“Oppa… Saranghaeyo!”

Halo para readers ku yang kusayangi…

Author akan melanjutkan ff author yang berjudul “oppa… saranghaeyo!”

Sebenarnya ff ini terinspirasi dari beberapa orang. Baik dari ff karangan author lain *tp bukan berarti plagiat ya*, novel, serta kehidupan nyata author sendiri.

Ya… mungkin ada akan sedikit kesamaan cerita dengan ff lain yang kalian baca, tapi itu cumaa sedikiiiitt saja. Jadi jangan ambil kesimpulan plagiat ya..

So, pair kali ini juga SeoKyu, so bagi yang gak suka, gak usah baca. Dan jika emang mau baca, ninggalin comment. Tapi inget jangan ngebash…

 

“oppa… saranghaeyo”

Main cast:

-. Seohyun

-. Kyuhyun

Other Cast:

-. Sooyoung

-. Ryewook

-. Sunny

-. Yoona

-. Member sm entertainment *hanya beberapa

Genre: Romance, Friendship, Comedy, dll

Length : Series

 

________

Tapi, entah kenapa Kyuhyun sunbae seperti sudah menyihirku dengan sihir cintanya. Aku tidak bisa mencintai yang lain selain dirinya. Ya Tuhan ada apa dengan diriku. Kenapa aku lemah dalam asmara? Hufft… sungguh menyakitkan bila memikirkannya. “Seo Joo Hyun…” seseorang memanggil namaku. Aku, Sunny, dan Yoona membalikkan kepala. Minho kini sedang membawa sebuah buket bunga mawar putih. “saranghae…”

Aku melihat Yoona dan Sunny meminta pertolongan. Tapi jahatnya, mereka malah melihat ke arah lain seakan tidak mau tau. Aku menjadi kesal. Aku berdiri, Minho tersenyum saat aku berdiri. Mungkinkan dia menyangka aku akan menerimanya? Oh my god…

“Minho…” ucapku

“ne seohyun?”

“jangan pernah dekati aku lagi. Tidak capekkah dirimu mendekatiku terus. Aku saja bosan, minho..!!!” aku menggebrak meja sehingga Yoona dan Sunny serta Minho kaget. Mungkin juga yang lain sangat kaget mendengarku. Ya..  aku kan tidak pernah seperti ini. semua namja yang mendekatiku hanya kubalas dengan diam.

“se…seohyun..  ka..u kenapa?” minho berusaha bertanya. Aku memutar kedua bola mataku dan kembali menatapnya dalam “aku… tidak… mencintaimu… minho” aku mengeja kata – kata itu agar lebih jelas didengar oleh telinga rusaknya itu.

“se…se…seo…hyun” ucapnya terbata – bata. Dasar… terlalu dramalistis banget sih nih anak, katanya cool. Kok kayak gini…

“wae? Pergi sana!” dia berjalan pergi dengan lesu. Aku mencibir dirinya. Kulihat Yoona dan Sunny menggeleng. Biar saja! “seohyun…..” geram mereka berdua. Aku tersenyum getir dan mengangkat tanganku menjadi V “hehehe… peace”

Saat istirahat tiba, aku segera menuju ke perpustakaan untuk mengembalikan buku – buku yang kupinjam. Aku berlari kecil menuju perpustakaan. Ingin sekali aku cepat sampai ke perpustakaan, karena… setauku disana ada Kyuhyun sunbae. Perpustakaan kini telah dekat, tapi… tiba – tiba aku melihat Kyuhyun oppa keluar dari perpustakaan bersama… Victoria sunbae?

“ahahahaha.. kyu, ada – ada saja kamu. Itu gak mungkin..” ucap Victoria sunbae sambil memukul lengan Kyuhyun sunbae. Kyuhyun oppa hanya meringis,”Vic… jangan gitu. Sakitt..” Ukhh.. kenapa ini terjadi di depanku? Menyebalkan. Aku segera pergi ke kantin yang kebetulan berlawanan arah dengan perpustakaan. Aku menyampari Yoona dan Sunny yang sedari tadi sudah makan. “menyebalkaan!!!”

“kenapa lagi, Seo? Kyuhyun sunbae lagi?” ucap Sunny seperti sudah menghafal kelakuanku. Dan lagi, aku mengangguk. “aku bosan dengan nama itu deh…” kata Yoona seperti menyindirku. “Yoona… kau tidak pernah jatuh cinta sihh..”

“mwo? Siapa bilang? Aku lagi jatuh cinta kok..” Yoona membuat aku dan Sunny terkejut. “ha? Kenapa tidak bilang – bilang sihh..siapa?” sunny mengangguk lalu melanjutkan perkataanku “kita kan best friend, ayolaahh…”

“iya – iya.. asal kalian tutup mulut ya” aku jadi semakin antusias dan penasaran sama siapa yang membuat Yoona jatuh cinta padanya. “aku menyukai….” Dia memotong bicaranya yang membuat kami semakin penasaran.

“donghae oppa…” kami berdua terkejut dan saling berpandangan, dan bersamaan berkata “DONGHAE???”  dia mengangguk.

Donghae itu adalah anak cowo yang cukup ating juga sih di sekolah ini. Banyak wanita yang ingin menjadi pendampingnya, tapi… dia itu playboy dan sedikit manja. Aku pernah berpacaran dengan Donghae dan.. ukhh,. Sangat menyebalkan. Dia sangat manja, dia setiap malam pasti ating ke rumah sehingga Ryewook oppa jadi kesal dan menyuruhku putus dengan Donghae. Semula aku tidak mau, tapi ketika aku pikirkan dengan matang, itu sangat benar.

“aku menyukainya.. sangat malah” lanjut Yoona. “Yoona.. kau tidak tau ating tentangnya yang terbaru?” ucap Sunny. Hmm… pasti tentang itu.

“ha?” sepertinya Yoona belum tau. Ya sudah, kasih tau saja. “gini lho.. gosipnya tuh, si Donghae lagi deket dengan Jessica. Bukan Jessica lho yang pdkt, tapi Donghae. Magic bukan? Ya.. setidaknya Jessica adalah wanita kedua yang pernah didekati oleh Donghae setelah aku” jelasku yang sukses membuat mata Yoona terbelalak. “mwo?”

“dan juga, mereka itu udah jadian lho.. kau tidak lihat? Setiap hari Donghae akan antar jemput Jessica ke sekolah. Juga sepertinya di rumah lebih mesra lagi..” lanjut Sunny. Ehm.. muka Yoona jadi geram nihh. Tiba – tiba si Ice Princess *baca: Jessica* lewat, langsung disamperin sama Yoona dan Yoona… astaga! Menjambak rambut Jessica.

“aww…. Apa – apaan kau Yoong?! Sakitt!!!” jerit Jessica. “Yoonaa…” kami berusaha melerainya, namun apa daya…“jangan dekat – dekat dengan Donghae oppa!!!” seru Yoona dengan volume yang keras sehingga seluruh kantin melihat kejadian sadis *(?)* itu. “haaaa!!! Gak salah dengar nihh! Wajar kan.. Donghae itu namja chinguku. Jadi wajar aku dekat dengan dia, pabo!” balas Jessica tidak kalah kerasnya.

“tapi aku menyukainya, dan tidak boleh ada seorang yeoja pun yang memilikinya, kecuali aku…!!!!” teriak Yoona. “DONGHAE ITU NAMJA CHINGUKU!!!” teriak Jessica juga. Dan kini telah terjadi perang, Yoona menjambak rambut Jessica, Jessica juga membalas menjambak rambut Yoona, dan seterusnya.

“sunny…” panggilku. Sunny melihatku, “Seohyun…” kami berdua mengangguk lalu segera pergi. Biar saja si Yoona, sudah dilerai, gak mau didengar sih. Kami berdua kembali ke kelas. Lelah banget, Yoona terlalu lebay deh. Masa karena Donghae aja langsung buat perang dengan Jessica gitu, ya ampun… nanti menyesal nangis deh..!

“Yoona pernah jatuh cinta, aku jatuh cinta… sepertinya hanya kamu yang belum pernah deh Sunny.” Ujarku asal. Ya, setidaknya mengusir sepi lah..

“oh ya.. hehehe.. bagus donk” kata Sunny cekikikan. Aku memutar bola mataku. “kau harus berusaha jatuh cintaa..!”

“mwo? Wae? Haruskah? Aku takut orang itu tidak menyukaiku”

“aduuhh… siapa orang itu? Awas saja kalau dia tidak menyukaimu. Akan kuhajar dia…” aku mengepalkan kedua tanganku untuk meyakinkannya. Dia tertawa. “kurasa itu tidak mungkin. And, kita juga masih sma. Gak mungkin kan kita pikirin itu. Pendidikan dulu lahh..”

“up to you dehh… pasrah!”

Ryewook POV

“ini susah Hyo…” keluhku pada Hyoyeon sahabatku. “haisshh.. kau aneh, Wook. Dulu kau yang paling hebat masak, masa makanan perancis ini kau tidak tau. Ini mudah” omel Hyoyeon.

“tapi… aisshh… aku capek”

“katanya mau untuk  Seohyun, masa menyerah di tengah jalan…” mendengar nama Seohyun aku langsung berdiri lagi dari kursi yang tadi aku duduki. “baiklahh.. demi Seohyun!” aku kembali memasak dengan sangat antusias hingga membuat Hyoyeon tertawa. “wae? Kenapa kau tertawa?”

“wahahahahaaaaa….. jujur.. hiiihiihi.. kau aneh.. sangat aneehh.. menyukai adikmu sendiri. Ckckck.. matamu buta dengan wanita luar ya. Wkwkwkwk…” katanya sambil memegang perutnya karena tidak sanggup menahan tawa. Aku mendengus kesal. Apa apaan dia? Terserah aku donk. Seohyun memang adikku tapi aku mencintainya, lebih mencintai daripada seorang adik, tetapi sebagai wanita dan pria.

“heyy.. ingat kau! Seohyun itu bukan adik kandungku. So, aku berhak mencintainya. Karena tidak ada hubungan darah dengannya.”

“wahahahaaa…” tawanya pecaah..!

“seo.. seohyun… kau belum pulang?” aku memasuki kamarnya pelan – pelan. Takutnya dia sedang mandi atau apa gitu. Tidak ada jawaban. Apa berarti dia belum pulang. Kulirik jam di kamarnya, jam 5 sore. Sesore ini dia belum pulang? Lagi buat apa ?

Aku mendekati meja belajarnya, ada  buku berwarna pink yang dikunci. Diary. Ya.. itu diarynya. Boleh kubaca tidak ya? Mm.. jangan. Tapi aku penasaran, mm.. buka saja. Aisshh.. tapi bagaimana kalau dia ating dan melihatku membaca diarynya. Oh tidak!

Lebih baik aku pergi ke dapur dan menyiapkan makan malam. Setelah aku masak, kuhidangkan makanan itu di atas meja. Lengkap dengan lilin untuk membuat suasana atingc. Hehehe… aneh emang. Tapi pikiranku emang lagi sedikit yadong. Maklum, ketularan Eunhyuk. Hahaha… tiba – tiba hapeku berbunyi.

Tit..tit..tit

From: My Seohyun

Oppa.. Ada tugas kelompok di rumah Sunny.oppa jemput aku di rumah Sunny ya… oppa tau kan?

 

To: My Seohyun

Ne Seohyun,, oppa akan menjemputmu

 

Sekarang sudah jam setengah 8, lebih baik aku bersiap untuk menjemputnya. Juga, rumah Sunny cukup jauh dari rumah ini. Kuambil jaketku dan dompet, takut-takut Seohyun melihat keroro lalu menyuruhku untuk membeli barang itu. Ya.. seohyun itu sangat menyukai keroro. Hampir semua barang miliknya ada keroronya. Aku saja bosan… ckckck…

Selama perjalanan, aku terus memikirkan seohyun. Aku merasa terkadang aku ini gila. Betul kata Hyoyeon, ini gila. Menyukai adik sendiri. Walaupun aku tidak mempunyai hubungan darah dengan Hyoyeon, tapi ini sebenarnya tidak boleh. Mataku telah buta oleh seohyun, dia membuatku jatuh cinta pada dirinya, walau ku tau, dia menyukai seseorang di sekolahnya dan itu bukan aku. Dan aku yakin, dia tidak akan bisa mencintai diriku yang notabanenya kakaknya sendiri. Seohyun juga belum tau, kalau aku bukan oppa kandungnya. “Wook oppa..” panggilannya terhadap diriku. Aku masih ingat saat dia menyebutkan namaku saat masih kecil. Wook oppa, nama yang singkat. Tapi aku menyukai nama yang diberikannya itu.

Tiba tiba handphoneku berbunyi, ada sebuah panggilan dari handphoneku. My Seohyun. Nama itu tertera di layar handphone Lgku. “yeobseo..”

“oppa… lama banget sihh.. cepat dikit donk!” suara seohyun terdengar dari seberang sana. Sebegitu lamakah aku? Padahal aku rasa udah cepat nih.

“ow nee.. mian kalau oppa lama..” ucapku lalu memutuskan sambungan telepon.

Seohyun POV

“Yoong.. tunggu sebentar lagi ya.. pliss..” mohonku pada Yoona agar mau menunggu sebentar lagi sampai aku dijemput Ryewook oppa. “Seo.. aku ngantuk tau!Emang kalau kamu ngantuk , kamu gak mau pulang?” omel Yoona, huhh.. gimana nih!

”heii.. ya sudah kalian ini. Yoona, tunggulah sebentar. Aku ambilkan kalian cemilan atau kue ya…” kata Sunny mencoba menenangkan. “hufft… baiklah. Kalau ada cemilan, aku mauu…!!!” Yoona langsung menjadi semangat setelah mendengar kata ‘cemilan’

Sunny pun pergi meninggalkan kamar miliknya yang bernuansa light blue ini. Aku dan Yoona diam dalam kamarnya, namun pandanganku mengarah pada sebuah buku diary milik Sunny yang tergeletak di atas meja. Aku melirik Yoona lalu kami tersenyum menyeringai. Kami hampiri diary itu dan kami membuka halaman demi halaman dari diary itu.. hahaha… kami jahil sekali ya. Namun, kami melihat dia telah menulis untuk hari ini.. wahh…

 

18 november…

Hari ini, Seohyun sedih karena Kyuhyun sunbae. Hari ini juga, Yoona mengungkap siapa yang dia sukai.donghae. namja manja dan playboy bagiku dan pastinya bagi Seohyun yang pernah menjadi yeoja chingunya. Aku jadi merasa terkucilkan. Aku juga ingin menungkap siapa yang aku suka. Tapi, aku takut dia tidak menyukaiku. Karena rasanya dia menyukai yeoja lain. Hufft.. andai saja white prince dapat mengerti perasaanku. Saranghaeyo White Prince..!!!

 

“mwo? White prince?” ucap kami berdua bersamaan. Jadi.. selama ini Sunny lagi menyukai seseorang. Tapi siapa… dia selalu mengatakan tidak ada. Padahal ada. Dasar Lee Sunkyu…!!!

“nahh.. ini…” sunny ating dan melihat kami memegang diarynya. Raut mukanya menjadi kesal. Aku jadi serba salah, Yoona segera menyembunyikan diary itu di belakang badannya. “mianhae Sunny…” kompak kami berdua. “kaliaaannn..!!!”

“heheheheee.. tapi kamu harus ngaku sekarang” ucapku

“ngaku a..atas hal? Kurasa aku tidak me.. lakukan apapun..” sergah Sunny agak gagap

“atas siapa itu White Prince… ayo ngaku…” sambung Yoona

“gakk…!!!” Sunny berteriak histeris tidak ingin.  “ayooo….. janji deh kami akan bantu kamu…”

“hhhmmm.. tidaaaakk.. andweee!!!”

“ayoo…” kami terus merujuknya, tapi.. kayaknya gak bakal berhasil melihat keteguhan hatinya itu. Huft.. baiklah. Aku menyerah.. tapi Yoona kayaknya juga gak menyerah. Terserah saja..

“ANDWE!!!” teriak Sunny dengan suara khasnya yang harus membuatku menutup kedua telingaku. Aku tidak mau gendang telingaku pecah karena dia.

 “Wook oppa!!!” seruku saat melihat mobil berwarna putih terparkir di depan rumah Sunny. Tidak salah lagi, itu Ryewook oppa. Dia melambaikan tangan saat melihatku dan sepertinya menyuruhku untuk turun. Segera kubereskan segala perlengkapanku, Yoona dan Sunny yang sedari tadi masih perang bingung melihatku.

“kau sudah dijemput?” tanya Yoona dengan memiringkan kepalanya. Aku menangguk, “tugas kita sudah selesai makanya aku meminta oppa untuk menjemputku. Wae Yoong? Kau mau ikut?” tawarku

“ani.. aku akan menginap di rumah Sunny. Orang tuaku lagi ke Jepang”

“sudah ya…” desis Sunny lirih. Aku hampir tidak bisa mendengar. Aku menatapnya bingung, dia seperti takut, khawatir, dan apalah itu. Dia seperti aneh.

“Sunny-ah, gwenchana?”

“ha?! Ne… gwenchana!” katanya seperti agak kaget. Dia melamun?

“oh ya.. aku turun ya. Oppa sudah menungguku dibawah” ujarku lalu memanggul tas di punggungku. “aku ingin ikut ke bawah..” seru Yoona, tapi tidak dengan Sunny, dia malah duduk pasrah di atas tempat tidurnya. “kau tidak ikut, Sunkyu?” goda Yoona

“Sunny, Yoong!”

“oh ne.. Sunny, tidak ikut ke bawah mengantar Seohyun?” tanya Yoona ulang.

“mm… baiklah”

“Wook oppa, mianhae lama..” seruku lagi saat sudah berada di depan mobil bersama Sunny dan Yoona. Dia tersenyum manis tanda tidak apa – apa, menurutku.

“gwenchana.. Sunny dan Yoona mau ikut?” tanyanya bingung saat melihat Sunny dan Yoona ada disampingku.

Yoona sudah langsung menggeleng, tapi Sunny aneh lagi, dia malah menunduk seperti tidak mau melihat wajah Ryewook oppa.

“Sunny-ah” kata Ryewook oppa lagi tapi tidak dibalas hingga Yoona menyikunya, “Sunny!” bentak Yoona

“ohh.. wae? Waeyo?” tanyanya terkejut. Ada apa dengan anak satu ini? Dia mulai seperti ini sejak Ryewook oppa datang, apa mungkin…

“kau mau ikut?” tanya Ryewook oppa sabar. Sunny tersenyum, “aniyo…”

“ohh.. baiklah. Sampai jumpa..”

“daa teman-teman” ucapku melambaikan tangan dan dibalas dengan lambaian tangan mereka berdua. Ada – ada saja..

~~~

“kau sudah makan?” tanya Ryewook oppa membuka pembicaraan yang sedari tadi hanya diam.

“belum.. aku kan mau makan makanan oppa yang sangat enaak” kataku semangat.

“jeongmalyo?”

“ne oppa…”

“baiklah… kita makan dirumah ya. Oppa juga sudah masak makanan special..” Masakan special?! Waahh.. bakal makan enak deh malam ini. Yipii….

~~~

“oppa… kenapa mataku harus ditutup sih?” gerutuku pada Ryewook oppa karena kini dia sedang menutup mataku dengan kain hitam. Maksudnya apa coba? Sureprise? Ahh.. tidak perlu seperti ini juga kan.

“sabar.. sedikit lagi kita sampai”

Beberapa saat kemudian, aku merasakan kalau oppa menuntunku untuk duduk di kursi. Dari arah perjalanan, aku dapat mengetahui kalau ini di meja makan rumah. “oppa….” Kataku tidak sabar. Aku semakin penasaran dengan apa yang sedang diatur Ryewook oppa.

“sabar…. Oke.. 1….2…3…” ucap Ryewook oppa sambil membuka lilitan kain yang menutupi mataku. Aku tidak percaya dengan mataku, fatamorganakah? Aku menggelengkan kepalaku berharap fatamorgana ini dapat berakhir, tapi.. tidak.

Makanan ala italia, lilin, dan sebuket bunga mawar yang sudah ditata rapi terletak manis di meja. Lampu ruang makan kini dalam keadaan padam. Hanya ada penerangan dari lilin yang begitu… romantis?

Makan malam romantis?

“oppa…?!” tanyaku tidak percaya dengan penglihatanku. Dia kini tersenyum padaku dan tidak membalas pertanyaan singkat dariku. Aku memandanginya sebentar, dia tetap tersenyum. Lama kelamaan, tatapanku berubah menjadi tatapan bingung dan aneh tanda tidak mengerti.

“Seo Joo Hyun…” katanya setelah sekian lama hanya tersenyum dan tersenyum.

“ne?”

“mungkin ini aneh, tapi.. sesungguhnya aku itu..” katanya terpotong karena sepertinya grogi. Apa yang akan dikatakannya?

“wae oppa?”

“aku… aku.. sarang…”

Titt titt titt… handphoneku berbunyi! Segera aku mencari tasku tapi tidak ada. Aku menyalakan lampu ruangan, dan ahaaa… ada di atas sofa. Aku merogoh tasku mencari handphoneku.

End Seohyun POV

Ryewook POV

Aku hanya dapat tersenyum dan tersenyum. Memandangi wajah imutnya itu sangatlah tidak membosankan. Dia menawan, baik saat sedang marah, senang, bahkan bingung seperti inipun dia tetap cantik. Ingin sekali aku lebih lama lagi, tapi tidak mungkin. Aku harus segera menyatakannya, sudah cukup kupendam perasaan ini sejak aku berumur 12 tahun hingga sekarang, sudah hampir 10 tahun kupendam perasaan ini.

“Seo Joo Hyun” kataku kemudian. Mukanya langsung cukup berseri seri. Mungkin dia terlalu bosan menunggu aku berbicara, “ne?”

““mungkin ini aneh, tapi.. sesungguhnya aku itu..” perkataanku terhenti oleh perasaan grogi yang tiba-tiba saja muncul. Aku menghembuskan nafasku berusaha agar grogi ini berakhir, tapi tidak. Tapi.. aku harus tetap menyatakan perasaanku. Tidak bisa ditunda lagi.

“wae oppa?” tanyanya bingung. Aku mengumpulkan seluruh keberanianku.

“aku… aku.. sarang…hae Se”

Titt tit tit…

SHIT! Kenapa di keadaan seperti ini ada yang menelepon?! Sial! Dapat kupastikan Seohyun sudah tidak memperdulikanku, yang dia perdulikan adalah handphonenya yang lagi berdering dengan kerasnya. Aku menghembuskan nafas dengan kesal. Malah sekarang dia menyalakan lampu ruangan hingga dari suasana romantis yang sudah kubuat berakhir sudah. Kini dia telah mendapatkan handphonenya dan aku kesal. Yaa… aku kesal! Kusumpahi orang yang meneleponnya tidak akan dapat pacar!

“Sunny-ah.. waeyo meneleponku?” aku terkejut. Sunny yang menelpon? Oh tidakkk.. sumpahku tadi? Semoga sumpah itu tidak berjalan. Kasihan jika Sunny tidak punya pacar, yeoja lucu sepertinya jomblo. Jangan.. jangan…

“ohh.. mianhae. Bawa besok saja yaa… daa” dia menutup telepon lalu duduk kembali, tapi matinya tidak dimatikan. Mana ada suasana romantis

“tadi oppa mau bicara apa?” tanyanya polos. Aku sudah tebak, dia tidak mendengar kata ‘saranghae’ itu. Haruskah kuucapkan sekali lagi? Keberanianku sudah hilang. Aku masih terlalu kesal untuk beromantis.

“sudahlah.. bukan pembicaraan penting. Sekarang, ayo makan. Nanti supnya keburu dingin” kataku sambil merutuk diriku sendiri. Bukan pembicaraan penting?! Hello.. ini pembicaraan yang sungguh sangat penting bagi masa depanku, bagi asmaraku.

“jinjja?” tanyanya seperti kurang yakin dengan perkataan ‘bukan pembicaraan penting’. Aku berusaha untuk tersenyum tanda itu betul, dan dia mengangguk lalu mulai makan.

Baiklah.. mungkin lain kali aku bisa melakukan itu lagi. Kim Ryewook,, Semangat!

End Ryewook POV

~~~

Keesokan paginya, seperti biasa. Ryewook mengantar Seohyun ke sekolahnya lalu pergi kerja mengurus hotel bintang lima milik keluarga mereka. Sedangkah Seohyun, sudah berdiam diri dalam kelas.

“Seohyun…”

“annyeong Joo Hyun”

“pagi yang cerah. Selamat pagi seo…” sapaan demi sapaan terekam dan itu menjadi kegiatan rutin para penggemar Seohyun. Seohyun hanya dapat memberikan senyuman untuk membalas sapaan mereka, kerongkongannya tak  mampu membalas satu per satu kata untuk mereka semua. Mungkin cuma ‘hai juga’ dan ‘gomawo’ yang dapat dia lontarkan. Tapi lain hal jika yang menyapanya adalah,, “annyeong princess Seohyun” sapa seorang namja idola Seohyun, Cho Kyuhyun.

Tak dapat dipungkiri, melihat wajah Kyuhyun, pipi Seohyun akan merona merah apa lagi mendengar sapaan gombal dari Prince Charmingnya ini. “Kyuhyun sunbae.. annyeong” balasnya. Mungkin hanyalah kakak senior pujaan hatinya ini yang dapat membuatnya luluh.

“sepertinya hari ini kau begitu banyak penggemar yaa..” kata Kyuhyun yang hanya dapat membuat Seohyun tersenyum malu. “haduuh… aku capek denganmu. Sudah kubilang tidak perlu malu jika berhadapan denganku. Aku tau aku tam.”

“annyeong two hyun” sapa seorang yeoja tinggi yang tidak salah lagi adalah Sooyoung.

Two Hyun?

Seohyun POV

Two Hyun?

Sooyoung sunbae mengatakanku dan Kyuhyun sunbae itu two Hyun? Apa dia menyukai bila aku dan Kyuhyun oppa menjalani sebuah hubungan? Yahh.. seperti artis – artis sekarang ini. Sebut saja aktris Taeyeon dan Leeteuk itu, mereka kan disebut TaeTeuk dan itu terdengar sangat romantis.

“Sooyoung!” bentak Kyuhyun sunbae. Dia membentak Sooyoung sunbae. Apa dia tidak suka jika..

“waeyo? Kau marah?” tanya Sooyoung sunbae dengan nada meledek.

“ne! pagi – pagi kau sudah buat ulah. Dasar evil!” bentak Kyuhyun sunbae. Aku hanya dapat diam melihat tingkah kedua sunbaeku yang sangat kekanak-kanakan. “ha! Aku evil? No! kau itu yang evil, pabo…!!!” ucap Sooyoung sunbae tidak terima dengan perkataan Kyuhyun sunbae.

Tingkah mereka sungguh menggelikan. Tapi aku merasa sedih, apa artinya Kyuhyun sunbae tidak menyukai bila aku dipasang-pasangkan dengannya.

“ehmm…” aku mencoba untuk merubah suasana mencekam ini. Mereka bertengkar seperti tidak merasakan bahwa ada aku disini. Kurasa dengan berdeham, mereka dapat sedikit merasa malu.

Mereka berdua akhirnya berhenti dari aktivitas ribut itu, dan saat melihatku mereka merasa agak malu. Bagaimana tidak? Bertengkar tanpa mempedulikan orang  di sekitar? Ini sudah kedua kalinya!

“oh Seohyun.. mianhae.. mianhae” kata mereka bersamaan. Bersamaan?! Oh tidak… mereka semakin dekat saja.

“ani.. gwenchana. Aku permisi dulu ya sunbae..” ucapku. Aku memutuskan untuk pergi dan mencurahkan isi hatiku ini pada kedua sahabatku.

~~~

“Sunny-ah,, Yoona-ah” kataku saat sudah berada di depan mereka. Kutampakkan wajah sedihku, aku memang sedih.

Mereka memandangiku sekilas, lalu kembali bercengkrama seakan aku ini tidak ada. Aku mengerucutkan bibirku lalu duduk di bangku tepat di depan mereka. “kalian mengacuhkanku?!” kataku tak percaya dan sedikit membentak.

“Seo, kami bukan mengacuhkanmu” kata Sunny

“kami hanya bosan melihatmu setiap pagi begini mulu. Aku tebak, kali ini kau mau curhat soal kedekatan Kyuhyun sunbae dan Sooyoung sunbae kan?” sambung Yoona. Gotcha! Dia benar. Aku memang mau curhat soal itu. Karena aku… aku tidak mau memendam ini sendiri. Aku tidak mau tersakiti sendiri, egois memang. Tapi, mereka juga harus mengerti

“kalian bosan?” mereka menangguk mantap. Aku menundukkan kepalaku lalu kembali berbicara, “tapi.. kenapa aku tidak pernah bosan dengan Kyuhyun sunbae? Kenapa aku masih terus menyukainya? Aku tidak tau.. bantu aku” entah kenapa kata – kata itu meluncur saja dari mulutku. Aku tidak tau kenapa aku dapat mengucapkan kata sepuitis itu.

“seo-ah…” ujar  mereka berdua. “kenapa… kenapa kalian bisa bosan dengan semua ini? Tapi kenapa aku tidak bisa bosan untuk menyukai dan tergila gila dengan Kyuhyun sunbae.. kenapa?”

“seo… itu semua karena kau memang mencintainya… mianhae seo” ucap Sunny

“ne seohyun.. mianhae kami mengacuhkanmu” lanjut Yoona.

Aku menangguk tersenyum, “gomawo~”

~~~

Kyuhyun POV

Sooyoung memalukan diriku! Tega-teganya dia mengatakan hal seperti itu di depan Seohyun. Two Hyun? Cih! Lelucon macam apa itu… aku tidak pernah menyukai Seohyun. Ya memang nama belakang kita berdua sama, hyun. Tapi bukan berarti kita berjodoh kan. Aku menyukai seseorang dan tidak akan pernah terganti di hatiku.

Yeoja itu lebih manis dari siapapun. Sifatnya dan sikapnya membuatku jatuh cinta padanya. Ya memang agak sedikit buruk depan seorang namja, tapi menurutku itulah keunikan darinya. Sepertinya kalian dapat mengetahui siapa yeoja itu. Ya.. benar.

Sooyoung

Aku menyukainya. Sangat menyukainya. Aku sangat menyukai saat kami diberi julukan evil couple, karena kejahilan kami yang tidak ketulungan. Aku menyukai semuanya… tapi Sooyoung tidak pernah dapat mengerti perasaanku, dia selalu mengangguku dengan juniorku yang satu itu, Seohyun. Dia mengatakan kami cocoklah, inilah, itulah, dan sebagainya. Tapi entah kenapa aku lebih menyukai Sooyoung dibanding Seohyun, aku hanya menganggap Seohyun sebagai adik kelasku. Itu saja..

“Kyuhyun… Kyuhyun…!!!” teriak Sooyoung di depan wajahku. Aku tersentak kaget karena teriakannya, “ya pabo! Kalau aku tuli karena teriakanmu bagaimana, ha?!”

“salahmu sendiri melamun… melamun apaan sih? Jangan – jangan soal yeoja yaaa…” DEG! Kenapa dia dapat mengetahui kalau aku melamunkannya, apa dia dapat membaca pikiranku. Aniyo… aku belum siap menyatakan cintaku sekarang. Aku belum menyiapkan bunga, dinner, dan sebagainya. Semuanya itu belum siap.

“hmm.. aku..”

“ahh.. pasti si Seohyun kan! Waaa.. bilang saja kalau kau memang menyukainya, Kyu” ucap Sooyoung yang membuatku sangat kesal. Ingin sekali aku menggebrak meja lalu meluruskan semua ini. Aku tidak menyukai Seohyun! Biar dia itu populer kek, cantik kek, pintar.. pokoknya aku dan dia hanya sebatas senior dan junior.

“Sooyoung… aku dan Seohyun hanya senior dan junior. Tidak lebih..” ucapku tegas. Bukannya terdiam, Sooyoung malah memutar kedua bola matanya dan kembali menatapku, “kapan kau bisa jujur?”

“SOOYOUNG!”

“Kyuhyun-ah!!!!” gertakannya lebih menyeramkan dibanding gertakanku. Kalau aku bukan sahabatnya, aku pasti akan menyangka dia yeoja jadi jadian.

“kau.. ekh! Dasar yeoja aneh!” kesalku lalu pergi keluar dari kelas. Aku tidak mau mukaku kelihatan tua karena yeoja aneh ini, walaupun aku sebenarnya menyukai Sooyoung.

Author POV

“week.. dasar Kyuhyun jelek!” ucap Sooyoung seraya menjulurkan lidah kea rah Kyuhyun yang sudah di dekat pintu kelas. Orang yang merasa dipanggil pun berbalik

“mwo?! Apa kau bilang?!” marah Kyuhyun karena dikatakan ‘jelek’. Kata yang paling dibencinya selama ini. “jelek? Wae? Marah?” kata Sooyoung dengan santai. Dia tau, dia tau kalau Kyuhyun pasti marah jika mengatakan Kyuhyun jelek. Ini sudah kebiasaan dari mereka berdua, ejek dan mengejek. Satunya mengejek, satunya pasti marah.

“dasar kau Choi Sooyoung,,,!!!” Kyuhyun mengambil langkah untuk mengejar yeoja satu ini. Namun, Sooyoung sudah terlebih dahulu lari sehingga terjadilah aksi kejar – kejaran. Ciri khas mereka berdua yang pasti akan membuat semua orang iri, dengan berpikir, itulah cara mereka mengungkapkan sayang.

Aksi mereka sampai di tengah lapangan, entah apa tidak ada rasa capek dalam aksi itu. Dengan riang mereka saling kejar mengejar.

“sunbae..” lirih seorang yeoja yang melihat aksi itu. Titikkan air mata mulai menetes di pipinya. Berlebihan? Mungkin saja. Tapi dia merasakan itu, merasakan cemburu yang amat dalam. Seohyun bisa saja kesana dan menghentikan semua, tapi, kakinya terlalu berat untuk melangkah.

“Seo-ah?” sapa seseorang yang bingung melihat Seohyun bersedih dekat tiang.

“ahh.. Key-ah. Annyeong,” ucap Seohyun membalas sapaan Key seraya membungkuk dan menghapus air matanya. Orang yang disapa pun hanya tersenyum renyah melihat tingkah Seohyun yang dapat berubah sedemikian rupa itu.

“kenapa…?” tanya Key halus, berusaha agar orang yang ditanya tidak terlalu canggung. Tapi kenyataan pahit *(?)* menimpa Key, Seohyun hanya dapat memandang lurus menuju lapangan, melihat orang yang dicintainya sedang bermain riang bersama yeoja terdekatnya.

“Seo…Seohyun” Key mengibas-ngibaskan tangannya di depan wajah Seohyun, mata Seohyun pun tersadar. “aa… a, mianhae Key-ah”

“gwenchana.. tapi, lebih baik kau masuk kelas. Sebentar lagi bel pasti akan berbunyi” ujar Key. Seohyun hanya dapat tersenyum mendengarnya, tapi matanya terus mengekor Kyuhyun dan Sooyoung yang kini sudah duduk di tengah lapangan sambil tertawa ria.

“ne.. gomawo”

 ~~~~

“Seohyun… Seo joo Hyun” tangan Sunny terkibas jelas di depan mata Seohyun yang hanya dapat diam dan diam. Dia sudah melakukan ini selama istirahat penuh, dan kini saat ada mata pelajaran kosong, aktivitas sama dilakukan Seohyun kembali. Kedua temannya hanya dapat pasrah dengan keadaan Seohyun. Patah hati. Satu kata yang paling tepat untuk Seohyun.

“dia.. kenapa?” tanya Yoona pada Sunny yang sedari tadi berusaha menyadarkan Seohyun. Sunny hanya dapat mengangkat bahu melihat kelakuan Seohyun. “broken heart.. maybe” ucap Sunny.

“sedari tadi dia seperti ini terus. Apa kau pikir ini karena sunbae?” lanjut Sunny. Yoona mengambil kursi lalu duduk di sebelah Sunny. “ mungkin.. tadi aku lihat, sunbae dengan Sooyoung sunbae sedang duduk berdua di kantin. Makan bersama..” jelas Yoona

Sunny kembali menatap Seohyun, masih sama saja. Tak ada gerakan sama sekali. “dasar sensitif” gumaman itu yang dapat keluar dari mulut Sunny. Tak ada unsur marah atau apa, tapi beginilah. Seohyun patah hati.

“sampai kapan dia akan terluka terus karena sunbae? Aku kasihan melihatnya..” kata Yoona lirih. Tatapannya menuju Seohyun yang sedang memandang lurus, hanya tangannya yang bergerak sesekali.

“semua namja ditolaknya hanya untuk sakit hati. Menyedihkan~” sambung Sunny.

“Kyuhyun sunbae~”

TBC

Hehehe…. Bagaimana

Bagus tidak? Pasti readers pada bête kan. Ya.. authornya aja bête #plakk

Maaf banget ya readers. Author jarang banget ngepost ff lagi. Soalnya belum dapat ide cerita yang pas.

Maaf..

RCL masih author harapkan. Author janji akan berusaha untuk cepat. Oke 😉

“Oppa…. Saranghaeyo!” [part one]

“Oppa… Saranghaeyo!” [part one]

 

 

 

Halo para readers ku yang kusayangi…

Author kembali lagi dengan ff terbaru yang berjudul “oppa… saranghaeyo!”

Sebenarnya ff ini terinspirasi dari beberapa orang. Baik dari ff karangan author lain *tp bukan berarti plagiat ya*, novel, serta kehidupan nyata author sendiri.

Ya… mungkin ada akan sedikit kesamaan cerita dengan ff lain yang kalian baca, tapi itu cumaa sedikiiiitt saja. Jadi jangan ambil kesimpulan plagiat ya..

So, pair kali ini juga SeoKyu, so bagi yang gak suka, gak usah baca. Dan jika emang mau baca, ninggalin comment. Tapi inget jangan ngebash…

 

“oppa… saranghaeyo”

Main cast:

-. Seohyun

-. Kyuhyun

Other Cast:

-. Sooyoung

-. Ryewook

-. Member sm entertainment *hanya beberapa

Genre: Romance, Friendship, Comedy, dll

Length : Series

 

________

Seohyun POV

“Seohyun…. Ayo bangun. Lekaslah mandi dan pergi sekolah..” tubuhku digoyang-goyangkan oleh seseorang. Ah.. mataku masih sangat berat untuk terbuka. Aku masih ngantuk. Perlahan, kubuka mataku ini dan disambut oleh wajah oppaku “Ryewook oppa…”

 

Dia tersenyum, “Seo.. ayo bangun” badanku digoyangkan lagi. “umm.. ne oppa” dengan malas aku bangun dari tempat tidurku ini melangkah menuju kamar mandi untuk mandi *sudah tentu ya…*.

 

“Seohyun… setelah berpakaian, langsung sarapan ya. Oppa sudah masak..” serunya dibalik pintu kamar mandi. “Ne oppa….”

 

Setelah mandi, aku bersiap. Kuacak lemari pakaianku ini, ukhh.. dimana celana jeansku. Aku mau memakai celana jeans… “oppa… dimana celana jeansku?” seruku

 

Dia langsung masuk ke kamarku dan membawa celanaku. “ini… kemarin oppa cuci…”

 

“ooh… gomawo oppa”

 

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

 

Oh ya.. perkenalkan. Aku Kim Seohyun. Anak dari Kim Taeyeon dan Kim Leeteuk *mian, marganya aku rubah*, oppaku Kim Ryeowook. Sekarang, aku hanya tinggal dengan oppaku, karena eomma dan appa sudah tiada.. hikss… sedih memang tapi inilah kenyataan. Oppaku sangat baik padaku, dia sekarang sudah mahasiswa, sedangkan aku sma. Aku bersekolah di SM High School, sekolah elit di Seoul. Ne.. keluargaku merupakan keluarga kaya ketiga di Seoul. Bukan karena apa, tapi memang keturunan keluargaku adalah sangat kaya

 

Di sekolah, aku memiliki banyak teman tentunya. Kebanyakan dari mereka hanya ingin uangku, makanya aku juga balik memanfaatkan mereka. Bagiku, hanya ada dua temanku yang sangat tulus berteman denganku, Sunny dan Yoona. Mereka merupakan temanku dari kecil. Aku juga menyukai seorang namja di sekolah, tapi… kurasa dia tidak menyukaiku

 

“oppa… aku sudah selesai makan. Aku kenyang..” aku menggeser piring makanku ke meja tengah.

 

“waeyo? Tidak enak?” tanya Ryewook oppa

 

“ani.. masakan oppa sangat enak. Tapi, aku lagi gak ingin makan banyak”

 

“ohh.. ya sudah. Kalau gitu kita berangkat sekarang ya” dia menggeser piringnya juga dan berdiri. Namun, segera kutahan tangannya “andwe oppa… oppa makanlah dulu. Ini masih terlalu pagi untuk ke sekolah”

 

“umm.. ne” dia kembali dalam posisi duduknya, namun tidak makan. “oppa..”

 

“ne?”

 

“kenapa oppa tidak makan?”

 

“ani.. aku kenyang” beberapa saat kami larut dalam diam. “ya sudah, sudah jam setengah tujuh, kajja” dia menarik tanganku dan pergi ke sekolah

 

+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

 

“gomawo oppa…” kataku ketika sudah sampai di sekolah. “ne.. kalau mau oppa jemput, bilang saja ya..” aku mengangguk. Mobil Mercedes putih itu segera menjauh dari pandanganku. Kulangkahkan kakiku masuk menuju gerbang sekolah..

 

“hallo Seo…”

 

“annyeong Seohyun..”

 

“pagi yang cerah.. selamat pagi”

 

Sapaan itu terus terdengar selama langkahan kakiku. Ya.. itu semua dari fans-fansku dan teman teman yang seperti sudah kusebutkan tadi. Semuanya hanya kubalas dengan senyuman kecil. Yang kurindukan bukanlah sapaan dari mereka semua, tapi sapaan dari…

 

“Annyeong seohyun..” seorang namja malaikat atau yang lebih tepatnya evil (?) yang baru saja aku impikan kini berada tepat di depanku dan menyapaku. Aku jadi salah tingkah.

 

“a…annyeong kyu…hyun sunbae” aku tersenyum kecil. Kulihat, dia juga tersenyum melihatku salah tingkah seperti ini. Congratz kyuhyun sunbae. Kau membuatku salting!

 

“tak usah gugup seperti itu bila dekat denganku. Aku tau aku tampan, tapi kita kan sudah lama kenal Seo.. walau kau dongsaengku.hihihi…” dia menepuk pundakku pelan. “mi..mianhae..”

 

“YAK!!! KYUHYUN!!!” suara seorang yeoja terdengar melengking memanggil namanya. Tunggu.. sepertinya aku mengenal suara ini. aku berbalik dan mendapati Sooyoung, yeoja yang selama ini dekat sekali dengan Kyuhyun sunbae telah menjewer telinga Kyuhyun sunbae.

 

“awww…. Sakit Soo… lepaskann” jerit Kyuhyun sunbae karena telinganya dijewer sangat keras oleh Sooyoung sunbae.

 

“Keterlaluan kau Kyuhyun! Meninggalkanku sendiri di café kemarin. Kau ingin bebas dari bayaran haa!”

 

“mianhae Soo.. tapi lepaskan aku. memalukan tau di depan Seohyun!”

 

“oops… Seohyun. Mianhae.. aku tak melihatmu. Annyeong…” Sooyoung sunbae melepaskan jewerannya lalu menyapaku dan menunduk. Aku balas juga dengan sapaan sama seperti dan menunduk.

 

“gwenchana… aku kelas dulu ya. Sampai jumpa” aku melangkah pergi meninggalkan mereka berdua. Sebenarnya aku cemburu melihat kedekatan mereka. Kyuhyun dan Sooyoung. Mereka disebut – sebut pacaran, dan julukan untuk mereka adalah Evil Couple. Karena Kyuhyun dan Sooyoung sunbae memang terkenal jail. Aku.. pertama tak menyangka hal itu, tapi… melihat yang baru saja terjadi, sepertinya itu benar.

 

Aku dudukkan pantatku di kursi dengan lesu. Aku masih memikirkan itu. Yoona dan Sunny melihatiku dengan bingung. “Gwenchana Seo?” tanya Yoona lembut. Aku menggeleng sehingga membuat mereka semakin bingung. “ada apa? Kenapa kau seperti ini?” kali ini Sunny bertanya padaku.

 

Aku terisak, “Mereka… hikss… aku cemburu. Cemburu melihat kedekatan mereka berdua. Dan sepertinya mereka memang pacaran. Hatiku sakit…” kututupi wajahku dengan kedua lengan kecilku lalu menangis.

 

“Seohyun.. maksudmu siapa? Kyuhyun dan Sooyoung sunbae?” tanya Sunny sambil memandangku lekat. Aku mengangguk. Yoona menghembuskan nafasnya. “Seohyun… tidakkah kau pikir masih ada yang lebih perfect dari Kyuhyun sunbae. Ada Minho, Key, Donghae, dan lain-lain”

 

Aku menggigit bibir bawahku. Memang benar kata Yoona, masih ada Minho, Key, Donghae, Yonghwa, dan lain yang selalu dengan setia menungguku. Pernyataan cinta mereka pun tidak pernah terlewat seminggu pun. Terkadang minho memberiku bunga, key memberiku puisi, donghae memberiku coklat, yonghwa memberiku syal, dan lainnya.

 

Tapi, entah kenapa Kyuhyun sunbae seperti sudah menyihirku dengan sihir cintanya. Aku tidak bisa mencintai yang lain selain dirinya. Ya Tuhan ada apa dengan diriku. Kenapa aku lemah dalam asmara? Hufft… sungguh menyakitkan bila memikirkannya. “Seo Joo Hyun…” seseorang memanggil namaku. Aku, Sunny, dan Yoona membalikkan kepala. Minho kini sedang membawa sebuah buket bunga mawar putih. “saranghae…”

 

TBC

Sampai disitu dulu ya ff nya. Anggap aja ini sebagai trailer yang sebentar banget. hehehehe

Oh ya, ada gak yang mau jadi author di sini? Kalau ada comment ya, supaya dijadikan author

Ok.. ingat like and commentnya. Jika gak ada, nanti didatangi sama malaikat maut lho… hehehehe

GBU always…