5 Songs Challenge :: Sweetest Love

5-Songs-Challenge

Title: Sweetest Love

Author: Priskila

Length: Drabble

Rating: Teen

Genre: Mix.

A/N: Hii… Aku kembali lagi dengan FF baru.

Hanya melanjutkan 5 Songs Challenge aku yang tersisa (?)

Hehehe… Maaf ya Mokpo In Love dan My Lost Sister belum dipublish-.-v

Belum dapat ilham soalnya XD

Keep enjoying guys~

5 SONGS CHALLENGE

 How it works:

 1. Pick a character, pairing or fandom you like.

 2. Put iTunes or equivalent media player on random.

 3. For each song that plays, write something related to the theme you picked inspired by the song. You have only the time frame of the song: no planning beforehand: you start when it starts, and no lingering afterward; once the song is over, you stop writing. (No fair skipping songs either; you have to take what comes by chance!)

 —

Baca lebih lanjut

“Oppa… Saranghaeyo!”

Halo para readers ku yang kusayangi…

Author akan melanjutkan ff author yang berjudul “oppa… saranghaeyo!”

Sebenarnya ff ini terinspirasi dari beberapa orang. Baik dari ff karangan author lain *tp bukan berarti plagiat ya*, novel, serta kehidupan nyata author sendiri.

Ya… mungkin ada akan sedikit kesamaan cerita dengan ff lain yang kalian baca, tapi itu cumaa sedikiiiitt saja. Jadi jangan ambil kesimpulan plagiat ya..

So, pair kali ini juga SeoKyu, so bagi yang gak suka, gak usah baca. Dan jika emang mau baca, ninggalin comment. Tapi inget jangan ngebash…

 

“oppa… saranghaeyo”

Main cast:

-. Seohyun

-. Kyuhyun

Other Cast:

-. Sooyoung

-. Ryewook

-. Sunny

-. Yoona

-. Member sm entertainment *hanya beberapa

Genre: Romance, Friendship, Comedy, dll

Length : Series

 

________

Tapi, entah kenapa Kyuhyun sunbae seperti sudah menyihirku dengan sihir cintanya. Aku tidak bisa mencintai yang lain selain dirinya. Ya Tuhan ada apa dengan diriku. Kenapa aku lemah dalam asmara? Hufft… sungguh menyakitkan bila memikirkannya. “Seo Joo Hyun…” seseorang memanggil namaku. Aku, Sunny, dan Yoona membalikkan kepala. Minho kini sedang membawa sebuah buket bunga mawar putih. “saranghae…”

Aku melihat Yoona dan Sunny meminta pertolongan. Tapi jahatnya, mereka malah melihat ke arah lain seakan tidak mau tau. Aku menjadi kesal. Aku berdiri, Minho tersenyum saat aku berdiri. Mungkinkan dia menyangka aku akan menerimanya? Oh my god…

“Minho…” ucapku

“ne seohyun?”

“jangan pernah dekati aku lagi. Tidak capekkah dirimu mendekatiku terus. Aku saja bosan, minho..!!!” aku menggebrak meja sehingga Yoona dan Sunny serta Minho kaget. Mungkin juga yang lain sangat kaget mendengarku. Ya..  aku kan tidak pernah seperti ini. semua namja yang mendekatiku hanya kubalas dengan diam.

“se…seohyun..  ka..u kenapa?” minho berusaha bertanya. Aku memutar kedua bola mataku dan kembali menatapnya dalam “aku… tidak… mencintaimu… minho” aku mengeja kata – kata itu agar lebih jelas didengar oleh telinga rusaknya itu.

“se…se…seo…hyun” ucapnya terbata – bata. Dasar… terlalu dramalistis banget sih nih anak, katanya cool. Kok kayak gini…

“wae? Pergi sana!” dia berjalan pergi dengan lesu. Aku mencibir dirinya. Kulihat Yoona dan Sunny menggeleng. Biar saja! “seohyun…..” geram mereka berdua. Aku tersenyum getir dan mengangkat tanganku menjadi V “hehehe… peace”

Saat istirahat tiba, aku segera menuju ke perpustakaan untuk mengembalikan buku – buku yang kupinjam. Aku berlari kecil menuju perpustakaan. Ingin sekali aku cepat sampai ke perpustakaan, karena… setauku disana ada Kyuhyun sunbae. Perpustakaan kini telah dekat, tapi… tiba – tiba aku melihat Kyuhyun oppa keluar dari perpustakaan bersama… Victoria sunbae?

“ahahahaha.. kyu, ada – ada saja kamu. Itu gak mungkin..” ucap Victoria sunbae sambil memukul lengan Kyuhyun sunbae. Kyuhyun oppa hanya meringis,”Vic… jangan gitu. Sakitt..” Ukhh.. kenapa ini terjadi di depanku? Menyebalkan. Aku segera pergi ke kantin yang kebetulan berlawanan arah dengan perpustakaan. Aku menyampari Yoona dan Sunny yang sedari tadi sudah makan. “menyebalkaan!!!”

“kenapa lagi, Seo? Kyuhyun sunbae lagi?” ucap Sunny seperti sudah menghafal kelakuanku. Dan lagi, aku mengangguk. “aku bosan dengan nama itu deh…” kata Yoona seperti menyindirku. “Yoona… kau tidak pernah jatuh cinta sihh..”

“mwo? Siapa bilang? Aku lagi jatuh cinta kok..” Yoona membuat aku dan Sunny terkejut. “ha? Kenapa tidak bilang – bilang sihh..siapa?” sunny mengangguk lalu melanjutkan perkataanku “kita kan best friend, ayolaahh…”

“iya – iya.. asal kalian tutup mulut ya” aku jadi semakin antusias dan penasaran sama siapa yang membuat Yoona jatuh cinta padanya. “aku menyukai….” Dia memotong bicaranya yang membuat kami semakin penasaran.

“donghae oppa…” kami berdua terkejut dan saling berpandangan, dan bersamaan berkata “DONGHAE???”  dia mengangguk.

Donghae itu adalah anak cowo yang cukup ating juga sih di sekolah ini. Banyak wanita yang ingin menjadi pendampingnya, tapi… dia itu playboy dan sedikit manja. Aku pernah berpacaran dengan Donghae dan.. ukhh,. Sangat menyebalkan. Dia sangat manja, dia setiap malam pasti ating ke rumah sehingga Ryewook oppa jadi kesal dan menyuruhku putus dengan Donghae. Semula aku tidak mau, tapi ketika aku pikirkan dengan matang, itu sangat benar.

“aku menyukainya.. sangat malah” lanjut Yoona. “Yoona.. kau tidak tau ating tentangnya yang terbaru?” ucap Sunny. Hmm… pasti tentang itu.

“ha?” sepertinya Yoona belum tau. Ya sudah, kasih tau saja. “gini lho.. gosipnya tuh, si Donghae lagi deket dengan Jessica. Bukan Jessica lho yang pdkt, tapi Donghae. Magic bukan? Ya.. setidaknya Jessica adalah wanita kedua yang pernah didekati oleh Donghae setelah aku” jelasku yang sukses membuat mata Yoona terbelalak. “mwo?”

“dan juga, mereka itu udah jadian lho.. kau tidak lihat? Setiap hari Donghae akan antar jemput Jessica ke sekolah. Juga sepertinya di rumah lebih mesra lagi..” lanjut Sunny. Ehm.. muka Yoona jadi geram nihh. Tiba – tiba si Ice Princess *baca: Jessica* lewat, langsung disamperin sama Yoona dan Yoona… astaga! Menjambak rambut Jessica.

“aww…. Apa – apaan kau Yoong?! Sakitt!!!” jerit Jessica. “Yoonaa…” kami berusaha melerainya, namun apa daya…“jangan dekat – dekat dengan Donghae oppa!!!” seru Yoona dengan volume yang keras sehingga seluruh kantin melihat kejadian sadis *(?)* itu. “haaaa!!! Gak salah dengar nihh! Wajar kan.. Donghae itu namja chinguku. Jadi wajar aku dekat dengan dia, pabo!” balas Jessica tidak kalah kerasnya.

“tapi aku menyukainya, dan tidak boleh ada seorang yeoja pun yang memilikinya, kecuali aku…!!!!” teriak Yoona. “DONGHAE ITU NAMJA CHINGUKU!!!” teriak Jessica juga. Dan kini telah terjadi perang, Yoona menjambak rambut Jessica, Jessica juga membalas menjambak rambut Yoona, dan seterusnya.

“sunny…” panggilku. Sunny melihatku, “Seohyun…” kami berdua mengangguk lalu segera pergi. Biar saja si Yoona, sudah dilerai, gak mau didengar sih. Kami berdua kembali ke kelas. Lelah banget, Yoona terlalu lebay deh. Masa karena Donghae aja langsung buat perang dengan Jessica gitu, ya ampun… nanti menyesal nangis deh..!

“Yoona pernah jatuh cinta, aku jatuh cinta… sepertinya hanya kamu yang belum pernah deh Sunny.” Ujarku asal. Ya, setidaknya mengusir sepi lah..

“oh ya.. hehehe.. bagus donk” kata Sunny cekikikan. Aku memutar bola mataku. “kau harus berusaha jatuh cintaa..!”

“mwo? Wae? Haruskah? Aku takut orang itu tidak menyukaiku”

“aduuhh… siapa orang itu? Awas saja kalau dia tidak menyukaimu. Akan kuhajar dia…” aku mengepalkan kedua tanganku untuk meyakinkannya. Dia tertawa. “kurasa itu tidak mungkin. And, kita juga masih sma. Gak mungkin kan kita pikirin itu. Pendidikan dulu lahh..”

“up to you dehh… pasrah!”

Ryewook POV

“ini susah Hyo…” keluhku pada Hyoyeon sahabatku. “haisshh.. kau aneh, Wook. Dulu kau yang paling hebat masak, masa makanan perancis ini kau tidak tau. Ini mudah” omel Hyoyeon.

“tapi… aisshh… aku capek”

“katanya mau untuk  Seohyun, masa menyerah di tengah jalan…” mendengar nama Seohyun aku langsung berdiri lagi dari kursi yang tadi aku duduki. “baiklahh.. demi Seohyun!” aku kembali memasak dengan sangat antusias hingga membuat Hyoyeon tertawa. “wae? Kenapa kau tertawa?”

“wahahahahaaaaa….. jujur.. hiiihiihi.. kau aneh.. sangat aneehh.. menyukai adikmu sendiri. Ckckck.. matamu buta dengan wanita luar ya. Wkwkwkwk…” katanya sambil memegang perutnya karena tidak sanggup menahan tawa. Aku mendengus kesal. Apa apaan dia? Terserah aku donk. Seohyun memang adikku tapi aku mencintainya, lebih mencintai daripada seorang adik, tetapi sebagai wanita dan pria.

“heyy.. ingat kau! Seohyun itu bukan adik kandungku. So, aku berhak mencintainya. Karena tidak ada hubungan darah dengannya.”

“wahahahaaa…” tawanya pecaah..!

“seo.. seohyun… kau belum pulang?” aku memasuki kamarnya pelan – pelan. Takutnya dia sedang mandi atau apa gitu. Tidak ada jawaban. Apa berarti dia belum pulang. Kulirik jam di kamarnya, jam 5 sore. Sesore ini dia belum pulang? Lagi buat apa ?

Aku mendekati meja belajarnya, ada  buku berwarna pink yang dikunci. Diary. Ya.. itu diarynya. Boleh kubaca tidak ya? Mm.. jangan. Tapi aku penasaran, mm.. buka saja. Aisshh.. tapi bagaimana kalau dia ating dan melihatku membaca diarynya. Oh tidak!

Lebih baik aku pergi ke dapur dan menyiapkan makan malam. Setelah aku masak, kuhidangkan makanan itu di atas meja. Lengkap dengan lilin untuk membuat suasana atingc. Hehehe… aneh emang. Tapi pikiranku emang lagi sedikit yadong. Maklum, ketularan Eunhyuk. Hahaha… tiba – tiba hapeku berbunyi.

Tit..tit..tit

From: My Seohyun

Oppa.. Ada tugas kelompok di rumah Sunny.oppa jemput aku di rumah Sunny ya… oppa tau kan?

 

To: My Seohyun

Ne Seohyun,, oppa akan menjemputmu

 

Sekarang sudah jam setengah 8, lebih baik aku bersiap untuk menjemputnya. Juga, rumah Sunny cukup jauh dari rumah ini. Kuambil jaketku dan dompet, takut-takut Seohyun melihat keroro lalu menyuruhku untuk membeli barang itu. Ya.. seohyun itu sangat menyukai keroro. Hampir semua barang miliknya ada keroronya. Aku saja bosan… ckckck…

Selama perjalanan, aku terus memikirkan seohyun. Aku merasa terkadang aku ini gila. Betul kata Hyoyeon, ini gila. Menyukai adik sendiri. Walaupun aku tidak mempunyai hubungan darah dengan Hyoyeon, tapi ini sebenarnya tidak boleh. Mataku telah buta oleh seohyun, dia membuatku jatuh cinta pada dirinya, walau ku tau, dia menyukai seseorang di sekolahnya dan itu bukan aku. Dan aku yakin, dia tidak akan bisa mencintai diriku yang notabanenya kakaknya sendiri. Seohyun juga belum tau, kalau aku bukan oppa kandungnya. “Wook oppa..” panggilannya terhadap diriku. Aku masih ingat saat dia menyebutkan namaku saat masih kecil. Wook oppa, nama yang singkat. Tapi aku menyukai nama yang diberikannya itu.

Tiba tiba handphoneku berbunyi, ada sebuah panggilan dari handphoneku. My Seohyun. Nama itu tertera di layar handphone Lgku. “yeobseo..”

“oppa… lama banget sihh.. cepat dikit donk!” suara seohyun terdengar dari seberang sana. Sebegitu lamakah aku? Padahal aku rasa udah cepat nih.

“ow nee.. mian kalau oppa lama..” ucapku lalu memutuskan sambungan telepon.

Seohyun POV

“Yoong.. tunggu sebentar lagi ya.. pliss..” mohonku pada Yoona agar mau menunggu sebentar lagi sampai aku dijemput Ryewook oppa. “Seo.. aku ngantuk tau!Emang kalau kamu ngantuk , kamu gak mau pulang?” omel Yoona, huhh.. gimana nih!

”heii.. ya sudah kalian ini. Yoona, tunggulah sebentar. Aku ambilkan kalian cemilan atau kue ya…” kata Sunny mencoba menenangkan. “hufft… baiklah. Kalau ada cemilan, aku mauu…!!!” Yoona langsung menjadi semangat setelah mendengar kata ‘cemilan’

Sunny pun pergi meninggalkan kamar miliknya yang bernuansa light blue ini. Aku dan Yoona diam dalam kamarnya, namun pandanganku mengarah pada sebuah buku diary milik Sunny yang tergeletak di atas meja. Aku melirik Yoona lalu kami tersenyum menyeringai. Kami hampiri diary itu dan kami membuka halaman demi halaman dari diary itu.. hahaha… kami jahil sekali ya. Namun, kami melihat dia telah menulis untuk hari ini.. wahh…

 

18 november…

Hari ini, Seohyun sedih karena Kyuhyun sunbae. Hari ini juga, Yoona mengungkap siapa yang dia sukai.donghae. namja manja dan playboy bagiku dan pastinya bagi Seohyun yang pernah menjadi yeoja chingunya. Aku jadi merasa terkucilkan. Aku juga ingin menungkap siapa yang aku suka. Tapi, aku takut dia tidak menyukaiku. Karena rasanya dia menyukai yeoja lain. Hufft.. andai saja white prince dapat mengerti perasaanku. Saranghaeyo White Prince..!!!

 

“mwo? White prince?” ucap kami berdua bersamaan. Jadi.. selama ini Sunny lagi menyukai seseorang. Tapi siapa… dia selalu mengatakan tidak ada. Padahal ada. Dasar Lee Sunkyu…!!!

“nahh.. ini…” sunny ating dan melihat kami memegang diarynya. Raut mukanya menjadi kesal. Aku jadi serba salah, Yoona segera menyembunyikan diary itu di belakang badannya. “mianhae Sunny…” kompak kami berdua. “kaliaaannn..!!!”

“heheheheee.. tapi kamu harus ngaku sekarang” ucapku

“ngaku a..atas hal? Kurasa aku tidak me.. lakukan apapun..” sergah Sunny agak gagap

“atas siapa itu White Prince… ayo ngaku…” sambung Yoona

“gakk…!!!” Sunny berteriak histeris tidak ingin.  “ayooo….. janji deh kami akan bantu kamu…”

“hhhmmm.. tidaaaakk.. andweee!!!”

“ayoo…” kami terus merujuknya, tapi.. kayaknya gak bakal berhasil melihat keteguhan hatinya itu. Huft.. baiklah. Aku menyerah.. tapi Yoona kayaknya juga gak menyerah. Terserah saja..

“ANDWE!!!” teriak Sunny dengan suara khasnya yang harus membuatku menutup kedua telingaku. Aku tidak mau gendang telingaku pecah karena dia.

 “Wook oppa!!!” seruku saat melihat mobil berwarna putih terparkir di depan rumah Sunny. Tidak salah lagi, itu Ryewook oppa. Dia melambaikan tangan saat melihatku dan sepertinya menyuruhku untuk turun. Segera kubereskan segala perlengkapanku, Yoona dan Sunny yang sedari tadi masih perang bingung melihatku.

“kau sudah dijemput?” tanya Yoona dengan memiringkan kepalanya. Aku menangguk, “tugas kita sudah selesai makanya aku meminta oppa untuk menjemputku. Wae Yoong? Kau mau ikut?” tawarku

“ani.. aku akan menginap di rumah Sunny. Orang tuaku lagi ke Jepang”

“sudah ya…” desis Sunny lirih. Aku hampir tidak bisa mendengar. Aku menatapnya bingung, dia seperti takut, khawatir, dan apalah itu. Dia seperti aneh.

“Sunny-ah, gwenchana?”

“ha?! Ne… gwenchana!” katanya seperti agak kaget. Dia melamun?

“oh ya.. aku turun ya. Oppa sudah menungguku dibawah” ujarku lalu memanggul tas di punggungku. “aku ingin ikut ke bawah..” seru Yoona, tapi tidak dengan Sunny, dia malah duduk pasrah di atas tempat tidurnya. “kau tidak ikut, Sunkyu?” goda Yoona

“Sunny, Yoong!”

“oh ne.. Sunny, tidak ikut ke bawah mengantar Seohyun?” tanya Yoona ulang.

“mm… baiklah”

“Wook oppa, mianhae lama..” seruku lagi saat sudah berada di depan mobil bersama Sunny dan Yoona. Dia tersenyum manis tanda tidak apa – apa, menurutku.

“gwenchana.. Sunny dan Yoona mau ikut?” tanyanya bingung saat melihat Sunny dan Yoona ada disampingku.

Yoona sudah langsung menggeleng, tapi Sunny aneh lagi, dia malah menunduk seperti tidak mau melihat wajah Ryewook oppa.

“Sunny-ah” kata Ryewook oppa lagi tapi tidak dibalas hingga Yoona menyikunya, “Sunny!” bentak Yoona

“ohh.. wae? Waeyo?” tanyanya terkejut. Ada apa dengan anak satu ini? Dia mulai seperti ini sejak Ryewook oppa datang, apa mungkin…

“kau mau ikut?” tanya Ryewook oppa sabar. Sunny tersenyum, “aniyo…”

“ohh.. baiklah. Sampai jumpa..”

“daa teman-teman” ucapku melambaikan tangan dan dibalas dengan lambaian tangan mereka berdua. Ada – ada saja..

~~~

“kau sudah makan?” tanya Ryewook oppa membuka pembicaraan yang sedari tadi hanya diam.

“belum.. aku kan mau makan makanan oppa yang sangat enaak” kataku semangat.

“jeongmalyo?”

“ne oppa…”

“baiklah… kita makan dirumah ya. Oppa juga sudah masak makanan special..” Masakan special?! Waahh.. bakal makan enak deh malam ini. Yipii….

~~~

“oppa… kenapa mataku harus ditutup sih?” gerutuku pada Ryewook oppa karena kini dia sedang menutup mataku dengan kain hitam. Maksudnya apa coba? Sureprise? Ahh.. tidak perlu seperti ini juga kan.

“sabar.. sedikit lagi kita sampai”

Beberapa saat kemudian, aku merasakan kalau oppa menuntunku untuk duduk di kursi. Dari arah perjalanan, aku dapat mengetahui kalau ini di meja makan rumah. “oppa….” Kataku tidak sabar. Aku semakin penasaran dengan apa yang sedang diatur Ryewook oppa.

“sabar…. Oke.. 1….2…3…” ucap Ryewook oppa sambil membuka lilitan kain yang menutupi mataku. Aku tidak percaya dengan mataku, fatamorganakah? Aku menggelengkan kepalaku berharap fatamorgana ini dapat berakhir, tapi.. tidak.

Makanan ala italia, lilin, dan sebuket bunga mawar yang sudah ditata rapi terletak manis di meja. Lampu ruang makan kini dalam keadaan padam. Hanya ada penerangan dari lilin yang begitu… romantis?

Makan malam romantis?

“oppa…?!” tanyaku tidak percaya dengan penglihatanku. Dia kini tersenyum padaku dan tidak membalas pertanyaan singkat dariku. Aku memandanginya sebentar, dia tetap tersenyum. Lama kelamaan, tatapanku berubah menjadi tatapan bingung dan aneh tanda tidak mengerti.

“Seo Joo Hyun…” katanya setelah sekian lama hanya tersenyum dan tersenyum.

“ne?”

“mungkin ini aneh, tapi.. sesungguhnya aku itu..” katanya terpotong karena sepertinya grogi. Apa yang akan dikatakannya?

“wae oppa?”

“aku… aku.. sarang…”

Titt titt titt… handphoneku berbunyi! Segera aku mencari tasku tapi tidak ada. Aku menyalakan lampu ruangan, dan ahaaa… ada di atas sofa. Aku merogoh tasku mencari handphoneku.

End Seohyun POV

Ryewook POV

Aku hanya dapat tersenyum dan tersenyum. Memandangi wajah imutnya itu sangatlah tidak membosankan. Dia menawan, baik saat sedang marah, senang, bahkan bingung seperti inipun dia tetap cantik. Ingin sekali aku lebih lama lagi, tapi tidak mungkin. Aku harus segera menyatakannya, sudah cukup kupendam perasaan ini sejak aku berumur 12 tahun hingga sekarang, sudah hampir 10 tahun kupendam perasaan ini.

“Seo Joo Hyun” kataku kemudian. Mukanya langsung cukup berseri seri. Mungkin dia terlalu bosan menunggu aku berbicara, “ne?”

““mungkin ini aneh, tapi.. sesungguhnya aku itu..” perkataanku terhenti oleh perasaan grogi yang tiba-tiba saja muncul. Aku menghembuskan nafasku berusaha agar grogi ini berakhir, tapi tidak. Tapi.. aku harus tetap menyatakan perasaanku. Tidak bisa ditunda lagi.

“wae oppa?” tanyanya bingung. Aku mengumpulkan seluruh keberanianku.

“aku… aku.. sarang…hae Se”

Titt tit tit…

SHIT! Kenapa di keadaan seperti ini ada yang menelepon?! Sial! Dapat kupastikan Seohyun sudah tidak memperdulikanku, yang dia perdulikan adalah handphonenya yang lagi berdering dengan kerasnya. Aku menghembuskan nafas dengan kesal. Malah sekarang dia menyalakan lampu ruangan hingga dari suasana romantis yang sudah kubuat berakhir sudah. Kini dia telah mendapatkan handphonenya dan aku kesal. Yaa… aku kesal! Kusumpahi orang yang meneleponnya tidak akan dapat pacar!

“Sunny-ah.. waeyo meneleponku?” aku terkejut. Sunny yang menelpon? Oh tidakkk.. sumpahku tadi? Semoga sumpah itu tidak berjalan. Kasihan jika Sunny tidak punya pacar, yeoja lucu sepertinya jomblo. Jangan.. jangan…

“ohh.. mianhae. Bawa besok saja yaa… daa” dia menutup telepon lalu duduk kembali, tapi matinya tidak dimatikan. Mana ada suasana romantis

“tadi oppa mau bicara apa?” tanyanya polos. Aku sudah tebak, dia tidak mendengar kata ‘saranghae’ itu. Haruskah kuucapkan sekali lagi? Keberanianku sudah hilang. Aku masih terlalu kesal untuk beromantis.

“sudahlah.. bukan pembicaraan penting. Sekarang, ayo makan. Nanti supnya keburu dingin” kataku sambil merutuk diriku sendiri. Bukan pembicaraan penting?! Hello.. ini pembicaraan yang sungguh sangat penting bagi masa depanku, bagi asmaraku.

“jinjja?” tanyanya seperti kurang yakin dengan perkataan ‘bukan pembicaraan penting’. Aku berusaha untuk tersenyum tanda itu betul, dan dia mengangguk lalu mulai makan.

Baiklah.. mungkin lain kali aku bisa melakukan itu lagi. Kim Ryewook,, Semangat!

End Ryewook POV

~~~

Keesokan paginya, seperti biasa. Ryewook mengantar Seohyun ke sekolahnya lalu pergi kerja mengurus hotel bintang lima milik keluarga mereka. Sedangkah Seohyun, sudah berdiam diri dalam kelas.

“Seohyun…”

“annyeong Joo Hyun”

“pagi yang cerah. Selamat pagi seo…” sapaan demi sapaan terekam dan itu menjadi kegiatan rutin para penggemar Seohyun. Seohyun hanya dapat memberikan senyuman untuk membalas sapaan mereka, kerongkongannya tak  mampu membalas satu per satu kata untuk mereka semua. Mungkin cuma ‘hai juga’ dan ‘gomawo’ yang dapat dia lontarkan. Tapi lain hal jika yang menyapanya adalah,, “annyeong princess Seohyun” sapa seorang namja idola Seohyun, Cho Kyuhyun.

Tak dapat dipungkiri, melihat wajah Kyuhyun, pipi Seohyun akan merona merah apa lagi mendengar sapaan gombal dari Prince Charmingnya ini. “Kyuhyun sunbae.. annyeong” balasnya. Mungkin hanyalah kakak senior pujaan hatinya ini yang dapat membuatnya luluh.

“sepertinya hari ini kau begitu banyak penggemar yaa..” kata Kyuhyun yang hanya dapat membuat Seohyun tersenyum malu. “haduuh… aku capek denganmu. Sudah kubilang tidak perlu malu jika berhadapan denganku. Aku tau aku tam.”

“annyeong two hyun” sapa seorang yeoja tinggi yang tidak salah lagi adalah Sooyoung.

Two Hyun?

Seohyun POV

Two Hyun?

Sooyoung sunbae mengatakanku dan Kyuhyun sunbae itu two Hyun? Apa dia menyukai bila aku dan Kyuhyun oppa menjalani sebuah hubungan? Yahh.. seperti artis – artis sekarang ini. Sebut saja aktris Taeyeon dan Leeteuk itu, mereka kan disebut TaeTeuk dan itu terdengar sangat romantis.

“Sooyoung!” bentak Kyuhyun sunbae. Dia membentak Sooyoung sunbae. Apa dia tidak suka jika..

“waeyo? Kau marah?” tanya Sooyoung sunbae dengan nada meledek.

“ne! pagi – pagi kau sudah buat ulah. Dasar evil!” bentak Kyuhyun sunbae. Aku hanya dapat diam melihat tingkah kedua sunbaeku yang sangat kekanak-kanakan. “ha! Aku evil? No! kau itu yang evil, pabo…!!!” ucap Sooyoung sunbae tidak terima dengan perkataan Kyuhyun sunbae.

Tingkah mereka sungguh menggelikan. Tapi aku merasa sedih, apa artinya Kyuhyun sunbae tidak menyukai bila aku dipasang-pasangkan dengannya.

“ehmm…” aku mencoba untuk merubah suasana mencekam ini. Mereka bertengkar seperti tidak merasakan bahwa ada aku disini. Kurasa dengan berdeham, mereka dapat sedikit merasa malu.

Mereka berdua akhirnya berhenti dari aktivitas ribut itu, dan saat melihatku mereka merasa agak malu. Bagaimana tidak? Bertengkar tanpa mempedulikan orang  di sekitar? Ini sudah kedua kalinya!

“oh Seohyun.. mianhae.. mianhae” kata mereka bersamaan. Bersamaan?! Oh tidak… mereka semakin dekat saja.

“ani.. gwenchana. Aku permisi dulu ya sunbae..” ucapku. Aku memutuskan untuk pergi dan mencurahkan isi hatiku ini pada kedua sahabatku.

~~~

“Sunny-ah,, Yoona-ah” kataku saat sudah berada di depan mereka. Kutampakkan wajah sedihku, aku memang sedih.

Mereka memandangiku sekilas, lalu kembali bercengkrama seakan aku ini tidak ada. Aku mengerucutkan bibirku lalu duduk di bangku tepat di depan mereka. “kalian mengacuhkanku?!” kataku tak percaya dan sedikit membentak.

“Seo, kami bukan mengacuhkanmu” kata Sunny

“kami hanya bosan melihatmu setiap pagi begini mulu. Aku tebak, kali ini kau mau curhat soal kedekatan Kyuhyun sunbae dan Sooyoung sunbae kan?” sambung Yoona. Gotcha! Dia benar. Aku memang mau curhat soal itu. Karena aku… aku tidak mau memendam ini sendiri. Aku tidak mau tersakiti sendiri, egois memang. Tapi, mereka juga harus mengerti

“kalian bosan?” mereka menangguk mantap. Aku menundukkan kepalaku lalu kembali berbicara, “tapi.. kenapa aku tidak pernah bosan dengan Kyuhyun sunbae? Kenapa aku masih terus menyukainya? Aku tidak tau.. bantu aku” entah kenapa kata – kata itu meluncur saja dari mulutku. Aku tidak tau kenapa aku dapat mengucapkan kata sepuitis itu.

“seo-ah…” ujar  mereka berdua. “kenapa… kenapa kalian bisa bosan dengan semua ini? Tapi kenapa aku tidak bisa bosan untuk menyukai dan tergila gila dengan Kyuhyun sunbae.. kenapa?”

“seo… itu semua karena kau memang mencintainya… mianhae seo” ucap Sunny

“ne seohyun.. mianhae kami mengacuhkanmu” lanjut Yoona.

Aku menangguk tersenyum, “gomawo~”

~~~

Kyuhyun POV

Sooyoung memalukan diriku! Tega-teganya dia mengatakan hal seperti itu di depan Seohyun. Two Hyun? Cih! Lelucon macam apa itu… aku tidak pernah menyukai Seohyun. Ya memang nama belakang kita berdua sama, hyun. Tapi bukan berarti kita berjodoh kan. Aku menyukai seseorang dan tidak akan pernah terganti di hatiku.

Yeoja itu lebih manis dari siapapun. Sifatnya dan sikapnya membuatku jatuh cinta padanya. Ya memang agak sedikit buruk depan seorang namja, tapi menurutku itulah keunikan darinya. Sepertinya kalian dapat mengetahui siapa yeoja itu. Ya.. benar.

Sooyoung

Aku menyukainya. Sangat menyukainya. Aku sangat menyukai saat kami diberi julukan evil couple, karena kejahilan kami yang tidak ketulungan. Aku menyukai semuanya… tapi Sooyoung tidak pernah dapat mengerti perasaanku, dia selalu mengangguku dengan juniorku yang satu itu, Seohyun. Dia mengatakan kami cocoklah, inilah, itulah, dan sebagainya. Tapi entah kenapa aku lebih menyukai Sooyoung dibanding Seohyun, aku hanya menganggap Seohyun sebagai adik kelasku. Itu saja..

“Kyuhyun… Kyuhyun…!!!” teriak Sooyoung di depan wajahku. Aku tersentak kaget karena teriakannya, “ya pabo! Kalau aku tuli karena teriakanmu bagaimana, ha?!”

“salahmu sendiri melamun… melamun apaan sih? Jangan – jangan soal yeoja yaaa…” DEG! Kenapa dia dapat mengetahui kalau aku melamunkannya, apa dia dapat membaca pikiranku. Aniyo… aku belum siap menyatakan cintaku sekarang. Aku belum menyiapkan bunga, dinner, dan sebagainya. Semuanya itu belum siap.

“hmm.. aku..”

“ahh.. pasti si Seohyun kan! Waaa.. bilang saja kalau kau memang menyukainya, Kyu” ucap Sooyoung yang membuatku sangat kesal. Ingin sekali aku menggebrak meja lalu meluruskan semua ini. Aku tidak menyukai Seohyun! Biar dia itu populer kek, cantik kek, pintar.. pokoknya aku dan dia hanya sebatas senior dan junior.

“Sooyoung… aku dan Seohyun hanya senior dan junior. Tidak lebih..” ucapku tegas. Bukannya terdiam, Sooyoung malah memutar kedua bola matanya dan kembali menatapku, “kapan kau bisa jujur?”

“SOOYOUNG!”

“Kyuhyun-ah!!!!” gertakannya lebih menyeramkan dibanding gertakanku. Kalau aku bukan sahabatnya, aku pasti akan menyangka dia yeoja jadi jadian.

“kau.. ekh! Dasar yeoja aneh!” kesalku lalu pergi keluar dari kelas. Aku tidak mau mukaku kelihatan tua karena yeoja aneh ini, walaupun aku sebenarnya menyukai Sooyoung.

Author POV

“week.. dasar Kyuhyun jelek!” ucap Sooyoung seraya menjulurkan lidah kea rah Kyuhyun yang sudah di dekat pintu kelas. Orang yang merasa dipanggil pun berbalik

“mwo?! Apa kau bilang?!” marah Kyuhyun karena dikatakan ‘jelek’. Kata yang paling dibencinya selama ini. “jelek? Wae? Marah?” kata Sooyoung dengan santai. Dia tau, dia tau kalau Kyuhyun pasti marah jika mengatakan Kyuhyun jelek. Ini sudah kebiasaan dari mereka berdua, ejek dan mengejek. Satunya mengejek, satunya pasti marah.

“dasar kau Choi Sooyoung,,,!!!” Kyuhyun mengambil langkah untuk mengejar yeoja satu ini. Namun, Sooyoung sudah terlebih dahulu lari sehingga terjadilah aksi kejar – kejaran. Ciri khas mereka berdua yang pasti akan membuat semua orang iri, dengan berpikir, itulah cara mereka mengungkapkan sayang.

Aksi mereka sampai di tengah lapangan, entah apa tidak ada rasa capek dalam aksi itu. Dengan riang mereka saling kejar mengejar.

“sunbae..” lirih seorang yeoja yang melihat aksi itu. Titikkan air mata mulai menetes di pipinya. Berlebihan? Mungkin saja. Tapi dia merasakan itu, merasakan cemburu yang amat dalam. Seohyun bisa saja kesana dan menghentikan semua, tapi, kakinya terlalu berat untuk melangkah.

“Seo-ah?” sapa seseorang yang bingung melihat Seohyun bersedih dekat tiang.

“ahh.. Key-ah. Annyeong,” ucap Seohyun membalas sapaan Key seraya membungkuk dan menghapus air matanya. Orang yang disapa pun hanya tersenyum renyah melihat tingkah Seohyun yang dapat berubah sedemikian rupa itu.

“kenapa…?” tanya Key halus, berusaha agar orang yang ditanya tidak terlalu canggung. Tapi kenyataan pahit *(?)* menimpa Key, Seohyun hanya dapat memandang lurus menuju lapangan, melihat orang yang dicintainya sedang bermain riang bersama yeoja terdekatnya.

“Seo…Seohyun” Key mengibas-ngibaskan tangannya di depan wajah Seohyun, mata Seohyun pun tersadar. “aa… a, mianhae Key-ah”

“gwenchana.. tapi, lebih baik kau masuk kelas. Sebentar lagi bel pasti akan berbunyi” ujar Key. Seohyun hanya dapat tersenyum mendengarnya, tapi matanya terus mengekor Kyuhyun dan Sooyoung yang kini sudah duduk di tengah lapangan sambil tertawa ria.

“ne.. gomawo”

 ~~~~

“Seohyun… Seo joo Hyun” tangan Sunny terkibas jelas di depan mata Seohyun yang hanya dapat diam dan diam. Dia sudah melakukan ini selama istirahat penuh, dan kini saat ada mata pelajaran kosong, aktivitas sama dilakukan Seohyun kembali. Kedua temannya hanya dapat pasrah dengan keadaan Seohyun. Patah hati. Satu kata yang paling tepat untuk Seohyun.

“dia.. kenapa?” tanya Yoona pada Sunny yang sedari tadi berusaha menyadarkan Seohyun. Sunny hanya dapat mengangkat bahu melihat kelakuan Seohyun. “broken heart.. maybe” ucap Sunny.

“sedari tadi dia seperti ini terus. Apa kau pikir ini karena sunbae?” lanjut Sunny. Yoona mengambil kursi lalu duduk di sebelah Sunny. “ mungkin.. tadi aku lihat, sunbae dengan Sooyoung sunbae sedang duduk berdua di kantin. Makan bersama..” jelas Yoona

Sunny kembali menatap Seohyun, masih sama saja. Tak ada gerakan sama sekali. “dasar sensitif” gumaman itu yang dapat keluar dari mulut Sunny. Tak ada unsur marah atau apa, tapi beginilah. Seohyun patah hati.

“sampai kapan dia akan terluka terus karena sunbae? Aku kasihan melihatnya..” kata Yoona lirih. Tatapannya menuju Seohyun yang sedang memandang lurus, hanya tangannya yang bergerak sesekali.

“semua namja ditolaknya hanya untuk sakit hati. Menyedihkan~” sambung Sunny.

“Kyuhyun sunbae~”

TBC

Hehehe…. Bagaimana

Bagus tidak? Pasti readers pada bête kan. Ya.. authornya aja bête #plakk

Maaf banget ya readers. Author jarang banget ngepost ff lagi. Soalnya belum dapat ide cerita yang pas.

Maaf..

RCL masih author harapkan. Author janji akan berusaha untuk cepat. Oke 😉

“Oppa…. Saranghaeyo!” [part one]

“Oppa… Saranghaeyo!” [part one]

 

 

 

Halo para readers ku yang kusayangi…

Author kembali lagi dengan ff terbaru yang berjudul “oppa… saranghaeyo!”

Sebenarnya ff ini terinspirasi dari beberapa orang. Baik dari ff karangan author lain *tp bukan berarti plagiat ya*, novel, serta kehidupan nyata author sendiri.

Ya… mungkin ada akan sedikit kesamaan cerita dengan ff lain yang kalian baca, tapi itu cumaa sedikiiiitt saja. Jadi jangan ambil kesimpulan plagiat ya..

So, pair kali ini juga SeoKyu, so bagi yang gak suka, gak usah baca. Dan jika emang mau baca, ninggalin comment. Tapi inget jangan ngebash…

 

“oppa… saranghaeyo”

Main cast:

-. Seohyun

-. Kyuhyun

Other Cast:

-. Sooyoung

-. Ryewook

-. Member sm entertainment *hanya beberapa

Genre: Romance, Friendship, Comedy, dll

Length : Series

 

________

Seohyun POV

“Seohyun…. Ayo bangun. Lekaslah mandi dan pergi sekolah..” tubuhku digoyang-goyangkan oleh seseorang. Ah.. mataku masih sangat berat untuk terbuka. Aku masih ngantuk. Perlahan, kubuka mataku ini dan disambut oleh wajah oppaku “Ryewook oppa…”

 

Dia tersenyum, “Seo.. ayo bangun” badanku digoyangkan lagi. “umm.. ne oppa” dengan malas aku bangun dari tempat tidurku ini melangkah menuju kamar mandi untuk mandi *sudah tentu ya…*.

 

“Seohyun… setelah berpakaian, langsung sarapan ya. Oppa sudah masak..” serunya dibalik pintu kamar mandi. “Ne oppa….”

 

Setelah mandi, aku bersiap. Kuacak lemari pakaianku ini, ukhh.. dimana celana jeansku. Aku mau memakai celana jeans… “oppa… dimana celana jeansku?” seruku

 

Dia langsung masuk ke kamarku dan membawa celanaku. “ini… kemarin oppa cuci…”

 

“ooh… gomawo oppa”

 

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

 

Oh ya.. perkenalkan. Aku Kim Seohyun. Anak dari Kim Taeyeon dan Kim Leeteuk *mian, marganya aku rubah*, oppaku Kim Ryeowook. Sekarang, aku hanya tinggal dengan oppaku, karena eomma dan appa sudah tiada.. hikss… sedih memang tapi inilah kenyataan. Oppaku sangat baik padaku, dia sekarang sudah mahasiswa, sedangkan aku sma. Aku bersekolah di SM High School, sekolah elit di Seoul. Ne.. keluargaku merupakan keluarga kaya ketiga di Seoul. Bukan karena apa, tapi memang keturunan keluargaku adalah sangat kaya

 

Di sekolah, aku memiliki banyak teman tentunya. Kebanyakan dari mereka hanya ingin uangku, makanya aku juga balik memanfaatkan mereka. Bagiku, hanya ada dua temanku yang sangat tulus berteman denganku, Sunny dan Yoona. Mereka merupakan temanku dari kecil. Aku juga menyukai seorang namja di sekolah, tapi… kurasa dia tidak menyukaiku

 

“oppa… aku sudah selesai makan. Aku kenyang..” aku menggeser piring makanku ke meja tengah.

 

“waeyo? Tidak enak?” tanya Ryewook oppa

 

“ani.. masakan oppa sangat enak. Tapi, aku lagi gak ingin makan banyak”

 

“ohh.. ya sudah. Kalau gitu kita berangkat sekarang ya” dia menggeser piringnya juga dan berdiri. Namun, segera kutahan tangannya “andwe oppa… oppa makanlah dulu. Ini masih terlalu pagi untuk ke sekolah”

 

“umm.. ne” dia kembali dalam posisi duduknya, namun tidak makan. “oppa..”

 

“ne?”

 

“kenapa oppa tidak makan?”

 

“ani.. aku kenyang” beberapa saat kami larut dalam diam. “ya sudah, sudah jam setengah tujuh, kajja” dia menarik tanganku dan pergi ke sekolah

 

+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

 

“gomawo oppa…” kataku ketika sudah sampai di sekolah. “ne.. kalau mau oppa jemput, bilang saja ya..” aku mengangguk. Mobil Mercedes putih itu segera menjauh dari pandanganku. Kulangkahkan kakiku masuk menuju gerbang sekolah..

 

“hallo Seo…”

 

“annyeong Seohyun..”

 

“pagi yang cerah.. selamat pagi”

 

Sapaan itu terus terdengar selama langkahan kakiku. Ya.. itu semua dari fans-fansku dan teman teman yang seperti sudah kusebutkan tadi. Semuanya hanya kubalas dengan senyuman kecil. Yang kurindukan bukanlah sapaan dari mereka semua, tapi sapaan dari…

 

“Annyeong seohyun..” seorang namja malaikat atau yang lebih tepatnya evil (?) yang baru saja aku impikan kini berada tepat di depanku dan menyapaku. Aku jadi salah tingkah.

 

“a…annyeong kyu…hyun sunbae” aku tersenyum kecil. Kulihat, dia juga tersenyum melihatku salah tingkah seperti ini. Congratz kyuhyun sunbae. Kau membuatku salting!

 

“tak usah gugup seperti itu bila dekat denganku. Aku tau aku tampan, tapi kita kan sudah lama kenal Seo.. walau kau dongsaengku.hihihi…” dia menepuk pundakku pelan. “mi..mianhae..”

 

“YAK!!! KYUHYUN!!!” suara seorang yeoja terdengar melengking memanggil namanya. Tunggu.. sepertinya aku mengenal suara ini. aku berbalik dan mendapati Sooyoung, yeoja yang selama ini dekat sekali dengan Kyuhyun sunbae telah menjewer telinga Kyuhyun sunbae.

 

“awww…. Sakit Soo… lepaskann” jerit Kyuhyun sunbae karena telinganya dijewer sangat keras oleh Sooyoung sunbae.

 

“Keterlaluan kau Kyuhyun! Meninggalkanku sendiri di café kemarin. Kau ingin bebas dari bayaran haa!”

 

“mianhae Soo.. tapi lepaskan aku. memalukan tau di depan Seohyun!”

 

“oops… Seohyun. Mianhae.. aku tak melihatmu. Annyeong…” Sooyoung sunbae melepaskan jewerannya lalu menyapaku dan menunduk. Aku balas juga dengan sapaan sama seperti dan menunduk.

 

“gwenchana… aku kelas dulu ya. Sampai jumpa” aku melangkah pergi meninggalkan mereka berdua. Sebenarnya aku cemburu melihat kedekatan mereka. Kyuhyun dan Sooyoung. Mereka disebut – sebut pacaran, dan julukan untuk mereka adalah Evil Couple. Karena Kyuhyun dan Sooyoung sunbae memang terkenal jail. Aku.. pertama tak menyangka hal itu, tapi… melihat yang baru saja terjadi, sepertinya itu benar.

 

Aku dudukkan pantatku di kursi dengan lesu. Aku masih memikirkan itu. Yoona dan Sunny melihatiku dengan bingung. “Gwenchana Seo?” tanya Yoona lembut. Aku menggeleng sehingga membuat mereka semakin bingung. “ada apa? Kenapa kau seperti ini?” kali ini Sunny bertanya padaku.

 

Aku terisak, “Mereka… hikss… aku cemburu. Cemburu melihat kedekatan mereka berdua. Dan sepertinya mereka memang pacaran. Hatiku sakit…” kututupi wajahku dengan kedua lengan kecilku lalu menangis.

 

“Seohyun.. maksudmu siapa? Kyuhyun dan Sooyoung sunbae?” tanya Sunny sambil memandangku lekat. Aku mengangguk. Yoona menghembuskan nafasnya. “Seohyun… tidakkah kau pikir masih ada yang lebih perfect dari Kyuhyun sunbae. Ada Minho, Key, Donghae, dan lain-lain”

 

Aku menggigit bibir bawahku. Memang benar kata Yoona, masih ada Minho, Key, Donghae, Yonghwa, dan lain yang selalu dengan setia menungguku. Pernyataan cinta mereka pun tidak pernah terlewat seminggu pun. Terkadang minho memberiku bunga, key memberiku puisi, donghae memberiku coklat, yonghwa memberiku syal, dan lainnya.

 

Tapi, entah kenapa Kyuhyun sunbae seperti sudah menyihirku dengan sihir cintanya. Aku tidak bisa mencintai yang lain selain dirinya. Ya Tuhan ada apa dengan diriku. Kenapa aku lemah dalam asmara? Hufft… sungguh menyakitkan bila memikirkannya. “Seo Joo Hyun…” seseorang memanggil namaku. Aku, Sunny, dan Yoona membalikkan kepala. Minho kini sedang membawa sebuah buket bunga mawar putih. “saranghae…”

 

TBC

Sampai disitu dulu ya ff nya. Anggap aja ini sebagai trailer yang sebentar banget. hehehehe

Oh ya, ada gak yang mau jadi author di sini? Kalau ada comment ya, supaya dijadikan author

Ok.. ingat like and commentnya. Jika gak ada, nanti didatangi sama malaikat maut lho… hehehehe

GBU always…

‘Best Of My Love’ 2 of 2 [end part]

‘Best Of My Love’

 

Anyeong haseyo readers…

Gwenchana? Hehehe… author di sini baik – baik saja kok. Dalam keadaan yang sehat senantiasa.

Readers masih ingat dengan ff twoshoot author yang Best Of My Love kan???

Ya.. walau like and commentnya dikit banget. Author bersedia untuk lanjutin kok… author anggap aja lebih dari 50 viewers itu cukup banget. Walau berat… hikss… #kok jadi curhat ya..

Hehehe.. so, begitulah. Author harap di part keduanya, tidak sama seperti di part pertama yang gaje dan sedikit RCLnya.. so, let’s read..

 

Main cast:

-. Yoona SNSD

-. Siwon Super Junior

-. Seohyun SNSD

-. Sooyoung SNSD

-. Kyuhyun SNSD

 

Other cast:

SNSD and Super Junior

 

Genre:

Friendship, Family, Romance, Comedy #kayak gak ada komedinya juga kok

 

Length:

Twoshoot. 2 of 2

 

WARNING!!!

PLEASE, DON’T BASHING OR SHARE THIS FF

IF YOU NOT LIKE THIS FF, DON’T READ

DON’T LIKE THIS COUPLE, DON’T READ

 

 

“eonni…!!!.. siwon oppa!” suara Seohyun terdengar serak. Bicaranya tidak jelas dan sedikit terbata – bata

“wae? Ada apa dengan siwon oppa?”

“Siwon oppa kecelakaan!!!”

“a…apaa!!! Ke..kecela..kaan?!”

“ne eonnie… aku dan Kyu oppa sekarang ada dalam perjalanan menuju rumah dan menjemput eonni. Tadi Sooyoung yang memberitahukan ini padaku. Dia di Seoul Internasional Hospital. Eonni bersiaplah.. kami akan segera sampai” ucap Seohyun sambil mengakhiri panggilan masuknya. Aku berdiri terpatung… apa katanya… siwon oppa? Orang yang sangat kucintai kini berada dalam kondisi antara hidup dan mati.

Tanpa menunggu lagi, segera kuambil jaket dan dompetku. Lalu pergi menunggu Seohyun dan Kyuhyun di depan rumah. Aku sudah tidak sabar lagi untuk melihat kondisinya, aku menjadi sangat gelisah karena Seohyun dan Kyuhyun tidak juga kunjung datang, “mereka dimana sih…? Katanya sudah mau sampai. Kalau berlama – lama seperti ini bisa – bisa aku tidak bisa melihat siwon oppa..” kataku sambil terus berusaha menelpon Seohyun.

“kalian dimanaaa!” tanyaku ketika Seohyun mengangkat telponnya.

“eonni.. di jalan sekitar namsan tower macet. Ada pohon tumbang eonni… sabarlah sebentar”

“tidak bisa! Aku akan pergi sendiri dengan taksi sajaa..!” bentakku dengan keras

“eonni… ja..” belum selesai ia menyelesaikan omongannya, sudah kututup telponku dan memberhentikan satu taksi yang melintas depan rumahku. “pak.. tolong ke Seoul Internasional Hospital ya..” pintaku pada supir taksi. Taksi pun melesat dengan kencang karena entah kenapa jalan raya sangat sepi.

Dalam taksi, aku menjadi sangat tidak tenang. Aku terus menangis sambil terus berdoa dalam hati untuk kesembuhan Siwon oppa. Aku tidak mau sesuatu mencelakakan dia, aku tidak mau dia sakit. Aku menyayanginya, sangat menyayanginya. “siwon oppa.. kumohon, baik – baik sajalah. Jangan sakit..” aku meminta dalam hati.

Sampai di rumah sakit, aku langsung turun dan membayar ongkos taksiku tadi. Tidak kupedulikan kembalian dari bayaranku, aku segera berlari menuju recepsionis “dimana ruangan pasien bernama Choi Siwon?”. “tuan choi siwon sedang berada dalam ICU. Dia dalam masa kritis” jelas pegawai recepsionis itu.

Kata-kata dari pegawai itu terus membuatku menjadi sangat gusar. Aku berlari menuju ruangan ICU dan kudapati Sooyoung sedang menangis sambil berdoa di kursi untuk penjenguk pasien. “Soo…” ucapku lirih.

Dia mengangkat kepalanya dan semakin menangis melihatku, “Yoong.. Siwon oppa, yoong… dia kecelakaan! Dan, ini smua karenaku..” tangisnya sambil memelukku. “iya aku tau… tapi kenapa kamu bilang karena dirimu, Soo? A.. ada..apa?”

End Yoona POV

Author POV

“tadi…”

Flash back..

“oppa gak gentle ahh…” bisik Sooyoung pada Siwon. Siwon pun hanya membalasnya dengan senyum kecut.

Prangg!!!

Tiba – tiba, gelas yang semula dipegang oleh Siwon terjatuh dari tangannya. Dia merasa, tangannya menjadi sangat kaku. Tidak dapat digerakkan.

“oppa.. ada apa?” tanya Sooyoung khawatir. “ahh.. tidak apa – apa kok.” Balasnya sambil menyembunyikan rasa kaku yang dirasakan.

“ohh.. oh ya oppa,, kita ke rumah Yoona yuk. Sekalian oppa PDKT  gitu sama dia..” ajak Sooyoung.

“ehmm.. bisa besok – besok sajakah?” minta Siwon. Sesungguhnya, dia ingin, tapi dia takut terjadi apa – apa saat dia menyetir nanti.

“iihh.. oppa! Mana bisa besok? Sekarang harus..!”

“baiklah…” kata Siwon menyerah untuk melawan Sooyoung. Yeoja satu ini memang sangat sulit untuk dikalahkan.

“ayo oppa…” ajak Sooyoung sambil memegang tangan Siwon yang perlahan mulai tidak kaku lagi.

Dalam perjalanan, kekhawatiran terus muncul dalam diri Siwon. Tangannya mulai terasa kaku lagi, dan konsentrasinya terbagi dua. Tanpa disadarinya, sebuah truk container melintas di lampu merah dan menabraknya keras..

Sooyoung selamat. Dia terjatuh dari mobil saat kecelakaan itu, pintu mobilnya terbuka, sedangkan Siwon tidak. Dengan jelas, dia dapat melihat truk itu menabrak mobil oppanya. Dan dengan jelas juga, dia dapat melihat tubuh oppanya yang terhimpit di antara stir dan tempat duduk. “OPPA!!!!!!!”

End flash back..

 

“hah..???”  kaget Yoona tidak percaya, dia tidak menyangka ajakan sahabatnyalah yang membuat kecelakaan ini bermula.

“mi..mianhaee” ucap Sooyoung sambil terus menangis. Ucapannya sangat lirih, hampir tidak dapat didengar.

“a..apaa. ma..na mung..kin…  aaaaaaaaaaa…..INI SEMUA KARENAMU SOOYOUNG. KALAU SAJA KAMU TIDAK MENGAJAK SIWON OPPA SAAT ITU. PASTI KECELAKAAN INI TIDAK AKAN TERJADI. INI SMUA KARENAMU…  PEMBAWA SIAL!!!AKU BENCI KAU, SOOYOUNG!!!!!” Yoona mulai tidak terkendali. Emosinya meluap. Dia berteriak dan memukul Sooyoung berkali – kali.

“Eonni!!!” Seohyun datang berserta Kyuhyun dan berusaha melepaskan Sooyoung dari pukulan Yoona yang bertubi – tubi. “Yoong cukup!” bentak Kyuhyun angkat bicara. Dia tidak tahan lagi. “dengan hak apa kau memukul Sooyoung! Dia itu tidak salah! Ini smua cuma takdir, Yoong!” lanjutnya. Dia tidak rela, sepupu jauhnya ini dipukul Yoona berkali – kali.

“Kyu..! Kau tidak tau betapa sakitnya hatiku! Dia yang menyebabkan kecelakaan ini! andai saja saat itu dia tiidak mengajaknya saat itu, ini smua tidak akan terjadi!” kata – kata yang tadi terucap kembali. Dia menyalahkan adanya Sooyoung yang membuat kecelakaan menimpa Siwon.

“Yoong.. aku tau aku salah. Tapi kumohon, jangan timpakan smua padaku. Aku juga sedih, Yoong..” kali ini Sooyoung angkat bicara. Dia tidak kuat lagi dengan ucapan pahit Yoona padanya. “Siwon oppa itu kakakku. Kakakku satu-satunya, kakak yang menyayangiku, yang selalu menyenangkan hatiku. Aku juga tidak mau kehilangan dia, Yoong.. kumohon.. jangan menyalahkanku terus!” nada bicaranya menjadi tinggi.

Yoona terduduk, dia sangat terpukul. Seohyun yang melihat kesedihan eonninya langsung memeluk eonninya dengan tenang. “Siwon oppa itu kuat kok. Aku yakin. Dia pasti sembuh” ucapan Seohyun membuat dokter dan suster yang memeriksa Siwon keluar dari ruangan ICU. “pengunjung boleh masuk melihat. Tapi sebelumnya, tolong dipakai baju dan masker untuk tetap menjaga kesterilan ruangan.”ucap sang suster.

“dokter… bagaimana dengan keadaan oppa saya?” tanya Sooyoung.

“dia masih dalam kondisi kritis. Namun, sekarang lebih baik dari saat pertama masuk. Dia mengalami penyakit yang membuat terkadang anggota tubuhnya merasa kaku. Maka itu, tadi kecelekaan itu karena kedua tangannya yang kaku” ucap dokter tenang. Raut mukanya menunjukkan keyakinan bahwa kondisi Siwon semakin membaik.

Tanpa ba bi bu lagi, Sooyoung, Yoona, Seohyun, dan Kyuhyun masuk ke dalam ruangan. Mereka memakan baju dan masker yang sudah disiapkan. Mereka menghampiri ranjang tempat Siwon berbaring, “oppa..”

“siwon oppa.” Ucap Yoona dan Sooyoung bersamaan.

“bangunlah oppa…! Jangan menutup mata terus!” Badan Siwon digoyang – goyangkan oleh Sooyoung.

“Siwon oppa…” ucap Yoona lirih.

“Kyu.. sepertinya kita pergi saja ya. Biarkan mereka berdua di sini.” Ajak Seohyun pada namja chingunya, Kyuhyun.

“ne Seohyun…. Kita keluar saja..” ucap Kyuhyun menyetujui ucapan Seohyun

“Eonni.. Soo.. aku pergi dulu ya” pamit Seohyun

“double shikshin.. kalian harus tegar! Okee!!!” pamit Kyuhyun sambil menunjukkan senyum evilnya pada kedua yeoja itu.

“dasar evil!” sahut Sooyoung kesal.

“ne Seohyun.. Kyu, jaga Seohyun ya” pinta Yoona

“pastilah.. tanpa diminta pun, pasti akan kujaga dia” jawab Kyuhyun sembari memeluk pundak Seohyun dengan satu tanganny.

“siwon oppa.. aku pamit”

“hyung… kau rajin ke gereja. Aku yakin, Tuhan pasti akan menyembuhkanmu. Semangat!” kedua orang itu pun keluar dari ruangan. Keheningan melanda, hanya tangisan yang tersisa dan berbagai permohonan doa dipanjatkan. “Tuhan.. tolong sembuhkan Siwon oppa, dia oppaku satu – satunya Tuhan.. aku tidak mau kehilangan dia” doa Sooyoung dalam hati

“Tuhan.. aku mencintainya. Aku belum menyatakan perasaanku padanya. Aku sangat menginginkan kesembuhannya. Kabulkan permohonanku ya Tuhan.. kumohon.” Doa Yoona. Tanpa disadari mereka berdua, perlahan Siwon dapat menggerakkan jari – jarinya.

Hari – hari berlalu… tidak terasa sudah satu bulan Siwon koma. Siwon sudah dipindahkan ke ruang rawat inap biasa. Namun, satu bulan itu juga, Yoona selalu menyempatkan diri untuk menjenguknya, membawakan bunga, menceritakan kejadian yang dia alami pada hari itu, dan membacakan Alkitab, buku kesukaan Siwon. “kau tau.. aku sangat jengkel pada ahjumma itu. Sudah kubilang dia yang menyenggolku duluan, malah dia yang balik memarahiku. Menjengkelkan! Oppa, andai saja ada kau. Pasti ahjumma itu tidak akan memarahiku karena terpesona denganmu. Hihihi…” cerita Yoona pada Siwon.

“oh ya.. kemarin bacaan Alkitab kita sampai dimana ya? Hmm.. ah ini dia. Sampai di Matius 7 ayat 7, hmm.. mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu akan dibukakan. Hmm.. begitukah?” tanya Yoona pada diri sendiri. Ya… benar. Yoona memang sangat jarang membaca Alkitab, bahkan tidak pernah. Waktunya itu selalu digunakan dengan hal – hal yang menurutnya lebih penting.

“sejak umur 13 tahun, aku sudah sangat jarang membaca Alkitab. Kalau memang benar…” yoona mengambil posisi bertelut di samping ranjang untuk berdoa. “Tuhan.. kubaca dalam firmanMu katanya jika kita meminta kita akan mendapat kan. Hanya satu yang kali ini kuminta Tuhan, hanya kesembuhan Siwon oppa. Dia orang yang sangat kusayangi dan kucintai. Aku tak ingin kehilangannya, Tuhan. Kumohon sembuhkan dia. Amin..”

End Author POV

Yoona POV

Tiga hari kemudian, aku datang lagi ke rumah sakit seperti biasanya. Kali ini, aku membawakan Siwon oppa bunga mawar putih yang sudah kuselipkan dengan ayat favorit Siwon oppa dalam Alkitab. Saat aku membuka pintu ruangan, tidak kudapati Siwon oppa ada di ranjangnya. Hanya ranjang kosong dengan selimut yang terbongkar.

 “hahh.. dimana Siwon oppa?” aku langsung berlari mencarinya tetapi tidak ada. Akhirnya aku bertanya pada suster yang biasa merawat Siwon oppa, “suster.. pasien di kamar nomor 307 mana? Dia tidak ada di kamarnya…”. “ohh.. pasien yang sudah koma sebulan lalu ya.. tadi dia sadar, lalu dia memintaku untuk membawanya ke taman rumah sakit. Dia kesepian, karena tidak ada orang saat dia sadar.” Jelas suster itu padaku.

Aku menyesal, seharusnya tadi aku datang lebih awal agar dia dapat melihatku saat sadar. Ahh.. Yoona babo! Aku segera menuju taman rumah sakit. Di sana, banyak orang sakit yang ingin menghirup udara segar berdatangan. Kulayangkan pandanganku mencari Siwon oppa, “Siwon oppa!”. Siwon oppa menoleh lalu tersenyum manis padaku. Senyum yang sudah lama tidak kulihat.

“Yoona.. kesinilah..” panggilnya padaku. Aku menghampirinya dan segera memeluknya. “oppa terlalu lama koma. Aku merindukan oppa..” kalimat itu terlontar begitu saja dari mulutku. Aku melepas pelukanku. “dalam komaku, aku juga sangat merindukanmu Yoona.” Dia mencium keningku lembut. Pipiku merona merah.

End Yoona POV

Siwon POV

“dalam komaku, aku sangat merindukanmu Yoona” aku mencium keningnya lembut. Pipinya pun merona merah. Dia tersenyum kecil dan menundukkan kepalanya. “kau malu?” tanyaku sengaja padanya. “pipimu merah, yoong..” lanjutku.

“ahh.. anio oppa. Mungkin…” aku menutup mulutnya dengan jari telunjukku. “sstt… diamlah. Aku tidak butuh penjelasanmu. Aku hanya membutuhkan kehadiranmu disisiku yoona..”

“ma…maksud oppa?” dia bertanya bingung

“yoonaa.. saranghaee.. maukah kamu menjadi yeoja chinguku?” aku mengatakan kata itu dengan berani. Sudah lama aku ingin mengatakan kata itu, tapi takut ditolak olehnya. Sekarang, baik mau ditolak atau tidak. Aku akan berusaha menerima konsekuensinya.

“o..oppa” dia tersenyum lebar, dan memelukku…

“ne oppa… na do saranghaee… aku mau menjadi yeoja chingumu” dia menerimaku. Dia membuatku bahagia sangat bahagia. Lebih daripada saat aku menembak Tiffany.

Aku membalas pelukannya dengan erat, “he..gomawo Yoona. Gomawo sudah mau menjadi yeoja chinguku. Saranghae…”

Perlahan, bibirku pun menempel di bibirnya. Kami berciuman. Namun, beberapa lama kemudian.

“OPPAA!!!!!!!!” suara cempreng yang kuyakini adalah suara Sooyoung kini datang. Dia bersama dengan Seohyun dan Kyuhyun. “ahh… ternyata saat sadar. Hyung langsung enak ya. Mendapat ciuman…” goda Kyuhyun dengan senyum evilnya. “a..apa..? anio Kyuhyun..” ucapku mengelak perkataannya. Siapa bilang, saat sadar aku kesepian kok. Dassarr..

“oppa ini.. sadar – sadar gak bilang – bilang!” kata Sooyoung kesal. “yee.. mana mungkin bisa kasih jadwal kapan aku sadar! Dasar shiskshin!” aku menjitak kepalanya keras.

“andwee oppaaa… sakitt tau!” dia meringis kesakitan sambil memegang kepalanya.

“oppa, eonni.. chukkae!” seru Seohyun

“chukkae atas hal?” tanya Yoona dengan tampang babonya

“chukkae atas jadiannya eonni dan Siwon oppa..!” balas Seohyun dengan senang.

“what!!!” kaget Sooyoung dan Kyuhyun bersamaan

“wae? Kalian tidak tau? Tadi aku dengar percakapan para suster yang sedang bergosip ria, katanya ada pasangan yang baru jadian. Dan pasangan itu adalah pasien yang sudah koma satu bulan dan orang yang senang menjenguknya.” Kata Seohyun lagi sehingga aku dan Yoona mendapat tatapan tajam dari kedua evil itu (Sooyoung dan Kyuhyun).

“grrrr… kenapa gak bilang – bilang supaya kita buat pesta?” Sooyoung kesal lagi

“Yoong.. Hyung.. kenapa kalian begitu sekali?” Kyuhyun kali ini ikut kesal

“Yak! Aku juga ingin kasih tau kalian tapi, kalian udah membanjiriku dan Siwon oppa dengan tuduhan!” Yoona angkat bicara.

“ne.. aku nyatain deh.. sekarang,, Yoona adalah yeoja chinghuku… arasso?”

“wahh… CHUKKAE!!!!” mereka berteriak bersamaan.

“aww… sudahlah”

“Best Of My Love Just Yoona. My Last Love” gumamku lalu mencium pipi Yoona.

End Siwon POV

Sepasang mata indah menatap mereka dengan damai. Senyum manis terpampang jelas di wajahnya yang cantik, “Siwon oppa, Yoona.. kalian memang cocok. Aku tidak salah mengambil keputusan untuk pergi darimu Siwon oppa. Kau telah menemukan cinta sejatimu.” Gumam yeoja pemilik mata indah itu.

“chagi!” bentak suara seorang namja dari belakangnya yang mengagetkannya.

“ahh.. wookie oppa! Kau membuatku kaget tau!”

“hehehe… mian. Oh ya, ayo pergi. Yesung dan Yuri mungkin sedang menunggu kita” ucap namja itu menggandeng tangan Tiffany.

“ooh ya.. ne oppa. Oppa pergilah duluan. Aku nanti nyusul.”

“ne.. aku tunggu. Tapi kurang dari sepuluh menit kau sudah harus ada di mobil ya! Aku kemasi barang-barangmu dulu, chagi..” jelas namja itu seraya pergi

“ne oppa..” tiffany kembali melihat kejadian yang tadi sempat terlewatkan.

“aku akan merindukan kalian. Maafkan aku membohongi kalian. Aku  melakukan ini karena mencintai kalian smuaaa.. it’s best of my love”

END

Hehehe.. bagaimana readers?

Udah end nih. ini pertama kalinya lho aku buat cerita yang sudah tamat

Ceritaku smua masih belum tamat sih selain ini

but, mianhae jika menurut kalian ini gaje, aneh, dan jelek

author hanya berikan yang terbaik bagi kalian

Yahh.. setidaknya aku lega lahh..

Hehe.. RCLnya aku tunggu lhoo..

Jangan Cuma dibaca, like dan komentar juga donk.. wokeee!!

Gomawo yaa…

‘Best Of My Love’ 1 of 2

‘Best Of My Love’

 

Annyeong haseyo my lovely readers…..

Author kembali lagi dengan ff twoshoot author yang pertama.

Ya… baru kali ini author bikin twoshoot loh

Sebenarnya author takut, kalo gak bisa buat twoshoot yang punya happy ending yang pas. Soalnya smua ff yang author buat belum selesai – selesai…

Hehehee…

Di fanfic ini, author sebelumnya mohon maaf jika author punya salah dalam membuat fanfic, maklum pemulaaaa….

Author cuma ingin nyenengin para readers… wokeee???

Main Cast: Yoona SNSD, Siwon Super Junior

Cast: Seohyun SNSD, Sooyoung SNSD, Kyuhyun Super Junior

Genre: friendship, family, romance

Length: twoshoot

WARNING!!!

PLEASE, DON’T BASHING OR SHARE THIS FF

IF YOU NOT LIKE THIS FF, DON’T READ

DON’T LIKE THIS COUPLE, DON’T READ

Yoona POV

Pagi hari ini terasa sangat indah bagi sebagian orang, tapi bagiku tidak. Dimana – mana pasti ada benda putih lembut ini, yang selalu menyebalkan bagiku. Membuat udara di sekitarku menjadi sangat dingin dan sangat membosankan. Aku bingung, kenapa smua orang sangat menyukai salju, apa sih yang istimewanya dari salju ini. bisa dibuat kok….

“hufft… dingin sekali di sini. Menyebalkan… “ aku menggosok kedua tanganku ini dan meniupnya pelan agar sedikit hangat, padahal aku sudah memakai sweater, penutup telinga, topi, syal, dan apa saja yang bisa menghangatkanku. Tapi kenapa masih dingin sih…??? “lebih baik aku pulang ke rumah dan buat coklat hangat deh” pikirku dan segera kulangkahkan kaki menuju ke rumah

Sesampaiku di rumah, aku berhenti sejenak. Kulihat di garasi ada tiga mobil sport yang terparkir di garasi. Satu mobil berwarna merah milikku, dan dua berwarna putih, yang mungkin saja satunya milik Kyuhyun, namja chingu dongsaengku, Seohyun. Aku berpikir, “masuk gak ya? Masuk, tidak, masuk, tidak, masuk… aku harus masuk!” aku pun melanjutkan langkah – langkah kakiku masuk ke dalam rumah bergaya eropa klasik ini. kubuka pintu dan RIGHT… kulihat Seohyun dan Kyuhyun sedang duduk berdua sambil menonton anime keroro kesukaan Seohyun. Kyuhyun menunjukkan raut muka yang sangat tidak senang saat menonton anime itu, sedangkan Seohyun, dia tertawa – tawa saat melihat tingkah laku aneh si kodok kesukaannya itu.

Aku tertawa kecil, “pasti dipaksa Seo lagi tuh” kataku tiba – tiba yang sangat mengejutkan mereka berdua. “eonni…” ucap Seohyun senang saat melihatku maju menghampiri mereka berdua. “kau tak tersiksa kan, Kyu? Mukamu sangat tidak enak dilihat…” ucapku pada Kyuhyun yang terduduk lemas di sofa.

“kau penyelamat Yoong” Kyuhyun tersenyum melihatku. “penyelamat? Kenapa oppa?” tanya Seohyun heran.  “ahh… tidak, Seororo. Tak ada apa – apa, cuman, sepertinya aku agak lapar. Temani aku makan di luar yukk…” Kyuhyun pun mengajak Seohyun, tapi aku tidak. Ahh,,, dasar menyebalkan. “umm… baiklah oppa” Seohyun tersenyum manis sekali padanya. Saat mereka beranjak, segera saja kutahan tangan Seohyun, “seo… masa eonnimu ini tidak kau ajak? Aku juga kan lapar…” rengekku. “eonni, bukannya roti tadi pagi sudah kau habiskan smua? Aku saja sampai tidak dapat jatah” kata Seohyun heran padaku. Ya,,, memang aku sudah menghabiskan tiga lapis roti selai coklat yang seharusnya satu lapis kuberikan pada Seohyun, tapi apa mau dikata, aku sangat lapar tadi pagi.

“hmm… ne eonni. Kita makan sama – sama ya…”. Yipi… bahagia sekali aku, sebentar lagi aku akan makan. “mwo? Andwe.!!! Kita makan berdua saja. Sudah lama kita tidak pernah makan berdua, selalu saja kau ajak Shikshin itu” tolak Kyuhyun yang sangat membuatku naik darah. “biarkan saja lah oppa, lagipula kan dia eonniku, yang nanti mungkin saja akan jadi eonnimu” ucap Seohyun sabar. “ no no no no… tapi, kenapa kau bilang mungkin? Kita pasti akan menikah tauuu…” kesal Kyuhyun karena mungkin dia merasa Seohyun meragukannya untuk menikahi Seohyun. “oppa, maksudku bukan begitu oppa…” ucap Seohyun lirih dan dia pun menundukkan kepalanya, hufft, melihat wajahnya yang tampak ketakutan aku jadi tak tega padanya, tapi aku juga tak tega kehilangan jatah makan gratis. Huaaa…. Ahh ya, aku tau apa yang harus aku lakukan sekarang untuk menyelamatkan keduanya.

“Kyuhyun-sshi…” aku menekan nada suaraku, jadi kelihatannya seperti aku ingin memarahinya. “kau pikir aku juga mau apa adikku menikah denganmu, dari awal aku ingin sekali mencegah hubungan kalian berdua tauu…!!! Karena yang ku tau dari Tiffany, kau itu seorang playboy! ” lanjutku dengan nada suara yang lebih tinggi lagi. “Mwoo???” Seohyun dan Kyuhyun tersentak kaget mendengar ucapanku yang mungkin jarang bahkan tidak pernah mereka dengar. “eonni,,, jadi selama ini…” Seohyun menatapku tidak percaya. “Yoong??? Bukannya kau yang sangat mendukung hubungan kami? Kenapa kau… aahhh… aku tak percaya ini” pasrah Kyuhyun. “ne… sebenarnya ada syarat – syarat kau bisa memiliki Seohyunku” aku mulai berpikir keras untuk syarat apa yang harus ku ajukan. Pusingnya aku. “baiklah… syarat pertama; kau harus mencintai Seohyunku dengan sepenuh hati, jangan  dengan rasa nafsumu itu. Dia dongsaengku yang paling kusayang. Kau tau akibatnya jika menyakitinya.” Aku pun mengajukan syarat ini. “mwo??? Pastilah yoong, aku mencintainya dan menyayanginya. Aneh sekali kau ini..”  Kyuhyun pun sedikit kesal, “cepatlah yoong, aku lapaaarr…” lanjutnya.

“syarat kedua; setiap minggu, kau harus mentraktirku dua kali di restoran yang aku mau, kau mengerti? Cuma dua syarat itu kok…” aku menjulurkan lidahku sedikit dan mulai santai. “eonni,,, kau ini…” Seohyun pun sepertinya mulai kesal dengan sikapku dan dia sedikit menjitak kepalaku walau tidak terlalu sakit. “AWW… Seo jangan begitu” aku merintih kesakitan kecil. “baiklah baiklah… akan kupenuhi smua kemauanmu, asal aku dapat memiliki Seororoku” Kyuhyun pun mulai merangkul pundak Seohyun. Pipi Seohyun pun mulai merona merah, hhhhmm, spertinya dia malu dengan Kyuhyun. “hai hai hai… sudahlah ayoooo” aku pun menggandeng tangan mereka berdua menuju restoran. “salju? Ahh… aku lupa masih musim salju” kesalku kecil

End Yoona POV

Siwon POV

“Sooyoung-ah….!!!!”  Dimana adikku yang satu ini, dari tadi sepertinya dia ada di kamarnya. Dasar Sooyoung babo! “sooyoung…. Dimana kamu? Aku ingin mengajakmu ke restoran!!!!” aku pun mencoba untuk meneriakkan namanya lagi walau kurasa itu tidak mungkin. “ya oppa? Ada apa? Oppa mau mengajakku makan?” Sooyoung sudah tepat berdiri di depanku. “Haahh… “aku kaget sekali melihat sosoknya di depanku, saking kagetnya aku hampir menyenggol vas bunga yang ada di atas meja. “Dari mana saja kau? Kucari – cari dari tadi tidak ada. Sekarang, kau datang seperti hantu saja” bentakku padanya.

Sooyoung terkekeh geli, “aiissh… oppa, sudahlah. Sekarang apa oppa mau mengajakku makan di restoran oppa?” tanyanya penuh antusias. “huffftt… nde..?” jawabku dengan sedikit menggaruk kepalaku yang tidak gatal. “oppaa….”rengeknya karna melihat jawabanku yang tidak pasti. “ Ne Sooyoung-ah!!!!” tekanan darahku pun menaik. Tanpa ba bi bu lagi, Sooyoung sudah naik ke dalam mobilku, dan kami pun sudah dalam perjalanan menuju restoran.

End Siwon POV

Author POV

Yoona memasuki restoran korea favoritnya dengan bahagia. Seohyun dan Kyuhyun yang mengikutinya dari belakang hanya tersenyum geli. Mereka mungkin sudah mengira Yoona sudah sangat kelaparan. “eoseo oseyo…” sapa pelayan restoran ini. Mereka bertiga pun duduk di tempat duduk mereka. “yoona eonni mau makan apa?” Seohyun bertanya dengan senyum yang sedari tadi masih tertera pada wajahnya. “bulgogi, remyeon, ddeokbokki, songpyeon, dan hoe. Itu saja…” yoona menyebutkan satu per satu makanan yang dia pesan pada pelayan yang mengenakan baju tradisional korea, Hanbok.”eonni… banyak sekali” Seohyun menegur eonninya yang memesan makanan sangat banyak. “biarkan..”cuek Yoona. “sudahlah chagi… jangan pedulikan eonnimu itu. Makannya memang tak terkira. Kau mau pesan apa, jagi?” ucap Kyuhyun.

“Gimbap saja, kyu..” Seohyun menjawab. “aku juga.”  Kyuhyun pun memesan makanan miliknya dan Seohyun pada pelayan itu. “um… ne, gamsahamnida” ucap pelayan itu dan pergi.

Seorang gadis dan pria juga masuk ke dalam restoran tersebut dan smua pelayan yang melihat mereka memberi hormat pada mereka, “annyeonghaseyo maneger Siwon dan noona Sooyoung”. “ne… duduklah Sooyoung” Siwon menyuruh adiknya ini untuk duduk di tempat VVIP. “noona….” Sooyoung memanggil pelayan dan segera memesan smua makanan yang menurutnya terenak di restoran oppanya itu. “huuuoooo…..” Sooyoung  tiba – tiba membulatkan mulutnya membentuk huruf “O” ketika melihat seseorang.

Siwon POV

Sooyoung aneh sekali. Dia tiba – tiba saja membulatkan mulutnya seperti orang yang…ngg.. apalah itu. Pokoknya sangat aneh. “heii… kau kenapaa? Membulatkan mulutmu seperti itu, nanti lalat masuk lho” tegurku pada Sooyoung yang entah dari tadi seperti terbengong – bengong melihat seseorang yeoja. “Im Yoonaaaa….” Bukannya menjawab pertanyaanku, dia malah berteriak memanggil yeoja itu yang namanya Im Yoona. Orang yang dimaksud pun berbalik melihat kami. Ya ampunn… yeoja yang  namanya Yoona itu sangat… sangat cantik…

End Siwon POV

Sooyoung POV

Aku berlari kecil menuju Yoona, sahabat lamaku. Ohh… sudah lama sekali aku tak bertemu dengannya. Terakhir bertemu dengannya saat aku SMP, dan setelah itu aku tak pernah melihatnya lagi. Hanya Tiffany temanku yang sedari SMP selalu satu sekolah denganku.

“Im Yoonaa…”aku pun memeluknya dengan kekangenan ini. “umm.. kau siapa ya?” tanyanya kepadaku. “aisssh… kau sudah tak mengenalku?” dia menggeleng pelan. “aku Choi Sooyoung, temanmu saat SMP lalu dengan Tiffany. Masa kau lupa?” kesalku padanya. “ahh.. Sooyoung? Ini kau?”

End Sooyoung POV

Yoona POV

“ahh… Sooyoung? Ini kau?” ucapku kaget. Yah.. pasti saja aku kaget. Dulu Sooyoung tak secantik dan sefeminim ini, dulu dia sangat tomboy. Bahkan tidak seperti wanita, dia seperti Amber f(x). tapi sekarang berubah drastis, ya, walau masih rada tomboy. Dia mengangguk pelan dan segera memelukku. “yoona.. aku sangat merindukanmu” dia memelukku sangat erat. “aku juga… oh ya, bagaimana keadaan Tiffany?”  aku bertanya soal Tiffany padanya.

Dia menunduk dan raut mukanya berubah sedih, “tiffany.. fanny sakit keras dan dua tahun lalu dia meninggal, Yoong…”. “apaa…??? Dia sudah meninggal? Tapi kenapa tidak ada yang memberitahukanku? Aku tak tau sama sekali…” air mataku mulai menetes perlahan. “yoong… aku tau ini susah kau mengerti. Tapi, ini serius. Fanny meninggal karena sakit kanker sumsum tulang belakang. Dan, saat itu dia sedang berpacaran dengan kakakku, Siwon” ucap Sooyoung sedih.

“uhmm… Siwon sudah pulang dari New York?” aku senang saat mendengar Siwon, tapi dalam hatiku, hatiku teriris – iris bagaikan daging. Aku dulu sangat menyukai Siwon oppa, kakaknya Sooyoung ini sangat baik padaku. Tapi sayang saat aku kelas IX, dia harus pergi ke New York untuk melanjutkan studinya di sana. Saat itu, aku sangat sedih. Tapi ternyata, Siwon berpacaran dengan Tiffany.

“sudahlah… jangan khawatir. Aku akan mendekatkanmu dengan Siwon oppa. Tenanglah deer…” Sooyoung menepuk pundakku pelan. “apaa??” aku tersentak kaget dengan ucapan Sooyoung barusan. “ne.. aku tau. Kau menyukai Siwon oppa kan? Bilang saja iya, tiffany juga tau kok. Oppa… sini…” what??? Tiffany juga tau? Aduuh.. kenapa dia memanggil Siwon oppa datang.

Siwon oppa pun mendekat. Bahkan dia duduk disebelahku sekarang. Sooyoung duduk di sebelah Seohyun dan Kyuhyun. Dia mengedipkan sebelah matanya padaku, ahh.. dia menggodaku. “halo deer..” sapa Siwon oppa padaku yang membuat jantungku berdegup kencang. Dia menggunakan panggilan saat aku smp dulu, ternyata dia masih mengingat itu. “ne.. halo juga oppa” aku berusaha untuk tersenyum walau mungkin kurasa senyumku itu aneh.

Kami pun melanjutkan makan kami. Aku yang biasanya makan banyak, berubah menjadi sedikit. Sehingga jatah makanku diambil Sooyoung. Huh,,, dia tetap saja pada perilakunya. Sedari makan tadi, Siwon oppa terus tersenyum padaku. Sehingga nafsu makanku pun menurun. Aku sangat gugup

End Yoona POV

Siwon POV

Aku berusaha untuk terus tersenyum padanya, walau aku tau dia akan merasa aku ini berlebihan. Sejak SMP dulu, dia masih saja cantik, bahkan tambah cantik. Dulu dia berkaca mata, sekarang sudah tidak. Pokoknya sekarang Yoona 100x lebih cantik dari dulu.

Jantungku kurasakan berkerja keras 10x lebih cepat, darahku terus berdesir dengan keras. Aku ingin sekali memeluknya, tapi aku takut, Sooyoung nanti akan menganggapku mengkhianati Tiffany. Aku tau, aku jahat. Aku menjadikan Tiffany sebagai objek untuk mencari Yoona, namun saat rasa cintaku tumbuh untuk Tiffany, Tiffany malah pergi meninggalkanku untuk selama – lamanya. Dan kini, Yoona datang mengisi hatiku.

“oppa… jangan tersenyum terus begitu padanya. Mukanya merah terus tuh…” goda Sooyoung padaku dan Yoona. Kuperhatikan wajahnya, OMO..!! ternyata pipinya merah, apa dia malu aku tatap terus? “mianhae…” ucapku lirih.

“Siwon oppa menyukai Yoona eonni kah?” tiba – tiba Seohyun melontarkan pertanyaan yang selama ini aku takuti. “ehmm.. aku..” aku terbata-bata menjawab. Belum selesai aku jawab, “Seohyun… sudahlah. Tidak usah bertanya aneh macam itu.” Bentak Yoona pada Seohyun. Hufft… syukurlah, aku bingung mau jawab apa, kalo jawab YA, aku harus buat apa setelah itu. TIDAK, pasti akan membohongi perasaanku sendiri.

“eonni…” Seohyun terlihat sangat kesal dengan bentakan Yoona. “chagi.. sudah sudah. Eonni mu itu masih malu tau..” ucap Kyuhyun seraya memberikan evil smilenya padaku Yoona dan padaku. Aku pun tertunduk malu, dan Yoona? Mukanya kembali memerah.

“mukamu merah tuh Yoong.. kamu malu kan? Bilang saja kamu menyukai kakakku.” Sooyoung ikutan menggoda Yonna. Ckckck…

“apaan sih? Seohyun ayo pulang..” Yoona beranjak dari tempat duduknya dan berjalan keluar restoran. Seohyun kaget dengan ucapan Yoona, juga pergi beserta Kyuhyun, namja chingunya. “Seo…………” panggil Sooyoung.

“ne? waeyo?” Seohyun berbalik

“minta nomor hp mu, ada yang ingin aku bicarakan denganmu”

“ohh.. ne. 085789******”

“ok… aku udah save. Dadaaaa…” lambaian – lambaian tangan mulai terjadi di saat ini.

“oppa gak gentle ahh…” bisik Sooyoung padaku. Aku pun tersenyum kecut.

Pranggg!!! *hehehe.. sorry , author gak tau mau bilang apa*

Gelas yang ingin kuangkat pun terjatuh. Tanganku terasa kaku, sangat kaku. Ada apa ini? apa penyakitku yang dulu kambuh lagi?

End Siwon POV

Yoona POV

Selama perjalanan menuju rumah, omelan dari Seohyun terus terngiang di telingaku. Dia mengomeliku karena tidak jujur dengan perasaan lah, tidak mengerti perasaan Siwon oppa, dan lain – lain. Kepalaku terasa mau pecah dengan omelannya.

“eonni itu bodoh atau tolol? Bukannya dulu eonni bilang suka banget sama Siwon oppa? Kenapa malah sekarang bilang tidak?”. Lalu Kyuhyun melanjutkan omelan Seohyun, “iya nih Yoong… masa kamu begitu pada malu – malu? Tau gak, mukamu tadi itu kayak kepiting baru direbus 2 hari… hahahhahaa..”. hukkhh.. dasaar, apa betul begitu? Siwon oppa juga, toh sudah punya Tiffany, yaa.. walau Tiffany sudah berbeda dunia dengannya. Tapi.. tetap saja kan.

“eonni… sebentar aku dan Kyuhyun oppa akan pergi ke Namsan Tower” tiba – tiba Seohyun bilang itu ke aku. “mau pasang gembok cinta kah?” dia mengangguk pelan. “terserahlah…”

Mobil pun berhenti, aku segera turun dan berlari menuju kamarku. Seohyun dan Kyuhyun hanya memandangiku heran, tapi mereka tidak turun dari mobil. Mobil segera distart menuju Namsan Tower. Aku langsung menghempaskan tubuhku di kasur milikku yang berwarna cream dihiaskan bantal hati pemberian… ahh sudahlah, aku tidak mau mengingatnya lagi.

“si..siwon oppa” gumamku pelan. Air mataku mulai menetes, dan semakin lama semakin deras tangisanku. Aku bangkit dan mengobrak – abrik laci tempat album foto lamaku disimpan. Album biru besar berhiaskan pita itu langsung kuambil. Foto – fotoku, Sooyoung, Tiffany, Seohyun dan… Siwon oppa terpampang begitu banyak.

 

Kulihat foto – foto itu satu persatu. Huftt.. aku baru sadar, pantas saja Siwon oppa suka pada Tiffany, Tiffany begitu cantik, seperti malaikat, sedangkan aku? aku seperti super tomboy women saja. Seohyun yang masih senang softball pun masih terlihat cantik, Sooyoung yang tomboy juga masih cantik. Aku tidak sama sekali… aku jadi iri dengan mereka smuaa…

DEG

Apa ini? ini fotoku dengan Siwon oppa kan. Astaga, aku sudah lama sekali rindu foto ini. ini adalah foto terakhirku dengan siwon oppa. Hufftt…

 

Senyum mengembang di bibirku. Kedua foto itu sangat membuatku bahagia, terlihat sangat… sangat mesra. Hehehehehe…

Show me, show me
Aiko keuniriya,
Show me, show me
Ije na yadan nasseo

Handphone ku terdengar berdering sangat nyaring. “yeobseo?”

“eonni…!!!.. siwon oppa!” suara Seohyun terdengar serak. Bicaranya tidak jelas dan sedikit terbata – bata

“wae? Ada apa dengan siwon oppa?”

“Siwon oppa kecelakaan!!!”

“a…apaa!!! Ke..kecela..kaan?!”

TBC

 

Hehehe.. bagaimana? Ini twoshoot pertamaku.

Aku sih maunya oneshoot, tapi terlalu panjang.  ini aja udah 8 halaman word.

di chapter kali ini aku coba pairnya YoonWon, yahh.. mungkin lebih romantis kali ya, *tapi SeoKyu juga romantiss….!!!
hehehe… sudah ya, yang keduanya aku usahakan cepat

Tapi kalo sampai 5 comment baru aku mau update

So… like dan comment ya

~I Love My Rival~ [part 2]

 

Halo readers…

Apa kabar? Baik? Hahaha…

Pertama – tama, author ucapkan terima kasih buat readers yang sudah mau menyempatkan waktunya untuk membaca fanfic ini…

Kedua, author mohon maaf jika readers merasa fanfic ini tidak masuk akal, karena authornya juga rada – rada sarap…

Ketiga, author sudah tidak tau mau bilang apa lagi… hehehee…

Intinya, author sangat merasa bahagia jika readers mau baca… author senanggg banget

 

Main Cast: Seohyun SNSD, Kyuhyun Super Junior, Donghae Super Junior

Cast: Yuri SNSD, Yoona SNSD, Jessica SNSD, Yesung Super Junior, Heechul Super Junior, and other cast

Genre: Friendship, Romance, *dan lain – lain, hehehe… author juga bingung

Length: ???

 

WARNING!!!

PLEASE, DON’T BASHING OR SHARE THIS FF

IF YOU NOT LIKE THIS FF, DON’T READ

DON’T LIKE THIS COUPLE, DON’T READ

 

Let’s reading…..

 

DEG

 

Jantungku serasa berhenti saat melihat yeoja ini. sangat cantik… bagaikan seperti bidadari, matanya cantik, rambutnya yang kecokelat – cokelatan dibiarkan tergerai indah. Dia jauh lebih cantik dari Seohyun. Hatiku seperti …..

sangat menyukainya

Jauh lebih menyukainya daripada Seohyun, pacarku sendiri.

“permisi, ada yang bisa saya bantu?” kata yeoja itu membuyarkan lamunanku tentang dirinya.

“ahh… iya, bisakah kamu mencarikanku bunga mawar putih ? aku ingin membelikannya untuk yeojachinguku” kataku dengan sedikit gugup. Bagaimana tidak? Di depanku ini ada seorang yeoja yang sangat mempesona, aku menjadi sangat serba salah.

“ohh… ya, tentu saja” ucapnya dan segera pergi mencari bunga mawar putih itu. ‘hufft… ada apa ini? aku sudah ada Seororo, tak mungkin aku menduakannya. Dia sangat setia padaku. Apa yang harus aku lakukan, God?’ batinku. “umm… maaf, ini bunganya. Harganya seribu won per tangkai bunga.” Katanya.

“umm… kalo gitu aku beli 10 tangkai ya, smua sepulih ribu won kan? Ini… ”ucapku seraya memberikan uang sepuluh ribu won kepada yeoja ini. “gomawo… datang lagi ya” katanya sambil memberikan satu buket bunga mawar putih padaku. “boleh minta kartu nama?” tanyaku tiba – tiba. Aissh… babo, kenapa aku menanyakan kartu nama. Donghae babo….

“ohh… boleh saja” dia pun memberikan kartu nama miliknya. Kulihat namanya, Jung Jessica. Oh.. jadi nama yeoja ini Jessica… “salam kenal noona Jessica…” kataku tiba-tiba. Ekh? Apa yang kukatakan barusan? Salam kenal? Babooo… “ahh.. salam kenal juga, tapi saya belum tau nama anda lho” godanya sambil mengedipkan sebelah matanya.

GLEK!!!

Dia menggodaku? Tiba – tiba hatiku sangat bahagia ketika dia menggodaku. “Donghae imnida” kataku.

“ooh… Donghae. Bolehkah aku memanggilmu oppa?”

“boleh saja” kataku dan tiba – tiba aku memeluknya.

End Donghae POV

Author POV

Dari kejauhan, tanpa diketahui Donghae, Seohyun melihatnya sedang berpelukan dengan yeoja lain. “op…oppa…” ucap Seohyun lirih, tetesan air mata mulai mengalir di pipinya yang chubby. “kenapa oppa? Kenapa oppa lakukan ini padaku?”

—–<3<3<3<3—–

BRAKK

Seohyun membanting pintu kamarnya. Tae Eomma yang kebetulan baru pulang dari arisan *ckckck… ternyata di korea ada arisan juga ya* mendengar itu, dan langsung pergi ke kamar Seohyun. “Seororo… kamu sudah pulang nak? Kenapa kamu membanting pintu kamarmu? Keluarlah nak…” bujuknya. Beberapa lama kemudian,  Seohyun pun keluar dengan mata sembab, ya… dia baru saja habis menangis.

“mianhae eomma, tadi aku sedang mendengar lagu jadi tidak mendengar panggilan eomma”

“jangan bohong pada eomma, Seo. Ceritakan masalahmu pada eomma saja, eomma mungkin bisa bantu.”

“hikkss.. hikss… eommaa… hae oppa, eomma” tangis Seohyun pun meledak. Dia menangis dalam pelukan  eommanya. “ada apa dengan Donghae?” tanya Taeyeon eomma penasaran. “dia… dia berpelukan dengan yeoja lain. Aku melihatnya di toko bunga. Dia berselingkuh eomma…” adu Seohyun pada eommanya, dia menceritakan smua masalahnya. “eomma tidak sangka Donghae seperti itu Seo… mungkin itu salah paham. Cobalah untuk menelponnya dulu Seo”

“Andwe!!!” teriak Seohyun.

 Dia pun masuk ke dalam kamar, dengan tangisan, dia meluapkan segala emosinya pada boneka keroro kesayangannya pemberian Donghae

Seohyun POV

“hae oppa jahat… kenapa oppa berpelukan dengan yeoja lain oppa? Oppa tidak  memikirkan perasaanku apa? Oppa,,,, jawab opppaaa… jangan diam sajaa!!!!” marahku pada boneka ini. aku tau, sebenarnya boneka ini tidak salah. Keroro tidak mungkin menjawab, dia cuma boneka. “oppa… oppa tidak sayang dengan aku lagikah? Kenapa tidak putuskan aku saja oppa, kenapa harus dengan cara seperti ini.” air mataku pun terjatuh lagi. Ya.. beginilah aku, aku tidak dapat berbuat apa – apa lagi. Pikiranku pun terbayang saat aku bertemu dengan Donghae oppa di Tokyo Disneyland dan saat bagaimana dia menembakku menjadi yeojachingunya.

_Flash back_

“unnie… tunggu sebentar di sini ya. Aku mau beli lollipop di sana” kataku eonni pada Yoona eonni.

“ne Seo… tapi ingat belikan aku juga ya” jawab Yoona eonni sambil meminum jus Strawberrynya.

“ne…”

 Sesampainya aku di stand lollipop itu, aku segera membeli dua lollipop berukuran sedang. Saat sedang berjalan ke Yoona onnie, tiba – tiba saja ada namja menabrakku.

“HYAAA…!!!” teriakku saat kedua lollipopku yang semula ada di tanganku kini sudah terjatuh ke tanah.

“adduh.. mianhae noona”  kata namja itu yang sepertinya sedang terburu – buru. “enak saja… kau sudah menjatuhkan lollipopku. Ganti!!!” marahku pada namja ini. huhh.. menyebalkan sekali. Sudah menjatuhkan lollipopku, sekarang seenaknya minta maaf dan hendak pergi. Tidak akan kubiarkan.

“noona… aku sedang terburu – buru. Bisakah lain kali saja baru aku menggantinya? Sekarang tidak bisa noona…” kata namja itu yang sepertinya sudah mulai naik darah juga sepertiku. “ohh tidak bisa *meniru gaya sule*… pokoknya harus sekarang!!! Cepatlah!!!!” desakku terus. “TIDAKKK!!!!” teriak namja itu dan segera pergi dari pandanganku.

“aiissh.. menyebalkan”. Berkali  – kali pun aku selalu bertemu namja itu, dan selalu juga aku menagih lollipopku. Ketiga kali aku bertemunya, baru kuketahui namanya yaitu Donghae dan merupakan songsaenim sementara di sekolahku.

Aku tak peduli, biar dia itu songsaenim, kepala sekolah, bahkan presiden pun aku tidak peduli. Pokoknya lollipopku harus diganti….!!!!

Saat hari ke 20 dia mengajar di kelasku, tiba – tiba saja dia menghampiriku dan berkata, “Seo,,, bisakah kau sebentar menunggu saat pulang sekolah? Ada yang ingin aku bicarakan”

“tentang lollipopku kah? Boleh saja…” jawabku girang.

Aku pun menunggu di kelas saat pulang sekolah. Lama sekali… teman –temanku smua sudah pulang tapi dia belum datang juga. Menyebalkan…

“ini lollipopmu…” katanya tiba – tiba. Waw… dia memberiku satu kardus lollipop.

“banyaak sekali… hahhaha.. gomawo” kataku dan segera hendak pergi. Tiba – tiba dia memegang tanganku dan menahanku pergi

“tunggu sebentar… kau kira aku menyuruhmu menunggu cuma untuk lollipop? Tidak… ayo duduk lagi” katanya sambil tetap memegang tangaku.

“Seo Joo Hyun…” ucapnya pelan

“ne?” jawabku. Entah kenapa aku sangat penasaran saat dia menyebut namaku itu.

“sa…sar…saranghae Seo” katanya gugup dan sangat pelan sambil menundukkan kepalanya.

DEG

Apa barusan yang dia katakan? Saranghae? Dia mencintaiku?  Ini tidak mungkin. Artinya… perasaanku selama ini juga terbalas. Aku juga memang sangat mencintainya, bukan sebagai songsaenim atau dongsaeng, tapi sebagai seorang pria sempurna.

“na.. na do saranghae songsae….” belum sempat aku melanjutkan kata  – kataku. Mulutku sudah dibekap *emangnya penculikan apa?* dengan jari telunjuknya.

“jangan memanggilku songsaenim lagi babo… aku sekarang namja chingumu” katanya lalu menjitak dahiku pelan.

_flash back end_

Masa – masa itu sekarang telah sirna. Dia sudah berpaling dariku. 3 tahun kami menjalin hubungan, dari kami harus backstreet sampai sekarang. Apa dia tidak tau betapa aku sangat sakit hati? Aku tau, umur kami cukup berbeda jauh, umurku saat dia menembakku 18 tahun, sedangkan dia 20 tahun. Tapi sangat tidak pantas kalau Cuma karna umur.

MESSAGE  SEO..!!! LET’S READ!!!

MESSAGE  SEO..!!! LET’S READ!!!

Terdengar suara Yoona eonni dari hpku. Aku menjadikan suaranya yang cempreng sebagai nada pesanku. Hahaha… kami berdua memang sangat jail, dia memasang suaraku, sedangkan aku memasang suaranya. Aku buka pesan itu.. dan ternyata itu dari Hae oppa…

From: MyHae Oppa

Seororo… kenapa tidak datang? Sudah lama sekali aku menunggumu, apa kau marah padaku. Mianhae Seororo,,, tapi jangan seperti ini marah padaku. Aku tidak ingin kau marah…

Saranghae Seororo… ^3^

 

From: MySeororo

Mianhae oppa, tadi kepalaku sedikit pusing. Anio… aku tak marah pada oppa kok. Oppa benar – benar menungguku kah? Mianhae oppa…

 

From: MyHae Oppa

Tentu saja Seororo, aku menunggumu di sana, kau kira aku bohong?… kau sakit? Aku jenguk ya… sekarang aku ke sana ya…. Tunggu aku..

 

What??? Dia mau datang sekarang? Aduhh… bagaimana ini… God, help me. Aku pura – pura sakit saja deh. Tapi bagaimana dengan Tae eomma, pasti dia membicarakan masalah ini padanya. Payah!

TOK TOK TOK…

‘Kyaaa…!!! Pasti itu hae oppa. Cepat sekali…’ batinku. Aku pun segera mengganti bajuku dengan baju tidur dan pura – pura tidur.

“ya… tunggu sebentar” ku dengar suara eomma sedang membuka pintu

“Ohh… Donghae toh. Cari siapa?”

“Pasti Seohyun donk, eomma”

“umm.. mungkin dia sedang tidur” huaa.. eomma pintar. Eomma tau aja deh yang aku pikirin

“dia sakit?”

“sepertinya Hae, dia sakit hati…”

“sakit hati? Karna siapa eomma?”

“karna kamu…  kenapa kamu berpelukan dengan yeoja lain sihh???”

End Seohyun POV

Donghae POV

Apa? Kenapa eomma Seohyun tanya tentang hal itu? Apa Seohyun melihatku berpelukan dengan Jessica tadi?

OMO..!!! matilah aku…

“bolehkah aku melihatnya di kamar, eomma?” pintaku pada eomma

“boleh donk…” jawabnya santai.  Ya aku paling suka dengan eomma Seohyun. Dia sudah menganggapku seperti anaknya sendiri. Eomma paling gaul, menurutku.

TOK TOk TOK…

“seororo… bukakan pintunya” kataku seraya mengetuk pintu itu terus menerus. Aku tau, sebenarnya dia tidak sakit atau tidur. Dia berbohong.

“seororo.. kalau kau tidak buka aku akan bunuh diri..” ancamku padanya, walaupun mungkin dia tidak menghiraukanku…

“kyaaa!!!! Oppa sampai jangan bunuh diri…!!!” kudengar teriakannya dari dalam kamar. Hahahaha… beginilah Seororoku, selalu perhatian padaku walau sebenarnya dia marah.

“buka pintunya kalo gitu..”

“ahh… oppa. Aku malass…”

“ya sudah, aku jatuhin diri aku ya dari atas sini. *ceritanya rumahnya Seohyun dua tingkat, dan kamar Seohyun dan Yoona ada di lantai dua*”

“oppa nakal!!!! Jangan bunuh diri begitu!!!”  katanya, walaupun begitu, pintunya sedikit pun tidak dibuka

“ya sudah… satu… duaaa… ti…” ucapku memberi aba – aba seperti aku ingin menjatuhkan diriku

“iya oppaaa…”katanya langsung membuka pintu. Kulihat wajahnya yang kesal karena ulahku. “tuh kan… oppa bohong” kesalnya

“aku tidak bohong seororo…seo, kau tak sakit kan? Kau melihatku berpelukan dengan yeoja lainkah?” kataku to the point.

“yaa!!!! Oppaa jahaat!!! Kalo oppa gak sayang sama aku, putusin saja aku oppaaaa!!!” katanya dengaan wajah yang sangat menyeramkan.

“Seo,…. Oppa masih sayang sama seororo” rayuku. “ANDWE!!! Oppa bohong!!!!”

“tidak Seo…”

“kalau gitu, siapa yeoja itu?”

GLEK

Dia menanyakan siapa yeoja itu. Masa aku jawab itu Jessica. Harus aku jawab apa???

“emm… dia itu penjual bunga Seo. Oppa membelikanmu mawar putih dan oppa berlatih untuk merayumu pada dia. Tapi ternyata kau tak datang…” kataku bohong dengan muka memelas

“sungguh?”

“yaa… kan yang oppa cintai cuma Seororo..!!!!”

“hehehehe… gomawo and mianhae oppa” katanya dan langsung memelukku.

Hahaha… Seororo. Terlalu polos sekali kau, gampang sekali aku bohongi seperti ini.

End Donghae POV

Keesokan harinya…

@SEOUL University

Kyuhyun POV

Kulangkahkan kakiku satu persatu di sepanjang koridor kampus. lihat saja tampang yeoja – yeoja genit ini. mereka sangat terpesona dengan ketampananku. Ya… sebenarnya aku pertama – tama senang dikagumi seperti ini. tapi lama – lama aku bosan juga, apa mereka tidak bosan?

Dari kejauhan, kulihat yeoja cantik yang kemarin itu. Setelah kutanyakan pada beberapa orang, baru kuketahui bahwa namanya Seohyun. Namun aku tak tau apa dia sudah punya namjachingu atau tidak. Yakkk… biar saja

“hei kau..” aku pun memberanikan diri untuk memanggilnya. Semua orang yang ada di sepaanjang koridor pun melihat Seohyun. Mereka pasti heran, emang sih.. aku itu paling jarang menegur orang, apalagi yeoja. Paling – palingan cuma teman – temanku, seperti Sungmin dan Ryewook.

“aku?” kata Seohyun, dia pun melihat ke sekelilingnya. “kenapa kau memanggilku? Ada apa?” tanyanya jutek ketika dengan santai kuhampiri dia.

“jurusan musikkan?”

“ne.. emang kenapa?”

“berapa nilai test mu kemarin?”

“98”

“apaa?? 98? Tidak!!! Kau bohong kan!!!”kagetku. tidak mungkin nilainya 98, aku saja 95. Dia berarti sainganku di pelajaran… tidak boleh

“hey… kecilkan volume suaramu itu. Menyakitkan tau!!! Iya, aku dapat 98, tidak kurang tidak lebih”

“kau, kau rivalku Seo Joo Hyun!!!!” teriakku padanya. Kulihat wajahnya yang merasa heran karna aku mengatakan kalo dia rivalku. “ dasar evil, monster!!!” katanya sinis sambil menatapku dengan muka tidak menyenangkan

“cihh…dasar  yeoja!!!” kataku dan langsung pergi ke kelasku 3-C

Saat aku sampai di kelas, kelas pun yang tadi heboh menjadi hening. Mereka pun, menyapaku bersamaan… “HALO PRINCE KYU!!!!”

“hai…” jawabku tidak bersemangat. Entah kenapa saat Seohyun menatapku sinis, aku seperti langsung kehilangan semangat. Makanya tadi, aku cuma menghinanya, tidak sampai menamparnya.

“kyu.. ajarkan aku donk kunci G” kata Sooyoung padaku saat aku duduk di tempat dudukku. “KENAPA HARUS AKU!!!! CARI SAJA YANG LAIN!!!!” bentakku padanya. Mukanya langsung seperti ketakutan saat aku membentaknya seperti itu. Gitar yang dia pegang saja langsung jatuh dari genggamannya

“hufft,.. mianhae… pergi sana” usirku padanya.

“kyu…” ucapnya lirih dan segera pergi.

Selama jam mata kuliah, aku sama sekali tidak fokus. Aku hanya memainkan bolpointku, dengan tatapan kosong…

“Cho Kyuhyun, sedang apa kau?!!!” kata Shindong Songsaenim tiba – tiba sehingga mengagetkanku.

“ saya lagi tidak bersemangat pakk!!!” kataku keras

“berani sekali kau… kau tidak bersemangat? Ya sudah, keluar dari kelas sekarang!!!”

“arrggh!!! Sial..” kataku dan langsung keluar dari kelas

—–<3<3<3<3——–

“permisi, songsaenim… bolehkah saya ijin ke toilet?” ijin Seohyun pada Victoria songsaenim yang sedang mengajar not – not pada piano. “ne Seo…” jawab Vic songsaenim sambil tersenyum manis.

“gomawo…”

——<3<3<3<3———

Dari kejauhan kulihat ada seorang yeoja berjalan mendekatiku. Tapi siapa ya? Aku pun berjalan menuju yeoja itu, dan…

BRAKKK

“ahhhh… kau lagi!!!! Kenapa harus seperti ini cara kita bertemu!!! Tak sopan!!!” bentak yeoja itu padaku.

“heii… kenapa aku yang disalahkan? Aku kan cuma tak melihatmu saja, apa salah?” jawabku santai

“huffft… menyebalkan!!!” ucapnya dan langsung berlalu dari pandanganku.

Seo Joo Hyun… lancang sekali kau memarahiku. Emang kau pikir bisa lolos dariku? Belum tau kau bagaimana rasanya dipermainkan oleh Cho Kyuhyun? Suatu saat, kau pasti akan merasakannya. Hahahahaha…. *tertawa evil

——<3<3<3<3——–

@rumah keluarga Cho

“aku pulang…. Dan aku sangat lapar,,, eomma….!!!” Aku sangat tidak sabar. Isi perutku sedari tadi sudah mengadakan konser untuk meminta diisi makanan. Hahh… padahal tadi baru saja aku membeli sushi di salah satu restoran jepang favoritku. Kenapa sudah lapar begini… ahh… kenapa rumah begitu sepi sih? Tidak ada jawaban sama sekali dari teriakkanku tadi. Dasar menyebalkan. Kulangkahkan kakiku menuju dapur, aneh… semakin mendekat kea rah dapur, semakin tercium bau amis seperti bau darah. Haa.. darah? Tak perlu menunggu lagi, aku berlari dan… “AAAAARRRGGGHHHHH….  Apa itu!!!”

TBC

Gimana readers…? Bagus tidak?

Mungkin readers agak bosan ya karna untuk chapter 1-2 ini, hubungan Kyu dan Seo belum terlalu kelihatan…

Yah… mungkin bisa sampai chapter 10-an lah

Readersku yang baik hati dan sabar… kumohon like dan commentnya ya…

Jangan cuma jadi silent readers… awas lho…

Nanti kulaporkan ke polisi… heheheee…

Gomawo ya… gomawo…. Gomawo sudah mau bacaaa…

Saranghaeeee…