Inside That House – Oneshoot

Inside that House

Title : Inside that House

Author : Park Rae Kyo

Main Cast :

Nam Ae Rin, Original Cast Or (You)

Xi Luhan , Exo – M

Kwon Yuri , Snsd

Park Chanyeol , Exo – K

Other Cast :

Im Yoona , Snsd

Ps: Ada lagi yang lain tapi terlalu banyak jadi baca aja nanti tahu deh..

Genre : Dark , Horror , Romance , Sad , Rating -13.

Art Work : By Lee Midah

Lenght : 10014 Words , OneShoot

Ini pertama kalinya aku tambahin OC secara lagi dia juga main cast..So jika ada yang susah bedainnya..mohon di maafkan..

I Feel Something Wrong In This Place

I Feel This So Strange

But I Can Go On

I Prisoner In That Place..

I founding somethink new in that side

I found a….

Nam Ae Rin

Baca lebih lanjut

[OS] LoveAddict

loveaddict1

Title: LOVEADDICT

 Author: Priskila

Cast: Yuri SNSD, Chanyeol EXO K

A/N: Errr.. sebenarnya aku tidak pede untuk mempublishkan FF ini-_- tapi berhubung blog lagi sepi sesepi kuburan Belanda *plak*, aku berniat mempubliskannya.

Pair yang aku pakai memang jarang. Soalnya aku lagi suka banget sama EXOShidae. Unyu :3

Oke deh, semoga saja para readers terhibur ya dengan FF gaje yang tidak diketahui tujuannya ini._. Gomawoo *bow*

Btw, thanks buat almahonggi99 unnie@ yang udah bersedia membuatkan poster yang unyu badai ini ;;) Gomawoo :*

—-

Cuaca yang bersahabat dengan angin sepoi – sepoi yang bertiup membuat suasana siang itu begitu indah. Di taman yang penuh dengan berbagai warna bunga itu, banyak sekali orang yang berdatangan hendak menikmati cuaca yang begitu menenangkan. Begitu juga dengan seorang gadis berkacamata dengan frame besar yang bertengger pada pangkal hidungnya. Gadis itu duduk pada salah satu kursi yang memang tersedia disana dan tersenyum pada objek apapun yang ditangkap oleh lensa matanya.

“Indah~” gumam gadis itu dengan suara pelan. Suasana siang itu memang terasa begitu manis dan sangat cocok bagi sepasang kekasih untuk berduaan. Tapi sayang sekali, gadis yang bernama lengkap Kwon Yuri itu sedang tidak memiliki kekasih ataupun gebetan kali ini.

Yuri menatap anak – anak kecil yang tengah bermain balon bersama dengan perasaan ringan. Dia ingat dulu dia juga pernah mengalami masa kanak – kanak yang begitu berwarna. Tatapannya kini berpaling pada beberapa orang yang tengah mengerubuni seorang penjual permen kapas yang juga merupakan favoritnya. Timbul perasaan ingin membeli permen kapas berwarna pink itu sekarang, namun apa daya, dia kini tidak membawa uang lebih. Yuri hanya dapat menelan salivanya, mencoba menahan nafsu makannya yang akhir – akhir ini melonjak. Sudah cukup dia membeli permen kapas tiga kali selama tiga hari belakangan ini. Yah, Yuri memang sering sekali mengunjungi taman yang berada di tengah kota ini.

Baca lebih lanjut

~I Love My Rival~ [part 7]

I Love My Rival [part 7]

 

 

Halo readers setia ff I love my rival..

Author udah comeback nih… mianhae ya kalau udah beratus ratus tahun *lebayy…* cerita ff ini udah ga’ pernah dilanjutkan.. bukan karena author malas ya. Tapi author banyak tugas. Suer deh… makanya author baru bisa lanjut sekarang. N… ingat ya.. kalau baca harus?

Pinter deh.. harus like dan comment. Itu syarat jadi readers ff author. Syarat UTAMA!!! Read, Comment, and Like! Itu harusss… kalau baca

Oh ya, readers masih ingat kan dengan Request FF yang pernah author bilang di previous part? Nahh.. itu kok gak ada yang mau req ya. Itu maksudnya readers mau ff OS apa, pair siapa, dan lain – lain. Bukan author yang mau req sama readers. hehehee.. jadi tetap masih author buka!

 

Main Cast: Seohyun SNSD, Kyuhyun Super Junior, Donghae Super Junior

Cast: Yuri SNSD, Yoona SNSD, Jessica SNSD, Yesung Super Junior, Heechul Super Junior, and other cast

Genre: Friendship, Romance, *dan lain – lain, hehehe… author juga bingung

Length: ???

 

WARNING!!!

PLEASE, DON’T BASHING OR SHARE THIS FF

IF YOU NOT LIKE THIS FF, DON’T READ

DON’T LIKE THIS COUPLE, DON’T READ

 

____ Let’s reading____

Seohyun POV

 

“seohyun.. ayo makan!” suara eomma membangunkanku dari tidur yang kulakukan. Mataku masih sangat malas dan susah diajak kerja sama untuk membuka. Aku bangkit dari tempat tidurku dan melihat jam wekerku. Sekarang pukul tujuh. Tidak buruk….. haaa!!! Jam 7?! “astagaaaaa…!!! Aku telaattt….!!!!” Tanpa ba bi bu lagi aku langsung melesat masuk kamar mandi dan bersiap ke kampus. telat telat…

 

Eomma, appa, dan Yoona eonni sudah menungguku di meja makan. Mereka larut dalam kegiatan mereka masing-masing. Eomma sedang mengoles selai di roti, appa sedang membaca koran sambil beberapa kali menyesap kopi, dan Yoona eonni yahh.. seperti biasa… sms-an dan bersolek di depan kaca mininya. Haduhh…

 

“pagi…” kataku kepada semua saat duduk di kursi. Mereka semua melihat diriku lama sekali. “pakaianku aneh ya?” tanyaku karena merasa aneh akan pandangan mereka. Burukkan diriku? Sebuah kaos hijau yang dipadukan dengan celana jeans, serta blazer berwarna cream dan sepatu kets putih adalah tidak buruk. Bahkan favoritku saat ke kampus adalah menggunakan fashion seperti ini. simple namun tetap berkesan.

 

“aniyo seohyun..kamu sangat cantik kok. Pakaianmu juga bagus..” ucap eomma lembut. Hufft… syukurlahh. Aku melihat Yoona eonni terkekeh, “eonni.. waeyo?”

Dia menggeleng cepat, “gwenchana.. tapi,.. hihii.. aku masih.. hihiihi… memikirkan namja yang membuatmu seperti kemarin.. hahahahaaaa..” tawanya lepas saat di kata terakhir. Kenapa hal itu masih saja diingat? Itu tidak penting bukan? Appa dan eomma terlihat bingung mendengar ucapan eonni. Pantas sih menurutku, kan mereka gak tau soal kemarin. “seperti kemarin? Ada apa kemarin?” kata appa. Aku berharap eonni takkan memberitahukan appa, tapi.. kurasa itu seperti sangat mustahil.

 

“permainan piano seohyun kemarin sangat kacau, appa. Dan itu… hahahha.. semua karena seorang namja..hahahhaa..” aku sangat malu kali ini. kini gentian aku yang dilihati oleh appa dan eomma. “seo?”

“aniyo appa, eomma… itu hanya salah paham eonni saja. Aku..”

“sudahlah.. mengaku pada orang tua adalah solusi terbaik” goda eonni memotong bicaraku dengan mulut yang penuh roti selai. Huaaahh.. tidak mau kalau seperti ini.. “seohyun…” eomma juga seperti ingin tau. Kalau menyebut namaku kan, eomma seperti membujukku. “appa….eommaa…” rengekku pada appa dan eomma agar membiarkan ini aku tutup rapat – rapat. Aku tau, sangat memalukan merengek seperti ini. tapi, mau bagaimana lagi. Inilah jalan keluar terbaik. Dan percuma, eomma menggeleng, appa juga,,

 

“ne… aku akan bilang” pasrahku. Aku mulai berbicara. “Aku masih ingat, dulu eomma menentang hubunganku dengan Kyuhyun oppa kan? Aku sekarang tau eomma… aku mau eomma…” ucapku pada akhir ceritaku. Eomma sedikit terlonjak. “seohyun masih ingat yang itu?” tanyanya. Aku mengangguk. Dia mendekat dan membelai rambutku, “eomma berubah pikiran,,, eomma pikir kebahagiaanmulah yang terbaik. Eomma serahkan semua pada seohyun. Kan seohyun sudah dewasa…”

 

“eomma?”

“tidak sengaja, eomma membaca diary seohyun. Disitu tertulis, seohyun sebenarnya menyukai Kyuhyun kan? Kalau memang ya, eomma setuju kok… eomma tau permasalahanmu dengan Donghae, appa juga sudah. Semua sudah tau seohyun..”

“eomma..! eomma jahat baca diaryku…” huuu.. parah sudah kalau diaryku sudah dibaca. Di diaryku sudah sangat penuh dengan drama hidupku. Hikzz…

“hahahhaaaaaa… KYUHYUN KYUHYUN..” sekarang giliran Yoona eonni yang bicara dan menggodaku dengan nama kyuhyun. Aku mengerucutkan bibirku kesal. Eomma melihat Yoona eonni dengan tatapan ‘jangan mengganggu dongsaengmu, Yoona!’  sehingga eonni langsung diam tetapi tetap menertawaiku.

 

“hmm.. ya sudah. Para yeoja – yeoja cantik… gosipnya udah ya.. Taeyeonku, anak – anakmu mau ke kampus nih…” suara appa menghentikan pembicaraan kami. Aku segera mengambil tas milikku dan pergi ke mobil, begitu juga dengan Yoona eonni, namun sebelum itu, ia menyisir lagi rambutnya yang sudah beribu kali disisir. Selama di mobil, aku hanya diam sambil melihat pemandangan kota Seoul yang padat dari kaca jendela mobil. Dalam diam itu, pikiranku kembali mengulang memori – memori. Memoriku dengan Kyuhyun… kyuhyun oppa

 

Flashback

From: Evil In The World

Chagiya…. Kau lagi ngapain?

 

Sebuah sms dari Kyuhyun masuk ke dalam inbox handphoneku. Aisshh…..kenapa harus malam begini dia sms? Bisa di siang hari gak seeehh…

 

To: Evil In The World

Wae? Mengganggu sekali dirimu…

 

From: Evil In The World

Kenapa kau seperti itu pada namjachingumu seo…L aku sedih tau

Oh ya, aku mau tanya nih.pasti eommamu adalah seorang designer kan?

 

To: Evil In The World

??? dari mana kau tau? Aku tidak pernah bilang kan…

 

From: Evil in The World

Ya pasti…. Karena kau telah merajut benang benang cinta di hatiku menjadi sebuah kain hangat bagi tubuhku… hehehehe

 

Aku terkekeh melihat jawabannya. Aku merajut benang cinta dihatinya? Merajut saja aku tak bisa.. hahahhaa…. Tapi harus jaim nih..

 

To: Evil In the World

Gak lucu….!!!

 

From: Evil in The World

Seo… L ya sudah. Kalau begitu selamaat tidur. Hadirkan aku dimimpimu yang indah yaa…

 

Aku terkekeh pelan. Hihihi… apa dia memang sedih jika aku sms seperti itu? Anehh.. hahahha… dia humoris sekali. Padahal kukira pertama kali, Kyuhyun itu evil, tapi ternyata salah dugaanku. Dia favorit… favorit? Tidak.. tidak mungkin. Aku tidak boleh menyukai Kyuhyun. Kyuhyun itu hanya untuk Yuri…!

 

End FlashBack

 

“seohyun… turun! Kita sudah sampai di kampus” suara Yoona eonni membuyarkan lamunanku barusan. “ahh.. ne eonni” aku segera turun dari mobil appa lalu melambaikan tangan untuk appa, “daa appa… sampai jumpa”

 

Di kampus, aku merasa sendirian lagi. Yuri sudah memusuhiku, aku jadi tak punya teman. Walau,,, ada Kyuhyun yang pasti akan selalu siap untukku. Tapi aku tak mau, aku sudah sangat merepotkannya. “annyeong Seohyun-shi..” sapaan dari seorang namja memberhentikan langkahku. Aku membalikkan kepalaku ke samping, “annyeong heechul songsaenim…” sapaku membalas dan menunduk. “haisshh.. jangan memanggilku dengan kata songsaenim. Aku belum tua.. dan, umurku cuma terpaut beberapa tahun saja di atasmu, sepuluh tahun saja tidak. Jadi jangan memanggilku seperti itu. Panggil saja Heechul oppa… arraseo?”

 

Aku tersenyum dan mengangguk. Aneh sekali dosen ini,, aku tau, dia memang menyukaiku, tapi tidak perlu sampai memanggil oppa kan. Tapi, tak apalah… setidaknya tidak membuatku rugi. “ayo jalan bareng..” dia menarik tanganku dan menggenggamnya erat, sangat erat. Aku jadi merasa tidak enak kalau seperti ini, “ahh.. songsae.. ehh, oppa.. Heechul oppa.. bisakah tidak perlu seperti ini? tanganku sakit..” dia melepaskan tanganku lalu tersenyum kecil. Heechul songsae.. maksudku heechul oppa membawaku ke taman kampus. taman yang cukup asri dan cukup untuk melepas lelah setelah capek belajar. Taman ini masih sangat sepi.. hanya ada beberapa mahasiswa saja yang sedang berkumpul di bawah rimbunan pohon.

 

“duduklah..” kata Heechul oppa saat kami tiba di sebuah bangku taman yang kosong. Semula, bangku itu hendak diduduki oleh mahasiswa dan mahasiswi yang akan berpacaran, tapi saat melihat Heechul oppa, mereka menyingkir, takut dimarahi kali ya.. hihihi…

 

“seohyun…”

“ne?”

 

“haaa!!! Apa yang bagus! Gambar begini kau bilang bagus.. sama sekali tidak. Yang bagus itu karya Leonardo da vinci. Seharusnya presentasekan saja gambar monalisa… atau apa gitu..ini tidak bagus..!!!” teriakan dari seorang mahasiswa yang tengah berkumpul dengan teman – temannya memecah suasana. Heechul oppa menatap geram mahasiswa itu dan berdiri tepat di belakangnya, tapi tetap saja ocehannya berlanjut karena dia tidak melihat oppa.

 

“ini sajaa.. aku sudah searching di internet. Pakai saja gambar inii.. pabo!”

 

“KAU YANG PABO, LEE HYOMIN!!! DIAM!!!” bentak Heechul oppa yang membuat mahasiswa yang bernama lee hyomin itu bergidik ngeri, “mi..mianhae, songsaenim.. mianhae,..”

 

“mian seo.. tadi ada keributan kecil” ucapnya saat sudah kembali ke bangku. Aku terkekeh.. “hehehe.. gak papa kok..”

 

“Seohyun….” Dia mencoba mengulang lagi suasana yang tadi kacau itu. Astaga!

“ne oppa? Wae?”

 

“itu salahmu!! Makanya jangan tunjukkan gambar itu kepadaku… makanya dosen cantik itu marah karena ocehanku. Udah tau kalau aku gak suka pasti ngoceh mulu…. Masiihh aja ngasih… harusnya kau yang di… uppss… paboo..”

 

“LEE HYOMIN….!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!” Heechul oppa sudah bersiap mengejarnya

 

“aissshh… mianhae!”hyomin berlari sebelum dapat terkejar oleh oppa. Hahahahaaaaa……

 

Heechul oppa kembali lagi dengan nafas yang sudah ngos-ngosan. Hihihi.. rasakan kau, pak dosen! Hahahahaaa…

Sekarang dia kembali duduk dengan memasang muka serius. “seo…”

“ne?”

“yang kemarin, apakah itu  nyata?” kata heechul oppa sambil menatap langit biru.

“maksud oppa apa? Kemarin…?” maksudnya apa? Mungkinkahh….

 

“apakah benar? Hubunganmu dengan kyuhyun adalah berpacaran? Kyuhyun itu namjachingumu?” kali ini tatapannya mengarah padaku. Dia menatap dalam mataku hingga membuatku sedikit salah tingkah. Apa yang mau aku jawab.. mau bilang tidak, takut menyakiti Kyuhyun. Kalau bilang ya, takutnya dia akan sedih dan kejang – kejang lagi seperti kemarin *(?)*

 

“hmm.. itu… benar, oppa… tapi hubungan kami itu..”

“kalau memang benar, tidak apa – apa. Lagipula kau itu muridku.. jadi aneh kan. Hehehe…” candaannya membuatku bengong. Aneh sekali dosen satu ini… tadi serius, sekarang canda.. haissshh….

 

“oh ya,, aku ke ruang dosen dulu ya. Baru inget ada rapat pagi.. daa seo..” kini aku sendiri. Taman ini entah mengapa tinggal sekelompok mahasiswa saja yang sedari tadi ribut gak jelas. Selain mereka, hanya aku yang duduk bengong kayak orang bego.

 

“SEOHYUNNIE…!!!!” suara namja itu kali ini terngiang lagi dan begitu keras di telingaku. “ya Tuhan… kenapa suaranya terus terngiang di kepalaku? Aku tidak bisa hidup bila terngiang suaranya terus…” harapku sambil berdoa. Huft.. lelah jika hidup seperti ini terus.

 

End Seohyun POV

 

Kyuhyun POV

 

“SEOHYUNNIE…!!!!” teriakku tepat dibelakangnya. Aku mau bertanya! Bertanya tentang dirinya dengan dosen cantik itu! Masih berani juga dia dekat dengan Seohyun…. Namun, bukan jawaban dengan berbalik dan melihatku, Seohyun malah berdoa. ““ya Tuhan… kenapa suaranya terus terngiang di kepalaku? Aku tidak bisa hidup bila terngiang suaranya terus…” doa yang sangat anehh… maksudnya apaa??!!!

 

“seohyunnie… ini aku kyuhyun!”

 

“OMG, Tuhaaannn… tolong kenapa maksa banget sih suaranya? Ingin membuatku gila apaa! Upsss…” dia terkejut saat melihatku di belakangnya dengan tampang evil. Ya.. sedikit sunggingan senyumku palingan akan membuatnya jantungan. Hahahaa….

 

“omona… Kyuhyun!”

“wae? Kau kaget? Hahahhaaa…” aku tertawa lepas saat melihat tampang manyunnya itu. Seperti anak kecil sekali..

“aigoo… lucu sekali dirimu, seohyunnie…” aku kini mencubit kedua pipinya yang bulat dan tembem itu, yaa.. mirip bakpao

 

“aaaa… sakit kyu,..” seru seohyun saat kucubit kedua pipinya. Saat ku lepas, warna pipinya kini bukan putih lagi, tapi agak kemerah – merahan. Dia meringis kesakitan. “hahaa.. mianhae seohyunnie.. tapii.”

 

“tapi apa?”

 

“kau punya hubungan apa dengan dosen cantik itu? Dekat sekali…”

 

“hubungan? Hubungan apa? Gak ada kok…. Aku hanya sebatas rekan saja.”

 

“jinjja?”

 

“aniyo…”

 

“mwo?”

 

“aissshhh…. Dasar menyebalkan. Lola..! ya gak lah.. mana mungkin aku pacaran dengan dua cowok sekaligus…” haa! Apa yang baru dia katakana? Pacaran? Berarti.. apakah dia memang menganggap aku pacaran dengan dia?

 

“seoo…” mataku berbinar – binar mendengar kata ‘pacaran’ yang dia ucapkan *kyu lebay..*

 

“ahh.. aniyo,, aku salah bicara!” bantahnya. Yaa… jelas-jelas aku dengar perkataannya barusan. Readers juga pasti baca kan kata pacaran yang diucapkan seohyun. Aku yakin itu… “kau mengatakan hal itu.. kau bilang kita pacaran”

 

“aniyo kyuhyun… aku bilang, aku tidak mungkin pacaran dengan Heechul oppa..”

 

“dosen cantik itu bisa kau panggil oppa, sedangkan aku.. terus saja dipanggil kyuhyun atau kyuhyun-sshi.. panggilah aku oppa , seo..”

 

Dia menggeleng. Aisshh… keras kepala. Dasar keras kepala!

 

“kenapa kau meninggalkanku kemarin? Aku jadi terlalu cepat rindu padamu, seohyun…”

 

Dia menggeleng lagi dengan muka polosnya itu. Aissshhh…

 

“jawablah pertanyaanku,,, hyunnie”

 

Kini matanya membulat besar mendengar perkataanku. Ada apa? “apa yang tadi kau bilang… hyunnie?”

 

“ne… hyunnie… panggilanku untukmu itu sangat banyak, hyunnie..” ucapku sambil mencubit hidungnya yang mancung. Wajahnya memucat. Dia seperti sedang berpikir keras untuk mengingat sesuatu. Mengingat hal penting yang pernah dia lupakan.

 

“seohyunnie.. waeyo?”

“ahh..ani.. gwenchana..” dia mencoba tersenyum dan menyembunyikan sesuatu yang mungkin adalah sangat rahasia bagi dirinya. Tapi, dapat kulihat, itu bukan tidak apa – apa, tapi memang apa – apa.

 

End Kyuhyun POV

 

Seohyun POV

 

“ne… hyunnie… panggilanku untukmu itu sangat banyak, hyunnie..” ucapnya sambil mencubit hidungku. Aku sedikit terlonjak kaget saat mendengar perkataannya barusan. Hyunnie. Itukan panggilan dari seseorang di masa laluku.. bukan donghae oppa. Tapi seseorang yang sudah mengkhianati diriku.

 

Aku berpikir, mencoba untuk mengingat kembali orang tersebut, orang yang pernah kulupakan. Aku melipat bibirku, menunjukkan kekhawatiran dan rasa takut yang sedang kualami. Ya.. aku khawatir dapat bertemu dengannya. Bertemu dengan namja bejat itu.

 

“seohyunnie,,, waeyo?” tanya Kyuhyun, sepertinya dia mengerti aku sedang khawatir saat ini. tapi, aku tidak ingin menunjukkannya secara langsung. Cukup hanya untuk diriku saja.

“ahh,, ani.. gwenchana” ucapku mencoba menenangkan hatiku dan juga dirinya. “emm.. aku pergi ke kelas dulu ya. Ada urusan..” aku langsung berlalu dari hadapannya. Tak ingin memperpanjang semua.

 

Langkah demi langkahku kini kulalui dengan kekhawatiran dan ketakutan yang menerjangku tiba – tiba… ini semua karena namja bejat, namja yang tak ingin kudengar lagi namanya, tapi… panggilan hyunnie, yang pernah dilontarkannya, kini terdengar lagi di telingaku. Dan,, panggilan itu digunakan oleh, namja yang kini tengah mengisi hari dan hatiku, kyuhyun.

“Choi Minho…”

 

Flashback

“ini dimana?” tanyaku pada Minho. Kami kini berada pada sebuah ruangan gelap dan pengap, juga bau. Tapi, disini terdapat rak – rak buku tua yang sudah tidak digunakan. Ada juga buku – buku usang yang kertasnya sudah berwarna kecoklatan.

 

“ini diperpustakaan lama sekolah. Mr Lee tadi menyuruhku mencari sebuah buku yang akan digunakannya untuk mencari soal soal yang akan dipertanyakan di lomba cerdas cermat nanti.” jelas Minho. Namja ini merupakan teman satu sekolahku, bahkan satu bangku dengan aku. dia temanku yang merupakan namja populer di sma aku bersekolah di Jepang dulu. Juga, dia.. mengisi hatiku sekarang, aku menyukainya

 

“owhh.. tapi, kenapa harus aku yang kau ajak, bisakan kau minta Taemin, atau Key saja untuk membantumu. Aku ini yeoja, pabo..!” kupukul kepalanya dengan gulungan buku lama yang kutemukan di sini. Dia hanya meringis sambil tersenyum misterius. Arti senyum yang tak dapat kujelaskan.

 

“aisshh.. hyunnie, kamu taukan. Taemin itu anak basket sekolah yang pasti selalu latihan basket, mana nanti ulang tahun sekolah bakal diadakan lomba basket . pasti latihannya akan diekstra. Dan dia gak mungkin mau diganggu..kalau Key, tadi aku sudah memintanya, malah dia beralasan, dia bilang mau pergi kencan dengan Jenny. Ya.. aku tak dapat mengganggu mereka, maklumlah, pasangan baru. Kalau kamu, kan waktumu kosong, hyunnie…”

 

“iya.. iyaa… lalu, kita ini mau cari buku apa..” seruku sambil meneliti beberapa rak buku yang berdebu. Hufft.. pasti akan melelahkan kalau mencari buku di perpustakaan lama ini.

 

“gak tau..” Minho mengangkat bahunya. Dia mendekat ke arahku, sangat dekat. Melihat itu, aku segera mundur beberapa langkah ke belakang *ya pastilah..! emang mundur ke depan apa*

“kamu ma…mau apa, minho? Ke… napa kamu.. terus.. ma..ju?” ucapanku sudah mulai gelagapan. Aku takut dia melakukan hal yang tidak baik pada diriku. “ani.. hanya saja, kau menggodaku, hyunnie..” bisiknya pelan namun terdengar saat mengerikan.

 

Aku segera berlari menjauh. Namun, dia juga mengejarku. Aku terus berlari, tidak tau sudah berapa rak buku yang terjatuh tapi tetap saja itu tidak menghalanginya untuk mengejarku. Kucoba buka pintu yang tadi kami gunakan sebagai pintu masuk, tapi.. terkunci. Kugedor – gedor sambil berteriak meminta bantuan. Berharap ada yang mendengar teriakanku. Tiba – tiba, tubuhku seperti dipeluk seseorang dari belakang. Kucoba berbalik, tidak bisa. Dia memelukku erat sekali. Aku memberontak, tapi juga tidak bisa. Dilemparkannya tubuhku ke dinding yang ada disebelahku, lalu menahan dengan kedua tangannya.

 

Dia menatap tajam mataku, aku menjadi sangat gelisah. Aku menyesal pernah menyukainya. “Minho.. please.. jangan lakukan ini… kumohon” pintaku namun tetap tidak digubrisnya. Dia mencium kasar bibirku lalu melepasnya, “sudah kubilang, kau menggodaku. Aku tidak mau melewatkan kesempatan ini. aku tau, kau menyukaiku, jadi bukannya kamu senang ya.. heh..”

 

“tidakk.. aku tidak mauu… please jangan…”

 

“ya.. tidak.. aku tidak akan melepaskanmu sekarang. Aku ingin memiliki tubuhmu yang pasti sangat sedap itu…” dia tersenyum jahat. Aku benci senyuman itu. Wajahnya pun kini sangat memuakkan. Dia mencoba membuka kancing baju seragam sekolahku,,, “AAAAAAAAAAAAAAAAA………. ANDWE… MINHO, STOP!!! HELP.. TOLONG AKUUU..”aku mencoba memberontak, berhasil. Aku lepas darinya. Kini aku mencoba lari, kucari barang yang kira – kira bisa menolongku. Kulempar beberapa buku, tapi.. damn! meleset. Buku – buku itu dapat dihindarinya dengan mudah. Aku sudah tak mampu berlari lagi. Tubuhku tumbang dan terjatuh, kepalaku terbentur mengenai meja. Dia masih saja mencoba mendekatiku, aku pusing.. sudah banyak darah keluar dari kepalaku, penglihatanku mulai samar-samar. Aku tidak boleh pingsan.. harus tetap bangun. Jika aku pingsan, pasti itu akan lebih mudah baginya. Sial, apa yang harus aku perbuat dengan kondisi seperti ini.

 

Vas bunga. Sebuah vas bunga usang tertata rapi di meja. Kuambil vas bunga itu dan kulempar mengenai wajahnya. Seketika itu juga, aku pingsan. Aku tidak tau apa – apa lagi.

 

End Flashback

 

Tak kusangka, vas bunga itu tepat mengenai wajahnya, sehingga dia mengalami geger otak yang cukup parah. Aku hanya mengalami luka ringan yang tidak menyebabkan gangguan pada kepalaku. Ternyata, Mr. Lee tidak menyuruh apapun pada Minho. Dia berbohong padaku. Orang tuaku tidak ingin memperpanjang masalah ini, ya.. setidaknya aku tidak kenapa-napa. Orang tuanya memohon maaf akan kelakuan Minho. Mereka langsung mengirim Minho untuk melanjutkan studinya di luar negeri..  Minho kini menjadi musuh yang paling kubenci. Minho menjadi masa lalu yang sebenarnya tidak ingin kuingat lagi.

 

Tapi, panggilan ‘hyunnie’ kini kembali terngiang. Aku mengingat namja itu lagi. Damn!

 

“aww.. sorry..” sial, gara – gara pikiran yang harusnya sudah tak kupikirkan itu, aku menabrak seseorang. “yuri?”

Kulihat Yuri, yeoja yang baru saja kutabrak.

Yuri melihatku dengan sinis, matanya menampakkan kebencian yang amat dalam. “dasar perempuan jalang” ucapnya sinis. Aku hanya menunduk. Aku jadi ingat, kini musuhku bukan hanya Minho, tapi… juga sahabatku sendiri, Yuri.

 

“yuri… kumohon jangan begini lagi. Aku minta maaf..” kataku.

“apa? Maaf… cih! Aku tidak butuh maaf, aku hanya butuh Kyuhyun… “

“Yuri… kau masihh menginginkan Kyuhyun..?”

“ne… kau suddah tau itu. Dan kalau kau itu yeoja yang murah hati. Seharusnya kau lepaskan Kyuhyun dan berikan dia padaku. Aku mencintai Kyuhyun lebih daripada dirimu, paboo!!!” bentaknya keras. Aku hanya meneteskan air mataku. “ta..tapi.. aku mencintai Kyuhyun.. juga” ucapku lirih. Dia seperti sangat kaget mendengar pernyataanku.

 

“se…seohyun… kauu..!! aisshh… kau pernah berjanji bukan! Kenapa malah sekarang kau memiliki perasaan pada Kyuhyun! Dasar pembohong!!!” Yuri mencoba untuk pergi dari hadapanku, tapi aku menahannya. “aku tidak tau Yul.. aku juga semula tidak ingin ini terjadi,, tapi semakin dia dekat denganku, semakin dia menunjukkan perhatiannya padaku. Aku.. aku jatuh cinta pada Kyuhyun, Yuri.. bantu aku… bantu aku untuk tidak mencintainya lagi. Kumohon…” air mataku kini mengalir deras di pipiku. Yuri berbalik dan memandangku, aku yakin dia masih punya perasaan sebagai sahabatku. Ya.. kuyakin itu…

 

End Seohyun POV

 

Yuri POV

“se…seohyun… kauu..!! aisshh… kau pernah berjanji bukan! Kenapa malah sekarang kau memiliki perasaan pada Kyuhyun! Dasar pembohong!!!” mendengar pernyataan Seohyun, aku jadi sangat kaget dan marah. Dia pernah berjanji padaku bukan untuk tidak mencintai Kyuhyun, tapi kenapa sekarang dia malah mencintai Kyuhyun. Aisshhh… dasar Seohyun pabo! Aku ingin pergi dari hadapannya, ingin bebas sementara, tapi tangannya menahan lenganku

 

“aku tidak tau Yul.. aku juga semula tidak ingin ini terjadi,, tapi semakin dia dekat denganku, semakin dia menunjukkan perhatiannya padaku. Aku.. aku jatuh cinta pada Kyuhyun, Yuri.. bantu aku… bantu aku untuk tidak mencintainya lagi. Kumohon…” dia menangis sekarang. Aku jadi sedikit prihatin pada mantan sahabatku ini. aku tau, sebenarnya aku bego, yaa…. Memang aku harus ngerendahin diriku sedikit. Aku ini bego, memutuskan tali persahabatanku dengan seohyun demi seorang Kyuhyun. Tapi mau bagaimana lagi, aku sangat mencintai Kyuhyun. Aku tidak mau kyuhyunku diambil seohyun begitu saja. Harus kuperjuangkan cintaku.. *semangat ’45 mode on*

 

“Yul-ah…”

 

“ani.. aku tidak tau. I’m so confused about this problem. But, I think, I’m so crazy break our friendship. Can I to be your friend again, Seohyun..? tidak akan ada masalah tentang namja – namja lagi. Bagaimana?”

 

“haa? Kau serius, Yuri?” raut mukanya menjadi sangat cerah. Dapat kupastikan, dia senang. “ani… aku bercanda..!”

Seohyun langsung menjadi sedih lagi. Senyumnya yang tadi mengembang kini telah layu. Aku tertawa melihat sikapnya ini… “seohyun.. mana mungkin aku bercanda?! I’m serious… not kidding…” aku menyunggingkan senyumku. Senyum persahabatan.

 

^^^^^^

Kami kini berada pada sebuah mall di Seoul. Ya sebagai perayaan dari kembalinya kami sebagai sahabat, kami akan menghabiskan hari dengan shopping, kegemaranku, ya setidaknya setelah dance. Hehehehe….

“Seo.. lihat! Ada lomba dance… kesana yuk..” seruku saat melihat sebuah kompetisi dance. Seperti asyik untuk ditonton.

“ha.. mana.. mana?”

“itu.. disana.!” Kuarahkan telunjukku pada sebuah kompetisi dance yang sedang berlangsung di mall ini

“ohh.. ayo. Boleh saja..” kini kami berusaha menembus kerumunan manusia yang sedang menonton acara ini. heheh.. karena berusaha menjadi yang terdepan, tidak sengaja aku menginjak kaki seorang ahjumma yang juga sedang nonton. “awww… dasar anak muda! Hati – hati donk… sempit tau..”

“ahh.. mianhae.. mianhae ahjumma.. aku tidak lihat. Sekali lagi mianhae…”

 

Aku dan seohyun sudah berada pada baris terdepan penonton. Aku sangat takjub melihat gerakan lincah dari para dancer ini, begitu terlihat keren. “kyaa…!!! Gerakannya kereeeenn…!!!” histerisku melihat aksi dari dancer yang satu ini. dia melakukan salto untuk endingnya. Wahhh…. “ wauw.. amazing! Benar-benar penampilan yang luar biasa dari Changmin. Halo Shim Changmin, apa kabar?”

 

“ne.. aku baik.. hoshh hosshh…” dia terlihat sangat kecapekan karena dance. Hufft.. tapi gila! Dancenya benar – benar kereeeenn…!!!

 

“ohh.. kau sangat capek sekali ya. Dan, satu pertanyaan lagi, sebagai dancer terkenal se-antero Seoul. Pasti kau pernah tertarik pada seorang yeoja. Kalau boleh tau, di antara semua yeoja disini. Adakah seorang yeoja yang hampir sesuai dengan tipemu?” semua yeoja disini berteriak histeris saat mendengar pertanyaan dari host tersebut. Pasti mereka menginginkan Changmin memilih mereka, aku juga begitu. Tapi,,, kalau dibandingkan denga Seohyun,,, mungkin dia akan memilih Seohyun. Secara, penampilan Seohyun yang cukup feminim dan membuat banyak namja terpikat.

 

“hmmm.. saya boleh turun?” tanyanya dan dibalas dengan anggukan host. Saat turun panggung dan memilah yeoja – yeoja disini. Semua yeoja mengangkat tangannya berharap akan dipilih Changmin, ahjuma-ahjumma pun begitu. Dasar ahjumma…! Ingat suami dirumah, bu…

 

Tiba-tiba, tangannya memegang tanganku. Aku terkejut, juga Seohyun yang ada disampingku. Dia tertawa melihat tingkahku sekarang yang sudah senyum – senyum. “hai.. kalau boleh tau, namamu siapa?” sapa Changmin padaku. Aku jadi sangat gelagapan untuk menjawab, “ehh.. eh.. Yuri imnida…” kataku memperkenalkan diri. Segeranya aku dibawa ke atas panggung. Jujur, aku masih sangat tidak percaya dengan ini semua. Aku dibawa oleh Changmin, dan dibilang aku adalah yeoja yang mendekati tipe idealnya?… Kyaaaaa!!!!!!!!!!!!!!! I hope It’s not a dream!

 

“saya memilih Yuri…” ucapnya saat kami telah tiba di atas panggung. Semua orang bertepuk tangan melihat kami, juga Seohyun. Aku tersenyum. “waww… seorang Yuri merupakan gadis yang mendekati tipe ideal Changmin? Hebat… hebat..” puji si host. “ani… dia tidak mendekati tipe idealku.” Semua terdiam, aku juga menjadi sangat terkejut. Aku tidak mendekati tipe idealnya? “tapi dia merupakan benar – benar yeoja yang 100% sama dengan tipe idealku” aku terlonjak kaget. 100%?

 

Seketika itu juga, semua wartawan yang ada langsung memotret diriku saat itu. Aku menjadi sangat malu..

 

 

Changmin tersenyum melihatku, aku juga menjadi sangat maluu… kupastikan wajahku sudah memerah seperti kepiting rebus yang direbus lagi. Sangat meraahh…

Selesai acara, aku langsung berlari menemui Seohyun. Aku melompat – lompat kegirangan di depannya, dia hanya tertawa melihat tingkah anehku ini. “kalau begitu, Kyuhyunnya mau dikemanain?” tanya Seohyun. Di saat seperti ini aku sudah tidak memikirkan Kyuhyun. Hanya Changmin yang kini mengisi hatiku.. kyaaa!!!!

“untukmu saja.. aku sudah tidak butuh Kyuhyun…” dia tertawa. Ya.. menurutku changmin itu lebih tampan dari kyuhyun.

 

“mm… Yuri…” seseorang memegang pundakku. Ternyata itu seorang namja, dan namja itu changmin. Kyaaa!!

 

“ah… changmin-sshi.. annyeong”

 

“annyeong… kau seperti kaku sekali ya padaku?”

 

“ha? Maksudmu?”

 

“mm… kayaknya udah sore nih, Yul… aku pulang dulu ya.. byee…” ucap Seohyun di tengah pembicaraanku

“Seohyun…” kini Seohyun telah pergi. Tinggal aku dan Changmin. Dan.. kami masih berada dalam mall. Mampus!

 

“rasanya tidak mungkin mengobrol disini. Kuantar kamu pulang ya..”

 

“ha…?” mataku membelak. Aku akan diantar pulang oleh seorang dancer dan juga entertainer? Wahhh…. Hatiku meloncat-loncat gembira.

 

“Yuri…” katanya saat kami sudah dalam perjalanan.

 

“ne?”

 

“gomawo ya..”

 

“atas hal?”

 

“tadi.. kamu sudah mau mendampingiku di atas panggung. Aku memang sudah berpikir kamu adalah yeoja yang tepat. Karena, kalau kupilih yeoja yang lain. Pasti aku sudah dipeluk-peluk di atas.. hahahaha…”

 

“oww..hahahhaa…”

 

“kenapa kaku begitu bicaramu? Santai aja lagi..” dia menepuk pundakku dengan tangannya. Aku tersenyum. Haahahahaa…. Aku bahagiaaaa!!!!

 

“ne… mianhae kalau aku kaku” ucapku memohon maaf. Dia mengangguk.

 

“kuliah dimana?”

 

“aku kuliah di Seoul University…”

 

“owhh…” tak lama kemudian kami larut dalam cerita dan canda. Perjalanan yang seharusnya menjadi cuma sejam, menjadi hampir tiga jam. Ya.. kami berhenti di suatu café lalu bercengkrama disitu. Dalam pembicaraan itu aku mengetahui, bahwa dia memang sangat hobi pada dance, suka dukanya menjadi seorang dancer pun tidak mudah. Aku jadi semakin kagum dengan Changmin. Mungkin saja, aku jatuh cinta pada Changmin…

 

TBC

Bagaimana readers? panjangkan…

Author ucapkan maaf ya.. lama banget ngepost. Kalau boleh jujur, author benar” gak bermaksud untuk lama kok. Tapi internet author gak mau connect. Jadi author gak bisa ngepost. Jadi, untuk itu, author ngucapin ‘terima kasih.. kamshamnida..’ untuk author flaviaa yang sudah ngisi blog ini dengan ffnya yang kereen gila. Hehehehe… gomawo ya…

Dan author usahakan ff ini akan cepat post lagi, selama author libur sekolah. Okee..

So, comment dan like tetep author tagih. Don’t be a silent readers.. dosa!

Okee.. gomawoo semuaaa!!! ^3^

I Love My Rival [Part 6]

I Love My Rival [part 6]

Annyeong my honey bunny sweety little readers….

Apa kabar smuaa? Baik saja kan… oh ya, author minta maaph ya udah mulai jarang buat ff lagi. Bukan karena mau di end, tapi lagi gak ada ide yg cocok . jadi lama dehh…

Tapi author harap readers bisa maklumin ya.. juga author kan UTS,,, hehehehe ^_~

Readers… author karena lagi berbaik haati atau mungkin lebih tepat disebut lagi miring.. author mau minta request ff… tapi cuma untuk 2 people.

Ya.. mungkin tergantung comment beruntung kali ya.. nanti pokoknya readers comment ajaa… lalu author buka program apa ya itu, lalu tentuin lucky commentnya

Nah.. ff nya itu OS yaa.. ^^

Ya sudah.. mari kita baca.. silahkan

Main Cast: Seohyun SNSD, Kyuhyun Super Junior, Donghae Super Junior

Cast: Yuri SNSD, Yoona SNSD, Jessica SNSD, Yesung Super Junior, Heechul Super Junior, and other cast

Genre: Friendship, Romance, *dan lain – lain, hehehe… author juga bingung

Length: ???

WARNING!!!

PLEASE, DON’T BASHING OR SHARE THIS FF

IF YOU NOT LIKE THIS FF, DON’T READ

DON’T LIKE THIS COUPLE, DON’T READ

++++Let’s reading++++

“EOMMA PULANG!!!’ suara eomma terdengar membuka pintu rumah. “mwo??? Kenapa gelap sekali?” sepertinya eomma kaget karena suasana rumah yang sengaja kumatikan lampunya.

“Seohyunn!!”

“SURPRISEE!!!” seruku pada eomma saat dia melangkahkan kakinya menuju dapur.

“ada apa,Seo? Kenapa kamu…” kata – kata eomma terhenti saat melihat hidangan yang telah kupersiapkan di atas meja beserta dengan sebuah kado yang sebenarnya telah kubeli sebagai hadiah hari ibu. Namun, karena hari ibu kelamaan, maka hari ini saja aku berikan.

“kamu yang masak semuanya?” aku mengangguk mantap. “aku sudah bersusah-susah masak, tapi… ternyata eonni dan appa tidak bisa ikut makan.. eomma juga telat” cibirku . eomma terkekeh melihat tingkahku, “aigoo.. mianhae Seo sayang.. eomma tadi lagi ingin shopping. Tapi.. eomma sebenarnya sudah membeli makanan nihh..” kata eomma

“mwo? Huaa.. lalu bagaimana nasib makanan buatanku eomma?” aku memandang kasihan makanan yang sudah susah – susah kusiapkan. Masa.. akhir makanan ini adalah dalam tempat sampah. Ya.. aku tau, mungkin akan kurang enak seperti makanan eomma, tapi kan aku sudah berusaha buattt…

“tenang sajaa.. kita akan kasih ke tetangga sebelah.”

“haaa…. Andweee!! Eomma tegaa padaku..!!!”

“kenapa? Kamu tidak mau makan makananmu? Maksud eomma, kita kasih makanan yang sudah eomma beli ini, dan kita makan makanan yang telah kau masak, Seo..” dia tersenyum manis, dia sangat manis. Aku tau, umurnya telah kian bertambah. Namun, keriput kecil pun belum ada pada wajahnya. Sangat hebat bukan…

“hua.. eomma..” mataku berkaca – kaca mendengar pernyataan kasih eomma. Ahh… senang banget. aku maju dan memeluknya erat. “gomawo eomma… mianhae aku tidak baik padamu. Gomawo…” air mata bahagia pun jatuh ke pipiku.

“eomma… aku sayang padamu…”

“eomma juga sayang padamu Seo.. walau, kau bukan anak kandung eomma” apa kata eomma barusan? Bu..bukan anak kandung eomma? Maksudnyaa? Aku anak pungut? Aku melepas pelukan eomma
“eomma…”

“ahh.. jangan dipikirkan. Eomma salah bicara”

End Seohyun POV

Kyuhyun POV

“aisshh…. Dimana Seohyunnie? Kenapa pagi begini dia belum datang juga ke kampus?” kesalku dalam hati. Biasanya, pagi – pagi dia sudah datang. Kenapa sekarang belum? Aku menunggu sambil terus melirik jam tanganku. Bukankan jam 10 ini ada mata kuliah untuknya…

“oppa..!” seorang yeoja tinggi dengan kulit agak coklat menghampiriku. Yang kuketahui dan pasti, namanya adalah Yuri. “ahh.. Yuri?” aku meliriknya sebentar saja, lalu membalik muka dan terus mencari Seohyun.

“ne oppa.. annyeong” sapanya sabar

“annyeong…” kubalas tanpa memandangnya. Sepertinya dia cukup kesal dengan sikap dinginku ini. hahaha… seperti tidak tau Evil Kyu saja.. wuahahaha… oh ya, tiba – tiba aku ingat. Mungkin saja dia tau dimana Seohyun, dia kan sahabat Seohyun.

“Yul-ah..”

“ahh… ne oppa! Waeyo?” balasnya girang

“kau tau dimana Seohyunnie?”

“Seohyunnie? Maksud oppa Seohyun..?” aku mengangguk. Air mukanya yang semula cerah langsung berubah menjadi kecemberutan. “kenapa harus Seohyun terus? Apa sih yang bagus dari dia?” gumamnya sangat kecil, sehingga hanya dapat kudengar samar – samar.

“kau tau?” dia menggeleng. “aku tidak tau. Oh ya oppa, aku ke kelas ya. Daa…”

Hufft.. dimana sih Seohyun? Lama sekali…. Tiba – tiba pandanganku menangkap sesosok yeoja yang sedang dirayu oleh seorang namja. Sepertinya itu Seohyun… yak! Benar.. itu Seohyun dan namja itu… Heechul seosaengnim? Mwoo? Seorang dosen cantik di kampus ini merayu bidadariku…! Ini tidak bisa dibiarkan!!!

“mwo? Seosaengnim? Apa yang baru kau katakan barusan?” kata Seohyun

“saranghaeyo Seohyun… kamu mau kan jadi yeoja chinguku? Mau kan,,, mau… kau itu bagaikan oksigen bagi tubuhku, Seo. Aku tidak bisa hidup tanpamu” kata Heechul seosaengnim yang ingin membuatku muntah. Berarti selama ini dia hantu donk, kalau tidak bisa hidup tanpa Seohyun. Ada – ada saja..

“ehh.. aku…” ucapan Seohyun terpotong

“seohyunnie… kenapa kamu lama sekali sihh?” manjaku di depan Seohyun. Biar saja aku dipandang membunuh oleh Seohyun seperti itu, yang pasti Seohyun tidak boleh menjadi milik dosen cantik ini! enak saja…

“Kyuhyun-sshi… apa yang kau lakukan disini!” bentak Heechul seosaengnim. Biar…

“seosaengnim.. maaf kalau aku mengganggu, tapi masa aku tidak boleh menghampiri yeoja chinghuku sendiri?”
“Kyu…” bentak Seohyun pelan, dia mencubit pinggangku dan aku hanya meringis. Aku harus memperjuangkan cintaku!

“ja…jadi kalian ber… pa..” ucap Heechul seosaengnim layaknya Aziz Gagap.

“ne.. kami berpacaran” aku merangkul pundak Seohyun dengan mesra yang membuatnya pingsan dan kejang – kejang (?). “kajja.. kita ke kelas” aku meraih tangan kanannya dan menariknya ke kelas. Untung saja hari ini kelasku sama dengan dia. #now playing. Taeyeon ft the one – like a star

“Kyuhyun….”

“Kyuhyun-sshi…”’

“aissh.. Kyuhyun oppa!” aku memberhentikan langkahku. Aku memang sengaja diam saat dia memanggilku tanpa embel – embel oppa. Aku mau dipanggil oppa olehnya.

“ne chagi.. waeyo?” tanyaku sok baik. Namun, Seohyun langsung memukuliku bertubi – tubi. “aww… chagi.. wae?”

“kamu jahat kyu… dasar budekk!” serunya

“ aduhh.. chagi.. sudahlah, sebentar siang aku antar pulang dan kita singgah makan siang bareng sebagai permohonan maafku ya”

“ANDWEE!!!” teriaknya pas di telingaku hingga telingaku serasa mau pecah. Dia berlalu dari hadapanku, segera saja aku mengejarnya dan mendapatkannya. “mianhae… “ bisikku pada telinga mungilnya.

“aku mau ke Yoona eonni,, jangan menghalangiku.”

“chagi…”

“lepaskan aku…”

“jagiyaa… aku menyayangimu. Sangat menyayangimu… “ kunaikkan volume suaraku dan kupastikan mereka smua yang ada di sekitarku dengan Seohyun dapat mendengar suaraku. “aku tau.. kamu tidak menyayangiku seperti aku menyayangimu… tapi… kumohon hargai perasaanku ini Seohyun. Seohyunnie… saranghae”

Dia terdiam. Tak ada jawaban. Aku hanya mendengar isakan tangis. Sesaat, keadaan menjadi diam dan tak ada suara Seohyun. Namun, dia tidak menghiraukanku dan langsung pergi dengan berlari.

Seohyun… kapan kamu akan menyukaiku dan mengatakan na do saranghae padaku saat aku mengatakan saranghae padamu..?

Kyuhyun POV

Seohyun POV

Maksudnya apa? Ingin membuatku malu di depan semua teman – teman. Semula aku ingin mengatakan na do saranghae. Tapi.. taukah kamu? Aku melihat Yuri menatapku dengan tatapan yang kupastikan sangat tidak menyukai. Aku… aku pernah bersumpah #play end

_flashback_

Disebuah taman, aku dan Yuri duduk berdua. Hari itu adalah hari pertama aku berjalan – jalan dengan Yuri. Hari aku dan Yuri berkenalan. Dan Yuri merupakan teman pertamaku di Seoul. “kau aneh Yul…” ucapku pelan. Yuri memalingkan kepalanya dan kini menatapku sambil sedikit menyeruput jus jeruk yang tadi kami beli.

“wae? Aku aneh?” tanyanya, aku mengangguk. “kau aneh… menyukai namja seperti dia. Aku tidak akan pernah menyukainya..”

“kau belum tau saja dia Seohyun… dia memang sangat dingin seperti es. Tapi… setiap dekat dengannya, jantung serasa berdebar, pipi memanas. Aku bisa meleleh. Apa menurutmu itu artinya bukan jatuh cinta? Aku bersyukur kamu tidak menyukainya… karena, kurasa dia tertarik padamu. Aku… aku tidak ingin itu terjadi” kini dia menundukkan kepalanya melihat rumput hijau.

“Yul…”

“Kyuhyun oppa… dia first love ku. Memang banyak namja ganteng yang juga mengejarku. Namun, aku hanya menyukai Kyuhyun, dan aku berharap dapat memilikinya. Bukan harapan biasa. Sangat bahkan harus menjadi milikku. Kumohon Seohyun… jangan ambil dia dariku” mata sayunya menatapku. Rasa iba saat aku melihatnya. Tatapan memohon.

“ani.. aku tidak menyukainya. Dan.. dia juga mana mungkin menyukai anak baru sepertiku. Aku bersumpah tidak akan menyukainya.” Tanganku membentuk huruf V.

“gomawo Seohyun… you are my best friend..” kami berpelukan hangat. Pelukan persahabatan.

_end flashback_

Ya Tuhan.. apakah kau punya jalan keluar untuk permasalahanku ini? kenapa aku lemah dalam urusan asmaraku. Kenapa aku seperti ditelan ke dalam bumi hidup – hidup. Kehilangan sahabat hanya karena seorang namja, itu… hal yang paling kubenci. Aku berharap hal itu tidak terjadi pada diriku, tapi kenapa harus secepat ini… waktu berjalan terasa sangat cepat. Yuri, Kyuhyun… nama kedua orang itu terus berputar di otakku. Sangat tidak masuk akal.

sengaja aku menyelesaikan tugas hari ini lebih cepat agar dapat lebih dahulu pulang. Aku tidak ingin sekarang ada Kyuhyun, walau kubutuh dia. “Seosaengnim.. ini tugasnya” aku menyerahkan tugas yang tadi kosong kini sudah penuh dengan not not balok. Ya.. tugas dari Vic seosaengnim saat ini adalah membuat sebuah lagu pendek. Aku sudah terbiasa akan membuat lagu. “baiklah Seohyun… rapikan tasmu dan silahkan pulang” ucap seosaengnim

“ne…” kulangkahkan kakiku hendak ke luar kelas. Kulirik Kyuhyun, dia juga tengah menatapku dengan tatapan yang seakan berkata kumohon tunggu aku. aku menggeleng dan segera pergi.

Aku rebahkan tubuhku di kasur. Lelah. Pertama, aku sangat terkejut dengan pernyataan cinta Heechul Seosaengnim. Terkejut dan kaget. Bagaimana tidak, dia itu dosenku di kampus. adalah hal yang sangat dilarang seorang dosen berpacaran dengan mahasiswi, itu anggapanku. Kedua, dengan pikiran tentang Kyuhyun dan Yuri yang sepertinya terus saja terngiang dalam kepalaku.

Aku bangun dari rebahanku, menuju piano putih yang diberikan appa saat aku umur 15 tahun yang lalu. Aku duduk di kursi. Dan pelan, menekan tuts tuts piano. Pikiranku bergelayut. Nada – nada yang tercipta sangat tidak bagus, aku tau itu. Yoona eonni tiba – tiba membuka pintu kamarku “saeng.. kau kenapa? Nada itu smuanya salah” ucapnya kesal.

“mianhae eonni.. aku pusing. Eonni.. aku boleh bertanya?”

“ne…” dia mengambil bangku meja belajarku dan duduk tepat di sebelahku.

“menurut eonni.. bagaimana seharusnya sikap kita menghadapi seorang namja, yang sesungguhnya sangat kita cintai, tapi… ada hal yang membuat kita tidak boleh mencintai namja itu? Sahabat kita sendiri.. menyukai namja itu.” Kataku sedikit terbata. Aku ingin menangis, tapi kutahan.Yoona eonni menepuk pundakku. “namja itu pasti bisa memilih”

“m.. maksud eonni apa?”

“cinta itu kadang menyedihkan. Makanya sering sekali orang membuat cerita cinta yang berujung tragis dan menyedihkan, karena itulah kenyataannya cinta. Rela berkorban demi seoran sahabat yang juga mungkin lebih mencintai namja itu daripada kita. Memang sakit. Tapi… kau pernah dengarkan cinta itu perlu pengorbanan?” aku mengangguk pelan. Air mata mulai membasahi pipiku, mengingat keadaanku, Kyuhyun, dan Yuri.

“ne eonni… kita harus mengorbankan perasaan kita.”

“ani… itu salah. Menurut eonni, pernyataan itu salah. Sangat sia – sia jika kita menyukai seseorang lalu melepasnya demi seorang sahabat. Dunia ini memang sempit, tapi, inilah kenyataan. Cinta… cinta itu harus kita perjuangkan. Jika kita cinta, katakan cinta. Jika tidak, katakana tidak. Ngomong – ngomong, kau menyukai namja siapa?”

“ani.. bukan siapa-siapa”

“ah.. yang benar. Bukan siapa – siapa atau memang siapa – siapa…” goda Yoona eonni yang membuatku malu setengah mati. Ya.. memang hanya eonni yang mendengarnya saat ini. tapi… aku malu. Sangat malu.

“eonni…! Aku tidak menyukai siapa-siapa..”

“ah ya… ya sudahlah. Lagipula kalau benar ada, itu wajar. Hahahaahaa…” eonni meninggalkan aku dikamar dengan tawaan. Huh.. menyebalkan. “perbaiki permainan pianomu karena namja itu, permainanmu kacau!” suaranya lagi terdengar. Ahhh… sukses kau Eonni!

End Seohyun POV

Kyuhyun POV

Aaaa… seohyun nakal! (gak salah tuhh..) meninggalkanku sendirian di kampus. bukannya rencana mau pulang bersama.. kenapa malah meninggalkanku. Huhhuuuhuu… seoo,, mian kalau aku menyebalkan. Tapi inilah aku, si evil kyu.. hahahahah 😀

“eommaaa… masakan aku bulgogi” gumamku pelan. Air mataku sedikit menetes, aku teringat eommaku. Tiba- tiba, entah kenapa, ada bayangan eomma di sebelahku. Dia membelai lembut rambutku, aku rindu dengan belaian ini. senyumnya terpampang jelas di wajah cantiknya, jika aku perhatikan, eomma sedikit mirip dengan seohyun. Apa.. seohyun memang mirip dengan eomma?

“kyu…” suaranya yang sangat kurindukan terngiang di telingaku. Aku menutup mataku. “eomma…” balasku juga dengan lembut

“bahagiakan dia… jika kau memang menyanginya. Eomma,menyetujuinya…” katanya yang membuatku sedikit bingung. Maksudnya siapa? Seohyun? Eomma kan tidak mengenal Seohyun, masa dengan gampang bilang ya. Walau aku juga senang sih..

“eomma… buatkan aku bulgogi” gumamku lagi. Tiba – tiba, apa mungkin hidungku yang bermasalah atau apa, bau bulgogi seperti buatan eomma tercium di hidungku ini. aku membuka mataku. Bulgogi lengkap dengan bawang Bombay serta wijen sudah ada di mejaku. Aku berdiri dan mendekat. Perlahan aku mendekatkan tangan ke piring bulgogi itu. Nyata! Bulgogi ini sungguhan. Aku ambil sumpitku dan mulai makan beserta nasi yang juga telah tersedia. “gomawo eomma..” ucapku lirih sambil sedikit terisak.

End Kyuhyun POV

TBC

Nahh.. tbc dulu ya.. author capek

Mian kalao author lamaaa banget baru lanjut

Author, lupaaaa…

Hehehehee…. Mianhae,,, jeongmal mianhae… 😥

So… nanti baru lanjut lagi yaa….

Ingat RCL… read,, comment,, like!

Okee… 😉

~I Love My Rival~ [part 4]

I Love My Rival [part 4]

 

Annyeong haseyo readers…

Mianhae kalo saya lama atau mungkin,,, hmm,, entahlah

Juga, sekarang saya sedang berusaha buat ff lain selain I love my rival ini

Semoga saja readers suka ya.. hehehe

Sekarang kita lanjut saja ff ini, woke???

Main Cast: Seohyun SNSD, Kyuhyun Super Junior, Donghae Super Junior

Cast: Yuri SNSD, Yoona SNSD, Jessica SNSD, Yesung Super Junior, Heechul Super Junior, and other cast

Genre: Friendship, Romance, *dan lain – lain, hehehe… author juga bingung

Length: ???

 

WARNING!!!

PLEASE, DON’T BASHING OR SHARE THIS FF

IF YOU NOT LIKE THIS FF, DON’T READ

DON’T LIKE THIS COUPLE, DON’T READ

++++Let’s reading++++

 

“Seohyun… kenapa kau masih mengganggap kita rival? Aku kan hanya shock waktu itu. Dasaar” Kyuhyun membalas lagi.

From: [no number]

 

Ne chagi.. aku Kyuhyun. Kenapa masih menganggapku rivalmu? I’m just kidding. Jangan anggap serius.  Ya ya ya… aku anggap kita berdua pacaran. Karena akulah yang menjadi first kissmu. Ok chagi… ^^

 

What??? Sepertinya nih orang sudah benar – benar stress dan gila. Cuma karena dia jadi first kissku, otomatis aku jadi pacarnya? Waww… gilaa…! Seumur hidup aku ketemu sama orang stress ini. dasar evil!

Aku hendak membalas smsnya, tapi tiba – tiba saja ada orang yang mengambil handphoneku dari tanganku. “sudah,.. tidak usah. Ada aku kok di sini..” ucap orang itu. Aku mengangkat kepalaku dan ternyata dia itu Kyuhyun evil, prince evil.

 

“buat apa kau disini? Menggangguku lagi? Tak puas kau apaa!” bentakku pada Kyuhyun. Tapi dia tetap terlihat santai dan malah sekarang dia menatapku. Menatapku sangat dalam. Aku melangkah mundur, tapi dia malah melangkah maju. Aku mundur beberapa langkah lagi dan dia juga maju beberapa langkah lagi. Tapi sialnya, aku tidak bisa mundur, aku terduduk dekat kursi di halte bus. “ma…mau apa kamu?” tanyaku gemetaran.

 

Sebuah senyum evil terpampang jelas di wajahnya. Cihh,.. aku sangat benci senyum evilnya itu. “Cuma mau menemani yeoja chinguku,,,” dia pun duduk di sebelahku dan memeluk pundakku. “a..aku bukan yeojamu, Kyu…” jawabku pelan.

 

“siapa bilang? Aku mencintaimu, dan orang tampan sepertiku pasti juga kamu suka kan… so, buat apa lagi nunggu – nunggu?”

 

Hufft.. aku capek menghadapinya. Biar sajalah, yang penting nanti aku tidak usah meladeninya dengan kemauan – kemauan anehnya,

 

End Seohyun POV

 

Yuri POV

 

Kubanting tubuhku di tempat tidur milikku. Hari ini begitu panas, sepanas hatiku. Bagaimana tidak? Orang yang kucintai mencintai temanku sendiri? Sungguh, sebenarnya aku salah membenci Seohyun karena Kyuhyun menyukainya. Tapi, apa mau dikata? Aku benar – benar tidak percaya. Seohyun yang merupakan mahasiswi baru Seoul University, dalam lima hari dapat merebut hati pangeranku, Kyuhyun.

 

“kenapa dunia ini begitu tidak adil padaku? Kenapa sekali saja aku tidak pernah diperhatikan? Eomma pergi ke LA, eonni selalu sibuk dengan  butik – butiknya, Appa sudah meninggalkan keluarga kami. Hufft.. tidak adil!” makiku dalam hati. “kenapa harus Seohyun..??? kenapa harus dia yang merebut hati pangeranku..??” tiba – tiba terbesit dalam pikiranku, kejadian tadi siang. Saat Donghae meminta maaf pada Seohyun karena ulah perselingkuhannya. Saat dengan gampangnya Seohyun memaafkan Donghae tanpa syarat apa pun.

 

“berhati malaikat? Cihh.. aku tidak percaya itu. Munafik!!!” aku menatap sinis langit – langit kamarku

 

“Yuri-ah.. eonni pulang!” terdengar suara Sunny eonni dari lantai bawah. “kita makan yuk di restoran seafood baru” pintu kamarku dibuka oleh Sunny eonni.  “maaf eonni,,, aku lagi tidak ingin makan” ujarku  tanpa melihatnya sama sekali.

“Yuri.. kamu kenapa?” ucapnya lembut lalu duduk di kasurku sambil membelai lembut rambutku. “aku benci padanya, eonni!” air mataku menetes pelan dan membentuk sebuah sungai kecil di pipiku.

“jangan menangis… dia itu siapa? Apa yang membuatmu membencinya, Yuri?” Sunny eonni mengusap air mataku dengan tangannya.

“Seohyun… dia dulu temanku dan sekarang MUSUHKU! Dia mencuri hati orang yang kusukai, eonni.. hikss..” aku menangis di pangkuannya. Aku bersumpah, aku akan membuatnya menyesal menyukai Seohyun. Apa bagusnya Seohyun? Aku sudah memiliki semuanya dan lebih baik dari Seohyun bukan…

End Yuri POV

Seohyun POV

“kyaa!! Berhenti menggenggam tanganku terus – menerus! Orang – orang dari tadi melihatku tau!” jeritku pada Kyuhyun karena sedari tadi, dia menggenggam tanganku terus. Sampai semua orang melihat kami berdua, ada yang menatapku iri, sinis, membunuh, dan tatapan – tatapan mengerikan lainnya. aku yakin, ini semua karena yang menggenggam tanganku itu KYUHYUN.

“kenapa jagiya? Aku pacarmu, jadi tak apa kan aku menggenggam tanganmu.. tidak masalah…” jawabnya santai sambil tersenyum evil padaku. Aku mendengus kesal.

Dia mengajakku duduk di sebuah bangku taman. Aku pun ikut duduk.

“aku ingin memberimu hadiah…” katanya sambil menatap langit biru, lalu tersenyum manis padaku, bukan senyum evilnya,  tapi ini lebih mendamaikan hati.

“apa?”

“ini…”dia memberiku sekotak kecil kado berwarna biru muda yang sudah dihias dengan pita putih. Sangat manis dipandang. “apa ini?” tanyaku sambil menatap dan mengambil kotak kecil itu.

“tebak saja dan silahkan buka”

“aku tidak berani menebak, tapi aku boleh membukanya kan?” dia mengangguk pelan. Kubuka kado kecil itu dan…. Sepasang kalung dengan liontin keroro terlihat. Sangat imut, lucu, dan keren. Aku tersenyum girang padanya, “gomawo kyu… kukira kamu tidak bisa bersikap romantic, tapi ternyata bisa” batinku dalam hati. “gomawo..” ucapku sambil tersenyum manis padanya.

“satunya untuk aku, dan yang lain untukmu…” dia mengambil salah satu kalung keroro itu dan memasangkannya pada leherku. Aku menyibakkan rambutku ke depan, dan kalung itu dipasangkan olehnya. “pasangkan juga untukku donk..” kesalnya padaku.

“he.. ohh,, ne ne..!” aku memasangkan kalung itu pada lehernya juga. “hehehe.. kita terlihat romantis sekali ya. Jujur saja lah Seo, kau menyukaiku juga kan?” ucapnya kepedean. Tapi, entah mengapa aku menjadi malu saat dia mengucapkan itu. Dia berbalik dan menatapku. “kau menyukaiku?”

“entahlah kyu… terkadang kau menyebalkan tapi juga menyenangkan. Tapi rasanya, aku tidak menyukaimu. Aku hanya menganggapmu…..”

“sebagai rival..” potongnya saat aku belum menyelesaikan ucapanku. Dia menghembuskan nafasnya pasrah.

“anio kyu… bukan sebagai rival lagi. Tapi sebagai oppaku..” entah setan apa yang merasukiku, aku memeluknya damai. Dia membalas pelukanku. “seohyun.. kamu harus tau, kalau aku sangat mencintaimu. Saranghae….” Bisiknya pelan di telingaku. Pipiku merona merah saat mendengarnya. Lalu dia mencium pipiku kilat. CHU~~~….

“Saranghae Seohyun-ah…” bisiknya pelan lagi.

End Seohyun POV

Heechul POV

Hot summer..

A hot hot summer…

Hot summer , a hot hot … #lah.. kok lagunya f(x) ya?

“yeobseo?”

“Chullie oppa…! Aku ada di depan, temui aku cepat!” suara Yuri yang cempreng terdengar dengan sangaat jelas dan keras di telingaku ini. sehingga gendang telingaku seperti hendak rusak. “NE! TAPI TIDAK USAH TERIAK KALIII….!!!” Kubalas teriakannya dengan teriakan yang 2x lebih besar. “kyaa… oppa! Sakit!”

Ku akhiri panggilan dari handphoneku. Dan segera berjalan ke pintu depan. “wae?” tanyaku pada seorang gadis di depan pintu rumahku.

“oppa naik mobil dan kita pergi ke café..”

“andwee… aku tidak punya uang. Pasti kau minta ditraktir kan.. andwaeee…!!!”

“ne… bukan oppa yang traktir, tapi yul kesayangan oppa ini…”

“jinjja???” dia mengangguk mantap. “oke… aku ganti baju dulu”

~~~~~~

@Cafe

“oppa…” Yuri tiba-tiba bermuka serius di depanku.

“waeyo?” jawabku sambil meminum jus jerukku.

“ dekati dan rebut hatinya Seohyun, oppa… !” katanya tiba – tiba sehingga hampir saja aku tersedak. Apa yang baru dia katakann? Rebut hati Seohyun? Malaikat tidak bersayap itu? Ohh.. betapa girangnya hatiku! Tapi buat apa? Bukannya dulu dia bilang Seohyun sudah punya namja chingu?

“mwo? Apa yang baru kamu bilang? Seohyun?” aku bertanya dengan serius

“ne oppa… dia sudah putus dari namja chingunya. Dan, aku ingin dia bersama oppa” ucap Yuri dengan sangat serius seakan dia tau kekuatiranku soal namja chingu Seohyun.

“tapi.. dia itu mahasiswi di tempat aku mengajar kan. Juga, aku takut dia menolakku, Yul…”

“anio oppa… dia akan menerima oppa. Oppa harus yakin itu! Aku akan bantu oppa untuk mendapatkannya” ucapannya membuatku bahagia. Hatiku sudah mulai berkonser dengan tema jatuh cinta. Senang,  bahagia, gembira, terharu, dan semuanya bercampur aduk di hatiku. Akan sangat senang lagi jika Seohyun dapat menjadi kekasih dan milikku. Aku harap itu akan terjadi.

“but… aku bingung bagaimana mendekatinya?”

“aisssh.. oppa jadul! Yak! Beri perhatian padanya, bantu dia jika dia kesusahan, berikan coklat dan bunga! Susah apanya sih oppa!!!!”

“ne… tapi kalo itu aku tau. Tapi pasti dia merasa bosan. Ahhaa..!!! aku tau. Kutelpon Yesung saja… “

“Yesung?” tanyanya kebingungan. Atau mungkin dia tau siapa itu Yesung.

“ne ne ne… Yesung. Dia itu sahabatku saat di SMA dulu. Tapi, malah sekarang dia yang jadi mahasiswaku. Hehehe.. ya sudah, aku telpon dia dulu ya. Dia hebat dalam hal meluluhkan hati para yeoja”

“yee.. itu karena dia cakep dari pada oppa. Oppa kan mukanya kayak yeoja” ledek Yuri. Segera saja kujitak kepalanya. Dia hanya meringis…

Kutekan nomor hp Yesung pada hpku. Dan segera kumulai pembicaraan. “Yesung…”

“ne… waeyo Chulchul?” jawabnya dari seberang

End Heechul POV

Yesung POV

“ne.. waeyo Chulchul?” jawabku dari seberang. “help mee….” Suaranya memohon padaku. Entah apa yang dia mau bicarakan, tapi sepertinya sangat penting baginya.

“bantu aku dekati yeoja yang kusukai….” lanjutnya

“mwoo??? Kau menyukai yeoja? Jeruk makan jeruk donk!” kataku dengan nada kaget + meledek. “YAK!!! Yesung-sshi!!! Apa yang kau katakan!!!” nada suaranya menjadi tinggi.

“sorry sorry… cuma bercanda. Emang siapa yeoja itu? Yang bisa merebut hati namja cantik ini ha?”

“dia…ehm.. mahasiswi di kampus..” ucapnya malu. Mahasiswi? Siapa ya?

“ow.. lalu permasalahanmu, cantik?”

“bantu aku dekati yeoja itu. Tips – tips lah gitu… kumohoon”

“gitu yaa… bilang aja… yeoja cantik, kenapa dirimu begitu sempurna di hadapanku? Matamu bercahaya di hadapanku? Mukamu bagaikan malaikat… oh ya, dicatat!”

“oke…”

“kulitmu yang putih sangat indah ditatap. Suaramu lembut selembut sutra…” aku terus menerus mengucapkan kata – kata pujian yang diyakiniku 100% akurat. “oppaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa…………….!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!” Tiba –tiba suara teriakan yoona terdengar di belakangku dan telingaku.. dijewer olehnya. “oh.. jadi oppa berani selingkuh ya. Oppa mau kayak donghae gitu hahh!!! Selingkuh di belakangku, juga rayuannya sama dengan rayuan oppa saat menembakku lagi. Belum tau rasanya di hajar super yoona hahh!”

“aduuuh duhh.. chagi…sakit,,, oppa tidak selingkuh chagi. Oppa lagi bantu temen oppa nembak cewe..” jeritku kesakitan. Benar – benar sakit!

“bohong! Buktinya oppa merayu dengan kata – kata pujianku! Dasaar hidung belang!”

“sumpah chagi! Oppa tidak selingkuh! Nih, bicara aja sama chullie..”

“oww.. jadi nama yeoja kegatelan itu chullie. Sini hapemu…” Yoona mengambil hapeku sambil terus menjewer telingaku tanpa melepasnya sama sekali. Sakitt..!!!

“halo… ehh jadi yeoja, yang namanya chullie.  jangan kegatelan ya… yesung tuh udah ada yang punya. Yang punya namanya Im Yoona. Kau tau? Hei.. jawab!”

Tutt tutt… tutt.. tutt..

“tuh oppa bohong. Nih yeoja aja tutup panggilannya! Berarti dia emang yeoja ya. Dasar oppa gatel!!!” dia menambah jewerannya menjadi dua jeweran. Satu di telinga kiri, dan yang lain di telinga kanan. “yoong… lepaskaann” jeritku sambil memohon untuk dilepaskan.  Tapi, malah semakin sakitt…Tak ada cara lain, langsung saja kumembalik badanku dan merengkuh wajahnya. #nah.. readers pasti tau donk kejadian selanjutnya. Author gak mau lanjutin bagian ini.. so, langsung aja ya ke bagian KyuSeo!

End Yesung POV

Seohyun POV

Aku melangkahkan kakiku memasuki pekarangan rumah. Dari dalam rumah, kudengar ada suara teriakan Yoona eonni. Langsung saja aku berlari menghampirinya, dan apa yang kulihat…

Di ruang tamu, eonni dan Yesung oppa sedang berciuman mesra. Argghh… kenapa harus di rumah sihhh! Lebih baik aku diam – diam saja dan pergi ke kamarku. Sampai di kamar, langsung kukunci pintu kamarku  dan membuka laptop biruku.

“keroro… kenapa aku hari ini sial banget ya..? hari ini, aku sudah putus dengan hae oppa. Dia ternyata berselingkuh dengan Sica, sahabatku di Tokyo. Keroro masih ingat Sica kan? Ne keroro,, dia sahabat yang paling baik di Tokyo dulu, tapi ternyata sekarang dia menjadi wanita yang membuat donghae bermain di belakangku. Keroro… aku sangat sedih dengan kejadian ini. tapi aku tidak marah pada Hae oppa, aku malah menganggapnya oppaku sekarang.  Keroo…  first kissku sudah direbut oleh Kyuhyun evil itu!. Dengan sembarangan, dia menciumku dan mengatakan kita berpacaran. Semula aku tidak mau, tapi.. entah mengapa, saat dia menjadi sangat romantic denganku. Aku jadi tersentuh… keroro.. aku bingung. Apalagi sekarang Yuri marah sama aku……. keroro! Tolong aku!!!” ketikku pada blog pribadiku. Jujur,,, aku sangat bingung.

Keesokan harinya…

Echo..echoo…

Echo in my mind..

“yeobseo?” tanyaku

“Seo Joo Hyun!” bentak suara dari seberang. Mwo!! Berani sekali orang ini membentakku. Hufft, seo seo. sabaar

“ne? nugu?”

“aku jung jessica, seo… masa kau lupa dengan suara khasku jika memanggilmu? Payahh..”

“ohh.. sica? Kyaa!! Mianhae sicaa.. waeyo?”

“I miss to have fun with u.. can we do it again?”

“sica.. tidak perlu memakai bahasa inggris fasihmu itu!”

“because? Sorry, but… aku sudah terbiasa menggunakan bahasa inggris”

“bahasa biasa saja.. kamu di korea, bukan di amerika…”

“ne..  kita ke Letto World Seoul yukk… aku rindu pergi ke sana..”

“ne.. jemput aku ya!” segera kuganti bajuku yang putih polos menjadi warna yang lebih cerah. Kupadukan kaos lengan panjang berwarna biru dengan hot pants warna biru ke abu-abuan, dan bando merah kecil serta dengan kalung biru dan gelang – cincin yang mempercantik gayaku.

Setelah puas melihat gaya modisku di cermin. Segera kupersiapkan tas yang akan mengisi segala keperluanku dan sica. Selesai deh…

Titt…titt..tittt…

Klakson mobil Jessica terdengar di pekarangan rumah. Aku keluar, dan.. arghh.. mereka tidak ada di kamar. Aku pergi ke kamar Yoona eonni dan dasaaaarr… mereka berdua mengunci pintu dan tidak terdengar apapun. Mungkin mereka tidur, “yoona eonni, yesung oppa… aku mau pergi ke Lotte World, mungkin pulang agak malam. Byee…” pamitku pada mereka yang mungkin… sedang terlelap.

Aku pun mengunci pintu rumah dan segera kudapati Jessica dengan mobilnya yang kereeen… mobil ferari putih yang selama ini aku impi-impikan. “sica.. ini mobilmu?” dia mengangguk.

“aku traktir hari ini sebagai ganti kesalahanku Seo…” ucapnya. “kesalahan apa?”

“tentang donghae oppa… aku benar – benar..” belum sempat dia melanjutkan pembicaraannya, aku berbicara, “andwe.. kamu tidak salah, ini mungkin cuma takdir agar aku dengan hae oppa tidak bersama – sama…”

“gomawo seo…” dia memelukku erat.

“ne.. oh ya, ngomong – ngomong hari ini kamu keren banget deh.?” Ucapku mengalihkan pembicaraan.

“mwo? Sungguh? Waaaa…makasih. Tapi, kamu harus tau, Jung Jessica itu emang cantik dan keren” dia pun bergaya aneh di depanku.

“tapi.. kau lebih keren daripadaku seo.. tambah manis dan.. chubby!” katanya gemas dan mencubit kedua pipiku sehingga aku hanya meringis kesakitan di kedua pipi chubby ini. “iyaa.. tapi jangan dicubit. Sakitt” ucapku kesal sambil mengelus pipiku yang masih sakit. “hehehe..mianhae!”

End Seohyun POV

~~~~~~~~~~~

Kyuhyun POV

“andwe eonni! Pokoknya harus ada kunci mobil atau eonni yang harus menemaniku kesanaa.. ayyooooo” ucapku sembari terus menarik tangan onnie baboku ini.

“Kyu! Apa – apaan sih kau ini!eomma baru saja dikubur, kamu mau bermain? Keterlaluan…” marah Ahra eonni padaku. “bukan berarti kita harus sedih terus kan atas kepergian eomma? Eomma juga sedih kalau kita sedih, eonni. Ayolah….. please…” dengan terpaksa aku pun mengeluarkan gaya aegyo ala Kyuhyun #rasanya Kyu gak pernah aegyo deh… -_-

Dengan rasa tidak tega, Ahra eonni pun memberiku sebuah kunci mobil, “pakailah… tapi ingat! Jangan sampai kecelakaan lagi! Bikin stress saja tau!”

“NE EONNI!!!” aku berdiri tegak dan memberi hormat pada eonni layaknya seorang peserta upacara saat kenaikan bendera. “adduh.. Cho KYUHYUN!!!!!!!!!!!” teriak ahra eonni karena telinganya yang mungkin berdenging kesakitan karena teriakanku. Hihihihi…rasakan kau!

End Kyuhyun POV

Taeyeon POV

“hahh? Apa yang baru saja kau katakan, oppa? Kita disuruh bertemu dengannya besok?” tanyaku penasaran dan kaget atas ucapan suamiku ini. “ne chagi… Siwon menyuruhku dan kamu untuk datang ke rumahnya besok. Ada hal penting yang ingin dia sampaikan pada kita chagi…”

“tapi apa? Tiffany baru saja meninggal, lalu tentang apa?”

“tidak tau… tapi mungkinkah tentang anak – anak kita?”

“ maksud oppa?” anak? Apa maksudnya Seohyun? Anakku yang satu umur dengan anak Fany cuma Seohyun. Ahra kan sudah bersuami dan suaminya sedang di luar negeri. Masakan dengan Kyuhyun? Anak yang Fany bilang sangat super duper nakal. Ohh tidak… aku tidak mau punya menantu seperti Kyuhyun!

“kudengar Kyuhyun dan Seohyun berpacaran, Tae…”

“mwo? Ber..berpacaran?” kagetku dengan perkataan Leeteuk oppa. Oppa mengangguk.

“dari siapa oppa? Mana mungkin? Seohyun kan dengan Donghae, oppa macam apa sih!”

“kau tidak tau? Seohyun dan Donghae sudah putus. Tadi aku bertanya pada Seohyun, dan dia bilang hubungannya dengan Donghae sudah tiada. Cuma sebagai oppa dan dongsaeng saja sekarang. Tapi, aku tidak tau karena apa mereka berakhir” aku pun langsung memukul perutnya pelan. “kau ini, masalah seperti itu tidak diberitahukan padaku. Dasaar!” dia pun hanya tersenyum sambil menahan sakit.

End Taeyeon POV

Kyuhyun POV

Segera kulajukan mobilku menuju Letto World Seoul. Dengar – dengar akan ada penjualan kaset game terbaru yang belum pernah ada, dan Limited Edition. Aku tidak boleh kehilangan kesempatan ini. kupercepat kelajuan mobil ini hingga pada angka kecepatannya mencapai 95 km/jam. Selang tidak beberapa lama, sampailah aku di Letto World Seoul.

Kucari dan kutanyakan letak stand yang menjual kaset game terbaru itu. Dan.. wallaa… ini dia. Waaa.. starcraft… tapi sisa satu. Aku pun segera berlari mengambil kaset itu dan ternyata ada seorang anak kecil yang juga memegangnya.

“hei kau.. berikan sini padaku!” aku berusaha merebut kaset itu dari tangannya

“tidakk..ini punyaku!” dia berusaha menahan kaset itu, tapi.. sayang. Kekuatannya tidak sebanding dengan kekuatanku. Aku menang.. dan dia menangis pergi… cihh. Biar sajaa

“ahjussi… berapa harganya?”

“600.000 won”

“mwo? Mahal sekali ahjussi. Turunkan sedikit lah…” bujukku pada ahjussi penjual kaset game starcraft ini.

“dasar bocah.. ya sudah, 580.000 won. Sudah tidak bisa ditawar lagi. Sudah nangisin anak orang lagi” Sepertinya dia marah karena kuminta diturunkan harganya. Ya sudah, biarlah.. demi starcraft kesayanganku. Ku keluarkan beberapa lembar uang ratusan ribuan won dan kuberikan kepada ahjussi itu. “ini..”

“oh.. baiklah. Gomawo…” wajah ahjussi itu yang tadinya seram sekarang berubah cerah. Ih… dasar

Saat sedang berjalan, tiba – tiba saja ada seorang yeoja menabrakku

BRUK!!!

Dan..ahh tidaaakkk… dia menginjak kaset game ku. Oh.. 580.000 wonku hilang sudah. “dasar yeojaa… bisa lihat gak sih… matamu dimana? Didengkul? Atau dibelakang? Masa kau tidak bisa melihatku ada berjalaan didepanmu! Kaset gameku sekarang rusak dan pecah!” kutatap lesu kasetku yang sudah menjadi berkeping-keping dan sekali lagi aku menatap yeoja itu dengan aura membunuh.

“mi..mianhae… ta..tapi.. aku ti..dak.. sengaja. Sumpah!” jawabnya pelan dan ketakutan. Yeoja ini menyebalkan sekali.

“aku akaa..n gan..ti.. jika ka..mu mau….” Lanjutnya. Babo! Standnya aja udah tutup, mau ganti. Dan sekarang tidak bisa lagi….

“mana bisa!!! Standnya udah tutup, babo!!!!!” aku hendak memukul yeoja itu, tapi kuurungkan niatku ketika mendengar suara teman yeoja itu.

“Sicaa… kau kenapaa???” suara itu datang dan ternyata… dia itu Seohyun. Ohh tidak..

Seohyun menghampiri kami berdua dan kaget melihatku. “kyuhyun?”

Aku menatapnya malu dan segera kutundukkan kepalaku. Takut melihatnya. “sica.. kau kenapa?”

“seo… namja ini.. dia memarahiku. Karena aku tidak sengaja menabrak dan merusak kaset gamenya yang Limited Edition. Huaaa…”yeoja yang bernama sica ini langsung menangis pada Seohyun. Kaget. Seohyun pun menatapku geram, “Kyuhyun-sshi…. Kenapa kamu selalu menjadi masalah dalam hidupku hah!! Kemarin dengan katamu kita pacaran! Sekarang, kamu memarahi sahabatku hingga ketakutan begini!!! Apa maumu!!!” seohyun terus memarahiku. “mianhae seohyun…..” ucapku lirih membalas kemarahannya.

TBC

 

Nah..gimana readers? Bagus?

Gomawo kalo bilang bagus…

Tapi, mianhae atas dua alasan

Pertama… karena author lama banget posting chapter selanjutnya dari ff ini

Kedua,,, mungkin ff ini agak gaje dan menyimpang dari tujuan awal

Ketiga,, author udah gaak tau bilang apa lagi… hehehee

Pokoknya author Cuma butuh like and commentnya.

Kalau tambah banyak, author akan tambah semangat donk untuk lanjutin. Tapi,., please.. jangan jadi silent readers donk. Author kemarin check, ff twoshoot author yang Best Of My Love itu udah banyak banget yang baca. Tapi komentarnya cuma sedikit banget, apalagi like. Jujur, dengan begitu author rasa sedih banget. Author nganggap readers itu gak senang sama ff author. Kalau readers mau, readers bisa saran kok. Boleh bilang kurang bagus, aneh, gaje, dsb. Tapi jangan juga bilang jeleek… terlalu dibuat-buat… tidak masuk akal.. pokoknya yang kayak makian, pliss jangan. Author akan sedih banget…

Ok.. pokoknya itu aja pemberitahuannya. Author tunggu comment dan like dari readers.

Gomawo.. GBU…

~I Love My Rival~[part 3]

I Love My Rival [part 3]

Annyeong haseyo readers…

Mianhae kalo saya lama atau mungkin,,, hmm,, entahlah

Juga, sekarang saya sedang berusaha buat ff lain selain I love my rival ini

Semoga saja readers suka ya.. hehehe

Sekarang kita lanjut saja ff ini, woke???

Main Cast: Seohyun SNSD, Kyuhyun Super Junior, Donghae Super Junior

Cast: Yuri SNSD, Yoona SNSD, Jessica SNSD, Yesung Super Junior, Heechul Super Junior, and other cast

Genre: Friendship, Romance, *dan lain – lain, hehehe… author juga bingung

Length: ???

 

WARNING!!!

PLEASE, DON’T BASHING OR SHARE THIS FF

IF YOU NOT LIKE THIS FF, DON’T READ

DON’T LIKE THIS COUPLE, DON’T READ

++++Let’s reading++++

Haa.. darah? Tak perlu menunggu lagi, aku berlari dan… “AARGGGGHHH…. Apa itu?”. Perlahan – lahan, aku tak percaya dengan apa yang ku lihat. Tapi, sekarang aku  cukup yakin. Itu adalaah… mayat. Mayat eommaku, Tiffany eomma. “e…eommaa… ah… ti.. tidaaakk. Ini tidak mungkin, ini tidak mungkiiiinn!!!!! EOMMAAAA….. EOMMAAA BANGGUUUN!!!!” kugoyang – goyangkan badan eomma. Kenapa.. kenapa eomma harus pergi secepat ini? kepalanya berdarah dan tidak ada tanda – tanda bahwa dia dibunuh. Apa dia terjatuh?

—–<3<3<3<3——

@pemakaman Tiffany eomma

Cuaca siang hari ini sangat tidak baik. Terkadang gerimis, terkadang panas. Smua orang disini berbaju hitam, penuh dengan tangisan dan muka yang sangat menyedihkan. “chagi… jangan pergi chagi.. seharusnya aku yang pergi duluan. Kenapa harus kau, chagi???” appa hanya bisa menangis histeris melihat kepergian eomma. Hatiku hancur, aku teringat masa –  masaku dengan eomma, saat aku masih kecil dimana dia selalu mendongeng untukku, memasakkan makanan kesukaanku, saat aku membentak dirinya, mencueki dirinya. Ohh,,, eomma aku sangat menyesal dan menyayangimu.

~flashback~

“eomma….” Rengekku pada eomma saat itu. “ne? ada apa nak?” kata eomma sangat lembut. “bacakan kyu sebuah cerita… kyu rindu cerita eomma” aku mulai bersandar pada bahunya. “ne… eomma ambil dulu ya bukunya”, dia beranjak dan kemudian balik lagi.

“pada zaman dahulu kala, hiduplah seorang raja dan ratu yang tidak mempunyai seorang putra. Mereka sudah hidup bersama selama tujuh tahun, namun sayang, mereka tidak memiliki anak… mereka pun berusaha untuk memiliki anak…”

“lalu bagaimana akhirnya?”

“kenapa akhirnya? Eomma saja belum selesai membacakan bagian klimaksnya”

“tidaakk… kyu mau akhirnya saja”

“nee… akhirnya sang ratu pun melahirkan seorang anak laki – laki tampan yang sangat dihormati seluruh rakyat, namun saat melahirkan sang ratu meninggal. Raja tentu saja sedih, tapi dengan adanya pangeran, sang raja bisa lebih baik. Dan,,, pada dewasanya, sang pangeran menikah dengan seorang putri cantik. SELESAI *for readers, ini aku karang aja ceritanya*” Tiffany eomma mengakhiri ceritanya dan akupun telah terlelap. “Good Night Kyuhyun… “ucap eomma lembut sambil mencium keningku.

~~~~~~~~~~~~~~~~

“ oh tidak,,,kyuhyun,,, kenapa kamu mabuk seperti ini?!!!” Tiffany eomma sangat histeris melihatku pulang sambil mabuk. Dia memegangi diriku, namun kutepis tangan halusnya dengan kasar.

“kau… kau jangan melarangiku untuk berbuat semauku. INI KEHIDUPANKU, BUKAN KEHIDUPANMU YANG BISA KAU ATUR SEENAKNYA, TIFFANY HWANG!!!!!!!!!!!!!!!” aku membentaknya dengan sangat kasar. Air matanya mulai jatuh, dan dia menangis. Aku tak memperdulikannya, dan pergi ke kamarku. “Kyuhyun,,, kenapa nakk??? Aku ibumu kan?” ucapnya sangat lirih, namun aku masih dapat mendengarnya dengan jelas.

~ end flash back ~

 

“eomma…” aku menatap nisan eomma dengan wajah sendu.

End Kyuhyun POV

Seohyun POV

“ayo Seo.. jangan lama – lama, nanti kita telat ke pemakamannya eomma Kyu” ucap Yuri sambil menarik tanganku. Hari ini adalah hari pemakaman eomma Kyu, Tiffany ahjumma.  Kudengar juga, Kyuhyun sangat terpukul dengan kepergian eommanya, karena dia sendiri yang melihat mayat eommanya.

Kasihan sekali….

Selama dalam perjalanan, Yuri terus – terusan bergumam sendiri. Entah apa yang dia gumamkan, tapi aku memang tak tau karena sedang mendengar lagu dari ipod milikku. Tiba – tiba, aku teringat akan toko bunga yang saat itu Donghae oppa dan gadis itu sedang berpelukan. “Yuri-ah…”

“ne?”

“bisakah kita turun sebentar… aku ingin membeli bunga mawar buat keluarga Kyuhyun”

“ahh… ide bagus. Tapi bilangnya untuk Kyu dari aku yaa, supaya Kyu bisa memerhatikanku” dia segera memberhentikan mobilnya dan kita pun segera bergegas masuk ke dalam toko bunga itu. “Jessica Flowers..???” gumamku melihat nama toko itu.

End Seohyun POV

Donghae POV

“Chagi……” rengekku pada yeoja chinguku yang kedua ini. “ne?” dia menghampiriku dan segera saja kupeluk dia. Kucium keningnya dan dia pun membalas pelukanku dengan mesra.

“Sicaaa….”

“ne oppa?”

“saranghae…”

“na do saranghae oppa… aku sangat mencintaimu walaupun aku harus diduakan olehmu”

“give me a kiss now please….” Aku meminta padanya. Ya,,, aku memang sangat ingin mendapatkan sebuah ciuman dari yeoja chinguku, tapi Seohyun tidak pernah mau menciumku. Alasannya sih, karena itu sangat special. Dan dia akan menciumku saat pernikahan kita nanti. Aku pun menjadi sangat iri dengan teman – temanku yang dengan bebas bisa mencium yeojanya.

“sure my prince…”

CHU~

Dia menciumku dengan lembut. Aku pun mulai membalasnya. Lidah kami pun mulai berpagutan dan beradu. Lama kelamaan, aku jadi ingin lebih melanjutkan permainan ini.

“permisi…. Mau beli bungaaa…” terdengar ada seorang yeoja membuka pintu toko bunga ini.

“ahh… ada pembeli. Lepaskaaan donghae…” dia mulai melepaskan pelukanku, namun aku menolak. “no sica… I want again, give me hug and kiss again…”

“yes, but can’t now… I must service their” dia pun segera keluar, aku mengikutinya dari belakang. “sicaaa….” Manjaku pelan

Kami berdua pun ada di toko sekarang. “permisi… ada yang bisa saya bantu?” sica menawarkan bantuan pada yeoja itu. Hmm… sepertinya aku mengenalnya, tapi siapa yaa…? Seperti seseorang yang sangat kukenal. “ne… ingin cari bunga untuk orang berduka” yeoja itu ternyata tidak aku kenal. “Seoo… bunga apa ya?” yeoja itu memanggil temannya, Seo? Seohyun?. Aku pun segera bersembunyi di balik meja kasir. Teman yeoja itu pun membalikkan badannya, “hmm,.. ya Yuri. Sepertinya yang bagus itu….” Kalimatnya terpotong saat melihat Jessica. “Jung Jessica? Apa kau Jessica?” tanya Seohyun.

“Seo Joo Hyun???” ucap Jessica, “itu kau kah?” lanjutnya. “Sica…. I miss u” dia segera memeluk Jessica. Mwoo??? Seohyun dan Sica saling kenal? OMG, bencana besar untukku.

End Donghae POV

Seohyun POV

“siapa dia, Seo?” tanya Yuri kepadaku. “umm… dia sahabatku saat di Tokyo dulu. Aku tidak tau kalau dia pindah ke korea nih..” jelasku pada Yuri.

“owhh… Yuri Imnida, Sic” Yuri memperkenalkan dirinya pada Sica. Ohh,,, sebenarnya sudah lama sekali aku tak bertemu dengan Jessica. Dia mengaku padaku kalau dia pindah ke San Fransisco, ternyata ke Korea. “Jessica imnida…” dia tersenyum. “aku ingin mawar putih… berikan aku FREE yaa..” rayuku pada Jessica, “buat orang duka kan? Boleh sajaa,,, kan kita udah lamaaaa banget gak ketemu” dia membolehkan permintaanku.

BRAAKKK!!!

“apa itu???” kaget Yuri. “ahh… mungkin namja chinguku” Jessica menjawab santai. “apa?? Namja chingu? Kau sudah punya namja chingu?” ucapku padanya sambil terus memegang tangannya.

“ne, seo.. apa kau juga sudah?”

“ne,, aku juga sudah ada. Kalau boleh, dapatkah kamu perkenalkan dirinya padaku dan Yuri. Aku penasaraaaann…”

“of course, wait please…!” dia pergi menuju meja kasir. Aku tak tau, kenapa di belakang meja kasir dia menyembunyikan namja chingunya. Semula, mungkin pacarnya tidak mau, tapi akhirnya mau juga. Dia membawa namja chingunya kini ke hadapanku. Aku tidak bisa melihat wajahnya, namja ini terus – terusan menunduk. “oppa… ini temanku. Namanya Seohyun…” dia memperkenalkanku pada pacarnya, tapi pacarnya tetap saja berkutat untuk tidak bersuara. “oppa… jangan menunduk terus, ayoo.. bicaralah” kesal Sica.

“a..anio.. tidak perlu” jawabnya terbata – bata. Aku heran,, kenapa dia tidak mau memperkenalkan dirinya.

“oppa,,, tidak sopan ah.. ya sudah. Seo.. perkenalkan, namja chinguku, Donghae” DONGHAE????!!!! Nama namja chingu Jessica, Donghae? Nama namja chinguku juga.?

“Do.. Donghae??? “

“apaa??? Seo,, namanya Donghae?” Yuri pun kaget

“ne… waeyo Seo?”

“hae oppaa,,,itu kau? Sudah kuduga,,,” air mataku menetes lagi. “oppaa,,, jahat sekali kau oppa. Kemarin kau bilang, kau sangat mencintaiku. Tetapi ternyata, ada yeoja lain? Menyebalkann…” aku berusaha untuk berkata – kata, walau ku tau, sebenarnya aku sangat tak mampu. Tenggorokanku terasa tersendat batu, kepalaku pusing seperti dipukul. Badanku rasanya mau melayang. “oppaa… jeball,,, jawab aku!!!” aku memukul dadanya berkali – kali dengan sisa tenagaku. “Seohyun… kenapa kamu? Kenapa kamu memukul pacarku dan memanggilnya oppa? Apa hakmu.!!!” Jessica membentakku. Dia mendorong tubuhku pelan agar menjauh dari Hae oppa. “sicaa… dia itu penipu. Dia itu namja chinguku jugaa…” pernyataanku membuat Jessica tersentak kaget. Aku terjatuh, kusandarkan badanku di dinding toko dan memeluk lututku yang gemetaran.

“apaaa? Donghae oppa itu pacarmu ju.. jugaa?” omongan sica mulai terbata – bata. “ne Jessica,,, Seohyun itu pacarnya namja babo ini, mereka bertemu di Tokyo” Yuri mewakiliku untuk berbicara. Dia tau, aku sudah tak kuat lagi untuk berbicara. Tangisku makin keras. “OPPA!!!! APA INI!!! KENAPA KAMU MEMBOHONGIKU!!! KAMU BILANG PACARMU DI LUAR NEGERI, TERNYATA ADA DI SEOUL,,, DAN DIA ITU SAHABATKU DI TOKYO!!! KENAPA OPPAA!!!!” marah Sica pada Donghae. Oppa hanya bisa terdiam. Sica terus – terusan membanjirinya dengan pertanyaan yang menyakitkan. “mi..mian..hae Sic.. mianhae Seo… jebal mianhae. Aku sungguh menyesal” dia langsung berlutut depan Sica. “jebal mianhaee Sicaa… aku sungguh minta maaf,,,, aku berbohong padamu” dia memeluk lutut Sica.

“andweee… jangan meminta maaf padaku. Minta maaf sana pada Seohyun. Kesalahanmu lebih besar pada Seo daripadaku. Dia lebih terpukul, babo..!!!” Sica mendorong tubuh Donghae. Donghae pun mulai mendekatiku, dia menyeret tubuhnya di lantai seperti mengesot *author gak tau mau bilang apa*. “Seohyun-ah…”

End Seohyun POV

Yuri POV

“Seohyun-ah…” Donghae mulai memegang tangan Seo perlahan. Seohyun masih tenggelam dalam tangisannya. Sepertinya, aku harus mewakili Seohyun lagi. Aku mendekati mereka berdua dan dengan tanpa aba – aba, langsung ku dorong tubuh Donghae menjauh dari Seohyun. “KAU!!! NAMJA BABO!!! TIDAK PANTAS KAMU MEMEGANG SEOHYUN LAGI!!! AKU SUDAH TAU SEMUANYA, BERBOHONG PADA SEORANG YEOJA YANG SANGAT MENCINTAIMU! KETERLALUAN!!! TIDAK PUNYA HATI!!! SEOHYUN PASTI SANGAT TERPUKUL DENGAN PERSELINGKUHANMU INI. HANYA KAU YANG KUSALAHKAN!!!! PERGI KAU DARI SEOHYUN!!!” teriakku langsung menendang kakinya. “chagi… mianhae… jebal…” mohon namja babo ini pada Seohyun memelas. “ne.. aku memaafkanmu. Tapi,,, hu.. hubungan ki..ta berakhir sam..sampai di.sini” Ckckckc… aku tidak habis pikir. Benar – benar berhati malaikat, Seohyun. Dia masih bisa memaafkannya. Aku salut…

“Seohyun.. aku minta maaf…” Jessica menghampiri Seohyun dan memeluknya sembari menangis. Benar – benar sebuah persahabatan yang indah. “ne.. Seohyun. Aku mengerti. Tapi.,, bolehkan aku tetap sebagai dongsaengmu? Tidak lebih,, hanya sebatas dongsaeng. Aku juga mau seperti itu padamu Sica.” Dia memelas lagi pada kedua yeoja berhati mulia ini.

Seohyun menghapus air matanya dengan tangannya dan mulai tersenyum pada “namja babo” ini. “tentu saja boleh oppa… kau tetap oppa kesayanganku” Seohyun tersenyum.  “boleh saja,,, asal awas saja kalau kau berusaha merayuku lagi. Kau akan merasakan ini..” Sica menunjukkan kepalan tangannya dengan muka yang menyeramkan. Donghae pun tersenyum dan mengangguk.

Aku melirik jam tanganku dan WHAATTTT!!!!! Jam 1?? OMO… aku dan Seohyun telat ke pemakaman eomma Kyuhyun. Sangat telat,,

“Seo Joo Hyun….!!!”

“ne Yul? Wae-yo???”

“kita telat!!!” histerisku dan langsung mengambil sebuket bunga mawar putih yang entah punya siapa, tapi langsung saja kuambil dan pergi menarik Seohyun.

“KYAAA!!! Jangan diambill!!! Itu pesanan orang!!!” Jessica kembali histeris melihat buket bunga yang langsung saja kuambil dan pergi.

End Yuri POV

Author POV

Di pemakaman, hanya tersisa beberapa orang yang masih sangat terpukul dengan kepergian Tiffany eomma. Kyuhyun masih saja terus menangis, Appanya juga seperti itu. Dari kejauhan, dua orang yeoja datang menghampiri mereka semua.

“Yul…. Jangan lari terlalu cepat” Seohyun berlari mengejar Yuri yang lebih dulu berlari menghampiri Kyuhyun dan keluarganya. “Kyu oppa…” ucap Yuri lirih, Kyuhyun berbalik dan melihat dua orang yeoja cantik, Seohyun dan Yuri.

“ahh.. appa,, eomma” girang Seohyun melihat kedua orang tuanya juga hadir dalam acara pemakaman ini. segera, dia memeluk kedua orang tuanya. “kenapa ada di sini?” tanya Teukkie appa pada anaknya, Seohyun.

“Kyuhyun itu teman kampusku.”

“owwh…”

“mana Yoona eonni?”

“pacaran sama Yesung.. oh ya, appa mau mengantar eomma pulang. Kamu disini, bisa kan?”

“ne appa… daa eomma”. Kedua orang tua Seohyun pun perlahan pergi, sempat Taeyeon umma berbalik dan berkata, “Tiffany… tenanglah di alam sana. Kita pasti akan bertemu!!”. Dan bayangan mereka pun hilang. Setelah mereka pergi. Tiba – tiba saja…

 “Seohyun..” ucap Kyuhyun sambil tersedu – sedu dan langsung memeluk Seohyun. “op…oppaa???” Seohyun tersentak kaget melihat perilaku Kyuhyun padanya. Yuri menatap mereka berdua dengan tatapan campur aduk, tidak percaya, marah, kesal, semua bercampur menjadi satu. “lepaskaann…” Seohyun melepas pelukan Kyuhyun dari tubuhnya. Namun, dipeluknya lagi Seohyun dengan lebih erat.

“hikkss.. hikss… eomma ku. Di.. dia meninggal di ha..dapanku. aku… tidak..kuat la..gi..” ucap Kyuhyun yang mulai menangis di pelukan Seohyun. Dia meletakkan dagunya pada bahu Seohyun dan mulai menangis pelan. “ukkhh.. dasaar… aku mengerti tapi jangan peluk aku!!!” Seohyun berusaha melepas pelukan Kyuhyun, tapi tidak bisa. Kyuhyun lebih mempererat lagi pelukannya.

“Seo…Kyu…” Yuri mulai menangis, bunga mawar putih yang semula dia pegang terjatuh ke tanah *lebih tepat lagi, jatuh di samping makam ^^*. “APA YANG KALIAN LAKUKAN!!!!” Yuri berteriak hingga membuat Kyuhyun melepas pelukannya terhadap Seohyun. Siwon Appa yang sedari tadi masih menangis memeluk makam kaget*busyet… hebat banget ya teriakan Yuri, sampai smua berhenti dari aktivitasnya ^o^*. “KYUHYUN!!! KENAPA BUKAN AKU YANG KAMU PELUK!!! KENAPA SEOHYUN!!!” tangis Yuri pun pecah. Dia sungguh tidak kuat dengan pemandangan di depannya

“wae Yul?” tanya Seohyun yang masih kaget dengan tangisan Yuri. “wae!! Aku mencintai Seohyun, jadi tidak apa – apa kan kalo aku memeluknya” ucapan Kyuhyun membuat Seohyun dan Yuri kaget, Siwon appa juga kaget.

“apaa???” ucap YulSeo bersamaan.

“ne..!!! aku mencintai Seohyun, Seo Joo Hyun.! Saranghae Seo Joo Hyun!!” Kyuhyun tersenyum evil dan puas karena selama ini perasaan yang dia pendam telah dia ucapkan.

Kyuhyun POV

“ne..!!! aku mencintai Seohyun, Seo Joo Hyun.! Saranghae Seo Joo Hyun!!” Aku tersenyum evil dan puas karena selama ini perasaan yang ku pendam telah keluar. Mimik wajah Yuri pun berubah menjadi marah kepada Seohyun. Dia menatap sangar Seohyun. “Yul… jangan marah padaku” kata Seohyun takut. “ANDWAEEE!!!! Aku benci kamu, Seohyun. Kamu telah merebut Kyuhyun dariku. Kamu tau aku mencintai Kyuhyun kann!!! Kamu bukan sahabatku lagi.!!!” Yuri pun pergi berlari dari kami berdua.

Seohyun berusaha mengejar Yuri namun kutahan dia dengan tanganku, dan langsung kurengkuh wajahnya mendekati wajahku. Lalu kutempelkan saja bibirku ini pada bibirnya.

CHU ~

Seohyun terdiam saat kucium bibirnya. Sepertinya dia sangat shock karena dengan secara langsung kucium dia. Dengan kesempatan yang ada, lidahku mulai menjelajah dalam mulutnya. Beberapa lama kemudian, dia tersadar dan langsung melepasku dengan kasar.

“KYUHYUN-SSHI!!! Apa yang kau lakukan barusan???” dia berteriak pelan *bagaimana tuh?? Maksudnya, berteriak namun tidak keras teriakannya*. “memberikan kiss buatmu…” jawabku santai.

“itu.. itu first kissku…!!!” Seohyun berlari pergi.

“MWO???” kagetku dengan perkataan Seohyun. First kiss?? Astaga.. apa yang telah kuperbuat. Aku pun berlari mengejarnya…

End Kyuhyun POV

Siwon Appa POV

Aku tersenyum kepada nisan Tiffany melihat perlakuan Kyuhyun pada Seohyun, kasar memang tapi terkesan sangat mirip dengan saat aku dan Tiffany dulu, berciuman di bawah rindangnya pohon, “chagi… lihatkan,, anak kita, Kyuhyun sudah dewasa. Dia mencintai anak sahabatmu, Taeyeon. Seo Joo Hyun. Bolehkan kalau aku menjodohkan mereka?”

“menjadikan Seohyun menantu kita. Bukankah kamu menginginkannya dulu??? Ya… aku akan pergi ke rumah Leeteuk besok untuk perjodohan ini. kau setuju?” dalam khayalanku, kulihat Tiffany dengan dress putih bertelut di samping makam. Dia tersenyum dan memberikanku kehangatan. “Ti.. Tiffany?” ucapku terkaget melihat sosok istriku yang sangat cantik dan kucintai kini berada di depanku sekarang. “ne oppa… kamu ingin menjadikan Seohyun menantu kita? Aku sangat setuju. ucapnya dengan sangat senang, dia member eye smilenya padaku. “gomawo chagi..”aku memeluknya. Nampak?? Aku bisa memeluknya. Tidak tembus atau sekedar bayangan tapi ini memang Tiffany. “Tiffany,,, kau???”

“oppa.. aku bukan hantu. Aku yang tampak. Aku selalu ada di sampingmu. Memang dunia kita sekarang berbeda, tapi aku diijinkan untuk selalu menemanimu. Aku akan menemanimu saat kau sendiri. Ingat oppa, hanya saat kau sendiri aku akan ada.” Tiffany tersenyum ke arahku sekali lagi.

“tapi ingat, aku akan hilang jika rasa sayangmu padaku juga hilang. Juga, kalau kau tidak menyayangi Kyuhyun atau lebih mementingkan pekerjaanmu. Aku akan hilang” kali ini dia lebih terkesan iseng dan bawel. Ya,,, inilah Tiffanyku.

“iya bawel…”ucapku seraya mengacak rambut hitam legamnya.

End Siwon POV

Seohyun POV

Keterlaluan! Dasar namja evil! Beraninya dia menciumku sembarangan dan lagi.. itu adalah first kiss ku. Kyaa!!! Kenapa harus dia yang menjadi first kissku???

Tett Tett Tett…

 

From: [no name]

Chagi… kau dimana? Jangan lari donk…

 

Chagi??? Kyaaa!!!! Kenapa dia memanggilku chagi??? Emang dia siapa? Pacar bukan, sahabat bukan. Dia hanya rivalku di kampuss….. aku pun membalas

From: Lovely Seohyun

 

Kyaaa!!! Siapa kau??? Kyuhyun? Lancang sekali memanggilku chagi. Aku bukan pacarmu. Kita ini RIVAL… *angry face

 

“Seohyun… kenapa kau masih mengganggap kita rival? Aku kan hanya shock waktu itu. Dasaar” Kyuhyun membalas lagi.

From: [no number]

 

Ne chagi.. aku Kyuhyun. Kenapa masih menganggapku rivalmu? I’m just kidding. Jangan anggap serius.  Ya ya ya… aku anggap kita berdua pacaran. Karena akulah yang menjadi first kissmu. Ok chagi… ^^

TBC

Hehehe… gimana?

Mianhae kalo jelek dan pendek banget part kali ini

Soalnya author buru – buru nyelesainnya.

Readers… tolong di beri comment ya. Jangan jadi silent readers

Oh ya,,, sekarang aku lagi berusaha membuat oneshoot dan mungkin akan dalam waktu dekat ini finish.

So… readers tetap baca ya..

Read, Comment, Like

I’m waiting for it…

GBU….

I Love My Rival (part 1)

Hi readers…

siap membaca fanfiction gaje ini?

Sebelumnya, author memohon maaf atas smua kesalah author dalam membuat     ff ini

Author hanya ingin menuangkan smua inspirasi author dalam ff ini

Seperti biasa, karena author biasnya seohyun di snsd dan kyuhyun di super junior, author masangin mereka berdua deh

Jadi, mianhae kalo gak suka

WARNING!!!

PLEASE, DON’T BASHING OR SHARE THIS FF

IF YOU NOT LIKE THIS FF, DON’T READ

DON’T LIKE THIS COUPLE, DON’T READ

Saya mohon untuk tidak member komentar yang aneh – aneh, author hanya menerima saran dan kritik,

kritik juga jangan yang aneh – aneh atau menjelek – jelekkan ff ini.

Ok? Setuju?

Ini author anggap perjanjian ya, jadi kalo ada buat kayak gitu, author laporin ke polsek terdekat dengan tuduhan pencemaran nama baik *(?) jangan dipercaya ya, authornya lagi dikit aneh*

********Let’s reading*******

Seohyun POV

Matahari masuk ke dalam kamarku menembus jendela kamarku yang masih tertutup rapat. Aku melihat jam ku yang sedari tadi diam saja

“astaga… jam 7!!!!!!! OMO… aku telat” kagetku dan segera beranjak dari tempat tidurku yang penuh dengan boneka keroro ini dan segera keluar kamar menuju kamar Yoona onnie. Aku yakin, pasti sejak tadi dia belum bangun.

“unnie…. Yonna unnie bangun…!!!” aku berteriak sambil mengetuk pintu kamar unnieku ini keras – keras.

“Huaaaaamm…. Ne Seo…” jawab Yoona unnie yang sepertinya baru saja bangun. Ya… inilah pekerjaanku setiap pagi, membangunkan Yoona onnie. Aku bingung, kenapa Yoona unnie tak pernah bisa bangun sendiri, pasti harus aku bangunkan.

Aku pun telah bersiap pergi ke kampus baruku ini. aku sebenarnya baru saja datang dari Tokyo bersama keluargaku. Appaku harus pindah ke Seoul karena ada urusan pekerjaan, dan sepertinya sangat penting sampai – sampai kita sekeluarga harus pindah. Sebenarnya aku senang, karena aku bisa selalu bertemu dengan namja chingu kesayanganku, Donghae. Donghae bertemu denganku di Tokyo, namun, Hae harus kembali ke Seoul karena hanya sementara di Tokyo. Terpaksa kita berdua berpacaran lewat media eletronik. Makanya aku sangat senang saat pindah ke Seoul, artinya kan aku bisa bertemu Hae sayangku stiap hari. Jujur… aku sangat mencintainya

“Hmm.. Eomma, Appa”

“ya Seo..? kenapa?” jawab Eomma dan Appa hampir bersamaan

“kalau aku boleh tau, aku akan kuliah di kampus mana? Dari kemarin aku tidak tau” jawabku pelan

“ohh… soal kampus toh? Kita berdua akan kuliah di Seoul University. Kau tau kan kampus itu?” Yoona unnie menjawab sambil melahap roti bakar keju kesukaannya, padahal yang aku tanyai Eomma dan Appa. Aku hanya mengangguk.

Setauku, Seoul University itu kampus orang – orang hebat. Banyak orang kaya yang bersekolah di situ. Kenapa Eomma dan Appa memasukkan aku dan onnie di kampus mahal itu… kan harga masuknya mahal skali.

“kenapa Seo? Memangnya kamu tak suka kuliah di situ? Aku sih suka banget, ka nada Yesung oppa di sana. Hehehee…” ujar Yoona unnie sambil tersenyum aneh. “Anii… mana mungkin aku tak suka, itukan kampus orang – orang hebat. Aku suka sekali. Hanya aku bingung, bukannya biaya masuknya mahal skali. Kenapa aku dan unnie disekolahkan disitu? Kan bisa di kampus lain yang lebih murah…” kataku panjang lebar. Yoona unnie pun mendengus kesal, “kau ini…” katanya sambil menjitak kepalaku pelan. “aku yang meminta, kan di sana ada Yesung oppa jadi aku bisa bertemu dengannya setiap hari… kau ini menyebalkan skali sih” lanjutnya pelan di telingaku, mungkin dia takut Taeyeon eomma mendengarnya. Aku menangguk tanda mengerti, dia pun tersenyum.

“baiklah.. Yoon, Seo.. sekarang naik mobil appa ya.jangan bercerita terus. Kita segera berangkat, nanti kalian bisa telat.” kata Teukkie appa mengingatkan kami berdua, yang mungkin sudah lupa waktu. Kami berdua pun mengangguk kompak, “Ne..”

End Seohyun POV

—–<3 ❤ ❤ <3——-

@Seoul University

“Yesung oppa….” teriak Yoona unnie ketika melihat Yesung oppa berjalan menuju gerbang kampus, dan segera mengejarnya. “Unnie…. Jangan tinggalkan aku!!! aku kan tidak tau dimana kelasku…” kata Seohyun ketika melihat unnienya sudah pergi meninggalkannya sendiri. “unnie menyebalkan… unnie kan tau aku baru di sini” celoteh Seohyun.

——–<3 ❤ ❤ <3———-

Yuri POV

Namja – namja ini dari tadi sepertinya tak henti mengejarku. Aku sangat benci ketika harus ke kampus, karena aku pasti akan ketemu dengan namja – namja menyebalkan ini. aku heran, mereka tak capek apa selalu mengikutiku. Aku aja yang diikuti capek banget. Aku tau, aku cantik *author: wah kepedean kamu Yul… ; Yuri: kenyataan kaleee*, tapi apa harus mereka mengejarku dan mengikutiku stiap hari. Untung saja mereka tidak mengikutiku sampai rumah, kalau ya.. andwaee… matilah aku….

Langkahku terhenti saat melihat seorang yeoja berjalan ke sana kemari, sepertinya dia kebingungan, pikirku. Ahh ya… ku bantu saja dia, mungkin mahasiswi baru…

“annyeong… ada yang bisa saya bantu?” tanyaku menawarkan bantuan

“annyeong… aku mahasiswi baru di sini. Aku kebingungan mencari kelasku… bisakah kamu membantuku? Oh ya, sebelumnya perkenalkan, Seo Joo Hyun imnida, kamu bisa memanggilku Seohyun…” kata yeoja polos ini sambil tersenyum.

“Yuri imnida… ohh.. kelas ya? Ikuti aku…” kataku sambil menarik tangannya pelan. Aku pun membawanya ke ruang dosen. Di kampus ini, ada dosen yang merupakan adik dari eommaku, namanya Heechul oppa. Aku tanyai saja dia… mungkin dia tau.

“Heechul oppa… sini…” panggilku kepada Heechul oppa dari luar ruang dosen. Memang tidak sopan sih, tapi apa mau dikata, aku malu kalau harus masuk dan berbicaranya di dalam. Pasti nanti diomeli sama dosenku yang lain, yang paling gendut dan cerewet. Shindong songsaenim.

Untung saja Heechul oppa melihatku, makanya dia segera keluar dari ruang dosennya mendapatiku. “ada apa Yuri-ah? Kau mengganggu saja..” katanya kesal

“anii… jangan marah oppa, nih.. ada mahasiswi baru, dia mencari kelasnya… namanya Seohyun. Aku kan mau membantu, oppa” belaku untuk diriku sendiri.

“annyeong songsaenim… Seohyun imnida”

End Yuri POV

Heechul POV

“annyeong songsaenim…Seohyun imnida” kata yeoja ini tersenyum sambil membungkukkan badannya. Waaah… cantik sekali yeoja ini, pikirku. Apa dia benar seorang yeoja? Atau dia ini bidadari? Dia sangat membuatku terpesona. Aku pun tersenyum membalasnya

“Heechul imnida… kamu tidak usah memanggilku songsaenim, panggil saja Heechul oppa. Soal kelas? Tunggu sebentar… ” ujarku sambil tersenyum seindah – indahnya dan masuk ke dalam ruang dosen lagi.*(?)*

End Heechul POV

Yuri POV

Hihihihi… sudah ku ketahui itu. Terlihat sangat jelas di matanya bahwa dia menyukai teman baruku ini, Seohyun. Hahahaa… puas sudah ku kerjai dia. Tapi by  the way, dia ini bisa bantu gak ya cari kelas Seo. “Heechul oppa… bisa gak?” tanyaku sedikit berteriak. Untung saja tidak ada dosen – dosen lain di ruangan kali ini, Shindong songsaenim tadi sudah keluar dari ruangan. kulihat Heechul oppa sedang mencari sesuatu, mungkin daftar nama mahasiswa baru kali ya… dan sekarang, dia sedang berjalan ke arah kami.

“hmm… Seo, nama lengkapmu siapa? Dan fakultas apa” tanya Heechul oppa

“Seo Joo Hyun, oppa… dan saya fakultas musik”

“Seo Joo Hyun, fakultas musik… ah ini dia, kamu kelas 3-D *mohon dimaklumi, author tidak tau soal perkuliahan*”

“apa…??? 3-D? Seohyun… kamu sekelas denganku” girangku

“betulkah itu? Waah… senangnya aku” jawabnya juga dengan girang.

“makasih oppa, permisi…” ucap kami bersamaan dan pergi.

End Yuri POV

Seohyun POV

Senangnya aku saat kutahu aku sekelas dengan Yuri. Akhirnya aku punya teman di kampus ini. tapi aneh, tiba – tiba aku mendengar suara ribut – ribut di koridor bagian sana.

“Yuri-ah…” panggilku pada Yuri

“waeyo?”

“menurutmu, kenapa di sana agak-agak ribut ya?”

“mungkin prince kyu lagi lewat…” jawabnya dengan muka berseri – seri. “prince kyu?”

“ne… prince kyu, Cho Kyuhyun. Cowo terganteng sekampus ini. smua wanita menyukai dan sangat tergila – gilanya dengannya, termasuk aku….”

‘Prince kyu? Berlebihan sekali. Seganteng apa sih dia sampai bisa membuat smua wanita tergila – gila dengannya, palingan lebih ganteng Donghaeku. Tidak ada yang lebih baik dan sempurna dari Hae…’ batinku sambil mengembungkan pipi chubbyku

“ahh… dia lewat. Seo… seo, lihat dia. Dia cakep kan..!!!

Aigo… apa aku sudah cantik, bagaimana kalo dia lewat sedangkan aku lagi jelek. OMG” kata Yuri sambil gugup gila *(?)*

Namja yang namanya Kyuhyun itu, hmm… memang dia ganteng, tapi… terlalu berlebihan kalo sampai digila-gilai seperti itu. Namun, saat dia lewat, dia melirikku dan berhenti berjalan. tiba – tiba, aku menjadi sangat gugup saat dia berhenti di depanku.

“ mahasiswi baru?” ucapnya sambil tersenyum ‘evil’

“ne” jawabku singkat

“cantik… tapi, apa bisa kau melebihiku?” katanya sambil memegang daguku.

“jangan pegang-pegang aku!!!” marahku sambil menyingkirkan tangannya dari daguku. “kau keterlaluan” lanjutku

“wauw… hebat! Berani sekali kamu memarahiku, emang kamu siapa, haa!! Lihat saja nanti, kamu akan bertekuk lutut dihadapanku” tantangnya

“aku tak takut…”

“Seo… sudahlah, mengalah saja. Ayo kita pergi…” ucap Yuri sambil membawaku pergi.

End Seohyun POV

—–<3<3<3<3——

@Cafe Kampus

“Oppaa…. Aku lapar” manja Yoona pada namja chingunya. “kau lapar? Pesan saja yang kau mau” kata Yesung oppa santai.

“sungguh? Bolehkah?” kata Yoona seperti tidak percaya.

“ne, pesan saja”

Yoona pun memesan makanan dan minuman yang mungkin sangat banyak. “aku pesan kimchi, terus aku mau steak ayam, lalu nasi goreng *(?)*, minumnya jus mangga ya” pesan Yoona pada pelayan.

“jagiya…” panggil Yesung

“ne?”

“apa perutmu tak pecah makan smua itu? Itu sangat banyak, chagi”

“tidak apa – apa kok oppa. Perutku ini sudah sangat biasa dengan makanan yang banyak” jawab Yoona santai sambil menepuk – nepuk perutnya

“terserah kau lah. Aku sudah mengingatkanmu. Dasar shikshin…” jengkel Yesung pada pacarnya itu. Tapi, walaupun begitu, dia sangat mencintai dan menyayangi Yoona. Dia tidak mau hampir kehilangan Yoona lagi seperti dulu…

_flash back_

“oppaaa… oppaaa tolongg” teriak Yoona sambil menahan sakit pada perutnya karena ditusuk pisau.

“jagiya…!!!” teriak Yesung. “sudahlah, kau diam saja. Sebentar lagi maut akan menjemputmu” kata seorang laki – laki berbadan besar yang sedari tadi memukuli Yesung.

“matilah kau, Yesung…..!!!!” katanya sambil memegang pisau yang sangat besar dan bersiap menusukkannya di dada Yesung…

AAAAAAaaaaaaaaaa……………*(?)*

Ngiung ngiung ngiung… *lebay deh bunyinya -_-*

“angkat tangan… kau ditahan” ucap seorang polisi sambil memegang pistol dan segera menuju orang yang tadi menganiaya Yesung dan Yoona

“aaisssh… sial” kata orang itu pelan sambil mengangkat tangannya.

“Yesung… kau harus tau, aku lakukan ini smua karena dendaaam” teriak orang itu sambil tangannya dipegang polisi – polisi itu. “dendam???” heran Yesung. “kau mempermainkan hati anakku, Luna. Dia sakit hati karena kamu meninggalkan dia dan dia bunuh diri karenamu!!!” teriak ahjussi itu yang merupakan appa dari Luna, mantan Yesung

“Luna??? Dia sudah mati?” ucap Yesung pelan

“Oppaaaa….” rintih Yoona. “aku sudah tidak kuat…”katanya lemas.

“bertahanlah chagi… aku akan mengantarmu ke rumah sakit”

_end flash back_

“oppa… kenapa diam?” kata Yoona sambil memasukkan potongan steak ke dalam mulutnya.

“tidak apa – apa” kata Yesung. “aissh… oppa membuatku penasaran saja deh” kesal Yoona.

Dari arah pintu masuk datanglah Seohyun dan Yuri….

“aku tak habis pikir denganmu Yul, kenapa kamu sangat tergila – gila dengan Prince Kyu super duper menyebalkan itu? Dia itu menyebalkan…” omel Seohyun sambil duduk di salah satu tempat duduk bersama Yuri.

“sst… jangan gitu donk Seo. Dia itu emang sifatnya gak baik, tapi parasnya itu sangat baiik… aku sangat mencintainya. Saranghae Kyu…” kata Yuri sambil senyum – senyum gaje

“terserah kamu deh…”

Echo, echo, echo, echo

Neoye moksori ga nal jakku gwerophijanha like a

Terdengar dengan sangat jelas bunyi hape Seohyun yang merengek – rengek keluar dari tasnya.

“Seo…” kata Yuri

“ya? Wae?” tanya Seohyun

“ apa kau tak mendengar bunyi hapemu itu yang sangat menyakitkan telingaku?”

“mianhae…” ucap Seohyun yang dengan segera menjawab panggilan dari handphonenya.

“hallo…yoebseo?”

“………”

“mwo??? Haruskah sekarang?”

“………..”

“ne, aku akan ke sana sekarang”  kata Seohyun sambil menutup panggilan dari handphonenya. “siapa? Apa penting? Apa dari namja chingumu? Apa dia mengajakmu berkencan? ” tanya Yuri tanpa putus. “Yuri-sshi… bisakah kau memberiku kesempatan untuk menjawab?” kataku.

“mianhae… tapi aku mau tau” kata Yuri memohon maaf plus manja. “ne, itu dari namja chinguku, tapi diaa tidak mengajakku berkencan, Cuma mau mengajak makan siang bersama”

“Seororo…” panggil seorang yeoja kepadaku

“ne? aaahh… Yoona eonni!!!” seruku sambil pergi kepadanya diikuti Yuri

“kenapa kau ada di sini?” tanyanya. “eonni… emangnya aku gak boleh ya di café kampus? kan terserah aku… oh ya eonni, perkenalkan ini teman baruku, namanya Yuri”

“ohh,, halo Yuri, saya Yoona, kakaknya Seohyun… dan ini Yesung , pacarku” kata Yoona onnie pada Yuri, sampai – sampai ia memperkenalkan Yesung oppa

“Yesung imnida, Yuri…”

“Yuri imnida…. Salam kenal …”

Tanpa sadar, kami semua pun bercengkrama ria. Sehingga sepertinya aku melupakan sesuatu… tapi apa??? aku benar – benar lupa

End Seohyun POV

—-<3<3<3<3—–

Donghae POV

Aisshh… di mana si yeoja chinguku ini. Selalu menjadi kebiasaannya deh kalau ingin bertemu denganku.. TERLAMBAT. Aku kan capek menunggu terus kalau mau ketemu. Hufft…

Kulihat ada toko bunga di depan restoran ini, hmm, mungkin dia akan tidak terlambat lagi kalau aku membelikannya bunga mawar putih, bunga kesukaannya. Yah… semoga saja. Kulangkahkan kakiku keluar dari restoran ini menuju toko bunga itu.

“selamat datang… ada yang bisa saya bantu” ucap seorang yeoja cantik dari toko bunga itu saat aku hendak melangkahkan kakiku masuk ke dalam toko ini.

DEG!

Jantungku serasa berhenti saat melihat yeoja ini. sangat cantik… bagaikan seperti bidadari, matanya cantik, rambutnya yang kecokelat – cokelatan dibiarkan tergerai indah. Dia jauh lebih cantik dari Seohyun. Hatiku seperti …..

TBC

Gimana readers…? Bagus gak?

Menurutku sih, ini aneh… soalnya aku gak bisa buat ff, tp aku berusaha saja

Hehehe…

So, aku minta coment dan like nya ya… #alah.. banyak minta nih

Tapi Gomawo… sudah mau baca… aku sangat senang sekali…

Part 2 nya, aku usahakan secepatnya ya… ^^

Sekali lagi… GOMAWOYO…..

GBU…