[Oneshoot] Times Change

Main Cast :

Im Yoona

Kris

Genre : Fantasy, Sad, Romance, Thiller, Nc-17, Funny Sedikit

Lenght : Oneshoot

Author And Artwork : Park Rae Kyo

Desclaimer :

Anyeong, Adakah yang menunggu publish-an terbaru dari author yang agak aneh ini/? Aku kembali dengan membawa Oneshoot singkat yang berasal dari video Miracle In Desember. Itu loh, Member eksoh..

Mianhae kemarin-kemarin ini juga jarang publish.

Semoga cerita ini dapat membuat kalian suka.

#Author POV

Seorang yeoja dengan gamang berjalan melewati sebuah kota sepi dan hanya ditempati oleh para manusia sibuk yang hanya selalu berbicara dengan mesin buatannya, Ah bukan. Maksud dari mesin itu adalah Sebuah Program yang orang kikuk biasa membuatnya atau merancang hal tersebut hingga berlama-lama, semakin rumit dari sistem tersebut dibuat, maka semakin pandai orang tersebut serta akan terkenal.

Oke, kembali kepada sisi dari sang yeoja tersebut, ia berjalan dengan setengah bibir yang terkoyak dibagian kanan serta tangannya dan kakinya yang mengalami luka bakar, ia berjalan merangkak mencari seluruh pertolongan di tempat ini, namun nihil. Tidak ada seorang pun yang keluar pada malam hari yang kelam itu walaupun hanya sekedar membeli persediaan makanan saja. Yeoja itu tidak kenal lelah walaupun sekujur tubuhnya penuh dengan darah pekat.

Malam ini, semua Sirens akan keluar dari persembunyiannya, mereka adalah sebuah hewan yang menyerupai manusia dan hanya keluar saat malam jumat tiba. Ia akan mendatangkan sebuah guntur yang hebat tanpa sebab pasti maupun gerimis yang menandakan bahwa saat itu hujan. Mereka datang secara tiba-tiba.

Yeoja itu memekik hebat saat sebuah guntur melesat hampir mengenainya, Yeoja itu makin memekik saat sebuah guntur ingin menghunusnya tanpa ampun, walaupun ia selalu menghindar, namun semua itu malah membuat seluruh tubuhnya sakit. Ia meringis pelan saat ia menyadari bahwa tangannya lagi-lagi mengeluarkan darah. Yeoja itu merangkak menuju sebuah mobil dan berharap untuk bisa berlindung dengan cara berlindung tepat dibawah mobil tersebut.

Dalam waktu singkat dan tanpa disadari yeoja itu merasakan separuh dari dirinya goyah karena mengenai sesuatu. Ah, bukan berarti mengenai sebuah batu atau menabrak mobil tersebut. Melainkan ia merasakan sengatan volt yang membuat dia hampir terkapar seketika jika seseorang tidak membantu dirinya dengan cepat. Yeoja itu merasakan bahwa dirinya dibawa terbang oleh seseorang, Ia mencoba untuk membuka mata dan melihat siapakah gerangan orang yang baik hati ini sampai rela membantu dirinya yang tidak berguna. Namun pandangan yeoja itu semakin kabur dan dengan berhasil namja itu mengucapkan sesuatu yang membuat yeoja itu terbius tertidur.

-See Your Beside-

Yeoja itu membuka matanya perlahan-lahan dan menyadari tangannya dan kakinya telah sembuh seperti semula, Ia mencoba untuk meraba-raba bibirnya itu dan merasakan semuanya seperti semula, Ia tersenyum dan memikirkan sesuatu. Mengapa dirinya bisa sampai pada tempat ini? Manakah seseorang yang berbela hati membantu yeoja tersebut?

Ia bangun dan melepas selimutnya, betapa terkejutnya dirinya saat melihat kedua kakinya berubah menjadi putih. Ah, Bukan di Cat atau apapun itu, Tapi kulitnya berubah seperti kapas. Lembut dan putih dari pada kemarin yang lalu ia agak gelap sedikit. Yeoja itu bergumam seketika dan melihat terus kearah tempat yang ia huni kini. Sebuah perapian kecil yang didalamnya ada sebuah kayu dan pemantik api, sebuah dapur yang cukup lengkap, Sebuah sofa yang terlihat empuk namun.

Ada seseorang yang tertidur dengan lelap disana.

Yeoja itu memberanikan diri untuk bangun dan berjalan menuju orang itu berada. Ia yakin sekali orang tersebut tidak sejahat yang ia pikirkan, buktinya saja sudah ada didepan mata yaitu dengan kebaikannya yang membantu yeoja tersebut agar sampai kesini. Intinya ia telah menyelamatkan nyawa yeoja tersebut.

Ia berjalan menuju kearah sofa tersebut tanpa memerhatikan sebuah benda berukuran kecil yang membuat yeoja itu memekik kaget, “Ngek” bagai tersambar sebuah panah yang kemarin telah ia hadapi, ia terkejut dan memekik. Yeoja itu pun sadar dan langsung menutup mulutnya itu yang sudah setengah terbuka. Rupanya itu adalah sebuah bebek-bebek-an kecil guna mengganggu seseorang. Tapi ia masih belum habis pikir kalau ada sebuah boneka yang tergeletak disana.

Rupanya suara pekikan itu tidak berhasil membuat seorang, Dia adalah Namja. Ya, aku tidak salah. Kulitnya Putih Mulus sepertiku, tapi ada yang aneh dengan dirinya, sebuah lambang aneh ada di tangannya yang membuatku menerka-nerka apakah itu sebuah tattoo atau kah garis lahirnya. Tapi tattoo dan garis lahir itu kan tidak akan terang.

Dengan usil aku memegang lambang itu dengan telunjukku, tiba-tiba saja namja ini bangun dan langsung mendorong pundakku dengan kedua tangannya, aku yang melihatnya sontak terkejut dan terlempar hingga ke tembok.

“Apa yang akan kau lakukan?” Tanya namja itu dengan nada sarkatik, aku mengatur nafasku sebisa mungkin. ” Lambang, kau dapat lambang itu dari mana?” Tanyaku. Ia menunjukan lambangnya lalu aku menangguk, ia memasukan kembali tangannya itu ke dalam jaketnya lalu berjalan menjauh dariku. “Lupakan”

Dalam Hitungan detik ia pun menghilang dari pandanganku, aku pun mencoba berdiri namun yang kudapatkan adalah tubuhku yang lemah dari pada tadi saat aku bersama namja itu. Aku coba untuk merangkak namun jatuh ke ubin yang dinginlah yang ku dapatkan. Mencari pertolongan? Mustahil.

Tiba-tiba saja aku mendengar adanya suara pintu terketuk beberapa kali, aku tidak mampu untuk membukanya, makaku putuskan untuk mendiami saja dan menunggu orang itu yang akan membuka pintu tersebut, “Jebal, Seseorang bantu aku” batinku sambil meringis memegangi punggungku. Aku yakin ada sesuatu yang memar atau mungkin kulitku akan berwarna merah akibat benturan keras barusan.

“Omona, Yoona-ya. Gwenchana?” Tanya seorang yeoja paruh baya yang rambutnya sudah putih semua, kulihat tangannya memiliki lambang sama seperti namja aneh tadi namun warnanya adalah hijau sedangkan namja tadi berwarna biru. “Mengapa Lambang dapat berwarna?” Batinku.

“Gwenchana eomonim. Tapi sepertinya tulang belakangku agak sakit” Ucapku tertatih-tatih. Matanya melebar dan mengucapkan beberapa kata yang tidak ku mengerti, namun semakin lama mataku semakin berat dan kuputuskan untuk menutup mataku lalu tertidur sejenak.

-Dare To Looking Inside?-

Segumpal es atau salju mengenai kepalaku yang membuatku sontak terkejut, aku mengambil benda berwarna putih itu dan berjalan-jalan sesuka hati. Seingatku jika orang yang pertama kali menyentuh salju dapat membuat wish. Aku menaruh tangan didepan dada dan tersenyum. Ku menutup mataku dan mulai mengucapkan beberapa kata.

“Jodohku, Tampakanlah dirimu di hadapanku sekara.. Ugh” Tiba-tiba saja mataku sontak terbuka dan terkejut melihat seekor? anni. sebuah? anni. Monster!

Tanpa melakukan perlawanan, tiba-tiba saja tubuhku merasa terlempar dan jatuh ke tempat yang penuh dengan barang-barang tidak terpakai. Kaca, benda-benda tajam banyak sekali menempel pada kulitku. Perih. Ya Aku meringis saat aku bergerak dan kakiku lah yang mengenai kaca sialan bekas botol kaca.

Monster-monster berjatuhan dari angkasa. Langit yang menjadi gelap. Guntur disekitarnya namun tidak menandakan akan adanya hujan yang akan turun. Mungkin bukan hujan tapi tetesan darah yang membuatku terkejut. ‘tes’ ku lihat tetesan darah mengenai pipiku yang mulus ini.

Ku lihat banyak orang yang terang-terangan dimakan oleh monster tadi. Darah berceceran dimana-mana yang membuatku terkejut total. Dalam sekejap mobil-mobil terbakar akibat monster-monster tersebut.

Aku? Kau Masih mengingatku keadaanku juga rupanya.

Aku sedang terjebak ditengah barang-barang sialan ini. Jika aku bergerak maka sama saja aku memilih untuk cepat mati karena kaca ini semakin menusukku perlahan-lahan. Terlebih lagi di bagian tanganku yang banyak darah berceceran akibat kaca.

Seperti menonton film thiller. Aku melihat monster-monster 3D ini memakan manusia yang tidak bersalah. Orang yang berjalan dan berlalu lalang dimakannya tanpa wujud kasihan sedikit pun. Hati? Ku yakin mereka tidak memiliki akal budi sedikit pun. Ah iya. Mereka kan monster.

Ku melihat orang yang ada diatas gedung dan melihat kebawah dengan wajah khawatir. tiba-tiba saja aku melihat seseorang yang terdorong dan jatuh tergeletak kebawah. Seperti mainan saja. Monster itu memakan daging tersebut seperti layaknya memakan ayam yang sungguh lezat. Jijik? Sangat.

Tiba-tiba saja monster itu melempar kepala seseorang kearah sebelahku. Kepala tanpa tubuh. Mata yang melotot serta wajah yang penuh darah. Setelahku teliti ternyata itu adalah orang yang sering menjaga kasir saat aku membeli persediaan makanan. Hujan darah ini semakin deras yang membuatku terkejut. Darah ini sungguh merah kental dan pekat.

Tiba-tiba saja seekor makhluk sialan datang kearahku. mungkin ia menyadari mangsanya ini belum mati. ia menyeringai dan melihatku tajam dengan giginya yang penuh dengan taring-taring yang sungguh tajam. aku tidak membalas menyeringai namun dengan santai aku berakting membeku. Tanpa disangka aku melihat lambang tangannya yang bergambar seperti Perisai dengan Tengkorak didalam perisai tersebut namun warnanya merah.

“Gotcha!” Pekikku yang membuatku terbangun dengan kondisi duduk.

“AKU BERMIMPI?” Teriakku lagi lalu melihat tubuhku yang mulus tanpa darah. “Ternyata aku hanya bermimpi” Batinku lalu menunduk lesu.

“Neo Micheosso?” Tanya namja yang kutemui waktu lalu. Ah iya. Namja kasar yang mendorong punggungku dengan kedua tangannya yang membuatku bersumpah kalau rasanya sakit sekali. Ia meminum sesuatu yang membuatku memicingkan mata untuk melihatnya lebih jelas lagi. “Kau Minum Apa?” Tanyaku membuka pertanyaan kepadanya.

Ia menyelesaikan minumnya itu dan melihatku tajam. “Kau bertanya aku minum apa?” Ucapnya sambil berdiri dan berjalan kearahku. “Kau bertanya aku minum apa bukan?” Tanyanya lagi dengan senyum menyeringai di sudut bibirnya dan secara tiba-tiba menyudutkan aku ke tembok. Aku meneguk ludahku dengan susah payah dan melihat dirinya membuka kancing kemeja atasnya dan membisikan sesuatu.

“Aku Ingin Minum Darahmu” Aku terkejut dan membulatkan mata. Kurasakan taringnya yang tajam itu menggigit bagian leherku yang membuatku menutup mata. “Aku Akan mati” Batinku sambil menutup mulutku.

Tiba-tiba saja ia terlempar jauh secara tiba-tiba yang membuatku melihat kearahnya yang terpental jauh dariku. Aku melihat eomonim yang memegang sebuah tongkat tua yang ukirannya sangat bagus. Namja itu mengusap bibirnya untuk membersihkan darah yang bercecer di sudut bibirnya.

“Kau Gila Kris-ah!” Ucap Yeoja itu memarahi namja yang bernama Kris itu. “Kau bisa membunuh istrimu sendiri kau tahu!”

Nafasku tersendat dan me’replay’ ucapan eomonim barusan. Istri? Apa-apaan ini. Aku baru berada disini dalam waktu kurang dari 1 minggu. 3 Hari saja belum. “I-istri?” Ucapku terbata-bata dan melihat kedua orang itu bergantian. Sedangkan namja itu? Ia hanya terkekeh kecil dan melihatku dengan wajah licik. “Kau memang anaeku. Terdengar Aneh bukan? Namun itulah kenyataannya” Ucap Namja itu.

Eomonim pun berjalan kearahku. “Mengapa kau biarkan ia menghisap darahmu sayang?” Tanya Eomonim dan mengusap gigitan bekas namja itu. “Aku tidak tahu eomonim” Ucapku polos dan melihatnya dengan tatapan wajah tanpa dosa. “Artinya kau harus tinggal dengan namja itu” Ucap eomonim dan menunjuk kearah namja yang duduk dengan menyilangkan kaki serta menaruh tangannya didepan dada.

Lambangnya bersinar berwarna kuning terang. “Eomonim, Bolehkah kau meninggalkan aku dengan Kris sendirian?” Tanyaku dengan nada memelas sedikit. Ia pun mengangguk lalu berjalan menuju pintu keluar. “Berhati-hatilah dengan anak itu” Ucapnya yang membuatku mengangguk dan tersenyum sebagaimana mestinya.

“Aku ingin bicara padamu” Ucapku sinis dan berjalan menuju dirinya. Setelah berdiri tepat dihadapannya dengan sontak aku langsung memegang tangannya dan menunjukan tangannya yang lambangnya berwar.. Putih?

“Jelaskan padaku. Mengapa lambang ini selalu berubah?” Tanyaku dan menatapnya lekat. Ia terlihat menghiraukanku dan menatapku seolah-olah aku hanyalah angin berhembus saja. “Apa Maksudmu membawaku kesini Kris-ah?” Ucapku dan melihatnya tajam namun tidak ada balasan sama sekali. “Mengapa Aku Tidak BOLEH KEMBALI KE DUNIAKU SENDIRI KRIS-AH?” Teriakku ditelinganya yang membuat bibirnya sontak membungkam mulutku.

Aku terkejut dan melihatnya dengan tatapan kaget. “Jadi Milikku Sekarang, Lalu Aku Akan Menjelaskan Semuanya” Ucapnya sambil memelukku Tubuh yang tengah berdiri. Aku melihatnya dan mencari kebohongan di matanya. “Kau berjanji?” Tanyaku meyakinkan dirinya. Ia mengangguk. “Jangan Berbohong ne?” Lagi-lagi ia mengangguk yang membuatku tersenyum. Lagi pula ia kan yang menyelamatkanku waktu itu. Jika tidak ada dirinya mungkin aku akan berada dialam baka sekarang.

Ia menggendongku menuju kamar dan melakukan apa yang ia inginkan padaku. Aku? Aku tidak menikmatinya sama sekali. Tapi jika setelah ini aku akan bertemu dengan keluargaku, untuk apa aku ragu akan itu.

Until That Passed On

Aku membuka mataku dan melihat Kris berada dihadapanku. Ku rasakan tangannya yang melingkar di tubuhku. Aku baru sadar bahwa tubuhku tidak ada sehelai benang pun yang menyelimutinya kecuali selimut putih ini yang menjadi saksi bahwa kemarin aku melakukannya dengannya. Ku rasakan ia menggeliat dan melihatku sambil tersenyum. Ia mengelus kepalaku dan memegang tanganku. Namun tiba-tiba saja ia terkejut.

“Waeyo?” Tanyaku yang membuatnya menutup matanya sementara waktu. “Bersihkan Tubuhmu sekarang” Ucapnya cepat tanpa jeda yang membuatku langsung melakukan hal tersebut.

Setelah itu dengan cepat Kris menarik tanganku dan menutupiku dengan mantel yang cukup tebal. Ia Menggendongku dari belakang. Sedangkan aku memeluk lehernya ketakutan. Hari ini adalah badai salju. Eomonim telah pergi beberapa waktu lalu.

“Apa yang terjadi Kris-ah?” Tanyaku yang membuatnya meneguk ludah pelan namun tetap berlari.

“Kumohon kau jangan memberhentikan ucapanku ne?” Ucapnya yang membuatku mengangguk, Ia menghirup nafas pelan lalu mulai bercerita.

“Ku menemukan kau sendirian tidak berdaya akibat sirens yang menyerang Planet Saturnus tempatmu tinggal secara terang-terangan dan tiba-tiba. Aku? Aku adalah manusia yang telah lulus dari system aneh yang terbuat dari planetmu. Jumlah Kami sedikit. Dan yang gagal akan menjadi sirens yang membunuhmu saat itu. Kau ingat saat kau dihunus petir tanpa ampun itu bukan?” Tanya Kris yang membuatku mengangguk. “Dari sekian banyak orang diplanet saturnus. Mengapa kau hanya menyelamatkanku?” Tanyaku yang membuatnya mengangguk kecil.

“Aku Sudah memiliki tugas untuk menyelamatkanmu. Bahkan aku hanya tahu yang membuatku sendiri adalah ayahmu. Ia salah membuat system yang membuat sedikit saja yang lolos menjadi Humanos. Humanos berarti seperti aku dan orang yang kau sebut eomonim itu. Sirens adalah kebalikan kami. Mereka salah system yang membuat mereka memakan orang sekitar. Sampai sekarang aku tidak tahu dimana Ibumu dan Ayahmu berada. Kembali kepada dirimu. Mengapa aku melakukan hal itu kemarin karena eomonim mengatakan padaku bahwa jika kita menyatu maka kau akan menjadi Humanos sepertiku. Namun betapa terkejutnya diriku melihat tanganmu yang kosong Yoona-ya” Ucapnya dengan sedikit nada kekecewaan disana.

Aku pun melihat tanganku yang kosong. Aku menaruh kepalaku dipundaknya yang membuatnya melihatku. “Kau tahu. Bukan berarti aku gagal. Namun aku baru tersadar bahwa dirimu ada dua” Ucapnya yang membuatku terhenti sejenak. “Kris-ah. Aku pernah bermimpi. Aku berada disuatu tempat yang penuh dengan monster dan darah yang menghujaninya. tempat itu penuh darah” Ucapku yang membuatnya melihatku sejenak. “Dimana?” Tanyanya yang membuatku mengingat-ingat kembali dimana tempat itu berada.

“Gotcha” Ucapnya tiba-tiba yang membuatku melihatnya. “Hey~ Kau mengikutiku” Ucapku dan mengerucutkan bibirku. “Memangnya kapan?” Tanyanya yang membuatku mengukur-ukur waktu. “Kemarin?” Ia hanya tertawa kecil. “2 Minggu yang lalu kau tahu?”

“Mengapa lama sekali?” Tanyaku dan melihat lingkungan sekitar yang didominasi dengan warna salju putih. “Karena disini terhitung waktu lebih cepat 14 kali lebih cepat dari yang kau bayangkan” Ucapnya yang membuatku menghitung-hitung. Senyumku memudar dan menyadari bahwa telah lama sekali aku meninggalkan saturnus.

Kris pun mempercepat gerakannya dan secara tiba-tiba ia terhenti dari berjalannya dan melihat seseorang yang tengah tergeletak ditanah. “Kris-ah?”Tanyaku yang membuatnya mengangguk dan menggerak-gerakan yeoja itu. “Dia itu aku bukan?” Tanyaku yang membuatnya mengangguk. Ku lihat tangannya ada sebuah lambang yang mirip dengan Kris.

“Kalian tertukar. Sial!” Ucapnya yang membuatku memeluknya erat. “Biar ku coba untuk menukar roh dengan dirinya. Sepertinya aku mengingat cara ini” Ucapku sambil tersenyum pada dirinya. “Kau Tahu? Apa Akan Berhasil? Aku Takut Kehilanganmu Yoona-ah” Ucap Kris sambil melihatku dengan wajah khawatir. “Jangan berdoa seperti itu” Ucapku sambil menaruh telunjukku di bibirnya.

“Ucapkan mantra agar aku tertidur seperti yang kau lakukan saat aku digendong olehmu” Ucapku yang membuatnya menangguk ragu. Aku pun mulai menutup mataku.

“dangsin-eun ije jam-eul jal haeyahanda. dangsin-ui kkumgwa hamkke silje mom eulo idonghabnida. modeun ma-eumgwa dangsin-ui mom eun dangsin-ui jinjja mom e gal geos-ibnida . jigeum dangjang (You Should To Sleep Now. With your Dream And Go To Your Real Body. All Heart And Your Body Will Go To Your Real Body. Do It Now)”

Aku merasakan adanya getaran diseluruh tubuhku yang mengembalikan memoriku saat-saat itu. Digendong oleh kedua orang tuaku sendiri. Difoto oleh kedua orang tuaku. Menggenggam dua permen kapas dan memakannya sekaligus. Memeluk Kedua Orang Tuaku. Bermain dengan kakak laki-lakiku. Tersenyum tiga jari dengan adikku yang paling kecil. Memeluk Seorang Namja. Diam-diam masuk kedalam ruangan lab ayah dan menekan-nekan tombol sembarangan. Melihat monster-monster yang berukuran 5 kali lipat dari diriku. Ayah yang menyuruhku dan namja kecil untuk masuk kedalam pintu khusus. Melihat Ibu yang Terkejut saat membuka pintu lab dan secara tiba-tiba dimakan oleh monster-monster. Mengintip monster yang tiba-tiba masuk dari arah berlawanan dan memakan seisi rumah. Darah yang berceceran dimana-mana. Melihat Kota saturnus yang penuh dengan darah. Aku ingat. Ingat Semuanya.

“Pecahkan Kode Itu” Ucap Seseorang yang tidak memiliki wujud pasti. Aku memegang sebuah kertas lusuh yang bertuliskan. “010414 a3q7z6q8a1z7q7 1816 52326122215343 s3k1r1n5” Tiba-tiba saja aku duduk disebuah tempat yang hanya ditempati dengan satu lampu.

“01 april 2014 duniamu akan kembali sekarang”

The End Of World?-

Kris mengepalkan tangannya dan memukul keras aspal yang ada di sekitarnya kini. Ia salah. Salah Besar!. Mengapa Ia membaca mantra itu. Mantra Sialan yang membuat orang kesayangannya hilang untuk selamanya. Sial! Kris mengacak rambutnya dan berteriak sekeras-kerasnya.

Secara tiba-tiba ia tersejut saat hujan deras datang dan membersihkan seisi kota dari darah yang ada. Semua mayat yang berada disekitarnya kembali pulih dengan semua organ tubuhnya yang lengkap. Kris melihat kearah Yeoja yang ada disebelahnya yaitu Yoona yang tersenyum dan membaca mantra sedikit lalu membuka matanya perlahan. Betapa terkejutnya ia saat tempat yang ia pijaki kini adalah sebuah ladang luas dengan hamparan hijau luas.

Yoona Mencoba berdiri dan melihat sekitarnya yang berubah.

Apa ucapanku tadi benar?

Tiba-tiba saja Kris memelukku. Dan melihat tanganku yang mendapatkan lambang berwarna hijau sama seperti dirinya sekarang. Tanpa disangka seorang namja paruh baya mendekatiku lalu sontak memelukku. “Kau berhasil membuka segelnya” Ucapnya yang membuatku mengingat-ingat kembali siapa namja ini. “Appa?” Tanyaku yang membuatnya mengangguk dan memelukku erat.

“Kau mewarisi kepintaran ayahmu yoona-ah” Ucap Seorang yeoja paruh baya. Itu Eomonim! Aku sontak memeluknya dan mengucapkan sebuah kata. “yuhaeng-eo neun geu jache ga anin hanguk-eo eseo yulae?(Mantra itu berasal dari bahasa korea sendiri bukan?)” Ia tersenyum dan mengangguk. “Bogoshipo Umma” Ucapku dan tanpa sadar aku menangis. “Tao-ah! Donghae-ah!” Tanpa sadar aku memeluk kedua namja yang merupakan adik dan kakak laki-lakiku.

“Bogoshipo Noona” Ucap Tao dan memelukku erat. “Kau menjadi anak yang pandai Yoona-ya” Ucap Donghae dan mengelus kepalaku. “Dia siapa?” Tanya kakak beradik itu ditelingaku yang membuatku ku tersenyum kecil. “Nae Nampyeon” Ucapku lalu membiarkan mereka yang tengah termangu melihatku memeluk Kris.

Kembali ke yeoja yang merupakan duplikat dari Yoona. Ia Berdiri dan merasakan tubuhnya seperti butiran pasir yang berterbangan dan terbang kearah bumi.

Sedangkan Yoona sendiri yang berada di Planet saturnus mulai berlajar mengenai system ayahnya dan hidup bersama namja kesayangannya yaitu Kris yang kini resmi menjadi nampyeon kesayangannya. Ia baru sadar bahwa namja yang dulu dia peluk adalah Kris dan namja yang masuk kedalam suatu tempat dengan dirinya adalah Kris sendiri.

Some Epilogue

“Tao-ah!” Teriakku sambil mencari adikku yang lucu nan menggemaskan itu. Ia berjalan kearahku dan aku menyuruhnya untuk menutup matanya sebentar selagi aku memeluknya. Aku menyuruh Kris dan Donghae untuk membawa Laptop dna menaruhnya di meja belajarnya lalu menutup pintu kamarnya perlahan-lahan tanpa diketahui siapapun. “Noona. sampai kapan aku begini” Ucapnya lugu lalu aku lepaskan pelukanku. “Noona membelikanmu Laptop di ruang Makan” Ucapku yang membuatnya terkejut dan membulatkan mata tidak percaya.

Ia langsung berlari ke ruang makan dan melihatku dengan tatapan sebal. “Tidak ada Laptop sama sekali disana” Ucapnya yang membuatku mengucapkan kata yang membuatnya semakin kesal “April Mop” Ucapku.

Ia pun berlari kekamarnya dan mengunci pintu itu, setelah beberapa detik aku mendengar suara teriakan menggelegar dari kamarnya yang membuatku menutup hidungku. Eh salah. Telingaku maksudnya.

“NOONA GOMAWO!” Teriaknya.

Aku Hanya tersenyum dan secara tiba- tiba Kris mengajakku untuk keluar dan duduk di belakang rumah menikmati pemandangan malam di hari pertama april ini.

“Aku tidak menyangka bertemu dengan dirimu saat aku hampir sekarat waktu itu Kris-ah” Ucapku saat aku berada dipelukannya kini. Ia hanya tersenyum dan mengelus pucuk kepalaku berkali-kali.

“Aku ingin memberitahu padamu Kris-ah” Ucapku dan mendekat pada telinganya. “Aku ingin mengatakan bahwa aku mengandung aegi kita” Ucapku yang membuatnya melihatku dengan tatapan terkejut. “jinjja?” Tanyanya sambil memegang pipiku. “April Mop. Tentu saja aku berbohong” Ucapku yang membuatnya cemberut dan sontak aku mendaratkan bibirku di bibirnya yang membuatnya terkejut lalu tersenyum.

“Kau tahu tidak kalau disana ada bintang” Ucap Kris sambil menunjuk kearah langit yang membuatku melihat langit dan secara tiba-tiba Kris mendaratkan bibirnya di pipiku. “April Mop kedua telah beraksi” Ucapnya yang membuat kami tertawa.

Hints And Question?

1. “010414 a3q7z6q8a1z7q7 1816 52326122215343 s3k1r1n5” Kode Ini Panjang Sekali, Dari Mana Kita Tahu Jawabannya? = 01-04-2014, Ini mah Tanggal. ‘a3’q7’z6’q8’a1’z7’q7’ kalau yang ini dari keyboard komputer. a untuk horizontal dan 3 sebagai verticalnya. a dan 3 = d , q dan 7 = u , z dan 6 = n ,selanjutnya cari sendiri ya. 1816? ikutin arah vertical. 1=a,8=k,1=a,6=n. dan yang nomor semua itu querty. 52=k,32=e, selanjutnya cari sendiri. dan yang terakhir itu gabungan. Yang udah baca coba cari yang terakhir itu penggunaannya gimana coba?

2. Istilah Humanos sama Sirens itu dari mana? = Jawabannya simple banget. Human itu kan manusia. Awalnya mau aku buat Humanoid. Nanti malahan jadi manusia robot lagi. makanya pake istilah buatan aku sendiri aja. Humanos. Gak jelek juga kan? Kalau Sirens itu aku dapet dari film Ice Age Yang Ke Lima Apa Ke Empat ya?(Author emang Labil nih) Jadi Sirens itu kayak monster dah.

3.  Memangnya di Saturnus Ada Manusia? = Kayaknya ini yang paling sulit dijawab, soalnya saturnus itu kan gak ada kehidupan. Jika ada pun itu tidak diketahui. Dalam cerita ini aku ngambil sudut pandang kota Saturnus yang tiba-tiba jadi kota yang hancur gara-gara Sirens Muncul. Bumi? Aku Gak terlalu ngambil konsep ke buminya dan sebenarnya Kris dan Eomonim itu tinggal Di Bumi.

4. Kok Kris bisa tiba-tiba tahu kalau kembarannya yoona itu disekitar bumi? = Ini soal atau jebakan yeh? Sebenernya Kris itu udah ngeliat kembaran yoona dari kejauhan. dan pertanyaan yang ngejebak itu saat Kris pergi ke planet Saturnus. Dia itu jalan kaki atau naik motor? Dia itu lari atau jalan kaki? Dia makan gak? (Ini soal atau mau wawancara?) Yang jelas dia lari dengan kekuatannya.

5. Kesan author Buat FF Abstrak kayak gini? = Ye-het!! Oho-rat!! Ini apa?

Ada Yang Mau Nanya Lagi?Kirim Tc<spasi>pertanyaan Ke 081284334504? ( April Mop? )

~~~Byee~~~

 

13 komentar di “[Oneshoot] Times Change

Tinggalkan komentar