Office Girl.. | Chap.2

officegirl

Title: Office Girl

Author: Nam

Main Cast: Kim Tae Yeon SNSD – Kim Hyo Yeon SNSD – Seo Joo Hyun SNSD
Kim Ki Bum SUJU – Lee Hyuk Jae SUJU – Lee Dong Hae SUJU
Byun Baek Hyun EXO – Kim Joon Myun EXO – Lu Han EXO

Supporting Cast: Xiumin, Yoona, Jonghyun SHINee, Yesung,
Tiffany, Onew, Sehun, Minho SHINee
and other

Genre: Romance, Life style

Length: Chapter

INSPIRED BY Taiwan Drama /ga tahu China -.-/ dengan judul yang sama
dan Korean Drama ‘Genius Lee Tae Baek’

Happy Reading~

KEEP RCL 😉 komen juga posternya ne hehe.. menurut kalian, posternya bagus gak?
itu buatan Nam ^^
Baca lebih lanjut

Office Girl | Chap. 1

Title: Office Girl

Author: Nam

Main Cast: Kim Tae Yeon SNSD – Kim Hyo Yeon SNSD – Seo Joo Hyun SNSD
Kim Ki Bum SUJU – Lee Hyuk Jae SUJU – Lee Dong Hae SUJU
Byun Baek Hyun EXO – Kim Joon Myun EXO – Xi Lu Han EXO

Supporting Cast: Xiumin, Yoona, Jonghyun SHINee, Yesung,
Tiffany, Onew, Sehun, Minho SHINee
and other

Genre: Romance, Life style

Length: Chapter

INSPIRED BY Taiwan Drama /ga tahu China -.-/ dengan judul yang sama
dan Korean Drama ‘Genius Lee Tae Baek’

Happy Reading~

KEEP RCL 😉 *mian ga pake poster hehe.. ^^

~ Office Girl | Chapter 1 ~
Baca lebih lanjut

Office Girl [Prolog+Intro]

Title: Office Girl

Author: Nam

Main Cast: Kim Tae Yeon SNSD – Kim Hyo Yeon SNSD – Seo Joo Hyun SNSD
Kim Ki Bum SUJU – Lee Hyuk Jae SUJU – Lee Dong Hae SUJU
Byun Baek Hyun EXO – Kim Joon Myun EXO – Xi Lu Han EXO

Supporting Cast: Xiumin, Yoona, Jonghyun SHINee, Yesung,
Tiffany, Onew, Sehun, Minho SHINee
and other

Genre: Romance, Life style

Length: Chapter

A/N: annyeong~ kita perkenalan dulu aja ne.. ^^
disini ada beberapa marga yang aku ganti… terpaksa hehe biar pas aja gitu v‘-‘)
dan juga ada beberapa cast yang aku ubah umurnya hehe.. menyesuaikan *girl&peace*BOW
let me introduces my cast!!

~ Office Girl ~ Baca lebih lanjut

[Twoshot] Remember

remember

REMEMBER

Writing by Priskila (@priskilaaaa)

Seo Joo Hyun [GG] – Cho Kyuhyun [SJ] | Lee Sunkyu [GG] – Park Chanyeol [EXO K] as cameo’s

Twoshoot | Sequel of Last Time | Romance – Angst – Life Drama – Little bit comedy

Disclaimer:

I don’t own the cast. But the storyline and the plot is mine. Everything here belongs to God and their family, their agency too. I just used their physical representation

 

Note:

Semula aku belum ada niat untuk membuat sequel dari Last Time, berhubung ideku yang dulu udah hilang-.- Tapi tadi saat aku sedang mengecek daftar Ffku, lihat deh tuh FF yang endingnya tragis minta ampun. Beruntung aku segera dapat ide baru untuk FF ini. And here, Remember. Sebenarnya FF ini oneshot, hanya saja-___- malah kepanjangan gini makanya aku bagi dua. Dan satu lagi, cerita disini perbedaan waktunya 5 tahun setelah SeoKyu berpisah ya ^^

Already post in my blog

  Baca lebih lanjut

5 Songs Challenge [L.O.V.E]

 

Title: LOVE

Author: Priskila

Length: Drabble

Rating: PG-15

Genre: Mix

****

5 SONGS CHALLENGE

 How it works:

 1. Pick a character, pairing or fandom you like.

 2. Put iTunes or equivalent media player on random.

 3. For each song that plays, write something related to the theme you picked inspired by the song. You have only the time frame of the song: no planning beforehand: you start when it starts, and no lingering afterward; once the song is over, you stop writing. (No fair skipping songs either; you have to take what comes by chance!)

***

Complete – SNSD

You make my life complete

 

­Yoona – Donghae

 

“Yoona-“ suara berat dari seseorang menyadarkanku yang tengah melamun. Aku sedikit terkejut namun dengan cepat – cepat aku mengalihkan rasa kaget itu dengan senyum andalanku.

 

“Oh… Hai Donghae!” ucapku riang. Tentu saja riang. Lihat saja, di hadapanku kini berdiri seorang pria terpopuler di sekolah ini. Aku menyukainya. Ya… aku menyukai seorang Lee Donghae.

 

Donghae mengambil tempat di sampingku, “Apa kau ada waktu sebentar malam?”

 

“Untuk apa?”

 

“Mengajakmu makan malam di rumahku. Aku menceritakan pada orang tuaku mengenai dirimu, dan mereka penasaran akan dirimu. Mau kan, yoongie?”

Aku tersenyum mendengarnya. Rupanya Donghae serius denganku. Dia benar – benar sayang padaku. Donghae.. terima kasih. Kau membuat hidupku sempurna.

 

“Ne”

 

Diamond – SNSD

But it’s nothing special, boys’ you are my present

 

Sunny – Sungmin

 

“Selamat natal. Merry Chrismast!”

 

Sunny merapatkan mantel yang melekat pada tubuhnya, melangkah penuh wajah ceria dan senyum yang tak pernah pudar. Salju telah memenuhi seluruh permukaan tanah di Seoul. Sangat indah.

 

Sesuai rencana yang telah dibuat, kini dirinya berada di taman kota yang telah tertutup salju. Beberapa anak datang dan bermain disana. Membuat boneka salju dan saling bercanda bersama. Sunny tersenyum melihatnya.Hari natal memang hari yang paling menyenangkan.

 

“Merry chrismast” senyum Sunny makin merekah ketika melihat seorang pria duduk dengan manis di salah satu bangku di taman itu berteriak padanya sambil melambaikan tangan. Sunny menghampirinya dan mengecup pipinya, “Merry chrismast too.”

 

Dari dalam saku mantelnya, Sunny mengeluarkan sebuah gelang berwarna biru tua yang begitu menarik, “Chrismast gift, Sungmin. It’s for you”

 

“Ah- thank you very much” Sungmin mengambil gelang itu dan mengenakannya. Memamerkannya pada Sunny dan tersenyum. Mereka bertatapan.

 

“Maaf.” Sungmin berucap tiba – tiba.

 

“Karena?”

 

“Tidak dapat memberikanmu hadiah. My job is too much. Hal itu membuat aku tidak dapat membelikanmu kado natal. Sorry-“

 

Sunny memandang geli pada Sungmin, mengangkat tangannya dan mengelus tangan Sungmin lembut, “No problem. Aku tidak peduli kau membelikan hadiah untukku atau tidak. Tapi yang pasti, asal kau tetap disisiku selamanya dan mencintaiku setulus hati. Itu sudah cukup. Dan itu adalah hadiah terindah yang pernah kudapatkan.”

 

 

 

My Heart Will Go On – Celine Dion

Every night in my dreams, I see you I feel you

 

Hyoyeon – Eunhyuk

 

Aku melihatnya disana. Di antara cahaya – cahaya putih yang begitu menyengat mata. Rambutnya yang panjang berwarna cokelat kekuningan dan juga senyumnya yang manis. Aku dapat melihat senyum yang begitu manis itu dari kejauhan. Dia begitu menyilaukan diriku.

 

“Oppa-“ aku melangkah maju mendekatinya dan segera memeluknya. Aku rindu padanya.

 

Aku mendekap erat tubuhnya yang lebih mungil daripadaku, menghirup aroma rambutnya yang memabukkan cintaku, “Hyo, aku merindukanmu”

 

“Aku juga, Eunhyuk oppa” Dia membalas pelukanku. Aku tersenyum dalam pelukan itu, aku memang begitu merindukannya sampai sesenang ini. “Datang kembali padaku, Hyo”

 

Dia melepas pelukan kami. Wajahnya tetap bersinar dan disempurnakan oleh jubah putih bersih yang dikenakannya. Tangannya terangkat, mengelus rambutku pelan dan menyingkirkan anak rambut yang cukup mengganggu, “Oppa, aku juga rindu padamu. Tapi kumohon… sadarlah… kita kini-“

 

“Berbeda” Dan sosoknya semakin menjauhi diriku. Seakan ada yang menariknya pergi atau angin yang meniupnya –ini pendapat konyol-, aku tak rela… benar – benar tak rela. Dia seharusnya masih dapat dipelukku.

 

“HYOYEON! JANGAN PERGI! KIM HYOYEON!!!” Aku berteriak frustasi hingga tersungkur. Air mataku secara perlahan menetes membasahi pipiku. Hyoyeon….

 

“ARGGGGHHH! HYO-“ Aku tersentak saat menyadari properti dari ruanganku tadi berbeda dengan kini. Ruangan tempat aku bertemu dengannya tadi adalah ruangan yang seakan tak berujung dan hanya ada cahaya – cahaya putih. Sedangkan sekarang aku berada di kamarku sendiri. Aku bermimpi.

 

Dengan terburu – buru, aku mencari bingkai fotonya di antara  laci – laci lemari di sebelah tempat tidurku. Menatap foto itu lama dan mendekapnya erat seakan itu adalah benda terpenting dalam hidupku. Pipiku kembali basah akibat air mataku. Hyo, aku merindukanmu.

 

When You Love Someone – Endah N’ Rhesa

I love you but it’s not so easy, to make you here with me

 

Minho – Krystal

 

HAHHAHAAA

 

Minho tertawa renyah saat mendengar gerutuan Krystal disampingnya. Sahabatnya ini memang ada – ada saja, pikirnya. Krystal mendapat nilai dibawah standar dan ia marah, Krystal menuduh bahwa guru Kim-lah yang salah memberi nilai, padahal menurut Minho, mungkin itu akibat Krystal yang terlalu cuek dengan nilai – nilainya.

 

“Sudahlah… jangan marah – marah terus. Nanti cepat tua lho!” Minho menyentil hidung Krystal hingga membuat gadis itu terkejut dan memberikan tatapan death glare padanya. “Aku tidak mau tua. Tapi aku tidak terima diperlakukan seperti ini tau!” ujar Krystal dengan tatapan kesal. Gadis itu menghentakkan kakinya beberapa kali dan melipat tangannya di depan dada.

 

“Ini sudah kedua kalinya guru Kim memperlakukan hal ini padaku. Aku tau aku kurang dalam pelajarannya, tapi ini tidak adil.” Lanjut Krystal. Minho mengangkat bahunya tanda tidak mau tau, tetapi pria itu mengambil langkah berhadapan dengan Krystal dan memeluk sahabatnya itu.

 

“Ya… aku mengerti perasaanmu, Krys. Kamu bersabar saja” ujar Minho lembut. Dia mengelus puncak kepala Krystal dengan lembut dan mencium aroma wangi rambutnya. Wangi yang begitu harum dan menenangkan,  wangi yang mampu membuatnya begitu mencintai gadis ini.

 

Ya… Minho mencintai Krystal. Lebih dari sepasang sahabat dekat. Dan dia ingin, hubungan akan lebih daripada hanya sebatas sahabat. Ah, andaikan itu dapat terjadi.

 

You – Ten 2 Five

You did it again, You did hurt my heart. I don’t know how many times

 

Kai – Sulli

 

Sulli menggigit kukunya sekali lagi. Tubuhnya bergetar hebat dan air matanya telah membasahi pipinya sedari tadi. Memutuskan untuk mengikuti Kai dari belakang dan menguntitnya memang keputusan yang salah. Dengan mata kepalanya, Sulli melihat Kai bertemu dengan seorang gadis dan bermesraan dengannya.

 

Entah sudah keberapa kali Kai mengkhianati kepercayaan Sulli. Mungkin berkali – kali atau mungkin puluhan? Sulli tak ingin menghitungnya. Dia melangkah dan berjalan dengan gontai, sedari tadi dia tidak berhenti menangis. “Kim Jong In-“ Sulli bergumam tak jelas. Dirinya duduk sendirian di halte, menunggu bis datang menjemputnya walau kemungkinannya sangat minim mengingat waktu yang sudah tidak sore lagi.

 

Sulli menyandarkan kepalanya pada tiang penyangga disana, air matanya kembali mengalir deras mengingat kejadian tadi. Kai, kekasihnya, sudah berkali – kali mengkhianatinya. Tapi dirinya sendiri tidak tau, kenapa dia mesti mempertahankan Kai hingga sekarang walaupun pria itu sangat brengsek.

 

Ponsel Sulli yang sedari tadi Sulli genggam bergetar. Sulli melihat name contact dari orang yang meneleponnya itu. Lovely Jong In.

 

“hallo…” Sulli berusaha membuat suaranya sebaik mungkin –tidak terdengar serak karena habis menangis-, tidak ingin menimbulkan kecurigaan dari Kai.

 

“Ah… Sulli-ya! Kau dimana? Aku mencarimu di rumah, tetapi Bibi Gong mengatakan kau belum pulang sejak keluar rumah dari tadi siang.” Sulli tertawa miris mendengarnya. Kai mencarinya? Untuk apa?

 

“Aku ada di halte. Menunggu bis.”

 

“Lho.. kok bisa? Bukannya tadi kau mengatakan hendak pulang ke rumah ya sejak sore?”

 

“Ne. Tadi aku pergi ke rumah Amber sebentar. Maafkan aku-“ Maafkan Sulli, ya Tuhan. Dia terpaksa berbohong.

 

“Oh- begitu. Tunggu aku, aku akan menjemputmu sekarang. Bye-” Sulli menurunkan ponsel dari telinganya. Tangannya menghapus air mata yang membasahi pipinya. Dia tidak mau Kai tau bahwa dia menangis. Dia harus tegar. Harus mempertahankan Kai. Dia tau kini alasan dia mempertahankan pria yang sama sekali tidak bisa menjaga perasaannya itu, Sulli sangat mencintai Kai.

 

Love Sick

Love sick

 Image

Cinta… aku benci kata itu

Kata yang selalu membuat air mataku mengalir deras

Cinta itu .. menyakitkan

 

Untuk yang kesekian kalinya, Seohyun kembali menangis di bawah pohon itu. Menangisi hidupnya yang begitu kasihan. Hanya karena keegoisan dirinya, dia kehilangan orang yang paling dia cintai, dan.. bilapun ada kesempatan. Dia tidak dapat. Dia tidak dapat merengkuh kembali orang itu, karena waktu tak mengijinkan.

 

Cho Kyuhyun.

 

Nama pria yang dengan mudahnya dulu mengubah Seohyun yang cupu dan pendiam, menjadi sorotan mata orang – orang di sekolahnya. Kyuhyun, namja itu mulanya dianggap pengganggu dalam hidup Seohyun. Dia selalu datang di kelas Seohyun dan menganggu Seohyun saat tengah membaca buku di perpustakaan. Tapi kian lama Seohyun menyenangi kehadiran namja itu. Hingga suatu saat Kyuhyun menyatakan bahwa dirinya menyukai Seohyun, tanpa banyak kata dan cara romantis,tapi itu membuat Seohyun melonjak kegirangan. Dia sekarang resmi kekasihnya seorang bintang sekolah, Cho Kyuhyun.

 

Mengingat hal itu, Seohyun semakin dalam menundukkan kepalanya. Kedua tangannya memeluk kedua kakinya yang ditekuk. Lututnya menjadi sandaran dalam kepalanya. Isakan demi isakan tidak berhenti tercipta.

 

 Seohyun terlalu merindukan sosok itu sekarang. Sosok yang akan selalu memeluk dan mengelus halus rambutnya saat dia menangis, dan sosok yang akan tersenyum senang saat dia mendapat sebuah kejutan. Dia ingin sosok Kyuhyun kembali mengisi hari – harinya. Dia tidak yakin dengan Minho, namja yang kini resmi menjadi tunangannya. Dia tidak mau Minho, yang dia inginkan hanyalah Kyuhyun seorang.

 

Andaikan dia memiliki sebuah mesin waktu. Dia ingin menggunakan mesin itu. Kembali ke masa lampau dan mengganti sejarah hidupnya. Tapi sayang.. dewi fortuna benar – benar tidak memihak padanya. Dia tidak seperti para sahabatnya.

 

Dia tidak seberuntung Yoona, yang pada hari pernikahannya dapat kabur dan lari bersama kekasih yang dicintainya, Kibum.

 

 Dia tidak seberani Jessica, yang berani mengambil keputusan untuk break dalam hubungan rumah tangganya dengan seorang Lee Donghae, yang dapat membuat Donghae berubah dan kembali mencintai Jessica.

 

 Dia tidak kuat seperti Sunny, yang dapat bangkit dari keterpurukan karena ditinggal Sungmin. bisa seperti eonni – eonninya itu.. Seohyun menganggap dirinya terlalu lemah.  Sangat lemah.

 

Banyak orang mengatakan dia adalah orang beruntung. Memiliki wajah yang nyaris sempurna dan tubuh proposional, otak yang tidak diragukan lagi kemampuannya, dan semua yang ada padanya adalah sempurna. Tetapi bagi Seohyun itu tidak benar. Semua itu hanyalah bingkai dan penghias hidupnya. Hanyalah accecories yang biasa digunakan untuk menambah kesan cantik pada sebuah ‘baju’ yang diartikan hidup.

 

Mungkin bingkai hidupnya itu sempurna, tapi itu tidak cukup. Hidupnya menderita. Andaikan saja itu sebuah pigura foto. Piguranya terbuat dari emas, dan fotonya hanyalah sebuah foto lecek tak berguna. Jangan lihat cover luarnya, lihatlah dalamnya. Mungkin itulah kata yang pantas diucapkan untuk Seohyun.

 

Seohyun menyesal. Dia menyesal. Andai saja saat itu dia bisa lebih tegar. Andai saja dia masih bisa bertahan di sisi Kyuhyun, pasti Tuhan akan berkendak lain.

 

“OPPA!!!” Seohyun terpekik keras saat melihat berbagai minuman keras dan obat terlarang berhamburan di lantai rumah Kyuhyun. Jumlahnya tidak sedikit, sangat banyak.

 

“oppa! Sejak kapan kau jadi begini?!” jerit Seohyun. Dirinya menggoncang – goncangkan bahu Kyuhyun yang tengah teler. Antara sadar atau tidak, Kyuhyun menggubris pertanyaan Seohyun.

 

“OPPA! JAWAB AKU! kenapa kau minum dan mengkonsumsi narkoba, dan apalagi ini! Rokok! Sejak kapan oppa merokok! Itu tidak baik bagi kesehatan oppa… tidak boleeh!”Seohyun menepis kasar tangan Kyuhyun yang hendak menyalakan satu batang cerutu dengan api. Tangannya secara tidak sengaja menampar tangan Kyuhyun yang masih memegang bungkus rokok.

 

Kyuhyun memandangi Seohyun dengan garang. Seohyun tau ini, Kyuhyun marah padanya. PLAKK!!!

 

“APA HAKMU MELARANGKU HA! INI HIDUPKU, TERSERAH AKU MAU APA DAN APA! KAU BUKAN SIAPA – SIAPAKU. JANGAN BERPIKIR KAU BERKUASA AKAN AKU! KAU ITU HANYA PENGGANGGU!!! PERGI DARI SINI. PERGIII…!!!!” bahu Seohyun kontan terdorong oleh tangan kekar Kyuhyun. Sakit. Pipi dan bahunya kini terasa sangat sakit akibat ulah tangan Kyuhyun. ‘kau bukan siapa-siapaku. Kau itu hanya pengganggu’ kata – kata pedas Kyuhyun menempel erat di laci otak Seohyun.

 

“oppa…” air mata Seohyun sudah tak dapat terbendung lagi. Pertahanannya rubuh. Kyuhyun malah tidak ambil pusing dengannya, Kyuhyun pergi meninggalkannya di apartemen itu sendirian setelah mengambil kunci motor. Lelaki itu.. benar – benar kurang ajar.

 

Sejak hari itu, Seohyun memutuskan diri untuk menjauhi Kyuhyun. Dia masih trauma dengan kejadian di apartemen Kyuhyun itu. Dengan seenaknya, Kyuhyun mendorong dan menamparnya seakan dia itu boneka yang akan baik – baik saja dan tidak mengeluarkan protes bila diperlakukan seperti itu. Seohyun itu manusia, dia juga pasti merasa panas pada sikap Kyuhyun saat itu.

 

Tapi yang memang sudah namanya cinta, Seohyun tidak mampu untuk lebih lama lagi bertahan tidak bertemu. Dia mencari Kyuhyun di apartemennya, tetapi apartemennya kosong. Hingga suatu kabar mengejutkan Seohyun, ‘Kyuhyun ada di rumah sakit. Ada orang yang mendapatinya terkapar dengan mulut berbusa di lantai rumah’ sms singkat dari Jonghyun, adik Kyuhyun mampu membuat kaki Seohyun melangkah menuju rumah sakit saat itu juga.

 

“Kyuhyun oppa… dia kenapa, Jonghyun-ah?” Seohyun panik saat itu.

 

“Hyung.. dia depresi. Dia punya banyak masalah, baik itu keluarga, pekerjaan, dan segalanya. Setelah appa meninggal bulan lalu, banyak orang yang datang untuk menagih hutang appa yang digunakan untuk membangun perusahaan. Dan kau tau sendiri kan, bahwa perusahaan itu telah bangkrut. Hyung yang berusaha mati-matian melunasi semua, malah dipermainkan. Mereka menipu jumlah hutang dan terus mendesak agar dibayar hingga eomma jatuh sakit. Aku pikir, kau pasti sudah dapat menebak kelanjutannya hingga hyung terjun ke dunia gelap seperti itu” air muka Jonghyun saat itu benar – benar panas dan menyedihkan. Terlihat jelas bahwa dia berusaha menahan air mata. Seohyun menutup mulut kecilnya dengan kedua tangannya, dia sangat terkejut sekarang.

 

“kenapa aku tidak tau tentang itu??” tanya Seohyun lirih.

 

“hyung pasti tidak mau kau susah.. “

 

“oppa…” kembali, air mata Seohyun menetes satu per satu hingga membentuk sebuah sungai kecil di pipinya.

 

Sejak saat itu, Seohyun rajin merawat Kyuhyun di rumah sakit. 2 bulan tepatnya setelah hari itu, Kyuhyun menghembuskan nafas terakhirnya. Menghembuskan nafas terakhirnya dalam pelukan kasih antara Kyuhyun dengan Seohyun. Seohyun masih ingat jelas apa yang merupakan kata – kata terakhir Kyuhyun saat itu.

 

“Mianhae.. Saranghae hyunnie-ah” TITT.. bunyi alat rumah sakit itu menandai kepergian Kyuhyun ke akhirat. Ya.. dia telah tiada kini.

 

 “oppa…” isakan kecil keluar dari mulut Seohyun. Hari ini sudah genap setahun Kyuhyun meninggalkanya. Meninggalkan semua luka dan cinta yang tersisa. Dia ingin kembali ke kejadian setahun lalu, tapi itu tidak mungkin. Seohyun mengangkat tangannya dan mengelus ukiran di batang pohon berwarna coklat itu. Kyu love Seo. Tulisan kecil dan amburadul itu menjadi saksi bisu cinta mereka. Pohon mahagoni ini pun menjadi salah satu bukti kuat cinta mereka, bukti ciuman pertama mereka. Mungkin alam akan tersenyum mengingat segala kisah cinta mereka yang mirip sebuah dongeng. Tapi begitulah.. itulah cinta.

 

Seohyun bangkit dari duduknya. Sudah 4 jam dia disini menemani tubuh Kyuhyun yang terkubur di makam putih tepat di samping pohon itu. Seohyun tidak tau dia akan kembali besok atau lusa. Dia tidak yakin. Mungkin ini hari terakhirnya dapat berlama – lama menemani Kyuhyun. Ya..

 

Drrrt.. Drrt..

From: Minho

Seobb… kau dimana? Aku sudah menunggumu. Kita harus melihat gereja tempat kita menikah besok. Cepat..

Saranghae.

 

Kasihan. Dia akan menikah besok dengan pilihan orang tuanya. Dia tidak dapat lari, karena dia tau itu percuma. Untuk apa dia lari sedangkan tidak tau tujuannya mau kemana. Itu tidak berguna sama sekali. Tapi yang ia tau berguna itu satu, cinta. Bukan.. bukan berarti dia akan mencoba mencintai Minho. Dia sudah mencintai namja itu karena sifatnya yang cukup mirip dengan Kyuhyun. Tapi dia hanya benar –benar mencintai Kyuhyun. Cinta abadi namun sakit.

 

 

Katakan padaku

Katakan apa itu artinya sejati

Apa artinya itu cinta

Kenapa harus ada cinta jika akhirnya tetap saja menyakitkan

Kenapa aku harus mencintainya bila akhirnya pun dia akan pergi

Kenapa takdirku begini

Katakan padaku ya Tuhan

Tuhan..

Titip juga salamku padanya, salam cinta untuk cinta abadiku

Katakan padanya, aku selalu mencintainya

Katakan juga padanya, aku mengucapkan terima kasih untuk segalanya

Terima kasih cintaku..

 

 

HEEYY!!!

Aku kembali lagi dengan ff oneshoot sadis. Bukan ceritanya yang sadis, tapi emosiku yang memang lagi mellow banget. Apalagi dengar lagu TTS yang love sick itu. Wehh.. T.T

Mianhae ya SeoKyu-ku lagi mellow semuanya. Pada sad ending mulu… pasti readers pada marah nih. Heheh.. mianhaee….

Dan terima kasih juga buat arrachi eonni (author ff Trapped), aku dapat ide fanfic ini dari fanfic time machinemu. Gomawooo….

 

Dan.. ini bukan sequel dari last time yaa… itu nanti. Masih dalam proses… kayaknya kalau dilihat – lihat aku ini penulis paling molor ya.. semua fanficku lama update. Wkwkwk.. maaf…

Siapa yang mau sequeeel??? *teriakpaketoa

Tapi sequelnya couple lain, (not SeoKyu and YoonHae)

 

RCL readers… GOMAWOOO!!! ><

 

‘I Love My Rival’ [Part 8]

halo teman semua…

author udah kembali lagi nih dengan ‘I Love My Rival’ Part 8

mianhae ya, author udah agak lama bahkan mungkin lama banget gak post

author cuma lupa dan kecapekan. Apalagi selama libur itu author gunakan sebagai refreshing

hehehe…

mianhae

sekarang kita lanjut ya..

dan, RCLnya pliss.. tolong banget. Bukan minta imbalan, tapi tolong donk dihargai pekerjaan para author. Kami juga butuh dukungan. Tolong banget

ya.. mari kita saksikan! I LOVE MY RIVAL…!!!

 

Main Cast: Seohyun SNSD, Kyuhyun Super Junior, Donghae Super Junior

Cast: Yuri SNSD, Yoona SNSD, Jessica SNSD, Yesung Super Junior, Heechul Super Junior, and other cast

Genre: Friendship, Romance, *dan lain – lain, hehehe… author juga bingung

Length: ???

 

WARNING!!!

PLEASE, DON’T BASHING OR SHARE THIS FF

IF YOU NOT LIKE THIS FF, DON’T READ

DON’T LIKE THIS COUPLE, DON’T READ

 

____ Let’s reading____

SeoHyun POV

Hari ini badanku cukup pegal. Mungkin karena kemarin terlalu lama berkencan dengan Kyuhyun oppa ya.. hmm, mungkin saja. Hehehe… kulirik jam dinding yang bergantung di kamar, sekarang sudah jam  7. Hari ini juga kebetulan hari minggu. Jadi aku punya waktu untuk istirahat dan meditasi. Aktivitas yang dapat melepas lelahku. Kuambil mp3 berwarna putih milikku, lalu memutar lagu tenang. Hanya sebuah music dengan kicauan burung dan bunyi aliran air yang dapat membuat perasaan tenang. Hufft.. lega sekali rasanya.

 

“Seohyun… ayo sarapan!” suara Taeyeon eomma cukup mengganggu meditasiku hari ini. Padahal lagi enak-enaknya.mematikan lagu alam merdu yang sedang terputar. Dengan malas, kini aku beranjak dari tempat tidurku dan menuju ke ruang makan.

 

“Seohyunnie..! aku punya berita baik!!” kata Yoona eonni  semangat saat aku duduk di kursi meja makan. Berita baik apa? Tapi kalau melihat dari wajah eonni yang ceria, seperti emang baik.

 

“apa?” tanyaku tanpa mengalihkan pandanganku dari roti yang sedang diselai.

 

“aku akan melakukan fitting baju wedding sebentar..” ucapnya lagi. Aku terlonjak kaget, baju wedding? Secepat itukah eonni dan Yesung oppa akan menikah.   Kulirik eomma dan appa, mereka tersenyum. “ba..baju wedding? MENIKAH?!” seruku hingga membuat Yoona eonni harus agak menjauh karena suaraku yang keras. Dia mengangguk senang, “aku dan Yesung oppa akan menikah, minggu depan”

 

“APAAAA!!!” kenapa hal begini tidak diberitahukan padaku dari awal. Minggu depan eonni akan menikah!

~~~~~

“aisshh.. eonni, kenapa harus aku yang menemani eonni fitting baju. Kenapa bukan Yesung oppa saja? Yang menikah siapa sih?!” gerutuku di dalam mobil. Disebelahku ada Yoona eonni yang tengah senyum senyum tidak jelas, dia terlalu senang karena dilamar Yesung oppa. Aku masih kesal, eonni dilamar Yesung oppa tapi tidak memberitahukan hal ini padaku, yang lebih mengesalkan aku eomma dan appa tau akan hal ini dan tidak memberitahukan padaku.

 

“bawel kau! Yesung oppa kan sudah disana..” ujar Yoona eonni, lalu menggetok kepalaku dengan kepalan tangannya.

 

“aww…kenapa dia tidak menjemput eonni?!” kataku dengan membalas getokan eonni.

 

“aaa…dia sibuk~”

~~~~

“Yesung oppa…!!!” seru Yoona eonni saat kami sudah tiba dibutik khusus baju pernikahan. Banyak wedding dress yang dipajang di patung. Baju – bajunya beragam, ada yang panjangnya selutut, sampai menutupi kaki, bahkan ada juga yang ekor belakangnya sepanjang 5 meter. Semoga saja eonni tidak memilih yang panjang sekali itu, pasti sangat ribet jika menggunakannya.

 

“Jagiya…” mereka pun berlari slow motion lalu saling berpelukan seperti sudah tidak pernah bertemu selama 10 tahun. “oppa… I miss you” ucap Yoona eonni lalu mengecup pipi Yesung oppa, sehingga membuat Yesung oppa agak salah tingkah. Maklum dehh.. ~_~

 

“ehhm… uhukk” aku berpura-pura batuk agar tidak terlalu berlama – lama melihat acara yang menyedihkan ini. Yoona eonni dan Yesung oppa melepas pelukannya. Yoona eonni sekarang malah mendelik tajam ke arahku, seakan aku menganggu mereka. Aku hanya dapat mengangkat kedua bahuku lalu melihat ke tempat lain. “Seohyunnn…” begitulah geramnya.

 

“hmm… b-brings the boys out, b-brings the boys out” untuk menghindari kesalahan, aku menyanyi-nyanyi tidak jelas. Yesung oppa hanya cengingiran melihat tingkahku.

“dasar..” kata Yoona eonni tapi untung saja Yesung oppa mengerti, dia segera merengkuh pundak Yoona eonni dan membuat amarah Yoona eonni agak mereda.

 

“jagiya… kau mau coba baju pernikahan yang mana?” tanya Yesung oppa mengalihkan pembicaraan. Yoona eonni langsung antusias ketika ditanya, dia segera menuju baju – baju  pernikahan yang menurutku cukup bagus, ya maklum.. selera kami sama, tapi tidak untuk asmara. Aku menghembuskan nafas lega, untuk melepas bosan, aku juga pergi ke arah mini dress yang sepertinya menarik.

 

Kuamati satu per satu desain baju – baju ini. Cita-cita lamaku, hehhee.. aku dulu juga bercita –cita menjadi designer atau pengusaha butik, tapi sayang, sekarang aku lebih tertarik pada bidang seni. Ada satu mini dress yang menarik perhatianku, dress yang berlengan yang sangat manis. Berwarna cream kecoklatan, yah bisa dibilang warna gold muda gitu yang ada layer bersusun, dengan bawahan berwarna hitam polkadot putih, pitanya sebagai ikat pinggang juga semakin membuat penampilan dress ini begitu manis. Aku jadi ingin beli baju ini.

 

 

“sepertinya jika kau menggunakan dress ini akan begitu cantik..” sebuah suara mengagetkanku. Aku segera berbalik karena suara itu sepertinya dari belakangku.

 

“k..kau..” sungguh! Aku sangat terkejut dengan keberadaannya. Senyumnya, wajahnya, apalagi matanya.. dia.. MINHO

“annyeong hyunnie.. kau tidak berubah ya. Tambah cantik..” ucap Minho. Aku terdiam. Aku tidak bisa menjawab. Pikiranku berpikir kencang, Minho,, masa laluku yang kelam, orang yang tidak ingin aku temui lagi, musuhku, orang terkejam yang pernah kutemui.. kini dia.. muncul di hadapanku.

 

“hyunnie-ah..” dia mengibas-ngibaskan tangannya di depan wajahku. Aku menggeleng cepat. Wajahku berubah menjadi pucat pasi. Ingin sekali aku pergi dari hadapannya, tapi entah kenapa kakiku tidak bisa bergerak. Aku seperti patung hidup sekarang. “hyunnie…jawablah”

 

“pergi..” kata  itu begitu saja meluncur dari mulutku. Aku berteriak sekencang – kencangnya. “pergi… pergi… PERGI” kataku lagi. Aku jatuh terduduk, kututup kedua mataku dengan satu tangan lalu tangan yang satu lagi kugunakan untuk mendorongnya. “hyunnie-ah… jangan begini hyunnie. Hyunnie..” pintanya mencoba mendekatiku yang rapuh. Kusingkirkan tangannya yang mencoba memegang kedua pundakku. “AKU BENCI KAU! PERGI!!!” teriakku lagi

 

Kini, Yoona eonni dan Yesung oppa mendekati kami berdua. Begitu juga semua orang, mereka melihat kami dengan tatapan bingung, merasa aneh, dan sebagainya. Tidak kupedulikan. Yang kupedulikan sekarang cara membuatnya pergi dari hadapanku. Aku tidak ingin dia ada, aku ingin dia pergi sekarang juga dan selamanya. “Seohyun… kenapa ka.. minho” aku bisa menebak, Yoona eonni juga kaget dengan kehadiran Minho sekarang. Bagaimana tidak? Orang ini dulu mencoba menodaiku, menodai dongsaeng Yoona eonni. Apakah tidak kaget melihat orang yang berusaha menodai orang yang kita sayangi kini berada di depan kita? Pasti sangat kaget dan rasa benci itu kembali.

 

“buat apa kau ada disini?!” kata Yoona eonni sinis. Dari sorot matanya, dapat dipastikan dia membenci dan marah kepada orang didepannya. Yesung oppa membantuku untuk berdiri, dia berbisik, “dia itu Minho..?” aku mengangguk pelan. Sepertinya Yoona eonni pernah menceritakan siapa itu Minho, karena Yesung oppa seakan mengerti akan keadaan karena adanya Minho.

 

“wae? Ibuku pemilik butik ini.. dan, aku bisa bebas berada disini. Tapi, kenapa kalian melihatiku seperti itu. Kalau aku ada salah, aku minta maaf” ucap Minho dengan tatapan selembut mungkin. Kalau ada salah?! Dia sangat salah. Dasar, masih sempat – sempatnya dia berpikir kalau dirinya itu suci, tidak memiliki kesalahan apapun. Menyebalkan..

 

“tidak punya salah.. cihh… KAU SUCI SEKALI KAH” emosi Yoona eonni meluap. Dia tidak tahan melihat tingkah Minho yang berlaku seakan tidak pernah ada yang salah terjadi di antara kita semua. Minho tersenyum, tapi senyum itu lebih kugambarkan seakan senyum Lucifer. Terlihat manis namun licik, itulah Minho. Dia orang bejat!

 

“Yoona eonni…” dia berusaha bicara namun omongannya dipotong oleh Yoona eonni

 

“aku bukan kakakmu. Aku… membencimu, aku ini musuhmu. Musuh adikku adalah musuhku. Dan ini butik eommamu.. ohh,, bagus, tapi sayang aku tidak berselera memakainya karenamu, Choi Minho. Ayo Seohyun/Oppa” ucap Yoona eonni lalu menarikku yang masih menangis. Aku bukan sedih karena Minho dimarahi Yoona eonni, hanya.. aku terlalu membencinya hingga harus menangis. Aku bukan tipe orang yang akan menggunakan cara kekerasan, aku lebih lemah, aku hanya bisa menangis.

 

“hyunnie-ah… jangan pergi” dia mencoba memegangi tanganku tapi Yoona eonni memukul tangannya hingga dia melepas pegangannya. Dalam mobil, aku menangis. Aku kembali mengingat itu, mengingat masa indah yang seakan jebakan yang dibuat Minho.

 

Flashback

 

“hyunnie…? Ini buatanmu?”dia menatap bingung syal biru muda yang kini melingkar di lehernya. “Aku semalaman membuat syal ini. Kalau tidak percaya, tanya saja Yoona eonni, eomma, dan appa. Mereka malah marah karena aku begadang” kataku sambil tersipu malu, karena dia kini tengah tersenyum manis. Senyum yang sangat aku senangi.

 

“pantas saja hangat.. yang membuatnya saja sangat hangat. Gomawoyo hyunnie…” kupastikan wajahku memerah saat ini. Pipiku memanas karena ucapannya, aku senang sekali dia menyenangi syal buatanku.

CUP ***

Dia mencium kilat pipiku. Aku cukup terkejut, namun rasa senang kini menyelimuti hatiku. Hatiku bergejolak senang, dicium pangeran, apa tidak senang? Pasti sangat!

 

Dalam hati aku berkata “saranghae” tapi sayang, itu hanya dapat kuucapkan dalam hati, tidak secara langsung. Huh! Seo Joo Hyun, pengecut!

 

End flashback

 

Saranghae? Itu kata yang ingin kuucapkan. Namun, jika melihat wajahnya kini, ingin rasanya kuludah dan kuremukkan. Tapi itu tidak bisa, aku yeoja lemah. Yeoja yang hanya bisa menangis dan menangis.

 

“berhentilah menangis~ buat apa kau tangisi namja seperti dia?! Tidak berbobot!” Yoona eonni membentakku karena air mataku terus mengalir di pipi. Air mata ini tidak kuinginkan untuk keluar tapi, ini seperti secara spontan keluar. Sebegitu bencikah diriku hingga harus menangis karenanya, atau.. apa aku memang masih…. AAAA!!! Itu tidak mungkin!

 

“sudahlah Yoong.. dia mungkin masih terpukul” lerai Yesung oppa melihat kekesalan Yoona eonni, aku bersyukur karenanya. Dia memang cocok menjadi kakak iparku, dia selalu membelaku, juga.. dia sepadan dengan Yoona eonni. Yoona eonni memang agak kasar, tapi jika dibilangi oleh Yesung oppa, pasti Yoona eonni akan patuh.

 

“oppa~ dia itu..”

 

“sudahlah.. urusan anak muda!”

 

“aku kesal bukan karenanya. Tapi, aku jadi tidak membeli baju di butik itu karena ternyata milik eomma namja jahat itu. Padahal aku ada menyukai salah satu baju disana..” ucapan Yoona eonni jadi malah mengesalkanku. Kukira dia marah karena aku menangis, tapi ternyata.. karena ada minho dia jadi tidak bisa membeli baju kesukaannya. Parah..!

 

“ya ampun Yoona.,,, sudahlah. Nanti kuantar kau ke butik teman eommaku. Kebetulan dia itu lagi di Paris, jadi baju – bajunya itu asli buatan Paris”

 

“waa.. Paris! Aku mau!” ucap Yoona eonni girang. Aku malah semakin kesal, tapi bagusnya, aku berhenti menangis karena ucapannya.

 

The hope is love

Love love Oo..

The hope is

 

“Seohyunnie!!!” suara Kyuhyun oppa dari seberang sangat menyakitkan telingaku. Aku belum sempat berbicara, dia sudah berbicara dari sana. Sadis…

 

“kenapa oppa?” tanyaku dengan suara sepelan mungkin namun masih dapat jelas didengar Kyuhyun oppa. Aku tidak mau Yoona eonni mendengar pembicaraanku lewat telepon, untung saja di mobil sedang terputar lagu beat yang keras, jadi Yoona eonni sulit mendengar dengan jelas pembicaraanku.

 

“kenapa suaramu pelan sekali.. aku nyaris tidak mendengar tau” protes Kyuhyun oppa. Aku merenggut kesal, kenapa dia harus bertanya hal tidak penting seperti itu? Tidak taukah dia aku bisa digoda Yoona eonni karena berteleponan dengan Kyuhyun oppa.

 

“aissh oppa.. aku sedang dimobil. Jadi tidak bisa berbicara keras. Sudahlah.. kenapa oppa meneleponku?”

 

“aku ingin mengajakmu ke rumah. Ada hal yang ingin kuberitahukan. Tunggu aku jam 7 nanti ya.. aku jemput nanti” belum lagi sempat aku berbicara, dia menutup telepon. Dasar! Apa dia irit pulsa. Sebentar sekali dia berbicara. Dasar pelit!!!

 

“ahhh… Kyuhyun oppa~” Yoona eonni kini mulai lagi. Dia menyebutkan nama Kyuhyun oppa. Apa tadi dia tau kalau yang menelepon adalah Kyuhyun oppa? Ahh.. tidaak!! “eonni…!” kesalku sambil ngambek.

 

“Kyuhyun oppa~” mulai lagi. Kini dia berbuat seakan akan Yesung oppa adalah Kyuhyun oppa. “Seohyunnie~” SHOCK! Yesung oppa juga ikut menggodaku dengan membalas perkataan Yoona eonni. Tidakk!! Dimana Yesung oppa calon kakak iparku yang akan membelaku saat digoda Yoona eonni?!

 

“ANDWEEE!!!!”

 

~~~~

“eonni,,, aku tidak mau” pintaku mencoba agar tidak terus – terusan dijadikan boneka Barbie oleh Yoona eonni. Bagaimana tidak., dia tau Kyuhyun oppa akan mengajakku ke rumahnya. Oleh sebab itu, dia menyuruhku berdandan cantik layaknya seorang putri. Dia berkata, Kyuhyun oppa akan mengajakku ke lembaran yang lebih serius. Yang benar saja!

 

“eonni… jangan terlalu menor !” aku menolak. Soalnya, eonni sekarang tengah memberikan eye shadow pada kelopak mataku. Aku benci eye shadow, cukup bedak tipis saja kan. “seo-ah, ini supaya kau terlihat cantik di depan Siwon ahjussi, appanya Kyuhyun”

 

“eonni…!eonni berlebihan ah. Kyuhyun oppa itu hanya mengajakku ke rumahnya, bukan untuk bicarain soal..”

 

“pertunangaaaann~” potong Yoona eonni sebelum aku menyelesaikan bicaraku. Pipiku bersemu merah. Entah apa yang kupikirkan, tapi sejak Yoona eonni mengatakan pertunangan, aku jadi berpikiran soal itu. Mungkinkah Kyuhyun oppa akan mengajakku bertunangan? Kurasa itu tidak mungkin. Mungkin hanya dinner biasa saja.

 

Tak lama kemudian, penampilanku sudah berubah 180o oleh Yoona eonni. aku kini mengenakan dress berwarna soft pink yang cukup manis. Ya.. aku cukup menyukai styleku saat ini. Aku memandangi penampilanku di cermin seraya sedikit berputar – putar agar merasa lebih cocok, ya… aku jujur, aku agak merasa kurang cocok dengan pakaian ini.

 

“Seohyun.. Kyuhyun sudah menunggumu!” seru Yoona eonni serta membuka pintu kamarku sedikit.

 

“aaa.. kau itu sudah cantik kok” goda eonni ketika melihatku sedang bercermin. Aku malu sekali, aku kedapatan sedang berkaca. “eonni-ah” kesalku malu.

 

“sudahlahh… cepat keluar! Mau kau kupanggil Kyuhyun untuk masuk ke dalam kamar?!”

 

“EONNI!!!”

~~~~

“aigoo~~~ cantik sekali kau Seohyunnie..” kata Kyuhyun oppa kagum saat melihatku duduk di sofa. Aku tersipu malu mendengarnya. Dia tersenyum sangat indah, siapa sih yang tidak akan tersenyum melihat senyumnya? Pasti semua akan tersenyum dengan manisnya, termasuk aku. “khamsahamnida oppa..” jawabku.

 

“aduhh~ jangan bermesraan disini donk” goda Yoona eonni. Untung saja Taeyeon eomma dan Leeteuk appa lagi pergi ke rumah habeoji, kalau tidak, mampuslah aku. Memang mereka takka

n menggodaku, hanya saja, pasti aku akan malu digoda di depan kedua orang tuaku.

 

“eonni..!” gerutuku. Kesal sekali rasanya digoda terus sama eonni.

 

“sudahlah Seohyunnie.. ayo kita pergi” ucap Kyuhyun oppa mengenggam tanganku pergi. Aku hanya dapat tersenyum malu melihat perlakuannya terhadapku, juga.. tawa dari eonni.

 

Di dalam mobil, aku hanya dapat memandangi kaca luar. Aku terlalu malu untuk melihat Kyuhyun oppa. Mataku terlalu silau melihat ketampanan dan karisma dirinya *seo lebay ah -_-“*

 

KRING KRING..

 

Bunyi dering handphone Kyuhyun oppa terdengar jelas dalam mobil ini. Kyuhyun oppa dengan sigap mengambil handphonenya di saku celana menggunakan satu tangan, sedang satu tangan lagi tetap konsetrasi pada stir mobil. “ne appa. Wae?” dapat kupastikan yang menelpon adalah Siwon ahjussi, appa Kyuhyun oppa.

 

“ohh.. aku harus kesana sekarang? Tapi kan appa tau ada Seohyunnie yang akan datang”

 

“umm.. ne. aku akan kesana. Tunggu aku dan Seohyunnie” telpon ditutup terlebih dahulu oleh Kyuhyun oppa. Aku menatapnya penuh pertanyaan kepada Kyuhyun oppa, berharap dia mau menjawab pertanyaan dari raut mukaku. Dia menatapku sebentar lalu tertawa kecil, “hahaha.. tidak perlu menggunakan raut muka itu, Seohyunnie”

 

Aku berhembus lega, “ada apa oppa?”

 

“gini.. appa menyuruhku ke restoran. Mengajak makan malam bersama. Ada anak teman appaku yang akan melanjutkan perusahaan milik appanya.”

 

“lalu hubungannya dengan Siwon ahjussi apa?”

 

“perusahaan itu memiliki saham yang cukup besar di perusahaan appa. Bisa dibilang pendekatan lah..”

Aku mengartikan maksud Kyuhyun oppa sebagai ‘mencari muka’. Hal biasa yang sering dilakukan oleh pemilik perusahaan besar. Aku mengangguk tanda mengerti. Tak lama kemudian, kami sampai di sebuah restoran modern bergaya klasik. Saat masuk ke dalam, alunan biola mengalun halus. Kyuhyun oppa menelepon kembali Siwon ahjussi menanyakan letak tempat duduknya sekarang. Secara disini itu besar sekali tempatnya.

 

Kyuhyun oppa kemudian menarik tanganku menuju suatu meja, padahal aku sedang asyik melihat air mancur krim vanilla coklat yang sangat bagus. Cukup kesal aku dengan sikap Kyuhyun oppa. Mungkin dia melihat meja Siwon ahjussi. “appa… Minho!”

 

DEG!

 

Minho? Minho lagi?

 

“Kyuhyun… saudaraku. Apa kabar bro?” Minho menyapa Kyuhyun oppa dengan ramah. Mungkinkah mereka berkenalan. Kulihat Minho kemudian melirikku lalu menyunggingkan senyum penuh arti, menyeringai tepatnya. “seohyunnie.. duduk” Kyuhyun oppa mengajakku duduk. Aku menurutinya kemudian menyapa Siwon ahjussi, “annyeong ahjussi..” sapaku dengan ramah dan menyembunyikan ketakutan yang masih terselip dihatiku saat melihat.. Choi Minho.

 

“annyeong Seohyun. Apa kabarmu hari ini?” tanya Siwon ahjussi berwibawa.

 

“baik ahjussi…” jawabku agak sedikit gugup. Bukan masalah karena disapa calon ayah, tapi Minho terus mencuri pandang melihatku. Padahal dia sedang larut dalam obrolan beserta Kyuhyun oppa.

 

“kenapa canggung sekali Seohyun?” tanya Siwon ahjussi

 

“oh ya,,, Seohyun, mungkin kamu canggung ya karena belum kenal dengan Minho yaa.. ehmm,, Minho, perkenalkan ini Seohyun, yeoja chinguku.” Kata Kyuhyun oppa tiba – tiba. Minho mengulurkan tangannya tanda kenalan, dia berpura – pura tidak mengenaliku?

 

“Choi Minho imnida, hyunnie” katanya. Nafasku memburu sesak, hyunnie. Lagi..

 

“yak Minho! Jangan sok akrab pada Seohyunnie..” tegur Kyuhyun oppa. Minho hanya memamerkan senyum dan dehamannya. “ehm.. mianhae Kyuhyun. Aku hanya berusaha untuk menjadi dekat, setidaknya dia akan menjadi sepupuku kelak bukan.”

 

Sepupu? Maksud Minho sepupu?

 

Siwon ahjussi sepertinya mengetahui kepertanyaanku. “oh Seohyun. Kyuhyun tidak memberitahukan padamu? Aa.. ayah Minho dan ahjussi adalah saudara kandung, Seohyun. Dengan kata lain, Kyuhyun adalah sepupu kandung Minho.”

 

Sesak. Sepupu kandung? Kenapa aku tidak pernah mengetahui hal ini dari dulu. Kenapa minho tidak bilang dia punya sepupu dari dulu? Kenapa Kyu oppa tidak bilang tadi yang akan bertemu itu bukan hanya Siwon ahjussi tapi Minho, kenapa dia bilang itu hanya anak pemilik perusahaan yang memiliki saham besar di perusahaan Siwon ahjussi? Ada apa dengan ini semuaa??!!!!

 

“aku ijin ke toilet dulu” keputusan diambil. Aku lebih memilih menenangkan diri di toilet. Ya setidaknya mencuci mukaku. Untung saja sekarang toilet sedang sepi… tidak ada orang di dalam. Aku bisa menenangkan diri, ya setidaknya untuk beberapa waktu.

 

“tenang Seohyun.. tenang.. Minho hanya masa lalu. Ayo tenang..” aku masih mengingat kejadian tadi siang. Saat Minho datang lalu membuatku hampir seperti orang gila. Dan kini secara tak langsung dia akan selalu datang dalam kehidupanku. Dia telah kembali…

 

Sudah 15 menit aku tidak kembali. Untung saja aku sudah mengirim sms ke Kyuhyun oppa kalau aku pulang karena kurang enak badan, semula dia ingin mengantarku tapi aku menolak. Aku belum ingin keluar dari toilet ini hingga memastikan mereka sudah pulang.

 

From: Kyuhyun oppa ^^

Seohyunnie… aku dan appa sudah pulang ke rumah. Aku jenguk kamu dirumah yaa..

 

To: Kyuhyun oppa^^

Aniyo oppa.. tidak perlu. Aku butuh istirahat. Sampai jumpa besok ya oppa. Selamat malam~

 

Kuhembuskan nafasku lega, setidaknya aku bisa keluar dari sini.

 

KLEK

 

“AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA……………”

 

TBC

Hahaha… ada yang teriak tuh. Bagaimana ya kelanjutannya?

Ya stidaknya readers harus pada nunggu lagi.. wkwkwkwk..

RCLnya ya readers, dan saran sangat author butuhkan. Terima kasih utk yang telah membaca. Annyeong…

 

~I Love My Rival~ [part 7]

I Love My Rival [part 7]

 

 

Halo readers setia ff I love my rival..

Author udah comeback nih… mianhae ya kalau udah beratus ratus tahun *lebayy…* cerita ff ini udah ga’ pernah dilanjutkan.. bukan karena author malas ya. Tapi author banyak tugas. Suer deh… makanya author baru bisa lanjut sekarang. N… ingat ya.. kalau baca harus?

Pinter deh.. harus like dan comment. Itu syarat jadi readers ff author. Syarat UTAMA!!! Read, Comment, and Like! Itu harusss… kalau baca

Oh ya, readers masih ingat kan dengan Request FF yang pernah author bilang di previous part? Nahh.. itu kok gak ada yang mau req ya. Itu maksudnya readers mau ff OS apa, pair siapa, dan lain – lain. Bukan author yang mau req sama readers. hehehee.. jadi tetap masih author buka!

 

Main Cast: Seohyun SNSD, Kyuhyun Super Junior, Donghae Super Junior

Cast: Yuri SNSD, Yoona SNSD, Jessica SNSD, Yesung Super Junior, Heechul Super Junior, and other cast

Genre: Friendship, Romance, *dan lain – lain, hehehe… author juga bingung

Length: ???

 

WARNING!!!

PLEASE, DON’T BASHING OR SHARE THIS FF

IF YOU NOT LIKE THIS FF, DON’T READ

DON’T LIKE THIS COUPLE, DON’T READ

 

____ Let’s reading____

Seohyun POV

 

“seohyun.. ayo makan!” suara eomma membangunkanku dari tidur yang kulakukan. Mataku masih sangat malas dan susah diajak kerja sama untuk membuka. Aku bangkit dari tempat tidurku dan melihat jam wekerku. Sekarang pukul tujuh. Tidak buruk….. haaa!!! Jam 7?! “astagaaaaa…!!! Aku telaattt….!!!!” Tanpa ba bi bu lagi aku langsung melesat masuk kamar mandi dan bersiap ke kampus. telat telat…

 

Eomma, appa, dan Yoona eonni sudah menungguku di meja makan. Mereka larut dalam kegiatan mereka masing-masing. Eomma sedang mengoles selai di roti, appa sedang membaca koran sambil beberapa kali menyesap kopi, dan Yoona eonni yahh.. seperti biasa… sms-an dan bersolek di depan kaca mininya. Haduhh…

 

“pagi…” kataku kepada semua saat duduk di kursi. Mereka semua melihat diriku lama sekali. “pakaianku aneh ya?” tanyaku karena merasa aneh akan pandangan mereka. Burukkan diriku? Sebuah kaos hijau yang dipadukan dengan celana jeans, serta blazer berwarna cream dan sepatu kets putih adalah tidak buruk. Bahkan favoritku saat ke kampus adalah menggunakan fashion seperti ini. simple namun tetap berkesan.

 

“aniyo seohyun..kamu sangat cantik kok. Pakaianmu juga bagus..” ucap eomma lembut. Hufft… syukurlahh. Aku melihat Yoona eonni terkekeh, “eonni.. waeyo?”

Dia menggeleng cepat, “gwenchana.. tapi,.. hihii.. aku masih.. hihiihi… memikirkan namja yang membuatmu seperti kemarin.. hahahahaaaa..” tawanya lepas saat di kata terakhir. Kenapa hal itu masih saja diingat? Itu tidak penting bukan? Appa dan eomma terlihat bingung mendengar ucapan eonni. Pantas sih menurutku, kan mereka gak tau soal kemarin. “seperti kemarin? Ada apa kemarin?” kata appa. Aku berharap eonni takkan memberitahukan appa, tapi.. kurasa itu seperti sangat mustahil.

 

“permainan piano seohyun kemarin sangat kacau, appa. Dan itu… hahahha.. semua karena seorang namja..hahahhaa..” aku sangat malu kali ini. kini gentian aku yang dilihati oleh appa dan eomma. “seo?”

“aniyo appa, eomma… itu hanya salah paham eonni saja. Aku..”

“sudahlah.. mengaku pada orang tua adalah solusi terbaik” goda eonni memotong bicaraku dengan mulut yang penuh roti selai. Huaaahh.. tidak mau kalau seperti ini.. “seohyun…” eomma juga seperti ingin tau. Kalau menyebut namaku kan, eomma seperti membujukku. “appa….eommaa…” rengekku pada appa dan eomma agar membiarkan ini aku tutup rapat – rapat. Aku tau, sangat memalukan merengek seperti ini. tapi, mau bagaimana lagi. Inilah jalan keluar terbaik. Dan percuma, eomma menggeleng, appa juga,,

 

“ne… aku akan bilang” pasrahku. Aku mulai berbicara. “Aku masih ingat, dulu eomma menentang hubunganku dengan Kyuhyun oppa kan? Aku sekarang tau eomma… aku mau eomma…” ucapku pada akhir ceritaku. Eomma sedikit terlonjak. “seohyun masih ingat yang itu?” tanyanya. Aku mengangguk. Dia mendekat dan membelai rambutku, “eomma berubah pikiran,,, eomma pikir kebahagiaanmulah yang terbaik. Eomma serahkan semua pada seohyun. Kan seohyun sudah dewasa…”

 

“eomma?”

“tidak sengaja, eomma membaca diary seohyun. Disitu tertulis, seohyun sebenarnya menyukai Kyuhyun kan? Kalau memang ya, eomma setuju kok… eomma tau permasalahanmu dengan Donghae, appa juga sudah. Semua sudah tau seohyun..”

“eomma..! eomma jahat baca diaryku…” huuu.. parah sudah kalau diaryku sudah dibaca. Di diaryku sudah sangat penuh dengan drama hidupku. Hikzz…

“hahahhaaaaaa… KYUHYUN KYUHYUN..” sekarang giliran Yoona eonni yang bicara dan menggodaku dengan nama kyuhyun. Aku mengerucutkan bibirku kesal. Eomma melihat Yoona eonni dengan tatapan ‘jangan mengganggu dongsaengmu, Yoona!’  sehingga eonni langsung diam tetapi tetap menertawaiku.

 

“hmm.. ya sudah. Para yeoja – yeoja cantik… gosipnya udah ya.. Taeyeonku, anak – anakmu mau ke kampus nih…” suara appa menghentikan pembicaraan kami. Aku segera mengambil tas milikku dan pergi ke mobil, begitu juga dengan Yoona eonni, namun sebelum itu, ia menyisir lagi rambutnya yang sudah beribu kali disisir. Selama di mobil, aku hanya diam sambil melihat pemandangan kota Seoul yang padat dari kaca jendela mobil. Dalam diam itu, pikiranku kembali mengulang memori – memori. Memoriku dengan Kyuhyun… kyuhyun oppa

 

Flashback

From: Evil In The World

Chagiya…. Kau lagi ngapain?

 

Sebuah sms dari Kyuhyun masuk ke dalam inbox handphoneku. Aisshh…..kenapa harus malam begini dia sms? Bisa di siang hari gak seeehh…

 

To: Evil In The World

Wae? Mengganggu sekali dirimu…

 

From: Evil In The World

Kenapa kau seperti itu pada namjachingumu seo…L aku sedih tau

Oh ya, aku mau tanya nih.pasti eommamu adalah seorang designer kan?

 

To: Evil In The World

??? dari mana kau tau? Aku tidak pernah bilang kan…

 

From: Evil in The World

Ya pasti…. Karena kau telah merajut benang benang cinta di hatiku menjadi sebuah kain hangat bagi tubuhku… hehehehe

 

Aku terkekeh melihat jawabannya. Aku merajut benang cinta dihatinya? Merajut saja aku tak bisa.. hahahhaa…. Tapi harus jaim nih..

 

To: Evil In the World

Gak lucu….!!!

 

From: Evil in The World

Seo… L ya sudah. Kalau begitu selamaat tidur. Hadirkan aku dimimpimu yang indah yaa…

 

Aku terkekeh pelan. Hihihi… apa dia memang sedih jika aku sms seperti itu? Anehh.. hahahha… dia humoris sekali. Padahal kukira pertama kali, Kyuhyun itu evil, tapi ternyata salah dugaanku. Dia favorit… favorit? Tidak.. tidak mungkin. Aku tidak boleh menyukai Kyuhyun. Kyuhyun itu hanya untuk Yuri…!

 

End FlashBack

 

“seohyun… turun! Kita sudah sampai di kampus” suara Yoona eonni membuyarkan lamunanku barusan. “ahh.. ne eonni” aku segera turun dari mobil appa lalu melambaikan tangan untuk appa, “daa appa… sampai jumpa”

 

Di kampus, aku merasa sendirian lagi. Yuri sudah memusuhiku, aku jadi tak punya teman. Walau,,, ada Kyuhyun yang pasti akan selalu siap untukku. Tapi aku tak mau, aku sudah sangat merepotkannya. “annyeong Seohyun-shi..” sapaan dari seorang namja memberhentikan langkahku. Aku membalikkan kepalaku ke samping, “annyeong heechul songsaenim…” sapaku membalas dan menunduk. “haisshh.. jangan memanggilku dengan kata songsaenim. Aku belum tua.. dan, umurku cuma terpaut beberapa tahun saja di atasmu, sepuluh tahun saja tidak. Jadi jangan memanggilku seperti itu. Panggil saja Heechul oppa… arraseo?”

 

Aku tersenyum dan mengangguk. Aneh sekali dosen ini,, aku tau, dia memang menyukaiku, tapi tidak perlu sampai memanggil oppa kan. Tapi, tak apalah… setidaknya tidak membuatku rugi. “ayo jalan bareng..” dia menarik tanganku dan menggenggamnya erat, sangat erat. Aku jadi merasa tidak enak kalau seperti ini, “ahh.. songsae.. ehh, oppa.. Heechul oppa.. bisakah tidak perlu seperti ini? tanganku sakit..” dia melepaskan tanganku lalu tersenyum kecil. Heechul songsae.. maksudku heechul oppa membawaku ke taman kampus. taman yang cukup asri dan cukup untuk melepas lelah setelah capek belajar. Taman ini masih sangat sepi.. hanya ada beberapa mahasiswa saja yang sedang berkumpul di bawah rimbunan pohon.

 

“duduklah..” kata Heechul oppa saat kami tiba di sebuah bangku taman yang kosong. Semula, bangku itu hendak diduduki oleh mahasiswa dan mahasiswi yang akan berpacaran, tapi saat melihat Heechul oppa, mereka menyingkir, takut dimarahi kali ya.. hihihi…

 

“seohyun…”

“ne?”

 

“haaa!!! Apa yang bagus! Gambar begini kau bilang bagus.. sama sekali tidak. Yang bagus itu karya Leonardo da vinci. Seharusnya presentasekan saja gambar monalisa… atau apa gitu..ini tidak bagus..!!!” teriakan dari seorang mahasiswa yang tengah berkumpul dengan teman – temannya memecah suasana. Heechul oppa menatap geram mahasiswa itu dan berdiri tepat di belakangnya, tapi tetap saja ocehannya berlanjut karena dia tidak melihat oppa.

 

“ini sajaa.. aku sudah searching di internet. Pakai saja gambar inii.. pabo!”

 

“KAU YANG PABO, LEE HYOMIN!!! DIAM!!!” bentak Heechul oppa yang membuat mahasiswa yang bernama lee hyomin itu bergidik ngeri, “mi..mianhae, songsaenim.. mianhae,..”

 

“mian seo.. tadi ada keributan kecil” ucapnya saat sudah kembali ke bangku. Aku terkekeh.. “hehehe.. gak papa kok..”

 

“Seohyun….” Dia mencoba mengulang lagi suasana yang tadi kacau itu. Astaga!

“ne oppa? Wae?”

 

“itu salahmu!! Makanya jangan tunjukkan gambar itu kepadaku… makanya dosen cantik itu marah karena ocehanku. Udah tau kalau aku gak suka pasti ngoceh mulu…. Masiihh aja ngasih… harusnya kau yang di… uppss… paboo..”

 

“LEE HYOMIN….!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!” Heechul oppa sudah bersiap mengejarnya

 

“aissshh… mianhae!”hyomin berlari sebelum dapat terkejar oleh oppa. Hahahahaaaaa……

 

Heechul oppa kembali lagi dengan nafas yang sudah ngos-ngosan. Hihihi.. rasakan kau, pak dosen! Hahahahaaa…

Sekarang dia kembali duduk dengan memasang muka serius. “seo…”

“ne?”

“yang kemarin, apakah itu  nyata?” kata heechul oppa sambil menatap langit biru.

“maksud oppa apa? Kemarin…?” maksudnya apa? Mungkinkahh….

 

“apakah benar? Hubunganmu dengan kyuhyun adalah berpacaran? Kyuhyun itu namjachingumu?” kali ini tatapannya mengarah padaku. Dia menatap dalam mataku hingga membuatku sedikit salah tingkah. Apa yang mau aku jawab.. mau bilang tidak, takut menyakiti Kyuhyun. Kalau bilang ya, takutnya dia akan sedih dan kejang – kejang lagi seperti kemarin *(?)*

 

“hmm.. itu… benar, oppa… tapi hubungan kami itu..”

“kalau memang benar, tidak apa – apa. Lagipula kau itu muridku.. jadi aneh kan. Hehehe…” candaannya membuatku bengong. Aneh sekali dosen satu ini… tadi serius, sekarang canda.. haissshh….

 

“oh ya,, aku ke ruang dosen dulu ya. Baru inget ada rapat pagi.. daa seo..” kini aku sendiri. Taman ini entah mengapa tinggal sekelompok mahasiswa saja yang sedari tadi ribut gak jelas. Selain mereka, hanya aku yang duduk bengong kayak orang bego.

 

“SEOHYUNNIE…!!!!” suara namja itu kali ini terngiang lagi dan begitu keras di telingaku. “ya Tuhan… kenapa suaranya terus terngiang di kepalaku? Aku tidak bisa hidup bila terngiang suaranya terus…” harapku sambil berdoa. Huft.. lelah jika hidup seperti ini terus.

 

End Seohyun POV

 

Kyuhyun POV

 

“SEOHYUNNIE…!!!!” teriakku tepat dibelakangnya. Aku mau bertanya! Bertanya tentang dirinya dengan dosen cantik itu! Masih berani juga dia dekat dengan Seohyun…. Namun, bukan jawaban dengan berbalik dan melihatku, Seohyun malah berdoa. ““ya Tuhan… kenapa suaranya terus terngiang di kepalaku? Aku tidak bisa hidup bila terngiang suaranya terus…” doa yang sangat anehh… maksudnya apaa??!!!

 

“seohyunnie… ini aku kyuhyun!”

 

“OMG, Tuhaaannn… tolong kenapa maksa banget sih suaranya? Ingin membuatku gila apaa! Upsss…” dia terkejut saat melihatku di belakangnya dengan tampang evil. Ya.. sedikit sunggingan senyumku palingan akan membuatnya jantungan. Hahahaa….

 

“omona… Kyuhyun!”

“wae? Kau kaget? Hahahhaaa…” aku tertawa lepas saat melihat tampang manyunnya itu. Seperti anak kecil sekali..

“aigoo… lucu sekali dirimu, seohyunnie…” aku kini mencubit kedua pipinya yang bulat dan tembem itu, yaa.. mirip bakpao

 

“aaaa… sakit kyu,..” seru seohyun saat kucubit kedua pipinya. Saat ku lepas, warna pipinya kini bukan putih lagi, tapi agak kemerah – merahan. Dia meringis kesakitan. “hahaa.. mianhae seohyunnie.. tapii.”

 

“tapi apa?”

 

“kau punya hubungan apa dengan dosen cantik itu? Dekat sekali…”

 

“hubungan? Hubungan apa? Gak ada kok…. Aku hanya sebatas rekan saja.”

 

“jinjja?”

 

“aniyo…”

 

“mwo?”

 

“aissshhh…. Dasar menyebalkan. Lola..! ya gak lah.. mana mungkin aku pacaran dengan dua cowok sekaligus…” haa! Apa yang baru dia katakana? Pacaran? Berarti.. apakah dia memang menganggap aku pacaran dengan dia?

 

“seoo…” mataku berbinar – binar mendengar kata ‘pacaran’ yang dia ucapkan *kyu lebay..*

 

“ahh.. aniyo,, aku salah bicara!” bantahnya. Yaa… jelas-jelas aku dengar perkataannya barusan. Readers juga pasti baca kan kata pacaran yang diucapkan seohyun. Aku yakin itu… “kau mengatakan hal itu.. kau bilang kita pacaran”

 

“aniyo kyuhyun… aku bilang, aku tidak mungkin pacaran dengan Heechul oppa..”

 

“dosen cantik itu bisa kau panggil oppa, sedangkan aku.. terus saja dipanggil kyuhyun atau kyuhyun-sshi.. panggilah aku oppa , seo..”

 

Dia menggeleng. Aisshh… keras kepala. Dasar keras kepala!

 

“kenapa kau meninggalkanku kemarin? Aku jadi terlalu cepat rindu padamu, seohyun…”

 

Dia menggeleng lagi dengan muka polosnya itu. Aissshhh…

 

“jawablah pertanyaanku,,, hyunnie”

 

Kini matanya membulat besar mendengar perkataanku. Ada apa? “apa yang tadi kau bilang… hyunnie?”

 

“ne… hyunnie… panggilanku untukmu itu sangat banyak, hyunnie..” ucapku sambil mencubit hidungnya yang mancung. Wajahnya memucat. Dia seperti sedang berpikir keras untuk mengingat sesuatu. Mengingat hal penting yang pernah dia lupakan.

 

“seohyunnie.. waeyo?”

“ahh..ani.. gwenchana..” dia mencoba tersenyum dan menyembunyikan sesuatu yang mungkin adalah sangat rahasia bagi dirinya. Tapi, dapat kulihat, itu bukan tidak apa – apa, tapi memang apa – apa.

 

End Kyuhyun POV

 

Seohyun POV

 

“ne… hyunnie… panggilanku untukmu itu sangat banyak, hyunnie..” ucapnya sambil mencubit hidungku. Aku sedikit terlonjak kaget saat mendengar perkataannya barusan. Hyunnie. Itukan panggilan dari seseorang di masa laluku.. bukan donghae oppa. Tapi seseorang yang sudah mengkhianati diriku.

 

Aku berpikir, mencoba untuk mengingat kembali orang tersebut, orang yang pernah kulupakan. Aku melipat bibirku, menunjukkan kekhawatiran dan rasa takut yang sedang kualami. Ya.. aku khawatir dapat bertemu dengannya. Bertemu dengan namja bejat itu.

 

“seohyunnie,,, waeyo?” tanya Kyuhyun, sepertinya dia mengerti aku sedang khawatir saat ini. tapi, aku tidak ingin menunjukkannya secara langsung. Cukup hanya untuk diriku saja.

“ahh,, ani.. gwenchana” ucapku mencoba menenangkan hatiku dan juga dirinya. “emm.. aku pergi ke kelas dulu ya. Ada urusan..” aku langsung berlalu dari hadapannya. Tak ingin memperpanjang semua.

 

Langkah demi langkahku kini kulalui dengan kekhawatiran dan ketakutan yang menerjangku tiba – tiba… ini semua karena namja bejat, namja yang tak ingin kudengar lagi namanya, tapi… panggilan hyunnie, yang pernah dilontarkannya, kini terdengar lagi di telingaku. Dan,, panggilan itu digunakan oleh, namja yang kini tengah mengisi hari dan hatiku, kyuhyun.

“Choi Minho…”

 

Flashback

“ini dimana?” tanyaku pada Minho. Kami kini berada pada sebuah ruangan gelap dan pengap, juga bau. Tapi, disini terdapat rak – rak buku tua yang sudah tidak digunakan. Ada juga buku – buku usang yang kertasnya sudah berwarna kecoklatan.

 

“ini diperpustakaan lama sekolah. Mr Lee tadi menyuruhku mencari sebuah buku yang akan digunakannya untuk mencari soal soal yang akan dipertanyakan di lomba cerdas cermat nanti.” jelas Minho. Namja ini merupakan teman satu sekolahku, bahkan satu bangku dengan aku. dia temanku yang merupakan namja populer di sma aku bersekolah di Jepang dulu. Juga, dia.. mengisi hatiku sekarang, aku menyukainya

 

“owhh.. tapi, kenapa harus aku yang kau ajak, bisakan kau minta Taemin, atau Key saja untuk membantumu. Aku ini yeoja, pabo..!” kupukul kepalanya dengan gulungan buku lama yang kutemukan di sini. Dia hanya meringis sambil tersenyum misterius. Arti senyum yang tak dapat kujelaskan.

 

“aisshh.. hyunnie, kamu taukan. Taemin itu anak basket sekolah yang pasti selalu latihan basket, mana nanti ulang tahun sekolah bakal diadakan lomba basket . pasti latihannya akan diekstra. Dan dia gak mungkin mau diganggu..kalau Key, tadi aku sudah memintanya, malah dia beralasan, dia bilang mau pergi kencan dengan Jenny. Ya.. aku tak dapat mengganggu mereka, maklumlah, pasangan baru. Kalau kamu, kan waktumu kosong, hyunnie…”

 

“iya.. iyaa… lalu, kita ini mau cari buku apa..” seruku sambil meneliti beberapa rak buku yang berdebu. Hufft.. pasti akan melelahkan kalau mencari buku di perpustakaan lama ini.

 

“gak tau..” Minho mengangkat bahunya. Dia mendekat ke arahku, sangat dekat. Melihat itu, aku segera mundur beberapa langkah ke belakang *ya pastilah..! emang mundur ke depan apa*

“kamu ma…mau apa, minho? Ke… napa kamu.. terus.. ma..ju?” ucapanku sudah mulai gelagapan. Aku takut dia melakukan hal yang tidak baik pada diriku. “ani.. hanya saja, kau menggodaku, hyunnie..” bisiknya pelan namun terdengar saat mengerikan.

 

Aku segera berlari menjauh. Namun, dia juga mengejarku. Aku terus berlari, tidak tau sudah berapa rak buku yang terjatuh tapi tetap saja itu tidak menghalanginya untuk mengejarku. Kucoba buka pintu yang tadi kami gunakan sebagai pintu masuk, tapi.. terkunci. Kugedor – gedor sambil berteriak meminta bantuan. Berharap ada yang mendengar teriakanku. Tiba – tiba, tubuhku seperti dipeluk seseorang dari belakang. Kucoba berbalik, tidak bisa. Dia memelukku erat sekali. Aku memberontak, tapi juga tidak bisa. Dilemparkannya tubuhku ke dinding yang ada disebelahku, lalu menahan dengan kedua tangannya.

 

Dia menatap tajam mataku, aku menjadi sangat gelisah. Aku menyesal pernah menyukainya. “Minho.. please.. jangan lakukan ini… kumohon” pintaku namun tetap tidak digubrisnya. Dia mencium kasar bibirku lalu melepasnya, “sudah kubilang, kau menggodaku. Aku tidak mau melewatkan kesempatan ini. aku tau, kau menyukaiku, jadi bukannya kamu senang ya.. heh..”

 

“tidakk.. aku tidak mauu… please jangan…”

 

“ya.. tidak.. aku tidak akan melepaskanmu sekarang. Aku ingin memiliki tubuhmu yang pasti sangat sedap itu…” dia tersenyum jahat. Aku benci senyuman itu. Wajahnya pun kini sangat memuakkan. Dia mencoba membuka kancing baju seragam sekolahku,,, “AAAAAAAAAAAAAAAAA………. ANDWE… MINHO, STOP!!! HELP.. TOLONG AKUUU..”aku mencoba memberontak, berhasil. Aku lepas darinya. Kini aku mencoba lari, kucari barang yang kira – kira bisa menolongku. Kulempar beberapa buku, tapi.. damn! meleset. Buku – buku itu dapat dihindarinya dengan mudah. Aku sudah tak mampu berlari lagi. Tubuhku tumbang dan terjatuh, kepalaku terbentur mengenai meja. Dia masih saja mencoba mendekatiku, aku pusing.. sudah banyak darah keluar dari kepalaku, penglihatanku mulai samar-samar. Aku tidak boleh pingsan.. harus tetap bangun. Jika aku pingsan, pasti itu akan lebih mudah baginya. Sial, apa yang harus aku perbuat dengan kondisi seperti ini.

 

Vas bunga. Sebuah vas bunga usang tertata rapi di meja. Kuambil vas bunga itu dan kulempar mengenai wajahnya. Seketika itu juga, aku pingsan. Aku tidak tau apa – apa lagi.

 

End Flashback

 

Tak kusangka, vas bunga itu tepat mengenai wajahnya, sehingga dia mengalami geger otak yang cukup parah. Aku hanya mengalami luka ringan yang tidak menyebabkan gangguan pada kepalaku. Ternyata, Mr. Lee tidak menyuruh apapun pada Minho. Dia berbohong padaku. Orang tuaku tidak ingin memperpanjang masalah ini, ya.. setidaknya aku tidak kenapa-napa. Orang tuanya memohon maaf akan kelakuan Minho. Mereka langsung mengirim Minho untuk melanjutkan studinya di luar negeri..  Minho kini menjadi musuh yang paling kubenci. Minho menjadi masa lalu yang sebenarnya tidak ingin kuingat lagi.

 

Tapi, panggilan ‘hyunnie’ kini kembali terngiang. Aku mengingat namja itu lagi. Damn!

 

“aww.. sorry..” sial, gara – gara pikiran yang harusnya sudah tak kupikirkan itu, aku menabrak seseorang. “yuri?”

Kulihat Yuri, yeoja yang baru saja kutabrak.

Yuri melihatku dengan sinis, matanya menampakkan kebencian yang amat dalam. “dasar perempuan jalang” ucapnya sinis. Aku hanya menunduk. Aku jadi ingat, kini musuhku bukan hanya Minho, tapi… juga sahabatku sendiri, Yuri.

 

“yuri… kumohon jangan begini lagi. Aku minta maaf..” kataku.

“apa? Maaf… cih! Aku tidak butuh maaf, aku hanya butuh Kyuhyun… “

“Yuri… kau masihh menginginkan Kyuhyun..?”

“ne… kau suddah tau itu. Dan kalau kau itu yeoja yang murah hati. Seharusnya kau lepaskan Kyuhyun dan berikan dia padaku. Aku mencintai Kyuhyun lebih daripada dirimu, paboo!!!” bentaknya keras. Aku hanya meneteskan air mataku. “ta..tapi.. aku mencintai Kyuhyun.. juga” ucapku lirih. Dia seperti sangat kaget mendengar pernyataanku.

 

“se…seohyun… kauu..!! aisshh… kau pernah berjanji bukan! Kenapa malah sekarang kau memiliki perasaan pada Kyuhyun! Dasar pembohong!!!” Yuri mencoba untuk pergi dari hadapanku, tapi aku menahannya. “aku tidak tau Yul.. aku juga semula tidak ingin ini terjadi,, tapi semakin dia dekat denganku, semakin dia menunjukkan perhatiannya padaku. Aku.. aku jatuh cinta pada Kyuhyun, Yuri.. bantu aku… bantu aku untuk tidak mencintainya lagi. Kumohon…” air mataku kini mengalir deras di pipiku. Yuri berbalik dan memandangku, aku yakin dia masih punya perasaan sebagai sahabatku. Ya.. kuyakin itu…

 

End Seohyun POV

 

Yuri POV

“se…seohyun… kauu..!! aisshh… kau pernah berjanji bukan! Kenapa malah sekarang kau memiliki perasaan pada Kyuhyun! Dasar pembohong!!!” mendengar pernyataan Seohyun, aku jadi sangat kaget dan marah. Dia pernah berjanji padaku bukan untuk tidak mencintai Kyuhyun, tapi kenapa sekarang dia malah mencintai Kyuhyun. Aisshhh… dasar Seohyun pabo! Aku ingin pergi dari hadapannya, ingin bebas sementara, tapi tangannya menahan lenganku

 

“aku tidak tau Yul.. aku juga semula tidak ingin ini terjadi,, tapi semakin dia dekat denganku, semakin dia menunjukkan perhatiannya padaku. Aku.. aku jatuh cinta pada Kyuhyun, Yuri.. bantu aku… bantu aku untuk tidak mencintainya lagi. Kumohon…” dia menangis sekarang. Aku jadi sedikit prihatin pada mantan sahabatku ini. aku tau, sebenarnya aku bego, yaa…. Memang aku harus ngerendahin diriku sedikit. Aku ini bego, memutuskan tali persahabatanku dengan seohyun demi seorang Kyuhyun. Tapi mau bagaimana lagi, aku sangat mencintai Kyuhyun. Aku tidak mau kyuhyunku diambil seohyun begitu saja. Harus kuperjuangkan cintaku.. *semangat ’45 mode on*

 

“Yul-ah…”

 

“ani.. aku tidak tau. I’m so confused about this problem. But, I think, I’m so crazy break our friendship. Can I to be your friend again, Seohyun..? tidak akan ada masalah tentang namja – namja lagi. Bagaimana?”

 

“haa? Kau serius, Yuri?” raut mukanya menjadi sangat cerah. Dapat kupastikan, dia senang. “ani… aku bercanda..!”

Seohyun langsung menjadi sedih lagi. Senyumnya yang tadi mengembang kini telah layu. Aku tertawa melihat sikapnya ini… “seohyun.. mana mungkin aku bercanda?! I’m serious… not kidding…” aku menyunggingkan senyumku. Senyum persahabatan.

 

^^^^^^

Kami kini berada pada sebuah mall di Seoul. Ya sebagai perayaan dari kembalinya kami sebagai sahabat, kami akan menghabiskan hari dengan shopping, kegemaranku, ya setidaknya setelah dance. Hehehehe….

“Seo.. lihat! Ada lomba dance… kesana yuk..” seruku saat melihat sebuah kompetisi dance. Seperti asyik untuk ditonton.

“ha.. mana.. mana?”

“itu.. disana.!” Kuarahkan telunjukku pada sebuah kompetisi dance yang sedang berlangsung di mall ini

“ohh.. ayo. Boleh saja..” kini kami berusaha menembus kerumunan manusia yang sedang menonton acara ini. heheh.. karena berusaha menjadi yang terdepan, tidak sengaja aku menginjak kaki seorang ahjumma yang juga sedang nonton. “awww… dasar anak muda! Hati – hati donk… sempit tau..”

“ahh.. mianhae.. mianhae ahjumma.. aku tidak lihat. Sekali lagi mianhae…”

 

Aku dan seohyun sudah berada pada baris terdepan penonton. Aku sangat takjub melihat gerakan lincah dari para dancer ini, begitu terlihat keren. “kyaa…!!! Gerakannya kereeeenn…!!!” histerisku melihat aksi dari dancer yang satu ini. dia melakukan salto untuk endingnya. Wahhh…. “ wauw.. amazing! Benar-benar penampilan yang luar biasa dari Changmin. Halo Shim Changmin, apa kabar?”

 

“ne.. aku baik.. hoshh hosshh…” dia terlihat sangat kecapekan karena dance. Hufft.. tapi gila! Dancenya benar – benar kereeeenn…!!!

 

“ohh.. kau sangat capek sekali ya. Dan, satu pertanyaan lagi, sebagai dancer terkenal se-antero Seoul. Pasti kau pernah tertarik pada seorang yeoja. Kalau boleh tau, di antara semua yeoja disini. Adakah seorang yeoja yang hampir sesuai dengan tipemu?” semua yeoja disini berteriak histeris saat mendengar pertanyaan dari host tersebut. Pasti mereka menginginkan Changmin memilih mereka, aku juga begitu. Tapi,,, kalau dibandingkan denga Seohyun,,, mungkin dia akan memilih Seohyun. Secara, penampilan Seohyun yang cukup feminim dan membuat banyak namja terpikat.

 

“hmmm.. saya boleh turun?” tanyanya dan dibalas dengan anggukan host. Saat turun panggung dan memilah yeoja – yeoja disini. Semua yeoja mengangkat tangannya berharap akan dipilih Changmin, ahjuma-ahjumma pun begitu. Dasar ahjumma…! Ingat suami dirumah, bu…

 

Tiba-tiba, tangannya memegang tanganku. Aku terkejut, juga Seohyun yang ada disampingku. Dia tertawa melihat tingkahku sekarang yang sudah senyum – senyum. “hai.. kalau boleh tau, namamu siapa?” sapa Changmin padaku. Aku jadi sangat gelagapan untuk menjawab, “ehh.. eh.. Yuri imnida…” kataku memperkenalkan diri. Segeranya aku dibawa ke atas panggung. Jujur, aku masih sangat tidak percaya dengan ini semua. Aku dibawa oleh Changmin, dan dibilang aku adalah yeoja yang mendekati tipe idealnya?… Kyaaaaa!!!!!!!!!!!!!!! I hope It’s not a dream!

 

“saya memilih Yuri…” ucapnya saat kami telah tiba di atas panggung. Semua orang bertepuk tangan melihat kami, juga Seohyun. Aku tersenyum. “waww… seorang Yuri merupakan gadis yang mendekati tipe ideal Changmin? Hebat… hebat..” puji si host. “ani… dia tidak mendekati tipe idealku.” Semua terdiam, aku juga menjadi sangat terkejut. Aku tidak mendekati tipe idealnya? “tapi dia merupakan benar – benar yeoja yang 100% sama dengan tipe idealku” aku terlonjak kaget. 100%?

 

Seketika itu juga, semua wartawan yang ada langsung memotret diriku saat itu. Aku menjadi sangat malu..

 

 

Changmin tersenyum melihatku, aku juga menjadi sangat maluu… kupastikan wajahku sudah memerah seperti kepiting rebus yang direbus lagi. Sangat meraahh…

Selesai acara, aku langsung berlari menemui Seohyun. Aku melompat – lompat kegirangan di depannya, dia hanya tertawa melihat tingkah anehku ini. “kalau begitu, Kyuhyunnya mau dikemanain?” tanya Seohyun. Di saat seperti ini aku sudah tidak memikirkan Kyuhyun. Hanya Changmin yang kini mengisi hatiku.. kyaaa!!!!

“untukmu saja.. aku sudah tidak butuh Kyuhyun…” dia tertawa. Ya.. menurutku changmin itu lebih tampan dari kyuhyun.

 

“mm… Yuri…” seseorang memegang pundakku. Ternyata itu seorang namja, dan namja itu changmin. Kyaaa!!

 

“ah… changmin-sshi.. annyeong”

 

“annyeong… kau seperti kaku sekali ya padaku?”

 

“ha? Maksudmu?”

 

“mm… kayaknya udah sore nih, Yul… aku pulang dulu ya.. byee…” ucap Seohyun di tengah pembicaraanku

“Seohyun…” kini Seohyun telah pergi. Tinggal aku dan Changmin. Dan.. kami masih berada dalam mall. Mampus!

 

“rasanya tidak mungkin mengobrol disini. Kuantar kamu pulang ya..”

 

“ha…?” mataku membelak. Aku akan diantar pulang oleh seorang dancer dan juga entertainer? Wahhh…. Hatiku meloncat-loncat gembira.

 

“Yuri…” katanya saat kami sudah dalam perjalanan.

 

“ne?”

 

“gomawo ya..”

 

“atas hal?”

 

“tadi.. kamu sudah mau mendampingiku di atas panggung. Aku memang sudah berpikir kamu adalah yeoja yang tepat. Karena, kalau kupilih yeoja yang lain. Pasti aku sudah dipeluk-peluk di atas.. hahahaha…”

 

“oww..hahahhaa…”

 

“kenapa kaku begitu bicaramu? Santai aja lagi..” dia menepuk pundakku dengan tangannya. Aku tersenyum. Haahahahaa…. Aku bahagiaaaa!!!!

 

“ne… mianhae kalau aku kaku” ucapku memohon maaf. Dia mengangguk.

 

“kuliah dimana?”

 

“aku kuliah di Seoul University…”

 

“owhh…” tak lama kemudian kami larut dalam cerita dan canda. Perjalanan yang seharusnya menjadi cuma sejam, menjadi hampir tiga jam. Ya.. kami berhenti di suatu café lalu bercengkrama disitu. Dalam pembicaraan itu aku mengetahui, bahwa dia memang sangat hobi pada dance, suka dukanya menjadi seorang dancer pun tidak mudah. Aku jadi semakin kagum dengan Changmin. Mungkin saja, aku jatuh cinta pada Changmin…

 

TBC

Bagaimana readers? panjangkan…

Author ucapkan maaf ya.. lama banget ngepost. Kalau boleh jujur, author benar” gak bermaksud untuk lama kok. Tapi internet author gak mau connect. Jadi author gak bisa ngepost. Jadi, untuk itu, author ngucapin ‘terima kasih.. kamshamnida..’ untuk author flaviaa yang sudah ngisi blog ini dengan ffnya yang kereen gila. Hehehehe… gomawo ya…

Dan author usahakan ff ini akan cepat post lagi, selama author libur sekolah. Okee..

So, comment dan like tetep author tagih. Don’t be a silent readers.. dosa!

Okee.. gomawoo semuaaa!!! ^3^