskan tangannya di depan wajahku. Aku menggeleng cepat. Wajahku berubah menjadi pucat pasi. Ingin sekali aku pergi dari hadapannya, tapi entah kenapa kakiku tidak bisa bergerak. Aku seperti patung hidup sekarang. “hyunnie…jawablah”

 

“pergi..” kata  itu begitu saja meluncur dari mulutku. Aku berteriak sekencang – kencangnya. “pergi… pergi… PERGI” kataku lagi. Aku jatuh terduduk, kututup kedua mataku dengan satu tangan lalu tangan yang satu lagi kugunakan untuk mendorongnya. “hyunnie-ah… jangan begini hyunnie. Hyunnie..” pintanya mencoba mendekatiku yang rapuh. Kusingkirkan tangannya yang mencoba memegang kedua pundakku. “AKU BENCI KAU! PERGI!!!” teriakku lagi

 

Kini, Yoona eonni dan Yesung oppa mendekati kami berdua. Begitu juga semua orang, mereka melihat kami dengan tatapan bingung, merasa aneh, dan sebagainya. Tidak kupedulikan. Yang kupedulikan sekarang cara membuatnya pergi dari hadapanku. Aku tidak ingin dia ada, aku ingin dia pergi sekarang juga dan selamanya. “Seohyun… kenapa ka.. minho” aku bisa menebak, Yoona eonni juga kaget dengan kehadiran Minho sekarang. Bagaimana tidak? Orang ini dulu mencoba menodaiku, menodai dongsaeng Yoona eonni. Apakah tidak kaget melihat orang yang berusaha menodai orang yang kita sayangi kini berada di depan kita? Pasti sangat kaget dan rasa benci itu kembali.

 

“buat apa kau ada disini?!” kata Yoona eonni sinis. Dari sorot matanya, dapat dipastikan dia membenci dan marah kepada orang didepannya. Yesung oppa membantuku untuk berdiri, dia berbisik, “dia itu Minho..?” aku mengangguk pelan. Sepertinya Yoona eonni pernah menceritakan siapa itu Minho, karena Yesung oppa seakan mengerti akan keadaan karena adanya Minho.

 

“wae? Ibuku pemilik butik ini.. dan, aku bisa bebas berada disini. Tapi, kenapa kalian melihatiku seperti itu. Kalau aku ada salah, aku minta maaf” ucap Minho dengan tatapan selembut mungkin. Kalau ada salah?! Dia sangat salah. Dasar, masih sempat – sempatnya dia berpikir kalau dirinya itu suci, tidak memiliki kesalahan apapun. Menyebalkan..

 

“tidak punya salah.. cihh… KAU SUCI SEKALI KAH” emosi Yoona eonni meluap. Dia tidak tahan melihat tingkah Minho yang berlaku seakan tidak pernah ada yang salah terjadi di antara kita semua. Minho tersenyum, tapi senyum itu lebih kugambarkan seakan senyum Lucifer. Terlihat manis namun licik, itulah Minho. Dia orang bejat!

 

“Yoona eonni…” dia berusaha bicara namun omongannya dipotong oleh Yoona eonni

 

“aku bukan kakakmu. Aku… membencimu, aku ini musuhmu. Musuh adikku adalah musuhku. Dan ini butik eommamu.. ohh,, bagus, tapi sayang aku tidak berselera memakainya karenamu, Choi Minho. Ayo Seohyun/Oppa” ucap Yoona eonni lalu menarikku yang masih menangis. Aku bukan sedih karena Minho dimarahi Yoona eonni, hanya.. aku terlalu membencinya hingga harus menangis. Aku bukan tipe orang yang akan menggunakan cara kekerasan, aku lebih lemah, aku hanya bisa menangis.

 

“hyunnie-ah… jangan pergi” dia mencoba memegangi tanganku tapi Yoona eonni memukul tangannya hingga dia melepas pegangannya. Dalam mobil, aku menangis. Aku kembali mengingat itu, mengingat masa indah yang seakan jebakan yang dibuat Minho.

 

Flashback

 

“hyunnie…? Ini buatanmu?”dia menatap bingung syal biru muda yang kini melingkar di lehernya. “Aku semalaman membuat syal ini. Kalau tidak percaya, tanya saja Yoona eonni, eomma, dan appa. Mereka malah marah karena aku begadang” kataku sambil tersipu malu, karena dia kini tengah tersenyum manis. Senyum yang sangat aku senangi.

 

“pantas saja hangat.. yang membuatnya saja sangat hangat. Gomawoyo hyunnie…” kupastikan wajahku memerah saat ini. Pipiku memanas karena ucapannya, aku senang sekali dia menyenangi syal buatanku.

CUP ***

Dia mencium kilat pipiku. Aku cukup terkejut, namun rasa senang kini menyelimuti hatiku. Hatiku bergejolak senang, dicium pangeran, apa tidak senang? Pasti sangat!

 

Dalam hati aku berkata “saranghae” tapi sayang, itu hanya dapat kuucapkan dalam hati, tidak secara langsung. Huh! Seo Joo Hyun, pengecut!

 

End flashback

 

Saranghae? Itu kata yang ingin kuucapkan. Namun, jika melihat wajahnya kini, ingin rasanya kuludah dan kuremukkan. Tapi itu tidak bisa, aku yeoja lemah. Yeoja yang hanya bisa menangis dan menangis.

 

“berhentilah menangis~ buat apa kau tangisi namja seperti dia?! Tidak berbobot!” Yoona eonni membentakku karena air mataku terus mengalir di pipi. Air mata ini tidak kuinginkan untuk keluar tapi, ini seperti secara spontan keluar. Sebegitu bencikah diriku hingga harus menangis karenanya, atau.. apa aku memang masih…. AAAA!!! Itu tidak mungkin!

 

“sudahlah Yoong.. dia mungkin masih terpukul” lerai Yesung oppa melihat kekesalan Yoona eonni, aku bersyukur karenanya. Dia memang cocok menjadi kakak iparku, dia selalu membelaku, juga.. dia sepadan dengan Yoona eonni. Yoona eonni memang agak kasar, tapi jika dibilangi oleh Yesung oppa, pasti Yoona eonni akan patuh.

 

“oppa~ dia itu..”

 

“sudahlah.. urusan anak muda!”

 

“aku kesal bukan karenanya. Tapi, aku jadi tidak membeli baju di butik itu karena ternyata milik eomma namja jahat itu. Padahal aku ada menyukai salah satu baju disana..” ucapan Yoona eonni jadi malah mengesalkanku. Kukira dia marah karena aku menangis, tapi ternyata.. karena ada minho dia jadi tidak bisa membeli baju kesukaannya. Parah..!

 

“ya ampun Yoona.,,, sudahlah. Nanti kuantar kau ke butik teman eommaku. Kebetulan dia itu lagi di Paris, jadi baju – bajunya itu asli buatan Paris”

 

“waa.. Paris! Aku mau!” ucap Yoona eonni girang. Aku malah semakin kesal, tapi bagusnya, aku berhenti menangis karena ucapannya.

 

The hope is love

Love love Oo..

The hope is

 

“Seohyunnie!!!” suara Kyuhyun oppa dari seberang sangat menyakitkan telingaku. Aku belum sempat berbicara, dia sudah berbicara dari sana. Sadis…

 

“kenapa oppa?” tanyaku dengan suara sepelan mungkin namun masih dapat jelas didengar Kyuhyun oppa. Aku tidak mau Yoona eonni mendengar pembicaraanku lewat telepon, untung saja di mobil sedang terputar lagu beat yang keras, jadi Yoona eonni sulit mendengar dengan jelas pembicaraanku.

 

“kenapa suaramu pelan sekali.. aku nyaris tidak mendengar tau” protes Kyuhyun oppa. Aku merenggut kesal, kenapa dia harus bertanya hal tidak penting seperti itu? Tidak taukah dia aku bisa digoda Yoona eonni karena berteleponan dengan Kyuhyun oppa.

 

“aissh oppa.. aku sedang dimobil. Jadi tidak bisa berbicara keras. Sudahlah.. kenapa oppa meneleponku?”

 

“aku ingin mengajakmu ke rumah. Ada hal yang ingin kuberitahukan. Tunggu aku jam 7 nanti ya.. aku jemput nanti” belum lagi sempat aku berbicara, dia menutup telepon. Dasar! Apa dia irit pulsa. Sebentar sekali dia berbicara. Dasar pelit!!!

 

“ahhh… Kyuhyun oppa~” Yoona eonni kini mulai lagi. Dia menyebutkan nama Kyuhyun oppa. Apa tadi dia tau kalau yang menelepon adalah Kyuhyun oppa? Ahh.. tidaak!! “eonni…!” kesalku sambil ngambek.

 

“Kyuhyun oppa~” mulai lagi. Kini dia berbuat seakan akan Yesung oppa adalah Kyuhyun oppa. “Seohyunnie~” SHOCK! Yesung oppa juga ikut menggodaku dengan membalas perkataan Yoona eonni. Tidakk!! Dimana Yesung oppa calon kakak iparku yang akan membelaku saat digoda Yoona eonni?!

 

“ANDWEEE!!!!”

 

~~~~

“eonni,,, aku tidak mau” pintaku mencoba agar tidak terus – terusan dijadikan boneka Barbie oleh Yoona eonni. Bagaimana tidak., dia tau Kyuhyun oppa akan mengajakku ke rumahnya. Oleh sebab itu, dia menyuruhku berdandan cantik layaknya seorang putri. Dia berkata, Kyuhyun oppa akan mengajakku ke lembaran yang lebih serius. Yang benar saja!

 

“eonni… jangan terlalu menor !” aku menolak. Soalnya, eonni sekarang tengah memberikan eye shadow pada kelopak mataku. Aku benci eye shadow, cukup bedak tipis saja kan. “seo-ah, ini supaya kau terlihat cantik di depan Siwon ahjussi, appanya Kyuhyun”

 

“eonni…!eonni berlebihan ah. Kyuhyun oppa itu hanya mengajakku ke rumahnya, bukan untuk bicarain soal..”

 

“pertunangaaaann~” potong Yoona eonni sebelum aku menyelesaikan bicaraku. Pipiku bersemu merah. Entah apa yang kupikirkan, tapi sejak Yoona eonni mengatakan pertunangan, aku jadi berpikiran soal itu. Mungkinkah Kyuhyun oppa akan mengajakku bertunangan? Kurasa itu tidak mungkin. Mungkin hanya dinner biasa saja.

 

Tak lama kemudian, penampilanku sudah berubah 180o oleh Yoona eonni. aku kini mengenakan dress berwarna soft pink yang cukup manis. Ya.. aku cukup menyukai styleku saat ini. Aku memandangi penampilanku di cermin seraya sedikit berputar – putar agar merasa lebih cocok, ya… aku jujur, aku agak merasa kurang cocok dengan pakaian ini.

 

“Seohyun.. Kyuhyun sudah menunggumu!” seru Yoona eonni serta membuka pintu kamarku sedikit.

 

“aaa.. kau itu sudah cantik kok” goda eonni ketika melihatku sedang bercermin. Aku malu sekali, aku kedapatan sedang berkaca. “eonni-ah” kesalku malu.

 

“sudahlahh… cepat keluar! Mau kau kupanggil Kyuhyun untuk masuk ke dalam kamar?!”

 

“EONNI!!!”

~~~~

“aigoo~~~ cantik sekali kau Seohyunnie..” kata Kyuhyun oppa kagum saat melihatku duduk di sofa. Aku tersipu malu mendengarnya. Dia tersenyum sangat indah, siapa sih yang tidak akan tersenyum melihat senyumnya? Pasti semua akan tersenyum dengan manisnya, termasuk aku. “khamsahamnida oppa..” jawabku.

 

“aduhh~ jangan bermesraan disini donk” goda Yoona eonni. Untung saja Taeyeon eomma dan Leeteuk appa lagi pergi ke rumah habeoji, kalau tidak, mampuslah aku. Memang mereka takka

n menggodaku, hanya saja, pasti aku akan malu digoda di depan kedua orang tuaku.

 

“eonni..!” gerutuku. Kesal sekali rasanya digoda terus sama eonni.

 

“sudahlah Seohyunnie.. ayo kita pergi” ucap Kyuhyun oppa mengenggam tanganku pergi. Aku hanya dapat tersenyum malu melihat perlakuannya terhadapku, juga.. tawa dari eonni.

 

Di dalam mobil, aku hanya dapat memandangi kaca luar. Aku terlalu malu untuk melihat Kyuhyun oppa. Mataku terlalu silau melihat ketampanan dan karisma dirinya *seo lebay ah -_-“*

 

KRING KRING..

 

Bunyi dering handphone Kyuhyun oppa terdengar jelas dalam mobil ini. Kyuhyun oppa dengan sigap mengambil handphonenya di saku celana menggunakan satu tangan, sedang satu tangan lagi tetap konsetrasi pada stir mobil. “ne appa. Wae?” dapat kupastikan yang menelpon adalah Siwon ahjussi, appa Kyuhyun oppa.

 

“ohh.. aku harus kesana sekarang? Tapi kan appa tau ada Seohyunnie yang akan datang”

 

“umm.. ne. aku akan kesana. Tunggu aku dan Seohyunnie” telpon ditutup terlebih dahulu oleh Kyuhyun oppa. Aku menatapnya penuh pertanyaan kepada Kyuhyun oppa, berharap dia mau menjawab pertanyaan dari raut mukaku. Dia menatapku sebentar lalu tertawa kecil, “hahaha.. tidak perlu menggunakan raut muka itu, Seohyunnie”

 

Aku berhembus lega, “ada apa oppa?”

 

“gini.. appa menyuruhku ke restoran. Mengajak makan malam bersama. Ada anak teman appaku yang akan melanjutkan perusahaan milik appanya.”

 

“lalu hubungannya dengan Siwon ahjussi apa?”

 

“perusahaan itu memiliki saham yang cukup besar di perusahaan appa. Bisa dibilang pendekatan lah..”

Aku mengartikan maksud Kyuhyun oppa sebagai ‘mencari muka’. Hal biasa yang sering dilakukan oleh pemilik perusahaan besar. Aku mengangguk tanda mengerti. Tak lama kemudian, kami sampai di sebuah restoran modern bergaya klasik. Saat masuk ke dalam, alunan biola mengalun halus. Kyuhyun oppa menelepon kembali Siwon ahjussi menanyakan letak tempat duduknya sekarang. Secara disini itu besar sekali tempatnya.

 

Kyuhyun oppa kemudian menarik tanganku menuju suatu meja, padahal aku sedang asyik melihat air mancur krim vanilla coklat yang sangat bagus. Cukup kesal aku dengan sikap Kyuhyun oppa. Mungkin dia melihat meja Siwon ahjussi. “appa… Minho!”

 

DEG!

 

Minho? Minho lagi?

 

“Kyuhyun… saudaraku. Apa kabar bro?” Minho menyapa Kyuhyun oppa dengan ramah. Mungkinkah mereka berkenalan. Kulihat Minho kemudian melirikku lalu menyunggingkan senyum penuh arti, menyeringai tepatnya. “seohyunnie.. duduk” Kyuhyun oppa mengajakku duduk. Aku menurutinya kemudian menyapa Siwon ahjussi, “annyeong ahjussi..” sapaku dengan ramah dan menyembunyikan ketakutan yang masih terselip dihatiku saat melihat.. Choi Minho.

 

“annyeong Seohyun. Apa kabarmu hari ini?” tanya Siwon ahjussi berwibawa.

 

“baik ahjussi…” jawabku agak sedikit gugup. Bukan masalah karena disapa calon ayah, tapi Minho terus mencuri pandang melihatku. Padahal dia sedang larut dalam obrolan beserta Kyuhyun oppa.

 

“kenapa canggung sekali Seohyun?” tanya Siwon ahjussi

 

“oh ya,,, Seohyun, mungkin kamu canggung ya karena belum kenal dengan Minho yaa.. ehmm,, Minho, perkenalkan ini Seohyun, yeoja chinguku.” Kata Kyuhyun oppa tiba – tiba. Minho mengulurkan tangannya tanda kenalan, dia berpura – pura tidak mengenaliku?

 

“Choi Minho imnida, hyunnie” katanya. Nafasku memburu sesak, hyunnie. Lagi..

 

“yak Minho! Jangan sok akrab pada Seohyunnie..” tegur Kyuhyun oppa. Minho hanya memamerkan senyum dan dehamannya. “ehm.. mianhae Kyuhyun. Aku hanya berusaha untuk menjadi dekat, setidaknya dia akan menjadi sepupuku kelak bukan.”

 

Sepupu? Maksud Minho sepupu?

 

Siwon ahjussi sepertinya mengetahui kepertanyaanku. “oh Seohyun. Kyuhyun tidak memberitahukan padamu? Aa.. ayah Minho dan ahjussi adalah saudara kandung, Seohyun. Dengan kata lain, Kyuhyun adalah sepupu kandung Minho.”

 

Sesak. Sepupu kandung? Kenapa aku tidak pernah mengetahui hal ini dari dulu. Kenapa minho tidak bilang dia punya sepupu dari dulu? Kenapa Kyu oppa tidak bilang tadi yang akan bertemu itu bukan hanya Siwon ahjussi tapi Minho, kenapa dia bilang itu hanya anak pemilik perusahaan yang memiliki saham besar di perusahaan Siwon ahjussi? Ada apa dengan ini semuaa??!!!!

 

“aku ijin ke toilet dulu” keputusan diambil. Aku lebih memilih menenangkan diri di toilet. Ya setidaknya mencuci mukaku. Untung saja sekarang toilet sedang sepi… tidak ada orang di dalam. Aku bisa menenangkan diri, ya setidaknya untuk beberapa waktu.

 

“tenang Seohyun.. tenang.. Minho hanya masa lalu. Ayo tenang..” aku masih mengingat kejadian tadi siang. Saat Minho datang lalu membuatku hampir seperti orang gila. Dan kini secara tak langsung dia akan selalu datang dalam kehidupanku. Dia telah kembali…

 

Sudah 15 menit aku tidak kembali. Untung saja aku sudah mengirim sms ke Kyuhyun oppa kalau aku pulang karena kurang enak badan, semula dia ingin mengantarku tapi aku menolak. Aku belum ingin keluar dari toilet ini hingga memastikan mereka sudah pulang.

 

From: Kyuhyun oppa ^^

Seohyunnie… aku dan appa sudah pulang ke rumah. Aku jenguk kamu dirumah yaa..

 

To: Kyuhyun oppa^^

Aniyo oppa.. tidak perlu. Aku butuh istirahat. Sampai jumpa besok ya oppa. Selamat malam~

 

Kuhembuskan nafasku lega, setidaknya aku bisa keluar dari sini.

 

KLEK

 

“AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA……………”

 

TBC

Hahaha… ada yang teriak tuh. Bagaimana ya kelanjutannya?

Ya stidaknya readers harus pada nunggu lagi.. wkwkwkwk..

RCLnya ya readers, dan saran sangat author butuhkan. Terima kasih utk yang telah membaca. Annyeong…