~I Love My Rival~ [part 7]

I Love My Rival [part 7]

 

 

Halo readers setia ff I love my rival..

Author udah comeback nih… mianhae ya kalau udah beratus ratus tahun *lebayy…* cerita ff ini udah ga’ pernah dilanjutkan.. bukan karena author malas ya. Tapi author banyak tugas. Suer deh… makanya author baru bisa lanjut sekarang. N… ingat ya.. kalau baca harus?

Pinter deh.. harus like dan comment. Itu syarat jadi readers ff author. Syarat UTAMA!!! Read, Comment, and Like! Itu harusss… kalau baca

Oh ya, readers masih ingat kan dengan Request FF yang pernah author bilang di previous part? Nahh.. itu kok gak ada yang mau req ya. Itu maksudnya readers mau ff OS apa, pair siapa, dan lain – lain. Bukan author yang mau req sama readers. hehehee.. jadi tetap masih author buka!

 

Main Cast: Seohyun SNSD, Kyuhyun Super Junior, Donghae Super Junior

Cast: Yuri SNSD, Yoona SNSD, Jessica SNSD, Yesung Super Junior, Heechul Super Junior, and other cast

Genre: Friendship, Romance, *dan lain – lain, hehehe… author juga bingung

Length: ???

 

WARNING!!!

PLEASE, DON’T BASHING OR SHARE THIS FF

IF YOU NOT LIKE THIS FF, DON’T READ

DON’T LIKE THIS COUPLE, DON’T READ

 

____ Let’s reading____

Seohyun POV

 

“seohyun.. ayo makan!” suara eomma membangunkanku dari tidur yang kulakukan. Mataku masih sangat malas dan susah diajak kerja sama untuk membuka. Aku bangkit dari tempat tidurku dan melihat jam wekerku. Sekarang pukul tujuh. Tidak buruk….. haaa!!! Jam 7?! “astagaaaaa…!!! Aku telaattt….!!!!” Tanpa ba bi bu lagi aku langsung melesat masuk kamar mandi dan bersiap ke kampus. telat telat…

 

Eomma, appa, dan Yoona eonni sudah menungguku di meja makan. Mereka larut dalam kegiatan mereka masing-masing. Eomma sedang mengoles selai di roti, appa sedang membaca koran sambil beberapa kali menyesap kopi, dan Yoona eonni yahh.. seperti biasa… sms-an dan bersolek di depan kaca mininya. Haduhh…

 

“pagi…” kataku kepada semua saat duduk di kursi. Mereka semua melihat diriku lama sekali. “pakaianku aneh ya?” tanyaku karena merasa aneh akan pandangan mereka. Burukkan diriku? Sebuah kaos hijau yang dipadukan dengan celana jeans, serta blazer berwarna cream dan sepatu kets putih adalah tidak buruk. Bahkan favoritku saat ke kampus adalah menggunakan fashion seperti ini. simple namun tetap berkesan.

 

“aniyo seohyun..kamu sangat cantik kok. Pakaianmu juga bagus..” ucap eomma lembut. Hufft… syukurlahh. Aku melihat Yoona eonni terkekeh, “eonni.. waeyo?”

Dia menggeleng cepat, “gwenchana.. tapi,.. hihii.. aku masih.. hihiihi… memikirkan namja yang membuatmu seperti kemarin.. hahahahaaaa..” tawanya lepas saat di kata terakhir. Kenapa hal itu masih saja diingat? Itu tidak penting bukan? Appa dan eomma terlihat bingung mendengar ucapan eonni. Pantas sih menurutku, kan mereka gak tau soal kemarin. “seperti kemarin? Ada apa kemarin?” kata appa. Aku berharap eonni takkan memberitahukan appa, tapi.. kurasa itu seperti sangat mustahil.

 

“permainan piano seohyun kemarin sangat kacau, appa. Dan itu… hahahha.. semua karena seorang namja..hahahhaa..” aku sangat malu kali ini. kini gentian aku yang dilihati oleh appa dan eomma. “seo?”

“aniyo appa, eomma… itu hanya salah paham eonni saja. Aku..”

“sudahlah.. mengaku pada orang tua adalah solusi terbaik” goda eonni memotong bicaraku dengan mulut yang penuh roti selai. Huaaahh.. tidak mau kalau seperti ini.. “seohyun…” eomma juga seperti ingin tau. Kalau menyebut namaku kan, eomma seperti membujukku. “appa….eommaa…” rengekku pada appa dan eomma agar membiarkan ini aku tutup rapat – rapat. Aku tau, sangat memalukan merengek seperti ini. tapi, mau bagaimana lagi. Inilah jalan keluar terbaik. Dan percuma, eomma menggeleng, appa juga,,

 

“ne… aku akan bilang” pasrahku. Aku mulai berbicara. “Aku masih ingat, dulu eomma menentang hubunganku dengan Kyuhyun oppa kan? Aku sekarang tau eomma… aku mau eomma…” ucapku pada akhir ceritaku. Eomma sedikit terlonjak. “seohyun masih ingat yang itu?” tanyanya. Aku mengangguk. Dia mendekat dan membelai rambutku, “eomma berubah pikiran,,, eomma pikir kebahagiaanmulah yang terbaik. Eomma serahkan semua pada seohyun. Kan seohyun sudah dewasa…”

 

“eomma?”

“tidak sengaja, eomma membaca diary seohyun. Disitu tertulis, seohyun sebenarnya menyukai Kyuhyun kan? Kalau memang ya, eomma setuju kok… eomma tau permasalahanmu dengan Donghae, appa juga sudah. Semua sudah tau seohyun..”

“eomma..! eomma jahat baca diaryku…” huuu.. parah sudah kalau diaryku sudah dibaca. Di diaryku sudah sangat penuh dengan drama hidupku. Hikzz…

“hahahhaaaaaa… KYUHYUN KYUHYUN..” sekarang giliran Yoona eonni yang bicara dan menggodaku dengan nama kyuhyun. Aku mengerucutkan bibirku kesal. Eomma melihat Yoona eonni dengan tatapan ‘jangan mengganggu dongsaengmu, Yoona!’  sehingga eonni langsung diam tetapi tetap menertawaiku.

 

“hmm.. ya sudah. Para yeoja – yeoja cantik… gosipnya udah ya.. Taeyeonku, anak – anakmu mau ke kampus nih…” suara appa menghentikan pembicaraan kami. Aku segera mengambil tas milikku dan pergi ke mobil, begitu juga dengan Yoona eonni, namun sebelum itu, ia menyisir lagi rambutnya yang sudah beribu kali disisir. Selama di mobil, aku hanya diam sambil melihat pemandangan kota Seoul yang padat dari kaca jendela mobil. Dalam diam itu, pikiranku kembali mengulang memori – memori. Memoriku dengan Kyuhyun… kyuhyun oppa

 

Flashback

From: Evil In The World

Chagiya…. Kau lagi ngapain?

 

Sebuah sms dari Kyuhyun masuk ke dalam inbox handphoneku. Aisshh…..kenapa harus malam begini dia sms? Bisa di siang hari gak seeehh…

 

To: Evil In The World

Wae? Mengganggu sekali dirimu…

 

From: Evil In The World

Kenapa kau seperti itu pada namjachingumu seo…L aku sedih tau

Oh ya, aku mau tanya nih.pasti eommamu adalah seorang designer kan?

 

To: Evil In The World

??? dari mana kau tau? Aku tidak pernah bilang kan…

 

From: Evil in The World

Ya pasti…. Karena kau telah merajut benang benang cinta di hatiku menjadi sebuah kain hangat bagi tubuhku… hehehehe

 

Aku terkekeh melihat jawabannya. Aku merajut benang cinta dihatinya? Merajut saja aku tak bisa.. hahahhaa…. Tapi harus jaim nih..

 

To: Evil In the World

Gak lucu….!!!

 

From: Evil in The World

Seo… L ya sudah. Kalau begitu selamaat tidur. Hadirkan aku dimimpimu yang indah yaa…

 

Aku terkekeh pelan. Hihihi… apa dia memang sedih jika aku sms seperti itu? Anehh.. hahahha… dia humoris sekali. Padahal kukira pertama kali, Kyuhyun itu evil, tapi ternyata salah dugaanku. Dia favorit… favorit? Tidak.. tidak mungkin. Aku tidak boleh menyukai Kyuhyun. Kyuhyun itu hanya untuk Yuri…!

 

End FlashBack

 

“seohyun… turun! Kita sudah sampai di kampus” suara Yoona eonni membuyarkan lamunanku barusan. “ahh.. ne eonni” aku segera turun dari mobil appa lalu melambaikan tangan untuk appa, “daa appa… sampai jumpa”

 

Di kampus, aku merasa sendirian lagi. Yuri sudah memusuhiku, aku jadi tak punya teman. Walau,,, ada Kyuhyun yang pasti akan selalu siap untukku. Tapi aku tak mau, aku sudah sangat merepotkannya. “annyeong Seohyun-shi..” sapaan dari seorang namja memberhentikan langkahku. Aku membalikkan kepalaku ke samping, “annyeong heechul songsaenim…” sapaku membalas dan menunduk. “haisshh.. jangan memanggilku dengan kata songsaenim. Aku belum tua.. dan, umurku cuma terpaut beberapa tahun saja di atasmu, sepuluh tahun saja tidak. Jadi jangan memanggilku seperti itu. Panggil saja Heechul oppa… arraseo?”

 

Aku tersenyum dan mengangguk. Aneh sekali dosen ini,, aku tau, dia memang menyukaiku, tapi tidak perlu sampai memanggil oppa kan. Tapi, tak apalah… setidaknya tidak membuatku rugi. “ayo jalan bareng..” dia menarik tanganku dan menggenggamnya erat, sangat erat. Aku jadi merasa tidak enak kalau seperti ini, “ahh.. songsae.. ehh, oppa.. Heechul oppa.. bisakah tidak perlu seperti ini? tanganku sakit..” dia melepaskan tanganku lalu tersenyum kecil. Heechul songsae.. maksudku heechul oppa membawaku ke taman kampus. taman yang cukup asri dan cukup untuk melepas lelah setelah capek belajar. Taman ini masih sangat sepi.. hanya ada beberapa mahasiswa saja yang sedang berkumpul di bawah rimbunan pohon.

 

“duduklah..” kata Heechul oppa saat kami tiba di sebuah bangku taman yang kosong. Semula, bangku itu hendak diduduki oleh mahasiswa dan mahasiswi yang akan berpacaran, tapi saat melihat Heechul oppa, mereka menyingkir, takut dimarahi kali ya.. hihihi…

 

“seohyun…”

“ne?”

 

“haaa!!! Apa yang bagus! Gambar begini kau bilang bagus.. sama sekali tidak. Yang bagus itu karya Leonardo da vinci. Seharusnya presentasekan saja gambar monalisa… atau apa gitu..ini tidak bagus..!!!” teriakan dari seorang mahasiswa yang tengah berkumpul dengan teman – temannya memecah suasana. Heechul oppa menatap geram mahasiswa itu dan berdiri tepat di belakangnya, tapi tetap saja ocehannya berlanjut karena dia tidak melihat oppa.

 

“ini sajaa.. aku sudah searching di internet. Pakai saja gambar inii.. pabo!”

 

“KAU YANG PABO, LEE HYOMIN!!! DIAM!!!” bentak Heechul oppa yang membuat mahasiswa yang bernama lee hyomin itu bergidik ngeri, “mi..mianhae, songsaenim.. mianhae,..”

 

“mian seo.. tadi ada keributan kecil” ucapnya saat sudah kembali ke bangku. Aku terkekeh.. “hehehe.. gak papa kok..”

 

“Seohyun….” Dia mencoba mengulang lagi suasana yang tadi kacau itu. Astaga!

“ne oppa? Wae?”

 

“itu salahmu!! Makanya jangan tunjukkan gambar itu kepadaku… makanya dosen cantik itu marah karena ocehanku. Udah tau kalau aku gak suka pasti ngoceh mulu…. Masiihh aja ngasih… harusnya kau yang di… uppss… paboo..”

 

“LEE HYOMIN….!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!” Heechul oppa sudah bersiap mengejarnya

 

“aissshh… mianhae!”hyomin berlari sebelum dapat terkejar oleh oppa. Hahahahaaaaa……

 

Heechul oppa kembali lagi dengan nafas yang sudah ngos-ngosan. Hihihi.. rasakan kau, pak dosen! Hahahahaaa…

Sekarang dia kembali duduk dengan memasang muka serius. “seo…”

“ne?”

“yang kemarin, apakah itu  nyata?” kata heechul oppa sambil menatap langit biru.

“maksud oppa apa? Kemarin…?” maksudnya apa? Mungkinkahh….

 

“apakah benar? Hubunganmu dengan kyuhyun adalah berpacaran? Kyuhyun itu namjachingumu?” kali ini tatapannya mengarah padaku. Dia menatap dalam mataku hingga membuatku sedikit salah tingkah. Apa yang mau aku jawab.. mau bilang tidak, takut menyakiti Kyuhyun. Kalau bilang ya, takutnya dia akan sedih dan kejang – kejang lagi seperti kemarin *(?)*

 

“hmm.. itu… benar, oppa… tapi hubungan kami itu..”

“kalau memang benar, tidak apa – apa. Lagipula kau itu muridku.. jadi aneh kan. Hehehe…” candaannya membuatku bengong. Aneh sekali dosen satu ini… tadi serius, sekarang canda.. haissshh….

 

“oh ya,, aku ke ruang dosen dulu ya. Baru inget ada rapat pagi.. daa seo..” kini aku sendiri. Taman ini entah mengapa tinggal sekelompok mahasiswa saja yang sedari tadi ribut gak jelas. Selain mereka, hanya aku yang duduk bengong kayak orang bego.

 

“SEOHYUNNIE…!!!!” suara namja itu kali ini terngiang lagi dan begitu keras di telingaku. “ya Tuhan… kenapa suaranya terus terngiang di kepalaku? Aku tidak bisa hidup bila terngiang suaranya terus…” harapku sambil berdoa. Huft.. lelah jika hidup seperti ini terus.

 

End Seohyun POV

 

Kyuhyun POV

 

“SEOHYUNNIE…!!!!” teriakku tepat dibelakangnya. Aku mau bertanya! Bertanya tentang dirinya dengan dosen cantik itu! Masih berani juga dia dekat dengan Seohyun…. Namun, bukan jawaban dengan berbalik dan melihatku, Seohyun malah berdoa. ““ya Tuhan… kenapa suaranya terus terngiang di kepalaku? Aku tidak bisa hidup bila terngiang suaranya terus…” doa yang sangat anehh… maksudnya apaa??!!!

 

“seohyunnie… ini aku kyuhyun!”

 

“OMG, Tuhaaannn… tolong kenapa maksa banget sih suaranya? Ingin membuatku gila apaa! Upsss…” dia terkejut saat melihatku di belakangnya dengan tampang evil. Ya.. sedikit sunggingan senyumku palingan akan membuatnya jantungan. Hahahaa….

 

“omona… Kyuhyun!”

“wae? Kau kaget? Hahahhaaa…” aku tertawa lepas saat melihat tampang manyunnya itu. Seperti anak kecil sekali..

“aigoo… lucu sekali dirimu, seohyunnie…” aku kini mencubit kedua pipinya yang bulat dan tembem itu, yaa.. mirip bakpao

 

“aaaa… sakit kyu,..” seru seohyun saat kucubit kedua pipinya. Saat ku lepas, warna pipinya kini bukan putih lagi, tapi agak kemerah – merahan. Dia meringis kesakitan. “hahaa.. mianhae seohyunnie.. tapii.”

 

“tapi apa?”

 

“kau punya hubungan apa dengan dosen cantik itu? Dekat sekali…”

 

“hubungan? Hubungan apa? Gak ada kok…. Aku hanya sebatas rekan saja.”

 

“jinjja?”

 

“aniyo…”

 

“mwo?”

 

“aissshhh…. Dasar menyebalkan. Lola..! ya gak lah.. mana mungkin aku pacaran dengan dua cowok sekaligus…” haa! Apa yang baru dia katakana? Pacaran? Berarti.. apakah dia memang menganggap aku pacaran dengan dia?

 

“seoo…” mataku berbinar – binar mendengar kata ‘pacaran’ yang dia ucapkan *kyu lebay..*

 

“ahh.. aniyo,, aku salah bicara!” bantahnya. Yaa… jelas-jelas aku dengar perkataannya barusan. Readers juga pasti baca kan kata pacaran yang diucapkan seohyun. Aku yakin itu… “kau mengatakan hal itu.. kau bilang kita pacaran”

 

“aniyo kyuhyun… aku bilang, aku tidak mungkin pacaran dengan Heechul oppa..”

 

“dosen cantik itu bisa kau panggil oppa, sedangkan aku.. terus saja dipanggil kyuhyun atau kyuhyun-sshi.. panggilah aku oppa , seo..”

 

Dia menggeleng. Aisshh… keras kepala. Dasar keras kepala!

 

“kenapa kau meninggalkanku kemarin? Aku jadi terlalu cepat rindu padamu, seohyun…”

 

Dia menggeleng lagi dengan muka polosnya itu. Aissshhh…

 

“jawablah pertanyaanku,,, hyunnie”

 

Kini matanya membulat besar mendengar perkataanku. Ada apa? “apa yang tadi kau bilang… hyunnie?”

 

“ne… hyunnie… panggilanku untukmu itu sangat banyak, hyunnie..” ucapku sambil mencubit hidungnya yang mancung. Wajahnya memucat. Dia seperti sedang berpikir keras untuk mengingat sesuatu. Mengingat hal penting yang pernah dia lupakan.

 

“seohyunnie.. waeyo?”

“ahh..ani.. gwenchana..” dia mencoba tersenyum dan menyembunyikan sesuatu yang mungkin adalah sangat rahasia bagi dirinya. Tapi, dapat kulihat, itu bukan tidak apa – apa, tapi memang apa – apa.

 

End Kyuhyun POV

 

Seohyun POV

 

“ne… hyunnie… panggilanku untukmu itu sangat banyak, hyunnie..” ucapnya sambil mencubit hidungku. Aku sedikit terlonjak kaget saat mendengar perkataannya barusan. Hyunnie. Itukan panggilan dari seseorang di masa laluku.. bukan donghae oppa. Tapi seseorang yang sudah mengkhianati diriku.

 

Aku berpikir, mencoba untuk mengingat kembali orang tersebut, orang yang pernah kulupakan. Aku melipat bibirku, menunjukkan kekhawatiran dan rasa takut yang sedang kualami. Ya.. aku khawatir dapat bertemu dengannya. Bertemu dengan namja bejat itu.

 

“seohyunnie,,, waeyo?” tanya Kyuhyun, sepertinya dia mengerti aku sedang khawatir saat ini. tapi, aku tidak ingin menunjukkannya secara langsung. Cukup hanya untuk diriku saja.

“ahh,, ani.. gwenchana” ucapku mencoba menenangkan hatiku dan juga dirinya. “emm.. aku pergi ke kelas dulu ya. Ada urusan..” aku langsung berlalu dari hadapannya. Tak ingin memperpanjang semua.

 

Langkah demi langkahku kini kulalui dengan kekhawatiran dan ketakutan yang menerjangku tiba – tiba… ini semua karena namja bejat, namja yang tak ingin kudengar lagi namanya, tapi… panggilan hyunnie, yang pernah dilontarkannya, kini terdengar lagi di telingaku. Dan,, panggilan itu digunakan oleh, namja yang kini tengah mengisi hari dan hatiku, kyuhyun.

“Choi Minho…”

 

Flashback

“ini dimana?” tanyaku pada Minho. Kami kini berada pada sebuah ruangan gelap dan pengap, juga bau. Tapi, disini terdapat rak – rak buku tua yang sudah tidak digunakan. Ada juga buku – buku usang yang kertasnya sudah berwarna kecoklatan.

 

“ini diperpustakaan lama sekolah. Mr Lee tadi menyuruhku mencari sebuah buku yang akan digunakannya untuk mencari soal soal yang akan dipertanyakan di lomba cerdas cermat nanti.” jelas Minho. Namja ini merupakan teman satu sekolahku, bahkan satu bangku dengan aku. dia temanku yang merupakan namja populer di sma aku bersekolah di Jepang dulu. Juga, dia.. mengisi hatiku sekarang, aku menyukainya

 

“owhh.. tapi, kenapa harus aku yang kau ajak, bisakan kau minta Taemin, atau Key saja untuk membantumu. Aku ini yeoja, pabo..!” kupukul kepalanya dengan gulungan buku lama yang kutemukan di sini. Dia hanya meringis sambil tersenyum misterius. Arti senyum yang tak dapat kujelaskan.

 

“aisshh.. hyunnie, kamu taukan. Taemin itu anak basket sekolah yang pasti selalu latihan basket, mana nanti ulang tahun sekolah bakal diadakan lomba basket . pasti latihannya akan diekstra. Dan dia gak mungkin mau diganggu..kalau Key, tadi aku sudah memintanya, malah dia beralasan, dia bilang mau pergi kencan dengan Jenny. Ya.. aku tak dapat mengganggu mereka, maklumlah, pasangan baru. Kalau kamu, kan waktumu kosong, hyunnie…”

 

“iya.. iyaa… lalu, kita ini mau cari buku apa..” seruku sambil meneliti beberapa rak buku yang berdebu. Hufft.. pasti akan melelahkan kalau mencari buku di perpustakaan lama ini.

 

“gak tau..” Minho mengangkat bahunya. Dia mendekat ke arahku, sangat dekat. Melihat itu, aku segera mundur beberapa langkah ke belakang *ya pastilah..! emang mundur ke depan apa*

“kamu ma…mau apa, minho? Ke… napa kamu.. terus.. ma..ju?” ucapanku sudah mulai gelagapan. Aku takut dia melakukan hal yang tidak baik pada diriku. “ani.. hanya saja, kau menggodaku, hyunnie..” bisiknya pelan namun terdengar saat mengerikan.

 

Aku segera berlari menjauh. Namun, dia juga mengejarku. Aku terus berlari, tidak tau sudah berapa rak buku yang terjatuh tapi tetap saja itu tidak menghalanginya untuk mengejarku. Kucoba buka pintu yang tadi kami gunakan sebagai pintu masuk, tapi.. terkunci. Kugedor – gedor sambil berteriak meminta bantuan. Berharap ada yang mendengar teriakanku. Tiba – tiba, tubuhku seperti dipeluk seseorang dari belakang. Kucoba berbalik, tidak bisa. Dia memelukku erat sekali. Aku memberontak, tapi juga tidak bisa. Dilemparkannya tubuhku ke dinding yang ada disebelahku, lalu menahan dengan kedua tangannya.

 

Dia menatap tajam mataku, aku menjadi sangat gelisah. Aku menyesal pernah menyukainya. “Minho.. please.. jangan lakukan ini… kumohon” pintaku namun tetap tidak digubrisnya. Dia mencium kasar bibirku lalu melepasnya, “sudah kubilang, kau menggodaku. Aku tidak mau melewatkan kesempatan ini. aku tau, kau menyukaiku, jadi bukannya kamu senang ya.. heh..”

 

“tidakk.. aku tidak mauu… please jangan…”

 

“ya.. tidak.. aku tidak akan melepaskanmu sekarang. Aku ingin memiliki tubuhmu yang pasti sangat sedap itu…” dia tersenyum jahat. Aku benci senyuman itu. Wajahnya pun kini sangat memuakkan. Dia mencoba membuka kancing baju seragam sekolahku,,, “AAAAAAAAAAAAAAAAA………. ANDWE… MINHO, STOP!!! HELP.. TOLONG AKUUU..”aku mencoba memberontak, berhasil. Aku lepas darinya. Kini aku mencoba lari, kucari barang yang kira – kira bisa menolongku. Kulempar beberapa buku, tapi.. damn! meleset. Buku – buku itu dapat dihindarinya dengan mudah. Aku sudah tak mampu berlari lagi. Tubuhku tumbang dan terjatuh, kepalaku terbentur mengenai meja. Dia masih saja mencoba mendekatiku, aku pusing.. sudah banyak darah keluar dari kepalaku, penglihatanku mulai samar-samar. Aku tidak boleh pingsan.. harus tetap bangun. Jika aku pingsan, pasti itu akan lebih mudah baginya. Sial, apa yang harus aku perbuat dengan kondisi seperti ini.

 

Vas bunga. Sebuah vas bunga usang tertata rapi di meja. Kuambil vas bunga itu dan kulempar mengenai wajahnya. Seketika itu juga, aku pingsan. Aku tidak tau apa – apa lagi.

 

End Flashback

 

Tak kusangka, vas bunga itu tepat mengenai wajahnya, sehingga dia mengalami geger otak yang cukup parah. Aku hanya mengalami luka ringan yang tidak menyebabkan gangguan pada kepalaku. Ternyata, Mr. Lee tidak menyuruh apapun pada Minho. Dia berbohong padaku. Orang tuaku tidak ingin memperpanjang masalah ini, ya.. setidaknya aku tidak kenapa-napa. Orang tuanya memohon maaf akan kelakuan Minho. Mereka langsung mengirim Minho untuk melanjutkan studinya di luar negeri..  Minho kini menjadi musuh yang paling kubenci. Minho menjadi masa lalu yang sebenarnya tidak ingin kuingat lagi.

 

Tapi, panggilan ‘hyunnie’ kini kembali terngiang. Aku mengingat namja itu lagi. Damn!

 

“aww.. sorry..” sial, gara – gara pikiran yang harusnya sudah tak kupikirkan itu, aku menabrak seseorang. “yuri?”

Kulihat Yuri, yeoja yang baru saja kutabrak.

Yuri melihatku dengan sinis, matanya menampakkan kebencian yang amat dalam. “dasar perempuan jalang” ucapnya sinis. Aku hanya menunduk. Aku jadi ingat, kini musuhku bukan hanya Minho, tapi… juga sahabatku sendiri, Yuri.

 

“yuri… kumohon jangan begini lagi. Aku minta maaf..” kataku.

“apa? Maaf… cih! Aku tidak butuh maaf, aku hanya butuh Kyuhyun… “

“Yuri… kau masihh menginginkan Kyuhyun..?”

“ne… kau suddah tau itu. Dan kalau kau itu yeoja yang murah hati. Seharusnya kau lepaskan Kyuhyun dan berikan dia padaku. Aku mencintai Kyuhyun lebih daripada dirimu, paboo!!!” bentaknya keras. Aku hanya meneteskan air mataku. “ta..tapi.. aku mencintai Kyuhyun.. juga” ucapku lirih. Dia seperti sangat kaget mendengar pernyataanku.

 

“se…seohyun… kauu..!! aisshh… kau pernah berjanji bukan! Kenapa malah sekarang kau memiliki perasaan pada Kyuhyun! Dasar pembohong!!!” Yuri mencoba untuk pergi dari hadapanku, tapi aku menahannya. “aku tidak tau Yul.. aku juga semula tidak ingin ini terjadi,, tapi semakin dia dekat denganku, semakin dia menunjukkan perhatiannya padaku. Aku.. aku jatuh cinta pada Kyuhyun, Yuri.. bantu aku… bantu aku untuk tidak mencintainya lagi. Kumohon…” air mataku kini mengalir deras di pipiku. Yuri berbalik dan memandangku, aku yakin dia masih punya perasaan sebagai sahabatku. Ya.. kuyakin itu…

 

End Seohyun POV

 

Yuri POV

“se…seohyun… kauu..!! aisshh… kau pernah berjanji bukan! Kenapa malah sekarang kau memiliki perasaan pada Kyuhyun! Dasar pembohong!!!” mendengar pernyataan Seohyun, aku jadi sangat kaget dan marah. Dia pernah berjanji padaku bukan untuk tidak mencintai Kyuhyun, tapi kenapa sekarang dia malah mencintai Kyuhyun. Aisshhh… dasar Seohyun pabo! Aku ingin pergi dari hadapannya, ingin bebas sementara, tapi tangannya menahan lenganku

 

“aku tidak tau Yul.. aku juga semula tidak ingin ini terjadi,, tapi semakin dia dekat denganku, semakin dia menunjukkan perhatiannya padaku. Aku.. aku jatuh cinta pada Kyuhyun, Yuri.. bantu aku… bantu aku untuk tidak mencintainya lagi. Kumohon…” dia menangis sekarang. Aku jadi sedikit prihatin pada mantan sahabatku ini. aku tau, sebenarnya aku bego, yaa…. Memang aku harus ngerendahin diriku sedikit. Aku ini bego, memutuskan tali persahabatanku dengan seohyun demi seorang Kyuhyun. Tapi mau bagaimana lagi, aku sangat mencintai Kyuhyun. Aku tidak mau kyuhyunku diambil seohyun begitu saja. Harus kuperjuangkan cintaku.. *semangat ’45 mode on*

 

“Yul-ah…”

 

“ani.. aku tidak tau. I’m so confused about this problem. But, I think, I’m so crazy break our friendship. Can I to be your friend again, Seohyun..? tidak akan ada masalah tentang namja – namja lagi. Bagaimana?”

 

“haa? Kau serius, Yuri?” raut mukanya menjadi sangat cerah. Dapat kupastikan, dia senang. “ani… aku bercanda..!”

Seohyun langsung menjadi sedih lagi. Senyumnya yang tadi mengembang kini telah layu. Aku tertawa melihat sikapnya ini… “seohyun.. mana mungkin aku bercanda?! I’m serious… not kidding…” aku menyunggingkan senyumku. Senyum persahabatan.

 

^^^^^^

Kami kini berada pada sebuah mall di Seoul. Ya sebagai perayaan dari kembalinya kami sebagai sahabat, kami akan menghabiskan hari dengan shopping, kegemaranku, ya setidaknya setelah dance. Hehehehe….

“Seo.. lihat! Ada lomba dance… kesana yuk..” seruku saat melihat sebuah kompetisi dance. Seperti asyik untuk ditonton.

“ha.. mana.. mana?”

“itu.. disana.!” Kuarahkan telunjukku pada sebuah kompetisi dance yang sedang berlangsung di mall ini

“ohh.. ayo. Boleh saja..” kini kami berusaha menembus kerumunan manusia yang sedang menonton acara ini. heheh.. karena berusaha menjadi yang terdepan, tidak sengaja aku menginjak kaki seorang ahjumma yang juga sedang nonton. “awww… dasar anak muda! Hati – hati donk… sempit tau..”

“ahh.. mianhae.. mianhae ahjumma.. aku tidak lihat. Sekali lagi mianhae…”

 

Aku dan seohyun sudah berada pada baris terdepan penonton. Aku sangat takjub melihat gerakan lincah dari para dancer ini, begitu terlihat keren. “kyaa…!!! Gerakannya kereeeenn…!!!” histerisku melihat aksi dari dancer yang satu ini. dia melakukan salto untuk endingnya. Wahhh…. “ wauw.. amazing! Benar-benar penampilan yang luar biasa dari Changmin. Halo Shim Changmin, apa kabar?”

 

“ne.. aku baik.. hoshh hosshh…” dia terlihat sangat kecapekan karena dance. Hufft.. tapi gila! Dancenya benar – benar kereeeenn…!!!

 

“ohh.. kau sangat capek sekali ya. Dan, satu pertanyaan lagi, sebagai dancer terkenal se-antero Seoul. Pasti kau pernah tertarik pada seorang yeoja. Kalau boleh tau, di antara semua yeoja disini. Adakah seorang yeoja yang hampir sesuai dengan tipemu?” semua yeoja disini berteriak histeris saat mendengar pertanyaan dari host tersebut. Pasti mereka menginginkan Changmin memilih mereka, aku juga begitu. Tapi,,, kalau dibandingkan denga Seohyun,,, mungkin dia akan memilih Seohyun. Secara, penampilan Seohyun yang cukup feminim dan membuat banyak namja terpikat.

 

“hmmm.. saya boleh turun?” tanyanya dan dibalas dengan anggukan host. Saat turun panggung dan memilah yeoja – yeoja disini. Semua yeoja mengangkat tangannya berharap akan dipilih Changmin, ahjuma-ahjumma pun begitu. Dasar ahjumma…! Ingat suami dirumah, bu…

 

Tiba-tiba, tangannya memegang tanganku. Aku terkejut, juga Seohyun yang ada disampingku. Dia tertawa melihat tingkahku sekarang yang sudah senyum – senyum. “hai.. kalau boleh tau, namamu siapa?” sapa Changmin padaku. Aku jadi sangat gelagapan untuk menjawab, “ehh.. eh.. Yuri imnida…” kataku memperkenalkan diri. Segeranya aku dibawa ke atas panggung. Jujur, aku masih sangat tidak percaya dengan ini semua. Aku dibawa oleh Changmin, dan dibilang aku adalah yeoja yang mendekati tipe idealnya?… Kyaaaaa!!!!!!!!!!!!!!! I hope It’s not a dream!

 

“saya memilih Yuri…” ucapnya saat kami telah tiba di atas panggung. Semua orang bertepuk tangan melihat kami, juga Seohyun. Aku tersenyum. “waww… seorang Yuri merupakan gadis yang mendekati tipe ideal Changmin? Hebat… hebat..” puji si host. “ani… dia tidak mendekati tipe idealku.” Semua terdiam, aku juga menjadi sangat terkejut. Aku tidak mendekati tipe idealnya? “tapi dia merupakan benar – benar yeoja yang 100% sama dengan tipe idealku” aku terlonjak kaget. 100%?

 

Seketika itu juga, semua wartawan yang ada langsung memotret diriku saat itu. Aku menjadi sangat malu..

 

 

Changmin tersenyum melihatku, aku juga menjadi sangat maluu… kupastikan wajahku sudah memerah seperti kepiting rebus yang direbus lagi. Sangat meraahh…

Selesai acara, aku langsung berlari menemui Seohyun. Aku melompat – lompat kegirangan di depannya, dia hanya tertawa melihat tingkah anehku ini. “kalau begitu, Kyuhyunnya mau dikemanain?” tanya Seohyun. Di saat seperti ini aku sudah tidak memikirkan Kyuhyun. Hanya Changmin yang kini mengisi hatiku.. kyaaa!!!!

“untukmu saja.. aku sudah tidak butuh Kyuhyun…” dia tertawa. Ya.. menurutku changmin itu lebih tampan dari kyuhyun.

 

“mm… Yuri…” seseorang memegang pundakku. Ternyata itu seorang namja, dan namja itu changmin. Kyaaa!!

 

“ah… changmin-sshi.. annyeong”

 

“annyeong… kau seperti kaku sekali ya padaku?”

 

“ha? Maksudmu?”

 

“mm… kayaknya udah sore nih, Yul… aku pulang dulu ya.. byee…” ucap Seohyun di tengah pembicaraanku

“Seohyun…” kini Seohyun telah pergi. Tinggal aku dan Changmin. Dan.. kami masih berada dalam mall. Mampus!

 

“rasanya tidak mungkin mengobrol disini. Kuantar kamu pulang ya..”

 

“ha…?” mataku membelak. Aku akan diantar pulang oleh seorang dancer dan juga entertainer? Wahhh…. Hatiku meloncat-loncat gembira.

 

“Yuri…” katanya saat kami sudah dalam perjalanan.

 

“ne?”

 

“gomawo ya..”

 

“atas hal?”

 

“tadi.. kamu sudah mau mendampingiku di atas panggung. Aku memang sudah berpikir kamu adalah yeoja yang tepat. Karena, kalau kupilih yeoja yang lain. Pasti aku sudah dipeluk-peluk di atas.. hahahaha…”

 

“oww..hahahhaa…”

 

“kenapa kaku begitu bicaramu? Santai aja lagi..” dia menepuk pundakku dengan tangannya. Aku tersenyum. Haahahahaa…. Aku bahagiaaaa!!!!

 

“ne… mianhae kalau aku kaku” ucapku memohon maaf. Dia mengangguk.

 

“kuliah dimana?”

 

“aku kuliah di Seoul University…”

 

“owhh…” tak lama kemudian kami larut dalam cerita dan canda. Perjalanan yang seharusnya menjadi cuma sejam, menjadi hampir tiga jam. Ya.. kami berhenti di suatu café lalu bercengkrama disitu. Dalam pembicaraan itu aku mengetahui, bahwa dia memang sangat hobi pada dance, suka dukanya menjadi seorang dancer pun tidak mudah. Aku jadi semakin kagum dengan Changmin. Mungkin saja, aku jatuh cinta pada Changmin…

 

TBC

Bagaimana readers? panjangkan…

Author ucapkan maaf ya.. lama banget ngepost. Kalau boleh jujur, author benar” gak bermaksud untuk lama kok. Tapi internet author gak mau connect. Jadi author gak bisa ngepost. Jadi, untuk itu, author ngucapin ‘terima kasih.. kamshamnida..’ untuk author flaviaa yang sudah ngisi blog ini dengan ffnya yang kereen gila. Hehehehe… gomawo ya…

Dan author usahakan ff ini akan cepat post lagi, selama author libur sekolah. Okee..

So, comment dan like tetep author tagih. Don’t be a silent readers.. dosa!

Okee.. gomawoo semuaaa!!! ^3^