Office Girl.. | Chap.2

officegirl

Title: Office Girl

Author: Nam

Main Cast: Kim Tae Yeon SNSD – Kim Hyo Yeon SNSD – Seo Joo Hyun SNSD
Kim Ki Bum SUJU – Lee Hyuk Jae SUJU – Lee Dong Hae SUJU
Byun Baek Hyun EXO – Kim Joon Myun EXO – Lu Han EXO

Supporting Cast: Xiumin, Yoona, Jonghyun SHINee, Yesung,
Tiffany, Onew, Sehun, Minho SHINee
and other

Genre: Romance, Life style

Length: Chapter

INSPIRED BY Taiwan Drama /ga tahu China -.-/ dengan judul yang sama
dan Korean Drama ‘Genius Lee Tae Baek’

Happy Reading~

KEEP RCL 😉 komen juga posternya ne hehe.. menurut kalian, posternya bagus gak?
itu buatan Nam ^^
Baca lebih lanjut

Office Girl | Chap. 1

Title: Office Girl

Author: Nam

Main Cast: Kim Tae Yeon SNSD – Kim Hyo Yeon SNSD – Seo Joo Hyun SNSD
Kim Ki Bum SUJU – Lee Hyuk Jae SUJU – Lee Dong Hae SUJU
Byun Baek Hyun EXO – Kim Joon Myun EXO – Xi Lu Han EXO

Supporting Cast: Xiumin, Yoona, Jonghyun SHINee, Yesung,
Tiffany, Onew, Sehun, Minho SHINee
and other

Genre: Romance, Life style

Length: Chapter

INSPIRED BY Taiwan Drama /ga tahu China -.-/ dengan judul yang sama
dan Korean Drama ‘Genius Lee Tae Baek’

Happy Reading~

KEEP RCL 😉 *mian ga pake poster hehe.. ^^

~ Office Girl | Chapter 1 ~
Baca lebih lanjut

Office Girl [Prolog+Intro]

Title: Office Girl

Author: Nam

Main Cast: Kim Tae Yeon SNSD – Kim Hyo Yeon SNSD – Seo Joo Hyun SNSD
Kim Ki Bum SUJU – Lee Hyuk Jae SUJU – Lee Dong Hae SUJU
Byun Baek Hyun EXO – Kim Joon Myun EXO – Xi Lu Han EXO

Supporting Cast: Xiumin, Yoona, Jonghyun SHINee, Yesung,
Tiffany, Onew, Sehun, Minho SHINee
and other

Genre: Romance, Life style

Length: Chapter

A/N: annyeong~ kita perkenalan dulu aja ne.. ^^
disini ada beberapa marga yang aku ganti… terpaksa hehe biar pas aja gitu v‘-‘)
dan juga ada beberapa cast yang aku ubah umurnya hehe.. menyesuaikan *girl&peace*BOW
let me introduces my cast!!

~ Office Girl ~ Baca lebih lanjut

Vitamin

vitamin (SeoHae)

Title : Vitamin

Author : Nam

Main Cast : Seo Joo Hyun SNSD – Lee Dong Hae SuJu

Supporting Cast : Kim Hyo Yeon and Kim Tae Yeon SNSD
Cho Kyu Hyun and Lee Hyuk Jae SuJu

Genre : Romance, Friendship

Length : Drabble

Rating : T

A/N : haiiiii~ aku admin baru di page ini 🙂
aku ingin membagikan fanfic SeoHae untuk kalian para SeoHae shipper ^^

————————-

VITAMIN

————————-

Baca lebih lanjut

[5 Songs Challenge] Complete

 

Title: Complete Me

Author: Priskila

Length: Drabble

Rating: PG-13

Genre: Mix :p

Author Note: Hi kawan… lama tak bertemu XD kali ini aku datang dengan konsep yang sedikit aku contek *plakk* dari salah satu author di exoshidae.wordpress.com alias author idwinaya. Aku tertantang banget buat ini karena konsepnya yang memang unik. Mungkin ada beberapa cerita yang gak nyambung dengan ceritanya karena aku memang masih pemula banget. Hehehe :p. Juga mungkin ada beberapa pair yang readers kurang suka atau mungkin gak pas … aku maklumi. toh selera pasangan setiap orang beda – beda kan >< Happy reading readers! ^o^

***

5 SONGS CHALLENGE

 How it works:

 1. Pick a character, pairing or fandom you like.

 2. Put iTunes or equivalent media player on random.

 3. For each song that plays, write something related to the theme you picked inspired by the song. You have only the time frame of the song: no planning beforehand: you start when it starts, and no lingering afterward; once the song is over, you stop writing. (No fair skipping songs either; you have to take what comes by chance!)

***

Just The Way You Are – Bruno Mars

When I see your face, this not thing I would change. Cause girl, you’re amazing

Kyuhyun – Seohyun

 

Kyuhyun menatap wajah gadis di hadapannya dengan tatapan kagum. Gadis yang baru saja menolongnya dari kecelakaan yang mungkin akan berakibat fatal itu. Gadis yang sangat manis dan pemberani, tipe Kyuhyun.

 

“Ah… Apa kau baik saja? Ada luka?” tanya gadis itu dengan khawatir.

 

Kyuhyun menggeleng pelan, ,”tidak ada.. terima kasih.”

 

Gadis itu menghembuskan nafas lega dan tersenyum pada Kyuhyun, “sama – sama… aku senang kau selamat.” Perlahan gadis itu melangkah menjauhi Kyuhyun.

 

“Oiii!!!” Kyuhyun berteriak membuat gadis itu berbalik.

 

“Siapa namamu?”tanya Kyuhyun dengan senyum yang sangat manis.

 

“Seo Joo Hyun. Panggil saja Seohyun!” seru gadis itu lalu pergi. Kyuhyun ber-oh-ria. Seohyun? Nama yang bagus.

 

Sorry – Wonder Girls

Baby, i’m sorry

Tiffany – Siwon

 

Tetesan air mata itu menetes itu kesekian kalinya pada pipi Tiffany. Tubuhnya bergetar hebat, walau begitu, pigura foto yang sedang digenggamnya tidak terjatuh. Tiffany memegangnya kuat.

 

“Siwon~” suara Tiffany yang serak itu terdengar begitu memilukan. Penyesalan yang amat dalam menguasai hatinya. Ya… dia sangat menyesal.

 

Dia tau dia egois. Tidak peduli pada Siwon yang begitu mencintainya. Hatinya tertutup akan cinta Siwon. Dia tidak pernah membalas cinta pria idaman para wanita itu. Dan kini… lihat akhirnya.

 

Tiffany menyesal. Karena dirinya dengan bodoh menolak Siwon. Membuat Siwon depresi berat hingga akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan mencelakakan kendaraan yang sedang dikendarainya.

 

Kejadian itu terjadi, saat Tiffany sadar. Tiffany sadar bahwa dia ternyata sangat mencintai Siwon. Dan dia menyesal.

Lovin’ ice cream – As One ft Ez Life

dagawa neukkyeobwa My sweetest love

Taeyeon – Leeteuk

 

Koridor itu terlihat begitu sepi di malam hari. Tak ada seorang siswa pun yang berlalu lalang di sana. Ah tidak.. ada seorang. Seorang gadis yang masih berseragam lengkap sekolah itu. Gadis itu duduk di salah satu kursi disana, seperti sedang menunggu seseorang.

 

“Lama sekali-“ gerutu Taeyeon –gadis itu- saat seorang lelaki menghampirinya dengan nafas terengah – engah. Bibirnya mengerucut lucu membuat siapa saja yang melihatnya gemas.

 

Leeteuk tersenyum melihat gadisnya itu, dengan perlahan ia mengeluarkan sesuatu dari kantong kemeja yang dikenakannya, “Hadiah untukmu karena telah bersabar menungguku”

 

Mata Taeyeon seketika itu juga berbinar – binar ceria saat melihat sejuntai kalung dengan liontin berbentuk ice cream. “Sungguh? Ah…. Terima kasih!” Taeyeon mengambil kalung itu dan segera mengenakannya dengan buru – buru.

“Repot sekali.” Ledek Leeteuk sambil menyampirkan rambut Taeyeon yang tebal itu ke depan dan membantunya mengenakan kalung itu di lehernya . setelah selesai, Leeteuk memandangi Taeyeon dari atas sampai bawah dengan tatapan seperti menilai penampilan Taeyeon. “Cantik sekali” puji Leeteuk seraya mengacak – acak poni Taeyeon sehingga membuat Taeyeon menggembungkan pipinya kesal karena mesti merapikan poninya lagi.

 

“Aissh.. jangan diberantakin!” gerutu Taeyeon lalu merapikan poninya itu. Sedetik kemudian, “Ayo!” Taeyeon menggandeng tangan Leeteuk dengan semangat, menimbulkan rasa bertanya – tanya dari Leeteuk. “Kau sudah memberiku ice cream.. tapi aku mau ice cream yang asli. Ayo.. temani aku!” ucap Taeyeon dan segera menyeret Leeteuk pergi dari sekolah yang sepi itu.

 

“Ya.. baiklah! Asal kau yang bayar yaa…”

 

“MWO?!”

My Heart – Irwansyah ft Acha Septriasa

Could i stay in my heart?

Donghae – Jessica

 

PLAKK

 

Entah apa yang dirasakannya, tanpa menggunakan akal sehat, Donghae melayangkan tangannya hingga menampar pipi Jessica yang berstatus istrinya itu.

 

“DONGHAE!” pekik Jessica setelah tangan kekar suaminya itu menyakiti pipinya. Air matanya mengalir deras. Dia tidak pernah memikirkan pernikahannya dan Donghae akan berada di ambang kehancuran seperti ini. Jessica terduduk lemah di lantai, sedangkan Donghae menatapnya bengis, penuh dengan amarah.

 

“Jangan pernah kau mengatai YeonHee itu perempuan pengganggu! Asal kau tau saja, kau lah yang orang ketiga dalam hubungan kami!” aku Donghae dengan nada suara yang sangat mengerikan. Donghae meremas kerah kemeja Jessica dan menghempaskannya.

 

Jessica tetap tidak berbicara sepatah katapun, dirinya memilih untuk diam sambil terus menangis, bukan karena rasa sakit akibat tamparan itu melainkan rasa sakit di hatinya. Hatinya serasa tertusuk oleh beribu jarum tertajam di dunia. Rumah tangga yang telah mereka bangun selama kurang lebih dua tahun lebih, terpaksa akan kandas di tengah jalan karena keegoisan satu pihak. Kenangan indah yang pernah dilewati kini hanya kenangan yang tak berarti. Mereka pernah saling mencintai.. tapi dimana cinta itu? dimana kasih sayang yang pernah melingkupi mereka?

 

“Aku salah pernah menilaimu adalah lelaki terbaik yang pernah kutemui! Asal kau tau saja, kau bahkan lebih buruk dari sampah!” Emosi Jessica meledak kembali saat Donghae melemparkan kata – kata kasar padanya. Jessica tau, tentu saja Donghae akan semakin marah karena perkataannya itu.

 

“Perempuan jalang! Tutup mulut tidak tau diri itu!!!” teriak Donghae lalu berlalu pergi. Sebelum itu dia melemparkan vas bunga yang ada di meja ruang tengah itu dan membanting pintu rumah.

 

“Kita bercerai!”

 

Jessica terduduk lemas. Air matanya kembali mengalir deras seraya mengelus perutnya yang masih rata itu.

 

Mungkinkah…  cinta yang pernah ada di antara mereka hadir kembali? Akankah dia dapat mempertahankan rumah tangganya yang memang sudah hancur ini? Mungkinkah.. bayi yang dikandungnya kini memiliki seorang ayah nantinya?

 

Oh! – Girls Generation

Oh oh oh oh.. oppareul saranghae

Yoona – Kibum

 

Aku menontonnya dari kejauhan. Dirinya yang sedang memasukkan bola basket ke dalam ring itu. Jantungku serasa berdegup dengan kencang saat melihat wajahnya yang bercucuran keringat seperti itu. Aku hanya dapat menggigit jari melihatnya. Ingin sekali aku pergi kesana dan mencium aroma tubuhnya yang menggoda itu, tapi.. hey.. itu sangat tolol!

 

Kibum berjalan ke tepi lapangan. Tempat aku duduk menontonnya di antara kerumunan yeoja yang berteriak histeris melihat para pemain basket yang ganteng – ganteng itu. Dia mengambil salah satu sapu tangan yang disodorkan para penggemarnya –aku termasuk penggemarnya- dan mengelap keringatnya yang bercucuran itu. Ah.. penggemar yang beruntung

 

Aku terpaku.

 

Hey.. bukankah itu sapu tangan berwarna biru langit kepunyaanku? Aku menyadari sesuatu. Akulah penggemar beruntung itu. Aku menyodorkan sapu tangan itu dan dia mengambilnya, sebelum itu juga dia memberikan senyuman hangat padaku.

 

Sial… jantungku berdegup kencang lagi. Bahkan dua kali lebih hebat dari sebelumnya. Kibum kembali ke tengah lapangan dan larut dalam permainan basket yang berlangsung itu. Aku memandanginya.

 

Kibum-ah… kapan kau akan membalas cintaku ini? Aku mencintaimu. Sangat.

 

 

Forget Me [ One-Shoot ]

Hi, readers!

Author kembali dengan FF One-Shoot yang berisi tentang pairing kesukaan author yang ketiga, yaitu si TaeTeuk ^^

Ini FFnya author buat saat lagi ujian lho -__- heheh ..

Sebelumnya, mian kalo pendek banget, terus ada alur yang kecepatan, dll.

Oh ya! Untuk para readers yang udah nunggu kelanjutan FF Love Pop part ENDnya .. sabar dulu ya! Author masih gak ada waktu untuk lanjutin .. jadi sabar dulu, pasti gak mungkin sampai tahun depanlah ..

Oke-oke daripada readers gak sabaran untuk ngebaca FF Galau author ini, so let’s read!

Title : Forget Me

 

Author : Flaviaa 

 

Length : One Shoot

 

Genre : Romance, Comedy, Family [?]

 

Cast : Cari sendiri ! 

 

                    

WARNING  !!

 

DON’T LIKE THIS COUPLE —>  DON’T READ !!

 

AND

 

DON’T BASHING + DON’T SHARE THIS FF !!

 

 

Leave a comment please ^^

 

 

♥  Happy Reading 

Kota Seoul masih belum menunjukkan tanda-tanda mengantuk. Bangunan-bangunan di sepanjang jalan seakan sedang berlomba-lomba menerangi seluruh kota. Meskipun sudah bertahun-tahun menetap di Seoul, Taeyeon masih terkagum-kagum pada suasana kota ini.

Sesuatu sedang mengganjal hatinya, tapi Taeyeon tetap berusaha menghilangkan kepedihan di dalam hati kecilnya itu.

“Unnie, kau ingin berlama-lama disini? Ayo kita pulang …” ucap seorang yeoja dengan nada merengek sambil menarik-narik tangan Taeyeon.

“Baiklah, kita pulang sekarang ..” jawab Taeyeon tersenyum dan menggandeng tangan yeoja itu.

-o0o-

“Yoona-ah, apa kau sudah sarapan pagi?” seru Taeyeon di dapur.

“Ne, sudah unnie. Unnie kenapa belum bersiap-siap ke kampus?” ucap Yoona, adik sepupu Taeyeon yang tinggal bersama Taeyeon sementara waktu.

“Bagus! aku mau berganti baju dulu .. kau tolong angkat bulgogi yang ada di dalam panci itu.” jawab Taeyeon sambil melepaskan celemeknya dan melangkah masuk ke dalam kamar.

“Ne, baiklah.” ucap Yoona sambil memakai sarung tangan dan mulai mengangkat bulgogi di dalam panci.

3 MENIT KEMUDIAN ..

“Tinggal 5 menit lagi kita akan terlambat, ayo kita pergi sekarang!” ucap Taeyeon pada Yoona yang sedang membaca majalah di atas sofa dengan santai.

“Ne, baiklah. Tunggu aku!” jawab Yoona.

-o0o-

Sepertinya hanya Taeyeon saja yang tidak menunjukkan keceriaan di kampus pagi ini, biasanya Taeyeon tidak semurung ini. Semua terjadi karena kejadian kemarin malam yang membuat hatinya sakit menerima kenyataan.

Flashback

 

Di tengah pusat keramaian kota Seoul, Taeyeon yang sudah menunggu kedatangan seorang yang sangat berharga baginya belum juga terlihat di cafe yang mereka rencanakan.

Kapan ia akan datang? Taeyeon juga tidak tahu kapan, tapi sesuatu akan menunggunya di saat ia menerima kenyataan yang terjadi.

 

“Yeoja yang bernama Kim Taeyeon itu harus kau pengaruhi .. jika kau berhasil, aku akan memberikan bonus untukmu ..” ucap seseorang di depan cafe.

 

Mata Taeyeon tertuju kepada dua orang namja yang sedang berdiri di depan cafe, ketika namanya disebut oleh salah satu namja itu, ia berusaha mendengar setiap perkataan mereka dengan hati-hati.

 

“Oh ya, ini kuberikan bonus lagi karena kau sudah berhasil menjadikan dia kekasihmu ..” ucap namja yang tadi memulai pembicaraan mereka sambil memberikan sekantong amplop tebal pada namja yang satunya.

 

“Baiklah, aku akan sekarang melaksanakan tugas itu .. jadi lebih baik kau pergi ..” ucap namja yang satunya.

 

Mendengar suara namja yang satunya berbicara, Taeyeon merasa bahwa suara itu terasa familiar baginya .. siapa namja itu sebenarnya?

 

‘Tadi, namja itu bilang kalau namja yang satunya berhasil menjadi kekasihku, apa dia Leeteuk? Ah, jangan berpikir macam-macam, Taeyeon-ah .. itu tidak mungkin, Leeteuk tidak mungkin berbuat seperti itu padamu ..”

 

Saat Taeyeon melihat namja itu baik-baik, ternyata namja itu memang Leeteuk, sekarang ia tidak bisa menipu dirinya lagi ..

 

“A-aku ti-tidak per-ca-ya se-mua i-ini ….. Ini hanya salah satu mimpi burukku kan? I-ini pasti tidak akan terjadi …” ucap Taeyeon hampir mengeluarkan kristal bening di matanya.

 

“Chagiya, maaf aku terlam ……”

 

PLAKK

 

Sebuah tamparan mendarat di pipi Leeteuk, dengan cepat Taeyeon sudah mengeluarkan kristal bening dari matanya.

 

“Chagi .. kau kenapa?” ucap Leeteuk.

 

“Ka-kau telah me-memper-mainkan-ku! Aku membencimu!”  ucap Taeyeon sambil berlari dari cafe meninggalkan sebuah luka di hatinya.

 

END Flashback

 

Sekarang … Taeyeon tidak tahu sekarang apa yang harus ia lakukan, ini memang kenyataannya .. kenyataan bahwa Leeteuk mempermainkannya ..

Hatinya begitu sakit …. Hanya sebuah kekosongan yang berada bersamanya saat ini ..

Ia seakan ingin memeluk Yoona saat ini, pergi dari kehidupan Leeteuk, dan menangis sekeras-kerasnya sampai ia puas ..

Ia belum sepenuhnya siap menerima semua kenyataan ini ..

Jika ada sebuah mesin pengundur waktu, ia mungkin sudah memakai mesin itu dan mengubah segalanya .. Tapi itu tidak mungkin ..

“Taeyeon-ah ..”

Taeyeon sekarang sedang melihat jelas Leeteuk di depannya, apakah ini mimpi? Leeteuk juga sedang memanggil-manggil namanya,

“Taeyeon-ah …”

“Taeyeon-ah .. apa kau baik-baik saja?”

Tidak .. ini bukan mimpi .. ini nyata …

“Lupakan aku ..” ucap Taeyeon tiba-tiba.

“Apa?” ucap Leeteuk.

“Aku bilang lupakan aku … kau telah membuat hatiku sakit, jadi aku mohon lupakan aku dan jangan berani mendekatiku lagi …” ucap Taeyeon datar.

“Tapi aku masih mencintaimu ..” ucap Leeteuk memotong.

“Aniyo! Kau tidak tulus mencintaiku, kau hanya mencintaiku karena uang kan?! Kemarin malam, kulihat kau dan seorang namja berbicara tentangku hanya untuk uang ..” ucap Taeyeon.

“Tunggu, aku bisa memberikan penjelasan .. tolong, dengarlah …” jawab Leeteuk.

“Aku tidak mau mendengar penjelasan darimu …” ucap Taeyeon sambil berlari meninggalkan Leeteuk yang masih berdiri di tempatnya.

-o0o-

Satu minggu berlalu setelah kejadian itu .. Taeyeon masih belum bisa melepaskan Leeteuk dalam hatinya. Ia telah membohongi dirinya sendiri ..

“Unnie, kenapa kau melamun? Sudah seminggu ini, unnie terlihat murung .. ceritakan padaku apa yang terjadi! Ya, ya?” ucap Yoona memelas pada Taeyeon.

“Huh. Ne, baiklah .. begini ceritanya …” ucap Taeyeon menceritakan kejadian yang membuatnya sakit hati itu.

“Unnie, sabar ya ..” ucap Yoona sambil memeluk Taeyeon.

“Kadang penyesalan datang terlambat unnie .. pasti unnie juga akan memerlukannya, unnie sebaiknya mendengar penjelasannya terlebih dahulu ..” ucap Yoona.

“Baiklah akan kucoba .. gomawo Yoona-ah ..” ucap Taeyeon sambil tersenyum pada Yoona.

“Ne, unnie. Aku mau mandi dulu ..” ucap Yoona sambil melangkah keluar dari kamar Taeyeon.

‘Tidak tahu kenapa, anak itu lebih bijaksana dibanding diriku. Huh.’ batin Taeyeon.

-o0o-

‘Apa aku harus menemuinya ya?’ batin Taeyeon sambil berbolak-balik di koridor kampus yang sepi.

‘Baiklah, aku akan menemuinya. Semoga saja dia memaafkanku.’ batin Taeyeon lagi.

Taeyeon berhenti sejenak dan tiba-tiba langsung berbalik arah,

“Kenapa aku harus menemuinya? Dia yang salah padaku kan?” ucap Taeyeon.

“Tidak, tidak .. aku harus meminta maaf padanya ..” ucap Taeyeon lagi sambil membalikkan badannya ke arah kelas Leeteuk.

DEG

‘Oh, tidak. Kenapa aku bisa berada disini?’ batin Taeyeon yang telah berdiri di depan kelas Leeteuk.

“Taeyeon-ah?”

Taeyeon pun otomatis berbalik ke arah suara tersebut dan melihat sosok Leeteuk di depannya.

DEG

‘Ini bukan saat yang tepat untuk berbicara dengannya, bagaimana ini? Masa aku harus kabur?’ batin Taeyeon sambil mengerutkan dahinya.

“Annyeong haseyo, Leeteuk-ah.” ucap Taeyeon pada Leeteuk sambil membungkuk.

“Ne, kenapa kau bisa di sini?” ucap Leeteuk.

“Eh, aku ingin berbicara denganmu sebentar saja .. kau ada waktu?” ucap Taeyeon.

“Baiklah, lebih baik kita berbicara di taman saja.” ucap Leeteuk sambil menarik tangan Taeyeon.

DEG

‘Aku merindukan tangan ini …’ batin Taeyeon.

“Hei, kita sudah sampai. Sadarlah!” ucap Leeteuk sambil melambai-lambaikan tangannya pada wajah Taeyeon.

“Ah? Ne.” ucap Taeyeon baru sadar dari lamunannya.

“Ayo duduk. Kau ingin membicarakan apa?” ucap Leeteuk.

“Eh, sebenarnya … aku ingin meminta maaf atas kejadian minggu lalu saat di cafe itu, aku menyesal belum mendengar penjelasanmu .. mianhae, jeongmal mianhae …” ucap Taeyeon sambil menunduk lesu, tidak berani melihat wajah Leeteuk.

“Tentang itu … aku juga ingin minta maaf padamu .. itu tidak seperti yang kaupikirkan, orang itu hanya menantangku untuk berpacaran denganmu .. kalau aku bisa melakukannya, aku bisa mendapatkan uang .. tapi setelah kupikir-pikir, aku benar-benar mencintaimu, aku tidak menyadari semua hal ini … semua uang itu telah kukembalikan kepada pemiliknya .. apakah kau mau memaafkanku?” ucap Leeteuk.

“Ne, asalkan kau mau memaafkanku juga.” ucap Taeyeon.

“Baiklah, aku memaafkanmu. Jujur .. aku merindukanmu, Taeyeon-ah. Bolehkah aku memelukmu?” ucap Leeteuk.

“Ne, oppa.” ucap Taeyeon sambil tersenyum.

“Sejak kapan kau memanggilku oppa?” ujar Leeteuk.

“Sejak kau memaafkanku, oppa.” ucap Taeyeon sambil memeluk Leeteuk erat.

CHU

Taeyeon mengecup bibir Leeteuk dengan lembut.

“Saranghae, oppa.” ucap Taeyeon.

“Nado saranghae, aku tidak akan meninggalkanmu ..” ucap Leeteuk sambil tersenyum penuh arti.

“Boleh kita lakukan lagi?” ucap Leeteuk lagi.

“Maksud oppa?” ucap Taeyeon.

“Maksudku ini …”

CHU

Leeteuk mengecup bibir Taeyeon dengan lembut dan mulai melumat bibir Taeyeon dengan penuh perasaan, Taeyeon hanya menyesuaikan sambil membalas ciuman Leeteuk.

Tidak sadar, mereka sedang dilihat oleh Yoona dan Donghae.

“Apa yang unnie dan oppa lakukan?” ucap Yoona bingung.

“Kau mau mencobanya? Aku akan memberikannya padamu ..” ucap Donghae sambil tersenyum nakal.

Seakan tersadar dengan apa yang Donghae katakan ia berteriak,  “Ya! Dasar mesum!” Yoona segera mengejar Donghae yang sudah mengambil langkah seribu untuk kabur.

END

Otthokae? Otthokae?

R L C ya readers!

Sekarang, ada yang mau jadi author di sini? Silakan buka page ini —> KLIK!

Sekian —

Gomawo sudah mau membaca FF ini ^^

~I Love My Rival~ [part 7]

I Love My Rival [part 7]

 

 

Halo readers setia ff I love my rival..

Author udah comeback nih… mianhae ya kalau udah beratus ratus tahun *lebayy…* cerita ff ini udah ga’ pernah dilanjutkan.. bukan karena author malas ya. Tapi author banyak tugas. Suer deh… makanya author baru bisa lanjut sekarang. N… ingat ya.. kalau baca harus?

Pinter deh.. harus like dan comment. Itu syarat jadi readers ff author. Syarat UTAMA!!! Read, Comment, and Like! Itu harusss… kalau baca

Oh ya, readers masih ingat kan dengan Request FF yang pernah author bilang di previous part? Nahh.. itu kok gak ada yang mau req ya. Itu maksudnya readers mau ff OS apa, pair siapa, dan lain – lain. Bukan author yang mau req sama readers. hehehee.. jadi tetap masih author buka!

 

Main Cast: Seohyun SNSD, Kyuhyun Super Junior, Donghae Super Junior

Cast: Yuri SNSD, Yoona SNSD, Jessica SNSD, Yesung Super Junior, Heechul Super Junior, and other cast

Genre: Friendship, Romance, *dan lain – lain, hehehe… author juga bingung

Length: ???

 

WARNING!!!

PLEASE, DON’T BASHING OR SHARE THIS FF

IF YOU NOT LIKE THIS FF, DON’T READ

DON’T LIKE THIS COUPLE, DON’T READ

 

____ Let’s reading____

Seohyun POV

 

“seohyun.. ayo makan!” suara eomma membangunkanku dari tidur yang kulakukan. Mataku masih sangat malas dan susah diajak kerja sama untuk membuka. Aku bangkit dari tempat tidurku dan melihat jam wekerku. Sekarang pukul tujuh. Tidak buruk….. haaa!!! Jam 7?! “astagaaaaa…!!! Aku telaattt….!!!!” Tanpa ba bi bu lagi aku langsung melesat masuk kamar mandi dan bersiap ke kampus. telat telat…

 

Eomma, appa, dan Yoona eonni sudah menungguku di meja makan. Mereka larut dalam kegiatan mereka masing-masing. Eomma sedang mengoles selai di roti, appa sedang membaca koran sambil beberapa kali menyesap kopi, dan Yoona eonni yahh.. seperti biasa… sms-an dan bersolek di depan kaca mininya. Haduhh…

 

“pagi…” kataku kepada semua saat duduk di kursi. Mereka semua melihat diriku lama sekali. “pakaianku aneh ya?” tanyaku karena merasa aneh akan pandangan mereka. Burukkan diriku? Sebuah kaos hijau yang dipadukan dengan celana jeans, serta blazer berwarna cream dan sepatu kets putih adalah tidak buruk. Bahkan favoritku saat ke kampus adalah menggunakan fashion seperti ini. simple namun tetap berkesan.

 

“aniyo seohyun..kamu sangat cantik kok. Pakaianmu juga bagus..” ucap eomma lembut. Hufft… syukurlahh. Aku melihat Yoona eonni terkekeh, “eonni.. waeyo?”

Dia menggeleng cepat, “gwenchana.. tapi,.. hihii.. aku masih.. hihiihi… memikirkan namja yang membuatmu seperti kemarin.. hahahahaaaa..” tawanya lepas saat di kata terakhir. Kenapa hal itu masih saja diingat? Itu tidak penting bukan? Appa dan eomma terlihat bingung mendengar ucapan eonni. Pantas sih menurutku, kan mereka gak tau soal kemarin. “seperti kemarin? Ada apa kemarin?” kata appa. Aku berharap eonni takkan memberitahukan appa, tapi.. kurasa itu seperti sangat mustahil.

 

“permainan piano seohyun kemarin sangat kacau, appa. Dan itu… hahahha.. semua karena seorang namja..hahahhaa..” aku sangat malu kali ini. kini gentian aku yang dilihati oleh appa dan eomma. “seo?”

“aniyo appa, eomma… itu hanya salah paham eonni saja. Aku..”

“sudahlah.. mengaku pada orang tua adalah solusi terbaik” goda eonni memotong bicaraku dengan mulut yang penuh roti selai. Huaaahh.. tidak mau kalau seperti ini.. “seohyun…” eomma juga seperti ingin tau. Kalau menyebut namaku kan, eomma seperti membujukku. “appa….eommaa…” rengekku pada appa dan eomma agar membiarkan ini aku tutup rapat – rapat. Aku tau, sangat memalukan merengek seperti ini. tapi, mau bagaimana lagi. Inilah jalan keluar terbaik. Dan percuma, eomma menggeleng, appa juga,,

 

“ne… aku akan bilang” pasrahku. Aku mulai berbicara. “Aku masih ingat, dulu eomma menentang hubunganku dengan Kyuhyun oppa kan? Aku sekarang tau eomma… aku mau eomma…” ucapku pada akhir ceritaku. Eomma sedikit terlonjak. “seohyun masih ingat yang itu?” tanyanya. Aku mengangguk. Dia mendekat dan membelai rambutku, “eomma berubah pikiran,,, eomma pikir kebahagiaanmulah yang terbaik. Eomma serahkan semua pada seohyun. Kan seohyun sudah dewasa…”

 

“eomma?”

“tidak sengaja, eomma membaca diary seohyun. Disitu tertulis, seohyun sebenarnya menyukai Kyuhyun kan? Kalau memang ya, eomma setuju kok… eomma tau permasalahanmu dengan Donghae, appa juga sudah. Semua sudah tau seohyun..”

“eomma..! eomma jahat baca diaryku…” huuu.. parah sudah kalau diaryku sudah dibaca. Di diaryku sudah sangat penuh dengan drama hidupku. Hikzz…

“hahahhaaaaaa… KYUHYUN KYUHYUN..” sekarang giliran Yoona eonni yang bicara dan menggodaku dengan nama kyuhyun. Aku mengerucutkan bibirku kesal. Eomma melihat Yoona eonni dengan tatapan ‘jangan mengganggu dongsaengmu, Yoona!’  sehingga eonni langsung diam tetapi tetap menertawaiku.

 

“hmm.. ya sudah. Para yeoja – yeoja cantik… gosipnya udah ya.. Taeyeonku, anak – anakmu mau ke kampus nih…” suara appa menghentikan pembicaraan kami. Aku segera mengambil tas milikku dan pergi ke mobil, begitu juga dengan Yoona eonni, namun sebelum itu, ia menyisir lagi rambutnya yang sudah beribu kali disisir. Selama di mobil, aku hanya diam sambil melihat pemandangan kota Seoul yang padat dari kaca jendela mobil. Dalam diam itu, pikiranku kembali mengulang memori – memori. Memoriku dengan Kyuhyun… kyuhyun oppa

 

Flashback

From: Evil In The World

Chagiya…. Kau lagi ngapain?

 

Sebuah sms dari Kyuhyun masuk ke dalam inbox handphoneku. Aisshh…..kenapa harus malam begini dia sms? Bisa di siang hari gak seeehh…

 

To: Evil In The World

Wae? Mengganggu sekali dirimu…

 

From: Evil In The World

Kenapa kau seperti itu pada namjachingumu seo…L aku sedih tau

Oh ya, aku mau tanya nih.pasti eommamu adalah seorang designer kan?

 

To: Evil In The World

??? dari mana kau tau? Aku tidak pernah bilang kan…

 

From: Evil in The World

Ya pasti…. Karena kau telah merajut benang benang cinta di hatiku menjadi sebuah kain hangat bagi tubuhku… hehehehe

 

Aku terkekeh melihat jawabannya. Aku merajut benang cinta dihatinya? Merajut saja aku tak bisa.. hahahhaa…. Tapi harus jaim nih..

 

To: Evil In the World

Gak lucu….!!!

 

From: Evil in The World

Seo… L ya sudah. Kalau begitu selamaat tidur. Hadirkan aku dimimpimu yang indah yaa…

 

Aku terkekeh pelan. Hihihi… apa dia memang sedih jika aku sms seperti itu? Anehh.. hahahha… dia humoris sekali. Padahal kukira pertama kali, Kyuhyun itu evil, tapi ternyata salah dugaanku. Dia favorit… favorit? Tidak.. tidak mungkin. Aku tidak boleh menyukai Kyuhyun. Kyuhyun itu hanya untuk Yuri…!

 

End FlashBack

 

“seohyun… turun! Kita sudah sampai di kampus” suara Yoona eonni membuyarkan lamunanku barusan. “ahh.. ne eonni” aku segera turun dari mobil appa lalu melambaikan tangan untuk appa, “daa appa… sampai jumpa”

 

Di kampus, aku merasa sendirian lagi. Yuri sudah memusuhiku, aku jadi tak punya teman. Walau,,, ada Kyuhyun yang pasti akan selalu siap untukku. Tapi aku tak mau, aku sudah sangat merepotkannya. “annyeong Seohyun-shi..” sapaan dari seorang namja memberhentikan langkahku. Aku membalikkan kepalaku ke samping, “annyeong heechul songsaenim…” sapaku membalas dan menunduk. “haisshh.. jangan memanggilku dengan kata songsaenim. Aku belum tua.. dan, umurku cuma terpaut beberapa tahun saja di atasmu, sepuluh tahun saja tidak. Jadi jangan memanggilku seperti itu. Panggil saja Heechul oppa… arraseo?”

 

Aku tersenyum dan mengangguk. Aneh sekali dosen ini,, aku tau, dia memang menyukaiku, tapi tidak perlu sampai memanggil oppa kan. Tapi, tak apalah… setidaknya tidak membuatku rugi. “ayo jalan bareng..” dia menarik tanganku dan menggenggamnya erat, sangat erat. Aku jadi merasa tidak enak kalau seperti ini, “ahh.. songsae.. ehh, oppa.. Heechul oppa.. bisakah tidak perlu seperti ini? tanganku sakit..” dia melepaskan tanganku lalu tersenyum kecil. Heechul songsae.. maksudku heechul oppa membawaku ke taman kampus. taman yang cukup asri dan cukup untuk melepas lelah setelah capek belajar. Taman ini masih sangat sepi.. hanya ada beberapa mahasiswa saja yang sedang berkumpul di bawah rimbunan pohon.

 

“duduklah..” kata Heechul oppa saat kami tiba di sebuah bangku taman yang kosong. Semula, bangku itu hendak diduduki oleh mahasiswa dan mahasiswi yang akan berpacaran, tapi saat melihat Heechul oppa, mereka menyingkir, takut dimarahi kali ya.. hihihi…

 

“seohyun…”

“ne?”

 

“haaa!!! Apa yang bagus! Gambar begini kau bilang bagus.. sama sekali tidak. Yang bagus itu karya Leonardo da vinci. Seharusnya presentasekan saja gambar monalisa… atau apa gitu..ini tidak bagus..!!!” teriakan dari seorang mahasiswa yang tengah berkumpul dengan teman – temannya memecah suasana. Heechul oppa menatap geram mahasiswa itu dan berdiri tepat di belakangnya, tapi tetap saja ocehannya berlanjut karena dia tidak melihat oppa.

 

“ini sajaa.. aku sudah searching di internet. Pakai saja gambar inii.. pabo!”

 

“KAU YANG PABO, LEE HYOMIN!!! DIAM!!!” bentak Heechul oppa yang membuat mahasiswa yang bernama lee hyomin itu bergidik ngeri, “mi..mianhae, songsaenim.. mianhae,..”

 

“mian seo.. tadi ada keributan kecil” ucapnya saat sudah kembali ke bangku. Aku terkekeh.. “hehehe.. gak papa kok..”

 

“Seohyun….” Dia mencoba mengulang lagi suasana yang tadi kacau itu. Astaga!

“ne oppa? Wae?”

 

“itu salahmu!! Makanya jangan tunjukkan gambar itu kepadaku… makanya dosen cantik itu marah karena ocehanku. Udah tau kalau aku gak suka pasti ngoceh mulu…. Masiihh aja ngasih… harusnya kau yang di… uppss… paboo..”

 

“LEE HYOMIN….!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!” Heechul oppa sudah bersiap mengejarnya

 

“aissshh… mianhae!”hyomin berlari sebelum dapat terkejar oleh oppa. Hahahahaaaaa……

 

Heechul oppa kembali lagi dengan nafas yang sudah ngos-ngosan. Hihihi.. rasakan kau, pak dosen! Hahahahaaa…

Sekarang dia kembali duduk dengan memasang muka serius. “seo…”

“ne?”

“yang kemarin, apakah itu  nyata?” kata heechul oppa sambil menatap langit biru.

“maksud oppa apa? Kemarin…?” maksudnya apa? Mungkinkahh….

 

“apakah benar? Hubunganmu dengan kyuhyun adalah berpacaran? Kyuhyun itu namjachingumu?” kali ini tatapannya mengarah padaku. Dia menatap dalam mataku hingga membuatku sedikit salah tingkah. Apa yang mau aku jawab.. mau bilang tidak, takut menyakiti Kyuhyun. Kalau bilang ya, takutnya dia akan sedih dan kejang – kejang lagi seperti kemarin *(?)*

 

“hmm.. itu… benar, oppa… tapi hubungan kami itu..”

“kalau memang benar, tidak apa – apa. Lagipula kau itu muridku.. jadi aneh kan. Hehehe…” candaannya membuatku bengong. Aneh sekali dosen satu ini… tadi serius, sekarang canda.. haissshh….

 

“oh ya,, aku ke ruang dosen dulu ya. Baru inget ada rapat pagi.. daa seo..” kini aku sendiri. Taman ini entah mengapa tinggal sekelompok mahasiswa saja yang sedari tadi ribut gak jelas. Selain mereka, hanya aku yang duduk bengong kayak orang bego.

 

“SEOHYUNNIE…!!!!” suara namja itu kali ini terngiang lagi dan begitu keras di telingaku. “ya Tuhan… kenapa suaranya terus terngiang di kepalaku? Aku tidak bisa hidup bila terngiang suaranya terus…” harapku sambil berdoa. Huft.. lelah jika hidup seperti ini terus.

 

End Seohyun POV

 

Kyuhyun POV

 

“SEOHYUNNIE…!!!!” teriakku tepat dibelakangnya. Aku mau bertanya! Bertanya tentang dirinya dengan dosen cantik itu! Masih berani juga dia dekat dengan Seohyun…. Namun, bukan jawaban dengan berbalik dan melihatku, Seohyun malah berdoa. ““ya Tuhan… kenapa suaranya terus terngiang di kepalaku? Aku tidak bisa hidup bila terngiang suaranya terus…” doa yang sangat anehh… maksudnya apaa??!!!

 

“seohyunnie… ini aku kyuhyun!”

 

“OMG, Tuhaaannn… tolong kenapa maksa banget sih suaranya? Ingin membuatku gila apaa! Upsss…” dia terkejut saat melihatku di belakangnya dengan tampang evil. Ya.. sedikit sunggingan senyumku palingan akan membuatnya jantungan. Hahahaa….

 

“omona… Kyuhyun!”

“wae? Kau kaget? Hahahhaaa…” aku tertawa lepas saat melihat tampang manyunnya itu. Seperti anak kecil sekali..

“aigoo… lucu sekali dirimu, seohyunnie…” aku kini mencubit kedua pipinya yang bulat dan tembem itu, yaa.. mirip bakpao

 

“aaaa… sakit kyu,..” seru seohyun saat kucubit kedua pipinya. Saat ku lepas, warna pipinya kini bukan putih lagi, tapi agak kemerah – merahan. Dia meringis kesakitan. “hahaa.. mianhae seohyunnie.. tapii.”

 

“tapi apa?”

 

“kau punya hubungan apa dengan dosen cantik itu? Dekat sekali…”

 

“hubungan? Hubungan apa? Gak ada kok…. Aku hanya sebatas rekan saja.”

 

“jinjja?”

 

“aniyo…”

 

“mwo?”

 

“aissshhh…. Dasar menyebalkan. Lola..! ya gak lah.. mana mungkin aku pacaran dengan dua cowok sekaligus…” haa! Apa yang baru dia katakana? Pacaran? Berarti.. apakah dia memang menganggap aku pacaran dengan dia?

 

“seoo…” mataku berbinar – binar mendengar kata ‘pacaran’ yang dia ucapkan *kyu lebay..*

 

“ahh.. aniyo,, aku salah bicara!” bantahnya. Yaa… jelas-jelas aku dengar perkataannya barusan. Readers juga pasti baca kan kata pacaran yang diucapkan seohyun. Aku yakin itu… “kau mengatakan hal itu.. kau bilang kita pacaran”

 

“aniyo kyuhyun… aku bilang, aku tidak mungkin pacaran dengan Heechul oppa..”

 

“dosen cantik itu bisa kau panggil oppa, sedangkan aku.. terus saja dipanggil kyuhyun atau kyuhyun-sshi.. panggilah aku oppa , seo..”

 

Dia menggeleng. Aisshh… keras kepala. Dasar keras kepala!

 

“kenapa kau meninggalkanku kemarin? Aku jadi terlalu cepat rindu padamu, seohyun…”

 

Dia menggeleng lagi dengan muka polosnya itu. Aissshhh…

 

“jawablah pertanyaanku,,, hyunnie”

 

Kini matanya membulat besar mendengar perkataanku. Ada apa? “apa yang tadi kau bilang… hyunnie?”

 

“ne… hyunnie… panggilanku untukmu itu sangat banyak, hyunnie..” ucapku sambil mencubit hidungnya yang mancung. Wajahnya memucat. Dia seperti sedang berpikir keras untuk mengingat sesuatu. Mengingat hal penting yang pernah dia lupakan.

 

“seohyunnie.. waeyo?”

“ahh..ani.. gwenchana..” dia mencoba tersenyum dan menyembunyikan sesuatu yang mungkin adalah sangat rahasia bagi dirinya. Tapi, dapat kulihat, itu bukan tidak apa – apa, tapi memang apa – apa.

 

End Kyuhyun POV

 

Seohyun POV

 

“ne… hyunnie… panggilanku untukmu itu sangat banyak, hyunnie..” ucapnya sambil mencubit hidungku. Aku sedikit terlonjak kaget saat mendengar perkataannya barusan. Hyunnie. Itukan panggilan dari seseorang di masa laluku.. bukan donghae oppa. Tapi seseorang yang sudah mengkhianati diriku.

 

Aku berpikir, mencoba untuk mengingat kembali orang tersebut, orang yang pernah kulupakan. Aku melipat bibirku, menunjukkan kekhawatiran dan rasa takut yang sedang kualami. Ya.. aku khawatir dapat bertemu dengannya. Bertemu dengan namja bejat itu.

 

“seohyunnie,,, waeyo?” tanya Kyuhyun, sepertinya dia mengerti aku sedang khawatir saat ini. tapi, aku tidak ingin menunjukkannya secara langsung. Cukup hanya untuk diriku saja.

“ahh,, ani.. gwenchana” ucapku mencoba menenangkan hatiku dan juga dirinya. “emm.. aku pergi ke kelas dulu ya. Ada urusan..” aku langsung berlalu dari hadapannya. Tak ingin memperpanjang semua.

 

Langkah demi langkahku kini kulalui dengan kekhawatiran dan ketakutan yang menerjangku tiba – tiba… ini semua karena namja bejat, namja yang tak ingin kudengar lagi namanya, tapi… panggilan hyunnie, yang pernah dilontarkannya, kini terdengar lagi di telingaku. Dan,, panggilan itu digunakan oleh, namja yang kini tengah mengisi hari dan hatiku, kyuhyun.

“Choi Minho…”

 

Flashback

“ini dimana?” tanyaku pada Minho. Kami kini berada pada sebuah ruangan gelap dan pengap, juga bau. Tapi, disini terdapat rak – rak buku tua yang sudah tidak digunakan. Ada juga buku – buku usang yang kertasnya sudah berwarna kecoklatan.

 

“ini diperpustakaan lama sekolah. Mr Lee tadi menyuruhku mencari sebuah buku yang akan digunakannya untuk mencari soal soal yang akan dipertanyakan di lomba cerdas cermat nanti.” jelas Minho. Namja ini merupakan teman satu sekolahku, bahkan satu bangku dengan aku. dia temanku yang merupakan namja populer di sma aku bersekolah di Jepang dulu. Juga, dia.. mengisi hatiku sekarang, aku menyukainya

 

“owhh.. tapi, kenapa harus aku yang kau ajak, bisakan kau minta Taemin, atau Key saja untuk membantumu. Aku ini yeoja, pabo..!” kupukul kepalanya dengan gulungan buku lama yang kutemukan di sini. Dia hanya meringis sambil tersenyum misterius. Arti senyum yang tak dapat kujelaskan.

 

“aisshh.. hyunnie, kamu taukan. Taemin itu anak basket sekolah yang pasti selalu latihan basket, mana nanti ulang tahun sekolah bakal diadakan lomba basket . pasti latihannya akan diekstra. Dan dia gak mungkin mau diganggu..kalau Key, tadi aku sudah memintanya, malah dia beralasan, dia bilang mau pergi kencan dengan Jenny. Ya.. aku tak dapat mengganggu mereka, maklumlah, pasangan baru. Kalau kamu, kan waktumu kosong, hyunnie…”

 

“iya.. iyaa… lalu, kita ini mau cari buku apa..” seruku sambil meneliti beberapa rak buku yang berdebu. Hufft.. pasti akan melelahkan kalau mencari buku di perpustakaan lama ini.

 

“gak tau..” Minho mengangkat bahunya. Dia mendekat ke arahku, sangat dekat. Melihat itu, aku segera mundur beberapa langkah ke belakang *ya pastilah..! emang mundur ke depan apa*

“kamu ma…mau apa, minho? Ke… napa kamu.. terus.. ma..ju?” ucapanku sudah mulai gelagapan. Aku takut dia melakukan hal yang tidak baik pada diriku. “ani.. hanya saja, kau menggodaku, hyunnie..” bisiknya pelan namun terdengar saat mengerikan.

 

Aku segera berlari menjauh. Namun, dia juga mengejarku. Aku terus berlari, tidak tau sudah berapa rak buku yang terjatuh tapi tetap saja itu tidak menghalanginya untuk mengejarku. Kucoba buka pintu yang tadi kami gunakan sebagai pintu masuk, tapi.. terkunci. Kugedor – gedor sambil berteriak meminta bantuan. Berharap ada yang mendengar teriakanku. Tiba – tiba, tubuhku seperti dipeluk seseorang dari belakang. Kucoba berbalik, tidak bisa. Dia memelukku erat sekali. Aku memberontak, tapi juga tidak bisa. Dilemparkannya tubuhku ke dinding yang ada disebelahku, lalu menahan dengan kedua tangannya.

 

Dia menatap tajam mataku, aku menjadi sangat gelisah. Aku menyesal pernah menyukainya. “Minho.. please.. jangan lakukan ini… kumohon” pintaku namun tetap tidak digubrisnya. Dia mencium kasar bibirku lalu melepasnya, “sudah kubilang, kau menggodaku. Aku tidak mau melewatkan kesempatan ini. aku tau, kau menyukaiku, jadi bukannya kamu senang ya.. heh..”

 

“tidakk.. aku tidak mauu… please jangan…”

 

“ya.. tidak.. aku tidak akan melepaskanmu sekarang. Aku ingin memiliki tubuhmu yang pasti sangat sedap itu…” dia tersenyum jahat. Aku benci senyuman itu. Wajahnya pun kini sangat memuakkan. Dia mencoba membuka kancing baju seragam sekolahku,,, “AAAAAAAAAAAAAAAAA………. ANDWE… MINHO, STOP!!! HELP.. TOLONG AKUUU..”aku mencoba memberontak, berhasil. Aku lepas darinya. Kini aku mencoba lari, kucari barang yang kira – kira bisa menolongku. Kulempar beberapa buku, tapi.. damn! meleset. Buku – buku itu dapat dihindarinya dengan mudah. Aku sudah tak mampu berlari lagi. Tubuhku tumbang dan terjatuh, kepalaku terbentur mengenai meja. Dia masih saja mencoba mendekatiku, aku pusing.. sudah banyak darah keluar dari kepalaku, penglihatanku mulai samar-samar. Aku tidak boleh pingsan.. harus tetap bangun. Jika aku pingsan, pasti itu akan lebih mudah baginya. Sial, apa yang harus aku perbuat dengan kondisi seperti ini.

 

Vas bunga. Sebuah vas bunga usang tertata rapi di meja. Kuambil vas bunga itu dan kulempar mengenai wajahnya. Seketika itu juga, aku pingsan. Aku tidak tau apa – apa lagi.

 

End Flashback

 

Tak kusangka, vas bunga itu tepat mengenai wajahnya, sehingga dia mengalami geger otak yang cukup parah. Aku hanya mengalami luka ringan yang tidak menyebabkan gangguan pada kepalaku. Ternyata, Mr. Lee tidak menyuruh apapun pada Minho. Dia berbohong padaku. Orang tuaku tidak ingin memperpanjang masalah ini, ya.. setidaknya aku tidak kenapa-napa. Orang tuanya memohon maaf akan kelakuan Minho. Mereka langsung mengirim Minho untuk melanjutkan studinya di luar negeri..  Minho kini menjadi musuh yang paling kubenci. Minho menjadi masa lalu yang sebenarnya tidak ingin kuingat lagi.

 

Tapi, panggilan ‘hyunnie’ kini kembali terngiang. Aku mengingat namja itu lagi. Damn!

 

“aww.. sorry..” sial, gara – gara pikiran yang harusnya sudah tak kupikirkan itu, aku menabrak seseorang. “yuri?”

Kulihat Yuri, yeoja yang baru saja kutabrak.

Yuri melihatku dengan sinis, matanya menampakkan kebencian yang amat dalam. “dasar perempuan jalang” ucapnya sinis. Aku hanya menunduk. Aku jadi ingat, kini musuhku bukan hanya Minho, tapi… juga sahabatku sendiri, Yuri.

 

“yuri… kumohon jangan begini lagi. Aku minta maaf..” kataku.

“apa? Maaf… cih! Aku tidak butuh maaf, aku hanya butuh Kyuhyun… “

“Yuri… kau masihh menginginkan Kyuhyun..?”

“ne… kau suddah tau itu. Dan kalau kau itu yeoja yang murah hati. Seharusnya kau lepaskan Kyuhyun dan berikan dia padaku. Aku mencintai Kyuhyun lebih daripada dirimu, paboo!!!” bentaknya keras. Aku hanya meneteskan air mataku. “ta..tapi.. aku mencintai Kyuhyun.. juga” ucapku lirih. Dia seperti sangat kaget mendengar pernyataanku.

 

“se…seohyun… kauu..!! aisshh… kau pernah berjanji bukan! Kenapa malah sekarang kau memiliki perasaan pada Kyuhyun! Dasar pembohong!!!” Yuri mencoba untuk pergi dari hadapanku, tapi aku menahannya. “aku tidak tau Yul.. aku juga semula tidak ingin ini terjadi,, tapi semakin dia dekat denganku, semakin dia menunjukkan perhatiannya padaku. Aku.. aku jatuh cinta pada Kyuhyun, Yuri.. bantu aku… bantu aku untuk tidak mencintainya lagi. Kumohon…” air mataku kini mengalir deras di pipiku. Yuri berbalik dan memandangku, aku yakin dia masih punya perasaan sebagai sahabatku. Ya.. kuyakin itu…

 

End Seohyun POV

 

Yuri POV

“se…seohyun… kauu..!! aisshh… kau pernah berjanji bukan! Kenapa malah sekarang kau memiliki perasaan pada Kyuhyun! Dasar pembohong!!!” mendengar pernyataan Seohyun, aku jadi sangat kaget dan marah. Dia pernah berjanji padaku bukan untuk tidak mencintai Kyuhyun, tapi kenapa sekarang dia malah mencintai Kyuhyun. Aisshhh… dasar Seohyun pabo! Aku ingin pergi dari hadapannya, ingin bebas sementara, tapi tangannya menahan lenganku

 

“aku tidak tau Yul.. aku juga semula tidak ingin ini terjadi,, tapi semakin dia dekat denganku, semakin dia menunjukkan perhatiannya padaku. Aku.. aku jatuh cinta pada Kyuhyun, Yuri.. bantu aku… bantu aku untuk tidak mencintainya lagi. Kumohon…” dia menangis sekarang. Aku jadi sedikit prihatin pada mantan sahabatku ini. aku tau, sebenarnya aku bego, yaa…. Memang aku harus ngerendahin diriku sedikit. Aku ini bego, memutuskan tali persahabatanku dengan seohyun demi seorang Kyuhyun. Tapi mau bagaimana lagi, aku sangat mencintai Kyuhyun. Aku tidak mau kyuhyunku diambil seohyun begitu saja. Harus kuperjuangkan cintaku.. *semangat ’45 mode on*

 

“Yul-ah…”

 

“ani.. aku tidak tau. I’m so confused about this problem. But, I think, I’m so crazy break our friendship. Can I to be your friend again, Seohyun..? tidak akan ada masalah tentang namja – namja lagi. Bagaimana?”

 

“haa? Kau serius, Yuri?” raut mukanya menjadi sangat cerah. Dapat kupastikan, dia senang. “ani… aku bercanda..!”

Seohyun langsung menjadi sedih lagi. Senyumnya yang tadi mengembang kini telah layu. Aku tertawa melihat sikapnya ini… “seohyun.. mana mungkin aku bercanda?! I’m serious… not kidding…” aku menyunggingkan senyumku. Senyum persahabatan.

 

^^^^^^

Kami kini berada pada sebuah mall di Seoul. Ya sebagai perayaan dari kembalinya kami sebagai sahabat, kami akan menghabiskan hari dengan shopping, kegemaranku, ya setidaknya setelah dance. Hehehehe….

“Seo.. lihat! Ada lomba dance… kesana yuk..” seruku saat melihat sebuah kompetisi dance. Seperti asyik untuk ditonton.

“ha.. mana.. mana?”

“itu.. disana.!” Kuarahkan telunjukku pada sebuah kompetisi dance yang sedang berlangsung di mall ini

“ohh.. ayo. Boleh saja..” kini kami berusaha menembus kerumunan manusia yang sedang menonton acara ini. heheh.. karena berusaha menjadi yang terdepan, tidak sengaja aku menginjak kaki seorang ahjumma yang juga sedang nonton. “awww… dasar anak muda! Hati – hati donk… sempit tau..”

“ahh.. mianhae.. mianhae ahjumma.. aku tidak lihat. Sekali lagi mianhae…”

 

Aku dan seohyun sudah berada pada baris terdepan penonton. Aku sangat takjub melihat gerakan lincah dari para dancer ini, begitu terlihat keren. “kyaa…!!! Gerakannya kereeeenn…!!!” histerisku melihat aksi dari dancer yang satu ini. dia melakukan salto untuk endingnya. Wahhh…. “ wauw.. amazing! Benar-benar penampilan yang luar biasa dari Changmin. Halo Shim Changmin, apa kabar?”

 

“ne.. aku baik.. hoshh hosshh…” dia terlihat sangat kecapekan karena dance. Hufft.. tapi gila! Dancenya benar – benar kereeeenn…!!!

 

“ohh.. kau sangat capek sekali ya. Dan, satu pertanyaan lagi, sebagai dancer terkenal se-antero Seoul. Pasti kau pernah tertarik pada seorang yeoja. Kalau boleh tau, di antara semua yeoja disini. Adakah seorang yeoja yang hampir sesuai dengan tipemu?” semua yeoja disini berteriak histeris saat mendengar pertanyaan dari host tersebut. Pasti mereka menginginkan Changmin memilih mereka, aku juga begitu. Tapi,,, kalau dibandingkan denga Seohyun,,, mungkin dia akan memilih Seohyun. Secara, penampilan Seohyun yang cukup feminim dan membuat banyak namja terpikat.

 

“hmmm.. saya boleh turun?” tanyanya dan dibalas dengan anggukan host. Saat turun panggung dan memilah yeoja – yeoja disini. Semua yeoja mengangkat tangannya berharap akan dipilih Changmin, ahjuma-ahjumma pun begitu. Dasar ahjumma…! Ingat suami dirumah, bu…

 

Tiba-tiba, tangannya memegang tanganku. Aku terkejut, juga Seohyun yang ada disampingku. Dia tertawa melihat tingkahku sekarang yang sudah senyum – senyum. “hai.. kalau boleh tau, namamu siapa?” sapa Changmin padaku. Aku jadi sangat gelagapan untuk menjawab, “ehh.. eh.. Yuri imnida…” kataku memperkenalkan diri. Segeranya aku dibawa ke atas panggung. Jujur, aku masih sangat tidak percaya dengan ini semua. Aku dibawa oleh Changmin, dan dibilang aku adalah yeoja yang mendekati tipe idealnya?… Kyaaaaa!!!!!!!!!!!!!!! I hope It’s not a dream!

 

“saya memilih Yuri…” ucapnya saat kami telah tiba di atas panggung. Semua orang bertepuk tangan melihat kami, juga Seohyun. Aku tersenyum. “waww… seorang Yuri merupakan gadis yang mendekati tipe ideal Changmin? Hebat… hebat..” puji si host. “ani… dia tidak mendekati tipe idealku.” Semua terdiam, aku juga menjadi sangat terkejut. Aku tidak mendekati tipe idealnya? “tapi dia merupakan benar – benar yeoja yang 100% sama dengan tipe idealku” aku terlonjak kaget. 100%?

 

Seketika itu juga, semua wartawan yang ada langsung memotret diriku saat itu. Aku menjadi sangat malu..

 

 

Changmin tersenyum melihatku, aku juga menjadi sangat maluu… kupastikan wajahku sudah memerah seperti kepiting rebus yang direbus lagi. Sangat meraahh…

Selesai acara, aku langsung berlari menemui Seohyun. Aku melompat – lompat kegirangan di depannya, dia hanya tertawa melihat tingkah anehku ini. “kalau begitu, Kyuhyunnya mau dikemanain?” tanya Seohyun. Di saat seperti ini aku sudah tidak memikirkan Kyuhyun. Hanya Changmin yang kini mengisi hatiku.. kyaaa!!!!

“untukmu saja.. aku sudah tidak butuh Kyuhyun…” dia tertawa. Ya.. menurutku changmin itu lebih tampan dari kyuhyun.

 

“mm… Yuri…” seseorang memegang pundakku. Ternyata itu seorang namja, dan namja itu changmin. Kyaaa!!

 

“ah… changmin-sshi.. annyeong”

 

“annyeong… kau seperti kaku sekali ya padaku?”

 

“ha? Maksudmu?”

 

“mm… kayaknya udah sore nih, Yul… aku pulang dulu ya.. byee…” ucap Seohyun di tengah pembicaraanku

“Seohyun…” kini Seohyun telah pergi. Tinggal aku dan Changmin. Dan.. kami masih berada dalam mall. Mampus!

 

“rasanya tidak mungkin mengobrol disini. Kuantar kamu pulang ya..”

 

“ha…?” mataku membelak. Aku akan diantar pulang oleh seorang dancer dan juga entertainer? Wahhh…. Hatiku meloncat-loncat gembira.

 

“Yuri…” katanya saat kami sudah dalam perjalanan.

 

“ne?”

 

“gomawo ya..”

 

“atas hal?”

 

“tadi.. kamu sudah mau mendampingiku di atas panggung. Aku memang sudah berpikir kamu adalah yeoja yang tepat. Karena, kalau kupilih yeoja yang lain. Pasti aku sudah dipeluk-peluk di atas.. hahahaha…”

 

“oww..hahahhaa…”

 

“kenapa kaku begitu bicaramu? Santai aja lagi..” dia menepuk pundakku dengan tangannya. Aku tersenyum. Haahahahaa…. Aku bahagiaaaa!!!!

 

“ne… mianhae kalau aku kaku” ucapku memohon maaf. Dia mengangguk.

 

“kuliah dimana?”

 

“aku kuliah di Seoul University…”

 

“owhh…” tak lama kemudian kami larut dalam cerita dan canda. Perjalanan yang seharusnya menjadi cuma sejam, menjadi hampir tiga jam. Ya.. kami berhenti di suatu café lalu bercengkrama disitu. Dalam pembicaraan itu aku mengetahui, bahwa dia memang sangat hobi pada dance, suka dukanya menjadi seorang dancer pun tidak mudah. Aku jadi semakin kagum dengan Changmin. Mungkin saja, aku jatuh cinta pada Changmin…

 

TBC

Bagaimana readers? panjangkan…

Author ucapkan maaf ya.. lama banget ngepost. Kalau boleh jujur, author benar” gak bermaksud untuk lama kok. Tapi internet author gak mau connect. Jadi author gak bisa ngepost. Jadi, untuk itu, author ngucapin ‘terima kasih.. kamshamnida..’ untuk author flaviaa yang sudah ngisi blog ini dengan ffnya yang kereen gila. Hehehehe… gomawo ya…

Dan author usahakan ff ini akan cepat post lagi, selama author libur sekolah. Okee..

So, comment dan like tetep author tagih. Don’t be a silent readers.. dosa!

Okee.. gomawoo semuaaa!!! ^3^

I Love My Rival [Part 6]

I Love My Rival [part 6]

Annyeong my honey bunny sweety little readers….

Apa kabar smuaa? Baik saja kan… oh ya, author minta maaph ya udah mulai jarang buat ff lagi. Bukan karena mau di end, tapi lagi gak ada ide yg cocok . jadi lama dehh…

Tapi author harap readers bisa maklumin ya.. juga author kan UTS,,, hehehehe ^_~

Readers… author karena lagi berbaik haati atau mungkin lebih tepat disebut lagi miring.. author mau minta request ff… tapi cuma untuk 2 people.

Ya.. mungkin tergantung comment beruntung kali ya.. nanti pokoknya readers comment ajaa… lalu author buka program apa ya itu, lalu tentuin lucky commentnya

Nah.. ff nya itu OS yaa.. ^^

Ya sudah.. mari kita baca.. silahkan

Main Cast: Seohyun SNSD, Kyuhyun Super Junior, Donghae Super Junior

Cast: Yuri SNSD, Yoona SNSD, Jessica SNSD, Yesung Super Junior, Heechul Super Junior, and other cast

Genre: Friendship, Romance, *dan lain – lain, hehehe… author juga bingung

Length: ???

WARNING!!!

PLEASE, DON’T BASHING OR SHARE THIS FF

IF YOU NOT LIKE THIS FF, DON’T READ

DON’T LIKE THIS COUPLE, DON’T READ

++++Let’s reading++++

“EOMMA PULANG!!!’ suara eomma terdengar membuka pintu rumah. “mwo??? Kenapa gelap sekali?” sepertinya eomma kaget karena suasana rumah yang sengaja kumatikan lampunya.

“Seohyunn!!”

“SURPRISEE!!!” seruku pada eomma saat dia melangkahkan kakinya menuju dapur.

“ada apa,Seo? Kenapa kamu…” kata – kata eomma terhenti saat melihat hidangan yang telah kupersiapkan di atas meja beserta dengan sebuah kado yang sebenarnya telah kubeli sebagai hadiah hari ibu. Namun, karena hari ibu kelamaan, maka hari ini saja aku berikan.

“kamu yang masak semuanya?” aku mengangguk mantap. “aku sudah bersusah-susah masak, tapi… ternyata eonni dan appa tidak bisa ikut makan.. eomma juga telat” cibirku . eomma terkekeh melihat tingkahku, “aigoo.. mianhae Seo sayang.. eomma tadi lagi ingin shopping. Tapi.. eomma sebenarnya sudah membeli makanan nihh..” kata eomma

“mwo? Huaa.. lalu bagaimana nasib makanan buatanku eomma?” aku memandang kasihan makanan yang sudah susah – susah kusiapkan. Masa.. akhir makanan ini adalah dalam tempat sampah. Ya.. aku tau, mungkin akan kurang enak seperti makanan eomma, tapi kan aku sudah berusaha buattt…

“tenang sajaa.. kita akan kasih ke tetangga sebelah.”

“haaa…. Andweee!! Eomma tegaa padaku..!!!”

“kenapa? Kamu tidak mau makan makananmu? Maksud eomma, kita kasih makanan yang sudah eomma beli ini, dan kita makan makanan yang telah kau masak, Seo..” dia tersenyum manis, dia sangat manis. Aku tau, umurnya telah kian bertambah. Namun, keriput kecil pun belum ada pada wajahnya. Sangat hebat bukan…

“hua.. eomma..” mataku berkaca – kaca mendengar pernyataan kasih eomma. Ahh… senang banget. aku maju dan memeluknya erat. “gomawo eomma… mianhae aku tidak baik padamu. Gomawo…” air mata bahagia pun jatuh ke pipiku.

“eomma… aku sayang padamu…”

“eomma juga sayang padamu Seo.. walau, kau bukan anak kandung eomma” apa kata eomma barusan? Bu..bukan anak kandung eomma? Maksudnyaa? Aku anak pungut? Aku melepas pelukan eomma
“eomma…”

“ahh.. jangan dipikirkan. Eomma salah bicara”

End Seohyun POV

Kyuhyun POV

“aisshh…. Dimana Seohyunnie? Kenapa pagi begini dia belum datang juga ke kampus?” kesalku dalam hati. Biasanya, pagi – pagi dia sudah datang. Kenapa sekarang belum? Aku menunggu sambil terus melirik jam tanganku. Bukankan jam 10 ini ada mata kuliah untuknya…

“oppa..!” seorang yeoja tinggi dengan kulit agak coklat menghampiriku. Yang kuketahui dan pasti, namanya adalah Yuri. “ahh.. Yuri?” aku meliriknya sebentar saja, lalu membalik muka dan terus mencari Seohyun.

“ne oppa.. annyeong” sapanya sabar

“annyeong…” kubalas tanpa memandangnya. Sepertinya dia cukup kesal dengan sikap dinginku ini. hahaha… seperti tidak tau Evil Kyu saja.. wuahahaha… oh ya, tiba – tiba aku ingat. Mungkin saja dia tau dimana Seohyun, dia kan sahabat Seohyun.

“Yul-ah..”

“ahh… ne oppa! Waeyo?” balasnya girang

“kau tau dimana Seohyunnie?”

“Seohyunnie? Maksud oppa Seohyun..?” aku mengangguk. Air mukanya yang semula cerah langsung berubah menjadi kecemberutan. “kenapa harus Seohyun terus? Apa sih yang bagus dari dia?” gumamnya sangat kecil, sehingga hanya dapat kudengar samar – samar.

“kau tau?” dia menggeleng. “aku tidak tau. Oh ya oppa, aku ke kelas ya. Daa…”

Hufft.. dimana sih Seohyun? Lama sekali…. Tiba – tiba pandanganku menangkap sesosok yeoja yang sedang dirayu oleh seorang namja. Sepertinya itu Seohyun… yak! Benar.. itu Seohyun dan namja itu… Heechul seosaengnim? Mwoo? Seorang dosen cantik di kampus ini merayu bidadariku…! Ini tidak bisa dibiarkan!!!

“mwo? Seosaengnim? Apa yang baru kau katakan barusan?” kata Seohyun

“saranghaeyo Seohyun… kamu mau kan jadi yeoja chinguku? Mau kan,,, mau… kau itu bagaikan oksigen bagi tubuhku, Seo. Aku tidak bisa hidup tanpamu” kata Heechul seosaengnim yang ingin membuatku muntah. Berarti selama ini dia hantu donk, kalau tidak bisa hidup tanpa Seohyun. Ada – ada saja..

“ehh.. aku…” ucapan Seohyun terpotong

“seohyunnie… kenapa kamu lama sekali sihh?” manjaku di depan Seohyun. Biar saja aku dipandang membunuh oleh Seohyun seperti itu, yang pasti Seohyun tidak boleh menjadi milik dosen cantik ini! enak saja…

“Kyuhyun-sshi… apa yang kau lakukan disini!” bentak Heechul seosaengnim. Biar…

“seosaengnim.. maaf kalau aku mengganggu, tapi masa aku tidak boleh menghampiri yeoja chinghuku sendiri?”
“Kyu…” bentak Seohyun pelan, dia mencubit pinggangku dan aku hanya meringis. Aku harus memperjuangkan cintaku!

“ja…jadi kalian ber… pa..” ucap Heechul seosaengnim layaknya Aziz Gagap.

“ne.. kami berpacaran” aku merangkul pundak Seohyun dengan mesra yang membuatnya pingsan dan kejang – kejang (?). “kajja.. kita ke kelas” aku meraih tangan kanannya dan menariknya ke kelas. Untung saja hari ini kelasku sama dengan dia. #now playing. Taeyeon ft the one – like a star

“Kyuhyun….”

“Kyuhyun-sshi…”’

“aissh.. Kyuhyun oppa!” aku memberhentikan langkahku. Aku memang sengaja diam saat dia memanggilku tanpa embel – embel oppa. Aku mau dipanggil oppa olehnya.

“ne chagi.. waeyo?” tanyaku sok baik. Namun, Seohyun langsung memukuliku bertubi – tubi. “aww… chagi.. wae?”

“kamu jahat kyu… dasar budekk!” serunya

“ aduhh.. chagi.. sudahlah, sebentar siang aku antar pulang dan kita singgah makan siang bareng sebagai permohonan maafku ya”

“ANDWEE!!!” teriaknya pas di telingaku hingga telingaku serasa mau pecah. Dia berlalu dari hadapanku, segera saja aku mengejarnya dan mendapatkannya. “mianhae… “ bisikku pada telinga mungilnya.

“aku mau ke Yoona eonni,, jangan menghalangiku.”

“chagi…”

“lepaskan aku…”

“jagiyaa… aku menyayangimu. Sangat menyayangimu… “ kunaikkan volume suaraku dan kupastikan mereka smua yang ada di sekitarku dengan Seohyun dapat mendengar suaraku. “aku tau.. kamu tidak menyayangiku seperti aku menyayangimu… tapi… kumohon hargai perasaanku ini Seohyun. Seohyunnie… saranghae”

Dia terdiam. Tak ada jawaban. Aku hanya mendengar isakan tangis. Sesaat, keadaan menjadi diam dan tak ada suara Seohyun. Namun, dia tidak menghiraukanku dan langsung pergi dengan berlari.

Seohyun… kapan kamu akan menyukaiku dan mengatakan na do saranghae padaku saat aku mengatakan saranghae padamu..?

Kyuhyun POV

Seohyun POV

Maksudnya apa? Ingin membuatku malu di depan semua teman – teman. Semula aku ingin mengatakan na do saranghae. Tapi.. taukah kamu? Aku melihat Yuri menatapku dengan tatapan yang kupastikan sangat tidak menyukai. Aku… aku pernah bersumpah #play end

_flashback_

Disebuah taman, aku dan Yuri duduk berdua. Hari itu adalah hari pertama aku berjalan – jalan dengan Yuri. Hari aku dan Yuri berkenalan. Dan Yuri merupakan teman pertamaku di Seoul. “kau aneh Yul…” ucapku pelan. Yuri memalingkan kepalanya dan kini menatapku sambil sedikit menyeruput jus jeruk yang tadi kami beli.

“wae? Aku aneh?” tanyanya, aku mengangguk. “kau aneh… menyukai namja seperti dia. Aku tidak akan pernah menyukainya..”

“kau belum tau saja dia Seohyun… dia memang sangat dingin seperti es. Tapi… setiap dekat dengannya, jantung serasa berdebar, pipi memanas. Aku bisa meleleh. Apa menurutmu itu artinya bukan jatuh cinta? Aku bersyukur kamu tidak menyukainya… karena, kurasa dia tertarik padamu. Aku… aku tidak ingin itu terjadi” kini dia menundukkan kepalanya melihat rumput hijau.

“Yul…”

“Kyuhyun oppa… dia first love ku. Memang banyak namja ganteng yang juga mengejarku. Namun, aku hanya menyukai Kyuhyun, dan aku berharap dapat memilikinya. Bukan harapan biasa. Sangat bahkan harus menjadi milikku. Kumohon Seohyun… jangan ambil dia dariku” mata sayunya menatapku. Rasa iba saat aku melihatnya. Tatapan memohon.

“ani.. aku tidak menyukainya. Dan.. dia juga mana mungkin menyukai anak baru sepertiku. Aku bersumpah tidak akan menyukainya.” Tanganku membentuk huruf V.

“gomawo Seohyun… you are my best friend..” kami berpelukan hangat. Pelukan persahabatan.

_end flashback_

Ya Tuhan.. apakah kau punya jalan keluar untuk permasalahanku ini? kenapa aku lemah dalam urusan asmaraku. Kenapa aku seperti ditelan ke dalam bumi hidup – hidup. Kehilangan sahabat hanya karena seorang namja, itu… hal yang paling kubenci. Aku berharap hal itu tidak terjadi pada diriku, tapi kenapa harus secepat ini… waktu berjalan terasa sangat cepat. Yuri, Kyuhyun… nama kedua orang itu terus berputar di otakku. Sangat tidak masuk akal.

sengaja aku menyelesaikan tugas hari ini lebih cepat agar dapat lebih dahulu pulang. Aku tidak ingin sekarang ada Kyuhyun, walau kubutuh dia. “Seosaengnim.. ini tugasnya” aku menyerahkan tugas yang tadi kosong kini sudah penuh dengan not not balok. Ya.. tugas dari Vic seosaengnim saat ini adalah membuat sebuah lagu pendek. Aku sudah terbiasa akan membuat lagu. “baiklah Seohyun… rapikan tasmu dan silahkan pulang” ucap seosaengnim

“ne…” kulangkahkan kakiku hendak ke luar kelas. Kulirik Kyuhyun, dia juga tengah menatapku dengan tatapan yang seakan berkata kumohon tunggu aku. aku menggeleng dan segera pergi.

Aku rebahkan tubuhku di kasur. Lelah. Pertama, aku sangat terkejut dengan pernyataan cinta Heechul Seosaengnim. Terkejut dan kaget. Bagaimana tidak, dia itu dosenku di kampus. adalah hal yang sangat dilarang seorang dosen berpacaran dengan mahasiswi, itu anggapanku. Kedua, dengan pikiran tentang Kyuhyun dan Yuri yang sepertinya terus saja terngiang dalam kepalaku.

Aku bangun dari rebahanku, menuju piano putih yang diberikan appa saat aku umur 15 tahun yang lalu. Aku duduk di kursi. Dan pelan, menekan tuts tuts piano. Pikiranku bergelayut. Nada – nada yang tercipta sangat tidak bagus, aku tau itu. Yoona eonni tiba – tiba membuka pintu kamarku “saeng.. kau kenapa? Nada itu smuanya salah” ucapnya kesal.

“mianhae eonni.. aku pusing. Eonni.. aku boleh bertanya?”

“ne…” dia mengambil bangku meja belajarku dan duduk tepat di sebelahku.

“menurut eonni.. bagaimana seharusnya sikap kita menghadapi seorang namja, yang sesungguhnya sangat kita cintai, tapi… ada hal yang membuat kita tidak boleh mencintai namja itu? Sahabat kita sendiri.. menyukai namja itu.” Kataku sedikit terbata. Aku ingin menangis, tapi kutahan.Yoona eonni menepuk pundakku. “namja itu pasti bisa memilih”

“m.. maksud eonni apa?”

“cinta itu kadang menyedihkan. Makanya sering sekali orang membuat cerita cinta yang berujung tragis dan menyedihkan, karena itulah kenyataannya cinta. Rela berkorban demi seoran sahabat yang juga mungkin lebih mencintai namja itu daripada kita. Memang sakit. Tapi… kau pernah dengarkan cinta itu perlu pengorbanan?” aku mengangguk pelan. Air mata mulai membasahi pipiku, mengingat keadaanku, Kyuhyun, dan Yuri.

“ne eonni… kita harus mengorbankan perasaan kita.”

“ani… itu salah. Menurut eonni, pernyataan itu salah. Sangat sia – sia jika kita menyukai seseorang lalu melepasnya demi seorang sahabat. Dunia ini memang sempit, tapi, inilah kenyataan. Cinta… cinta itu harus kita perjuangkan. Jika kita cinta, katakan cinta. Jika tidak, katakana tidak. Ngomong – ngomong, kau menyukai namja siapa?”

“ani.. bukan siapa-siapa”

“ah.. yang benar. Bukan siapa – siapa atau memang siapa – siapa…” goda Yoona eonni yang membuatku malu setengah mati. Ya.. memang hanya eonni yang mendengarnya saat ini. tapi… aku malu. Sangat malu.

“eonni…! Aku tidak menyukai siapa-siapa..”

“ah ya… ya sudahlah. Lagipula kalau benar ada, itu wajar. Hahahaahaa…” eonni meninggalkan aku dikamar dengan tawaan. Huh.. menyebalkan. “perbaiki permainan pianomu karena namja itu, permainanmu kacau!” suaranya lagi terdengar. Ahhh… sukses kau Eonni!

End Seohyun POV

Kyuhyun POV

Aaaa… seohyun nakal! (gak salah tuhh..) meninggalkanku sendirian di kampus. bukannya rencana mau pulang bersama.. kenapa malah meninggalkanku. Huhhuuuhuu… seoo,, mian kalau aku menyebalkan. Tapi inilah aku, si evil kyu.. hahahahah 😀

“eommaaa… masakan aku bulgogi” gumamku pelan. Air mataku sedikit menetes, aku teringat eommaku. Tiba- tiba, entah kenapa, ada bayangan eomma di sebelahku. Dia membelai lembut rambutku, aku rindu dengan belaian ini. senyumnya terpampang jelas di wajah cantiknya, jika aku perhatikan, eomma sedikit mirip dengan seohyun. Apa.. seohyun memang mirip dengan eomma?

“kyu…” suaranya yang sangat kurindukan terngiang di telingaku. Aku menutup mataku. “eomma…” balasku juga dengan lembut

“bahagiakan dia… jika kau memang menyanginya. Eomma,menyetujuinya…” katanya yang membuatku sedikit bingung. Maksudnya siapa? Seohyun? Eomma kan tidak mengenal Seohyun, masa dengan gampang bilang ya. Walau aku juga senang sih..

“eomma… buatkan aku bulgogi” gumamku lagi. Tiba – tiba, apa mungkin hidungku yang bermasalah atau apa, bau bulgogi seperti buatan eomma tercium di hidungku ini. aku membuka mataku. Bulgogi lengkap dengan bawang Bombay serta wijen sudah ada di mejaku. Aku berdiri dan mendekat. Perlahan aku mendekatkan tangan ke piring bulgogi itu. Nyata! Bulgogi ini sungguhan. Aku ambil sumpitku dan mulai makan beserta nasi yang juga telah tersedia. “gomawo eomma..” ucapku lirih sambil sedikit terisak.

End Kyuhyun POV

TBC

Nahh.. tbc dulu ya.. author capek

Mian kalao author lamaaa banget baru lanjut

Author, lupaaaa…

Hehehehee…. Mianhae,,, jeongmal mianhae… 😥

So… nanti baru lanjut lagi yaa….

Ingat RCL… read,, comment,, like!

Okee… 😉

~I Love My Rival~ [part 5]

I Love My Rival [part 5]

 

 

Annyeong reader-readers kekasihku..!

apa kabar? Baik kan? Kalo author tidak nih, lagi sariawan #hubungannya?

Emang sih gak ada hubungan,,, tapi tatittt

Hehehe…

Author lagi agak stress nihh,, soalnya minggu depan mau pada UTS. Hufftt… readers doain author ya supaya bisa bagus nilainya.

Nahh.. sekarang daripada banyak bacot,, mendingan kita mulai baca ya.. woke??? Cekidot…

 

Main Cast: Seohyun SNSD, Kyuhyun Super Junior, Donghae Super Junior

Cast: Yuri SNSD, Yoona SNSD, Jessica SNSD, Yesung Super Junior, Heechul Super Junior, and other cast

Genre: Friendship, Romance, *dan lain – lain, hehehe… author juga bingung

Length: ???

 

WARNING!!!

PLEASE, DON’T BASHING OR SHARE THIS FF

IF YOU NOT LIKE THIS FF, DON’T READ

DON’T LIKE THIS COUPLE, DON’T READ

++++Let’s reading++++

“seo… namja ini.. dia memarahiku. Karena aku tidak sengaja menabrak dan merusak kaset gamenya yang Limited Edition. Huaaa…”yeoja yang bernama sica ini langsung menangis pada Seohyun. Kaget. Seohyun pun menatapku geram, “Kyuhyun-sshi…. Kenapa kamu selalu menjadi masalah dalam hidupku hah!! Kemarin dengan katamu kita pacaran! Sekarang, kamu memarahi sahabatku hingga ketakutan begini!!! Apa maumu!!!” seohyun terus memarahiku. “mianhae seohyun…..” ucapku lirih membalas kemarahannya.

 

“mianhae, mianhae…! Mianhae dari Los Angeles!! Haa.. kenapa aku selalu sial tiap bertemu denganmu haa!! Aisshh..” geram Seohyun dengan mata melotot padaku. “sica… ayo kita pergi dari sini..kita naik wahana yang lain ya, jangan roller coaster” dia mengajak temannya pergi dan berlalu dari hadapanku.

 

Setelah aku tidak dapat melihatnya lagi, aku terduduk lemas di bangku. “hufft… sungguh sial aku hari ini. dapat marah dari yeojachingu sendiri… kehilangan game LE… arrrgghh!!!” batinku. Aku membongkar rambutku yang kecoklatan dengan kasar.. aku lelah. Lelah dengan kehidupanku ini…

 

End Kyuhyun POV

 

Yoona POV

 

Secercah sinar matahari masuk melalui jendela kamarku. Aku terbangun lemas. Kubalik tubuhku menghadap langit-langit, namun.. aku merasa aneh. Ada apa dengan kasur ini? apa aku semakin berat? Dan kenapa aku merasa sangat kedingingan, padahal aku memakai selimut. Kulirik sebelahku dan aaaaaaa………….. kenapa ada yesung oppa tertidur di sampingku? Dan… tidak memakai baju?

 

“aaaaaaaaaaaaaa……….” Aku berteriak kencang. Sepertinya di rumah tidak ada orang, sehingga teriakanku tidak digubris oleh siapa – siapa kecuali oleh Yesung oppa yang terkaget dengan teriakanku.

 

“a..ada apaaa? Kenapa kamu ber…” kata – kata Yesung oppa berhenti saat melihat tubuhku. Dia seperti tidak percaya. “kenapa kamu tidak memakai baju, chagi?” tanyanya dengan mata yang terus melihati tubuhku. Segera kututup tubuhku dengan selimut. “apa yang oppa lakukan padaku semalam? Bagaimana kalau aku hamil oppaa?”

 

“a..apaa? semalam? Ahh… astaga!” dia menepuk dahinya dan menunjukkan raut muka penyesalan. “mi..manhae Yoona. Habisnya kamu menjewerku sihh.. makanya aku lakukan ini padamu”

 

“ahh… kalau aku hamil bagaimana oppa???!” aku sangat khawatir kalau aku hamil. Aku belum siap menikah, walau aku juga mencintai Yesung oppa. Aku masih mau menjadi seorang gadis, bukan ahjumma.

 

“aku akan tanggung jawab..”ucap Yesung oppa lirih. Aku terharu, hingga aku memeluknya. “gomawo oppa.. saranghaee..” bisikku.

 

END Yoona POV

 

Seohyun POV

 

Arrgghh… menyebalkan! Enak saja dia memarahi sahabatku dengan seenaknya hingga membuat Jessica menangis. Dasaarr!! Apa aku terlalu sial harus bertemu dengannya terus! Menyebalkan…

 

“seohyun… apa namja tadi itu pacarmu?” tiba – tiba Sica bertanya hal itu padaku. Omona… dia tau hal itu dari mana?

 

“ooh… umm, oh ya sic… kita ke toko boneka itu yukk.. kita beli boneka keroro..” ucapku berusaha untuk mengalihkan pembicaraan. Aku berjalan mendahului Jessica yang kemudian mengejarku.

 

“YAK!! SEO JOO HYUN!! Tunggu aku!”

 

“ne Jessica…” aku berhenti sejenak menunggunya. Badanku keringat dingin, gugup, itulah yang kurasakan.

 

“Kau kenapa? Kau gugup?” tanyanya lembut saat menghampiriku.

 

“a..ani.o…” jawabku gugup. Entah kenapa Jessica tersenyum licik.

 

“masaa? Seo joo hyun.. kau kira kau bisa membohongiku? Kau terlalu polos dan tidak pintar berbohong…” dia menepuk pundakku. Ne.,, aku tau aku memang tidak pintar berbohong. Semuanya pasti akan ketahuan…

 

“Mmmm…” aku menundukkan kepalaku. Aku bingung harus menjawab apa..

 

“kau yeoja chingu Kyuhyun-sshi kan..? bilang saja…”

 

“umm… ne, tapi i..itu” ucapanku terpotong dengan kehadiran Kyuhyun di belakang Jessica

 

“Yak Sicaa.!!! Kau apakan Seohyunku!” bentak Kyuhyun pada Jessica

 

“hey Kyuhyun-sshi.. namaku bukan hanya Sica, tapi Jung Jessica..! aku tidak akan takut lagi padamu, tau!” balas Jessica. Kyuhyun seperti akan marah besar, aku langsung melangkah mundur dan lari…

 

“YAK SEO JOO HYUN!!!!!” teriak Jessica kepadaku tapi tidak akan kuhiraukan lagi seperti tadi. Aku terus berlari berusaha agar sampai menuju jalan raya.

 

~~~~~~~~~

Aku sampai di rumah dengan hos-hosan. Hufft.. lelah sekali berlari. Aku  melihat keadaan rumah yang sepi dan gelap. Apa tidak ada orang di rumah dari tadi? “yoona eonni.. umma.. appa…”

 

“ne Seohyun…” Yoona eonni datang kepadaku dengan menggunakan handuk. “eonni…!” aku berteriak melihat keadaan eonni saat ini. Cuma ada handuk yang ada pada tubuhnya. “pakai baju sanaa!!”

 

“ne.. aku kan baru pulang dan mandi…” eonni pergi dari hadapanku.

 

Selesai  berpakaian, eonni menghampiriku di meja makan. Aku sudah memasak kimbab untuk kami smua. Tapi entah kenapa tidak ada umma dan appa. “eonni…”panggilku pada eonni yang sedang makan dengan lahapnya.

 

“mmm…”

 

“dimana umma dan appa?”

 

“entahlah… tadikan aku bilang aku baru pulang. Jadi aku tidak tau Seohyun…” sekarang muka Yoona eonni berubah menjadi kesal. Aku tertunduk takut.

 

“mi…mianhae eonni”

 

End Seohyun POV

 

Taeyeon POV

 

“a…apa? Menjodohkan Seohyun dengan Kyuhyun, anakmu?” aku sangat kaget saat dengar pernyataan dari Siwon oppa.

 

“mwo? Kau tidak depresi karena kepergian Tiffany kan?” Leeteuk oppa juga terkaget

 

“ne… kurasa mereka berdua sangat cocok. Kemarin saja di pekuburan Tiffany, Kyuhyun mencium Seohyun anak kalian.” Jelas siwon

 

“mwoo???”

 

“mmm…” siwon menganggukkan kepalanya

 

“tapi… “ aku sesenggukan untuk berbicara. Entah kenapa air mataku mengalir.

 

“ANIOO!!! AKU TIDAK MAU!!!” aku berteriak hingga membuat Leeteuk oppa dan Siwon terkaget dengan ucapanku.

 

“mwo? Kenapa taeyeon? Bukankah itu lebih bagus untuk hubungan kekerabatan kita. Kamu jadi besan dengan Tiffany..” Leeteuk oppa menenangkanku

 

“taeyeon… sabar… kenapa kamu tidak merestui hubungan mereka? Toh, nanti juga Seohyun akan jatuh cinta pada anakku, Kyuhyun. Kyuhyun pasti bisa membuat Seohyun terpikat padanya… tenanglah” Siwon oppa mencoba menenangkanku juga

 

“SEOHYUN ITU ANAK KESAYANGANKU! DAN TIDAK AKAN KU IZINKAN ANAKKU, KALIAN JADIKAN BONEKA!!!! TIDAK BOLEHH!!!” aku tetap tidak tenang. Seenaknya saja anak kesayanganku, dijadikan bahan perjodohan. Tidak boleh,,, aku lebih menyukai Donghae menjadi suami Seohyun dari pada Kyuhyun, si anak nakal itu. Aku beranjak dan pergi. Leeteuk oppa tetap duduk dan tidak mengejarku, mungkin dia akan memberikanku waktu untuk berpikir.

 

Sampai di rumah, aku langsung menuju ke kamar Seohyun. Sepertinya dia belum tidur, buktinya tv di kamarnya masih kedengaran.

 

Tok tok tok…

 

“seohyun… bukakan umma pintu, sayang” ucapku lembut. Aku berusaha untuk menyembunyikan rasa kesal ini. aku tidak ingin seohyun tau…

 

“umma…! Aku kangen umma” seohyun langsung memelukku saat melihatku di depan pintu kamarnya. “ayo masuk umma…”

 

Aku duduk di kasurnya yang penuh dengan boneka. Namun, ada satu boneka yang rasa asing bagiku. Boneka beruang…?

 

“dari mana, kamu dapatkan itu?” tanyaku pada Seohyun

 

“ahh umma, bukan dari siapa – siapa kok. Tadi aku beli…” seohyun seperti berusaha menyembunyikan sesuatu dariku. “anak umma masih polos, tidak dapat berbohong…” ucapku lembut seraya membelai lembut rambut panjangnya

 

“ahh..sial. itu dari… kyuhyun oppa, umma” aku sangat kaget saat dengar nama kyuhyun dari mulutnya. Kyuhyun? Anak Tiffany, sahabatku? Berarti benar, kalau mereka itu dekat. Astaga.. ini tidak boleh dibiarkan!

 

“ apa..? kyuhyun?” aku berpura-pura tidak tau padanya

 

“ne umma, anak Tiffany ahjumma dan Siwon ahjussi… dia yang memberikan boneka itu dan kalung keroro untukku umma. Kami… kami berpacaran” seohyun berkata dengan sangat sangat pelan dan hampir saja tidak terdengar olehku.

 

“apaa!!! Pacaran!” sontakku kaget.

 

“ne umma…”

 

“andwe!!! Kalian tidak boleh berpacaran! Kamu tau, yang hanya umma setujui hanya Donghae, bukan Kyuhyun!!”

 

“umma… aku sudah berpisah dengan Donghae oppa, umma. Umma mengertilah…”

 

“mianhae seohyun… umma tidak mau.” Aku pun pergi dari kamarnya. Aku takut, semakin naik darah dan malah menghajarnya. Hal itu tidak ingin aku lakukan pada Seohyun, anak kesayanganku.

 

“ummaa..” seohyun mengejarku dan menangis di kakiku. Dia memegangi kedua lututku dan menangis. Sungguh, aku tidak tega melihatnya. Tapi, rasa ketidaksukaanku pada Kyuhyun lebih besar. “umma… tolong umma. Aku tau, Kyuhyun oppa itu sangat menjengkelkan. Aku pun sangat jengkel dibuatnya umma. Aku juga tidak menyukainya. Dia membuat hidupku sial,, sangat sial” kata – kata Seohyun membuatku heran, maksudnya apa? Dia tidak menyukai Kyuhyun? Kenapa harus menangis?

 

“Seohyun… bangunlah nakk. Jangan seperti begini…” ucapku lembut seraya mengelus rambutnya.

 

“andwe! Aku tidak akan bangun sampai eomma mengijinkan hubunganku dengan Kyu oppa, eomma. Aku memang sangat benci dengannya, tapi sikapnya padaku membuatku tertarik padanya eomma… aku… mulai menyayanginya… jebal”

 

“mianhae anakku… aku tidak bisa” aku pergi dengan hati pedih. Sakit… sakit melihatnya menangis tersedu –sedu seperti itu. Dia anakku, aku ingin hidupnya sempurna. Cukup satu kali saja dia disakiti, jangan kedua kali.

 

Kudengar Seohyun masih terus meneriaki namaku dan menangis. Aku mengunci pintu kamarku dan juga menangis.

“mianhae seohyun.. mianhae…. Aku bukan ibu yang baik untukmu. Aku tidak dapat menepati janjiku pada onnie untuk menjaga Seohyun. Mianhaee eonni…” aku terduduk di belakang pintu kamar. Rambutku acak – acakkan, mataku sembab.

 

Aku keluar dari kamarku dan melihat keadaan rumah yang sepi. Sepertinya tidak ada orang di rumah, mana Seohyun? “Seohyun…. Seohyun…..” tidak ada jawaban. Hening.

 

Aku bergegas menuju kamar Seohyun di lantai dua, kamarnya berantakan. Anehh…  biasanya dia sangat rapi, kenapa acak – acakkan begini. Dan… ada sebuah surat di atas meja “eomma… aku pergi sebentar. Mianhae tidak pamit pada eomma. Aku ada urusan dengan temanku. Pergiku tidak lama kok…

Eomma… mianhae tadi aku seperti itu. Aku cuma lagi tidak mood….”

 

Hufft… baiklah. Waktu ini harus kupergunakan untuk memikirkan Seohyun dan Kyuhyun.

 

End Taeyeon Eomma POV

 

Seohyun POV

 

“mwo..? buat apa kau datang ke rumahku?” yeoja di hadapanku ini sangat kaget dengan kedatanganku ke rumahnya. Dasarr… palingan nanti aku akan dibilang mengganggu waktu tidurnya, tapi.. aku mau kemana lagi kalau bukan ke Sooyeon (Jessica)

 

“aissh… Sooyeon. Aku sahabatmu jadi aku bebas datang kapan saja kan. Toh, orang tuamu lagi di Jepang, Krystal lagi jalan dengan Minho. Sepi kan?” sengaja aku memanggilnya Sooyeon agar dia darting dan rasa kantuknya hilang. Hohohoho…

 

“ow… ne. masuklah…” he? Dia tidak marah sama sekali. Artinya udah ngantuk kelas berat nih… aku mengikutinya dari belakang dan tepat dugaanku, tempat tujuannya adalah KAMAR.

 

“Sica…. Jangan tidur.. temani akuu” rengekku pada Jessica

 

“siapa yang mau tidur? Aku cuma mau masuk ke dalam kamar untuk mengambil handphoneku. Aku tadi sudah tidur lama kok…”

 

“ow…aku mau curhat nihh”

 

“curhat apa?” kami berdua duduk di sofa yang terdapat di kamarnya. Ya.. kamarnya sangat besar. Bagaikan kamar putri. Maklum saja,,, orang tuanya sangat kaya, namun Jessica juga mau mulai usaha kecil – kecilan dengan membuka Jessica Flower’s itu.

 

“soal eomma… tadi..” aku menceritakan semua yang kualami di rumah tadi. Mulai dari awal hingga aku datang ke rumah Jessica. “OMONA!! Seo Joo Hyun!!! Kau bisa juga yaa!!” teriaknya sangat nyaring sampai – sampai gendang telingaku hampir lepas (?)

 

“aisshh… Sooyeon!! Kenapaa… aku memang bisa. Tapi.. bisa apa ya? Hehehe” tanyaku innoncent

 

“bisa memohon seperti begitu pada Tae eomma padahal hanya karena evil itu… ckckckc… aku curiga kau telah dihipnotisnya” cibir Jessica yang entah kenapa sangat membuatku naik darah

 

“Jessica Jung Sooyeon!!!! Apa yang kau katakan barusan? Jangan menjelekkan Kyu…!” kata-kata itu terluncur (emang luncuran?) begitu saja dari mulutku. Jessica terlihat kaget mendengarku… “Seohyun…. Kau benar-benar sudah dihipnotis!! Aigoo… bagaimana ini,..?” histeris Jessica yang sangat membuatku terheran – heran.

 

“anehhh… sudahlah.. sekarang berikan aku solusi” aku mendorong-dorong tubuhnya pelan. “aisshhh…”

 

“ya sudah.. begini saja. Menurutmu, yang lebih PENTING dihidupmu itu siapa? Tae eomma atau Kyuhyun?” ucapnya sambil menekan kata penting. Aku berpikir sejenak lalu berkata “Eomma!” dengan mantap

 

“nahh… kalau menurutmu Tae eomma lebih penting. Ikuti apa yang tae eomma mau.. jauhi Kyu, ya jauhi dia.. karena aku rasa, dia pasti akan berikan yang terbaik untukmu” nasihat Jessica membuatku ber-ohh ria. Betul juga katanya, pikirku dalam hati. Aku harus mengikuti apa yang eomma mau! Ini yang terbaik untukku dan semuanya, tak terkecuali Kyuhyun.

 

“baiklah… gamshamnida sudah memberiku nasihat itu. Aku pamit…” ucapku sambil bangkit berdiri. “ne Seo… cepatlah pulang. Mataku sudah mulai berat…” usirnya

 

“mwoo???” badanku pun didorongnya hingga keluar dari rumahnya. “cara yang sangat tidak sopan ahh…”

 

Sampai di rumah, aku segera pergi ke dapur. Ya… tadi aku sudah berbelanja beberapa bahan makanan untuk hidanganku nanti malam. Aku ingin ini menjadi bahan permohonan maafku pada eomma, aku telah membuatnya sedih. Kali ini aku memasak kimchi, kimbab, dan bulgogi (salah ya penulisannya?) untuk menu utama. Menu pembuka aku buat sup ikan kesukaan eomma. Lalu ditutup dengan kue brownies yang juga merupakan kue kesukaan eomma.

 

Aku harap ini akan membuat hati eomma luluh dan memaafkanku. Beberapa lama kemudian, aku sudah selesai memasak. Hidangan telah siap di meja yang kutata dengan lilin – lilin. Aku menunggu kedatangan keluargaku sekarang…

 

KRINGG!!! KRINGG!!!

 

Telepon rumahku bordering. “yeobseo?” jawabku

 

“seohyunnie… unnie kayaknya gak bisa pulang. Unnie ada urusan dengan Changmin…”

 

“yahh eonni… aku kan sudah masak enak…” kesalku

 

“yahh… mianhae saeng. Kamu sendiri tidak bilang kamu masak… ya sudah, lain kali saja ya…dahhh”

 

“ne..dahhh” aku duduk di sofa di samping telepon sekarang. Eonni tidak pulang, artinya tinggal appa, eomma, dan aku. ahh.. biarlah

 

KRINGG!!!KRINGG!!!

Lagi – lagi telepon berbunyi. “yeobseo?”

 

“Seohyun… ini appa!”

 

“ne appa.. ada apa?”

 

“appa masih banyak pekerjaan di kantor. tolong bilang sama eomma ya, mungkin appa pulang besok.”

 

“appaaa!!”

 

“waeyo Seohyun?”

 

“appa ini.. aku kan udah masaakk”

 

“aahh.. mianhae seohyun. Tapi appa memang tidak bisa. Makan berdua dengan eomma saja yaa”

 

“baiklah….daahh” aku menutup telepon dan mendesah pelan. Sampai jam segini eomma belum pulang juga…

 

“EOMMA PULANG!!!’ suara eomma terdengar membuka pintu rumah. “mwo??? Kenapa gelap sekali?” sepertinya eomma kaget karena suasana rumah yang sengaja kumatikan lampunya.

 

“Seohyunn!!”

 

TBC

Bagaimana readers? Bagus tidak? Aku buru-buru sih ini buatnya

Mianhae dengan sangat jika jelek atau gaje, atau SeoKyu momentnya sedikit

Aku memang lagi fokusin sama family dulu.

Hehehehe…

So RCLnya ya… jangan lupa comment dan like

DON’T TO BE SILENT READERS!!! Nanti aku suruh malaikat maut datang padamu… (jahat amitt)

 

aku mau bonusin pic nihh… hehehe

mian kalo dah punya yaahh.. hehehe

~I Love My Rival~ [part 4]

I Love My Rival [part 4]

 

Annyeong haseyo readers…

Mianhae kalo saya lama atau mungkin,,, hmm,, entahlah

Juga, sekarang saya sedang berusaha buat ff lain selain I love my rival ini

Semoga saja readers suka ya.. hehehe

Sekarang kita lanjut saja ff ini, woke???

Main Cast: Seohyun SNSD, Kyuhyun Super Junior, Donghae Super Junior

Cast: Yuri SNSD, Yoona SNSD, Jessica SNSD, Yesung Super Junior, Heechul Super Junior, and other cast

Genre: Friendship, Romance, *dan lain – lain, hehehe… author juga bingung

Length: ???

 

WARNING!!!

PLEASE, DON’T BASHING OR SHARE THIS FF

IF YOU NOT LIKE THIS FF, DON’T READ

DON’T LIKE THIS COUPLE, DON’T READ

++++Let’s reading++++

 

“Seohyun… kenapa kau masih mengganggap kita rival? Aku kan hanya shock waktu itu. Dasaar” Kyuhyun membalas lagi.

From: [no number]

 

Ne chagi.. aku Kyuhyun. Kenapa masih menganggapku rivalmu? I’m just kidding. Jangan anggap serius.  Ya ya ya… aku anggap kita berdua pacaran. Karena akulah yang menjadi first kissmu. Ok chagi… ^^

 

What??? Sepertinya nih orang sudah benar – benar stress dan gila. Cuma karena dia jadi first kissku, otomatis aku jadi pacarnya? Waww… gilaa…! Seumur hidup aku ketemu sama orang stress ini. dasar evil!

Aku hendak membalas smsnya, tapi tiba – tiba saja ada orang yang mengambil handphoneku dari tanganku. “sudah,.. tidak usah. Ada aku kok di sini..” ucap orang itu. Aku mengangkat kepalaku dan ternyata dia itu Kyuhyun evil, prince evil.

 

“buat apa kau disini? Menggangguku lagi? Tak puas kau apaa!” bentakku pada Kyuhyun. Tapi dia tetap terlihat santai dan malah sekarang dia menatapku. Menatapku sangat dalam. Aku melangkah mundur, tapi dia malah melangkah maju. Aku mundur beberapa langkah lagi dan dia juga maju beberapa langkah lagi. Tapi sialnya, aku tidak bisa mundur, aku terduduk dekat kursi di halte bus. “ma…mau apa kamu?” tanyaku gemetaran.

 

Sebuah senyum evil terpampang jelas di wajahnya. Cihh,.. aku sangat benci senyum evilnya itu. “Cuma mau menemani yeoja chinguku,,,” dia pun duduk di sebelahku dan memeluk pundakku. “a..aku bukan yeojamu, Kyu…” jawabku pelan.

 

“siapa bilang? Aku mencintaimu, dan orang tampan sepertiku pasti juga kamu suka kan… so, buat apa lagi nunggu – nunggu?”

 

Hufft.. aku capek menghadapinya. Biar sajalah, yang penting nanti aku tidak usah meladeninya dengan kemauan – kemauan anehnya,

 

End Seohyun POV

 

Yuri POV

 

Kubanting tubuhku di tempat tidur milikku. Hari ini begitu panas, sepanas hatiku. Bagaimana tidak? Orang yang kucintai mencintai temanku sendiri? Sungguh, sebenarnya aku salah membenci Seohyun karena Kyuhyun menyukainya. Tapi, apa mau dikata? Aku benar – benar tidak percaya. Seohyun yang merupakan mahasiswi baru Seoul University, dalam lima hari dapat merebut hati pangeranku, Kyuhyun.

 

“kenapa dunia ini begitu tidak adil padaku? Kenapa sekali saja aku tidak pernah diperhatikan? Eomma pergi ke LA, eonni selalu sibuk dengan  butik – butiknya, Appa sudah meninggalkan keluarga kami. Hufft.. tidak adil!” makiku dalam hati. “kenapa harus Seohyun..??? kenapa harus dia yang merebut hati pangeranku..??” tiba – tiba terbesit dalam pikiranku, kejadian tadi siang. Saat Donghae meminta maaf pada Seohyun karena ulah perselingkuhannya. Saat dengan gampangnya Seohyun memaafkan Donghae tanpa syarat apa pun.

 

“berhati malaikat? Cihh.. aku tidak percaya itu. Munafik!!!” aku menatap sinis langit – langit kamarku

 

“Yuri-ah.. eonni pulang!” terdengar suara Sunny eonni dari lantai bawah. “kita makan yuk di restoran seafood baru” pintu kamarku dibuka oleh Sunny eonni.  “maaf eonni,,, aku lagi tidak ingin makan” ujarku  tanpa melihatnya sama sekali.

“Yuri.. kamu kenapa?” ucapnya lembut lalu duduk di kasurku sambil membelai lembut rambutku. “aku benci padanya, eonni!” air mataku menetes pelan dan membentuk sebuah sungai kecil di pipiku.

“jangan menangis… dia itu siapa? Apa yang membuatmu membencinya, Yuri?” Sunny eonni mengusap air mataku dengan tangannya.

“Seohyun… dia dulu temanku dan sekarang MUSUHKU! Dia mencuri hati orang yang kusukai, eonni.. hikss..” aku menangis di pangkuannya. Aku bersumpah, aku akan membuatnya menyesal menyukai Seohyun. Apa bagusnya Seohyun? Aku sudah memiliki semuanya dan lebih baik dari Seohyun bukan…

End Yuri POV

Seohyun POV

“kyaa!! Berhenti menggenggam tanganku terus – menerus! Orang – orang dari tadi melihatku tau!” jeritku pada Kyuhyun karena sedari tadi, dia menggenggam tanganku terus. Sampai semua orang melihat kami berdua, ada yang menatapku iri, sinis, membunuh, dan tatapan – tatapan mengerikan lainnya. aku yakin, ini semua karena yang menggenggam tanganku itu KYUHYUN.

“kenapa jagiya? Aku pacarmu, jadi tak apa kan aku menggenggam tanganmu.. tidak masalah…” jawabnya santai sambil tersenyum evil padaku. Aku mendengus kesal.

Dia mengajakku duduk di sebuah bangku taman. Aku pun ikut duduk.

“aku ingin memberimu hadiah…” katanya sambil menatap langit biru, lalu tersenyum manis padaku, bukan senyum evilnya,  tapi ini lebih mendamaikan hati.

“apa?”

“ini…”dia memberiku sekotak kecil kado berwarna biru muda yang sudah dihias dengan pita putih. Sangat manis dipandang. “apa ini?” tanyaku sambil menatap dan mengambil kotak kecil itu.

“tebak saja dan silahkan buka”

“aku tidak berani menebak, tapi aku boleh membukanya kan?” dia mengangguk pelan. Kubuka kado kecil itu dan…. Sepasang kalung dengan liontin keroro terlihat. Sangat imut, lucu, dan keren. Aku tersenyum girang padanya, “gomawo kyu… kukira kamu tidak bisa bersikap romantic, tapi ternyata bisa” batinku dalam hati. “gomawo..” ucapku sambil tersenyum manis padanya.

“satunya untuk aku, dan yang lain untukmu…” dia mengambil salah satu kalung keroro itu dan memasangkannya pada leherku. Aku menyibakkan rambutku ke depan, dan kalung itu dipasangkan olehnya. “pasangkan juga untukku donk..” kesalnya padaku.

“he.. ohh,, ne ne..!” aku memasangkan kalung itu pada lehernya juga. “hehehe.. kita terlihat romantis sekali ya. Jujur saja lah Seo, kau menyukaiku juga kan?” ucapnya kepedean. Tapi, entah mengapa aku menjadi malu saat dia mengucapkan itu. Dia berbalik dan menatapku. “kau menyukaiku?”

“entahlah kyu… terkadang kau menyebalkan tapi juga menyenangkan. Tapi rasanya, aku tidak menyukaimu. Aku hanya menganggapmu…..”

“sebagai rival..” potongnya saat aku belum menyelesaikan ucapanku. Dia menghembuskan nafasnya pasrah.

“anio kyu… bukan sebagai rival lagi. Tapi sebagai oppaku..” entah setan apa yang merasukiku, aku memeluknya damai. Dia membalas pelukanku. “seohyun.. kamu harus tau, kalau aku sangat mencintaimu. Saranghae….” Bisiknya pelan di telingaku. Pipiku merona merah saat mendengarnya. Lalu dia mencium pipiku kilat. CHU~~~….

“Saranghae Seohyun-ah…” bisiknya pelan lagi.

End Seohyun POV

Heechul POV

Hot summer..

A hot hot summer…

Hot summer , a hot hot … #lah.. kok lagunya f(x) ya?

“yeobseo?”

“Chullie oppa…! Aku ada di depan, temui aku cepat!” suara Yuri yang cempreng terdengar dengan sangaat jelas dan keras di telingaku ini. sehingga gendang telingaku seperti hendak rusak. “NE! TAPI TIDAK USAH TERIAK KALIII….!!!” Kubalas teriakannya dengan teriakan yang 2x lebih besar. “kyaa… oppa! Sakit!”

Ku akhiri panggilan dari handphoneku. Dan segera berjalan ke pintu depan. “wae?” tanyaku pada seorang gadis di depan pintu rumahku.

“oppa naik mobil dan kita pergi ke café..”

“andwee… aku tidak punya uang. Pasti kau minta ditraktir kan.. andwaeee…!!!”

“ne… bukan oppa yang traktir, tapi yul kesayangan oppa ini…”

“jinjja???” dia mengangguk mantap. “oke… aku ganti baju dulu”

~~~~~~

@Cafe

“oppa…” Yuri tiba-tiba bermuka serius di depanku.

“waeyo?” jawabku sambil meminum jus jerukku.

“ dekati dan rebut hatinya Seohyun, oppa… !” katanya tiba – tiba sehingga hampir saja aku tersedak. Apa yang baru dia katakann? Rebut hati Seohyun? Malaikat tidak bersayap itu? Ohh.. betapa girangnya hatiku! Tapi buat apa? Bukannya dulu dia bilang Seohyun sudah punya namja chingu?

“mwo? Apa yang baru kamu bilang? Seohyun?” aku bertanya dengan serius

“ne oppa… dia sudah putus dari namja chingunya. Dan, aku ingin dia bersama oppa” ucap Yuri dengan sangat serius seakan dia tau kekuatiranku soal namja chingu Seohyun.

“tapi.. dia itu mahasiswi di tempat aku mengajar kan. Juga, aku takut dia menolakku, Yul…”

“anio oppa… dia akan menerima oppa. Oppa harus yakin itu! Aku akan bantu oppa untuk mendapatkannya” ucapannya membuatku bahagia. Hatiku sudah mulai berkonser dengan tema jatuh cinta. Senang,  bahagia, gembira, terharu, dan semuanya bercampur aduk di hatiku. Akan sangat senang lagi jika Seohyun dapat menjadi kekasih dan milikku. Aku harap itu akan terjadi.

“but… aku bingung bagaimana mendekatinya?”

“aisssh.. oppa jadul! Yak! Beri perhatian padanya, bantu dia jika dia kesusahan, berikan coklat dan bunga! Susah apanya sih oppa!!!!”

“ne… tapi kalo itu aku tau. Tapi pasti dia merasa bosan. Ahhaa..!!! aku tau. Kutelpon Yesung saja… “

“Yesung?” tanyanya kebingungan. Atau mungkin dia tau siapa itu Yesung.

“ne ne ne… Yesung. Dia itu sahabatku saat di SMA dulu. Tapi, malah sekarang dia yang jadi mahasiswaku. Hehehe.. ya sudah, aku telpon dia dulu ya. Dia hebat dalam hal meluluhkan hati para yeoja”

“yee.. itu karena dia cakep dari pada oppa. Oppa kan mukanya kayak yeoja” ledek Yuri. Segera saja kujitak kepalanya. Dia hanya meringis…

Kutekan nomor hp Yesung pada hpku. Dan segera kumulai pembicaraan. “Yesung…”

“ne… waeyo Chulchul?” jawabnya dari seberang

End Heechul POV

Yesung POV

“ne.. waeyo Chulchul?” jawabku dari seberang. “help mee….” Suaranya memohon padaku. Entah apa yang dia mau bicarakan, tapi sepertinya sangat penting baginya.

“bantu aku dekati yeoja yang kusukai….” lanjutnya

“mwoo??? Kau menyukai yeoja? Jeruk makan jeruk donk!” kataku dengan nada kaget + meledek. “YAK!!! Yesung-sshi!!! Apa yang kau katakan!!!” nada suaranya menjadi tinggi.

“sorry sorry… cuma bercanda. Emang siapa yeoja itu? Yang bisa merebut hati namja cantik ini ha?”

“dia…ehm.. mahasiswi di kampus..” ucapnya malu. Mahasiswi? Siapa ya?

“ow.. lalu permasalahanmu, cantik?”

“bantu aku dekati yeoja itu. Tips – tips lah gitu… kumohoon”

“gitu yaa… bilang aja… yeoja cantik, kenapa dirimu begitu sempurna di hadapanku? Matamu bercahaya di hadapanku? Mukamu bagaikan malaikat… oh ya, dicatat!”

“oke…”

“kulitmu yang putih sangat indah ditatap. Suaramu lembut selembut sutra…” aku terus menerus mengucapkan kata – kata pujian yang diyakiniku 100% akurat. “oppaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa…………….!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!” Tiba –tiba suara teriakan yoona terdengar di belakangku dan telingaku.. dijewer olehnya. “oh.. jadi oppa berani selingkuh ya. Oppa mau kayak donghae gitu hahh!!! Selingkuh di belakangku, juga rayuannya sama dengan rayuan oppa saat menembakku lagi. Belum tau rasanya di hajar super yoona hahh!”

“aduuuh duhh.. chagi…sakit,,, oppa tidak selingkuh chagi. Oppa lagi bantu temen oppa nembak cewe..” jeritku kesakitan. Benar – benar sakit!

“bohong! Buktinya oppa merayu dengan kata – kata pujianku! Dasaar hidung belang!”

“sumpah chagi! Oppa tidak selingkuh! Nih, bicara aja sama chullie..”

“oww.. jadi nama yeoja kegatelan itu chullie. Sini hapemu…” Yoona mengambil hapeku sambil terus menjewer telingaku tanpa melepasnya sama sekali. Sakitt..!!!

“halo… ehh jadi yeoja, yang namanya chullie.  jangan kegatelan ya… yesung tuh udah ada yang punya. Yang punya namanya Im Yoona. Kau tau? Hei.. jawab!”

Tutt tutt… tutt.. tutt..

“tuh oppa bohong. Nih yeoja aja tutup panggilannya! Berarti dia emang yeoja ya. Dasar oppa gatel!!!” dia menambah jewerannya menjadi dua jeweran. Satu di telinga kiri, dan yang lain di telinga kanan. “yoong… lepaskaann” jeritku sambil memohon untuk dilepaskan.  Tapi, malah semakin sakitt…Tak ada cara lain, langsung saja kumembalik badanku dan merengkuh wajahnya. #nah.. readers pasti tau donk kejadian selanjutnya. Author gak mau lanjutin bagian ini.. so, langsung aja ya ke bagian KyuSeo!

End Yesung POV

Seohyun POV

Aku melangkahkan kakiku memasuki pekarangan rumah. Dari dalam rumah, kudengar ada suara teriakan Yoona eonni. Langsung saja aku berlari menghampirinya, dan apa yang kulihat…

Di ruang tamu, eonni dan Yesung oppa sedang berciuman mesra. Argghh… kenapa harus di rumah sihhh! Lebih baik aku diam – diam saja dan pergi ke kamarku. Sampai di kamar, langsung kukunci pintu kamarku  dan membuka laptop biruku.

“keroro… kenapa aku hari ini sial banget ya..? hari ini, aku sudah putus dengan hae oppa. Dia ternyata berselingkuh dengan Sica, sahabatku di Tokyo. Keroro masih ingat Sica kan? Ne keroro,, dia sahabat yang paling baik di Tokyo dulu, tapi ternyata sekarang dia menjadi wanita yang membuat donghae bermain di belakangku. Keroro… aku sangat sedih dengan kejadian ini. tapi aku tidak marah pada Hae oppa, aku malah menganggapnya oppaku sekarang.  Keroo…  first kissku sudah direbut oleh Kyuhyun evil itu!. Dengan sembarangan, dia menciumku dan mengatakan kita berpacaran. Semula aku tidak mau, tapi.. entah mengapa, saat dia menjadi sangat romantic denganku. Aku jadi tersentuh… keroro.. aku bingung. Apalagi sekarang Yuri marah sama aku……. keroro! Tolong aku!!!” ketikku pada blog pribadiku. Jujur,,, aku sangat bingung.

Keesokan harinya…

Echo..echoo…

Echo in my mind..

“yeobseo?” tanyaku

“Seo Joo Hyun!” bentak suara dari seberang. Mwo!! Berani sekali orang ini membentakku. Hufft, seo seo. sabaar

“ne? nugu?”

“aku jung jessica, seo… masa kau lupa dengan suara khasku jika memanggilmu? Payahh..”

“ohh.. sica? Kyaa!! Mianhae sicaa.. waeyo?”

“I miss to have fun with u.. can we do it again?”

“sica.. tidak perlu memakai bahasa inggris fasihmu itu!”

“because? Sorry, but… aku sudah terbiasa menggunakan bahasa inggris”

“bahasa biasa saja.. kamu di korea, bukan di amerika…”

“ne..  kita ke Letto World Seoul yukk… aku rindu pergi ke sana..”

“ne.. jemput aku ya!” segera kuganti bajuku yang putih polos menjadi warna yang lebih cerah. Kupadukan kaos lengan panjang berwarna biru dengan hot pants warna biru ke abu-abuan, dan bando merah kecil serta dengan kalung biru dan gelang – cincin yang mempercantik gayaku.

Setelah puas melihat gaya modisku di cermin. Segera kupersiapkan tas yang akan mengisi segala keperluanku dan sica. Selesai deh…

Titt…titt..tittt…

Klakson mobil Jessica terdengar di pekarangan rumah. Aku keluar, dan.. arghh.. mereka tidak ada di kamar. Aku pergi ke kamar Yoona eonni dan dasaaaarr… mereka berdua mengunci pintu dan tidak terdengar apapun. Mungkin mereka tidur, “yoona eonni, yesung oppa… aku mau pergi ke Lotte World, mungkin pulang agak malam. Byee…” pamitku pada mereka yang mungkin… sedang terlelap.

Aku pun mengunci pintu rumah dan segera kudapati Jessica dengan mobilnya yang kereeen… mobil ferari putih yang selama ini aku impi-impikan. “sica.. ini mobilmu?” dia mengangguk.

“aku traktir hari ini sebagai ganti kesalahanku Seo…” ucapnya. “kesalahan apa?”

“tentang donghae oppa… aku benar – benar..” belum sempat dia melanjutkan pembicaraannya, aku berbicara, “andwe.. kamu tidak salah, ini mungkin cuma takdir agar aku dengan hae oppa tidak bersama – sama…”

“gomawo seo…” dia memelukku erat.

“ne.. oh ya, ngomong – ngomong hari ini kamu keren banget deh.?” Ucapku mengalihkan pembicaraan.

“mwo? Sungguh? Waaaa…makasih. Tapi, kamu harus tau, Jung Jessica itu emang cantik dan keren” dia pun bergaya aneh di depanku.

“tapi.. kau lebih keren daripadaku seo.. tambah manis dan.. chubby!” katanya gemas dan mencubit kedua pipiku sehingga aku hanya meringis kesakitan di kedua pipi chubby ini. “iyaa.. tapi jangan dicubit. Sakitt” ucapku kesal sambil mengelus pipiku yang masih sakit. “hehehe..mianhae!”

End Seohyun POV

~~~~~~~~~~~

Kyuhyun POV

“andwe eonni! Pokoknya harus ada kunci mobil atau eonni yang harus menemaniku kesanaa.. ayyooooo” ucapku sembari terus menarik tangan onnie baboku ini.

“Kyu! Apa – apaan sih kau ini!eomma baru saja dikubur, kamu mau bermain? Keterlaluan…” marah Ahra eonni padaku. “bukan berarti kita harus sedih terus kan atas kepergian eomma? Eomma juga sedih kalau kita sedih, eonni. Ayolah….. please…” dengan terpaksa aku pun mengeluarkan gaya aegyo ala Kyuhyun #rasanya Kyu gak pernah aegyo deh… -_-

Dengan rasa tidak tega, Ahra eonni pun memberiku sebuah kunci mobil, “pakailah… tapi ingat! Jangan sampai kecelakaan lagi! Bikin stress saja tau!”

“NE EONNI!!!” aku berdiri tegak dan memberi hormat pada eonni layaknya seorang peserta upacara saat kenaikan bendera. “adduh.. Cho KYUHYUN!!!!!!!!!!!” teriak ahra eonni karena telinganya yang mungkin berdenging kesakitan karena teriakanku. Hihihihi…rasakan kau!

End Kyuhyun POV

Taeyeon POV

“hahh? Apa yang baru saja kau katakan, oppa? Kita disuruh bertemu dengannya besok?” tanyaku penasaran dan kaget atas ucapan suamiku ini. “ne chagi… Siwon menyuruhku dan kamu untuk datang ke rumahnya besok. Ada hal penting yang ingin dia sampaikan pada kita chagi…”

“tapi apa? Tiffany baru saja meninggal, lalu tentang apa?”

“tidak tau… tapi mungkinkah tentang anak – anak kita?”

“ maksud oppa?” anak? Apa maksudnya Seohyun? Anakku yang satu umur dengan anak Fany cuma Seohyun. Ahra kan sudah bersuami dan suaminya sedang di luar negeri. Masakan dengan Kyuhyun? Anak yang Fany bilang sangat super duper nakal. Ohh tidak… aku tidak mau punya menantu seperti Kyuhyun!

“kudengar Kyuhyun dan Seohyun berpacaran, Tae…”

“mwo? Ber..berpacaran?” kagetku dengan perkataan Leeteuk oppa. Oppa mengangguk.

“dari siapa oppa? Mana mungkin? Seohyun kan dengan Donghae, oppa macam apa sih!”

“kau tidak tau? Seohyun dan Donghae sudah putus. Tadi aku bertanya pada Seohyun, dan dia bilang hubungannya dengan Donghae sudah tiada. Cuma sebagai oppa dan dongsaeng saja sekarang. Tapi, aku tidak tau karena apa mereka berakhir” aku pun langsung memukul perutnya pelan. “kau ini, masalah seperti itu tidak diberitahukan padaku. Dasaar!” dia pun hanya tersenyum sambil menahan sakit.

End Taeyeon POV

Kyuhyun POV

Segera kulajukan mobilku menuju Letto World Seoul. Dengar – dengar akan ada penjualan kaset game terbaru yang belum pernah ada, dan Limited Edition. Aku tidak boleh kehilangan kesempatan ini. kupercepat kelajuan mobil ini hingga pada angka kecepatannya mencapai 95 km/jam. Selang tidak beberapa lama, sampailah aku di Letto World Seoul.

Kucari dan kutanyakan letak stand yang menjual kaset game terbaru itu. Dan.. wallaa… ini dia. Waaa.. starcraft… tapi sisa satu. Aku pun segera berlari mengambil kaset itu dan ternyata ada seorang anak kecil yang juga memegangnya.

“hei kau.. berikan sini padaku!” aku berusaha merebut kaset itu dari tangannya

“tidakk..ini punyaku!” dia berusaha menahan kaset itu, tapi.. sayang. Kekuatannya tidak sebanding dengan kekuatanku. Aku menang.. dan dia menangis pergi… cihh. Biar sajaa

“ahjussi… berapa harganya?”

“600.000 won”

“mwo? Mahal sekali ahjussi. Turunkan sedikit lah…” bujukku pada ahjussi penjual kaset game starcraft ini.

“dasar bocah.. ya sudah, 580.000 won. Sudah tidak bisa ditawar lagi. Sudah nangisin anak orang lagi” Sepertinya dia marah karena kuminta diturunkan harganya. Ya sudah, biarlah.. demi starcraft kesayanganku. Ku keluarkan beberapa lembar uang ratusan ribuan won dan kuberikan kepada ahjussi itu. “ini..”

“oh.. baiklah. Gomawo…” wajah ahjussi itu yang tadinya seram sekarang berubah cerah. Ih… dasar

Saat sedang berjalan, tiba – tiba saja ada seorang yeoja menabrakku

BRUK!!!

Dan..ahh tidaaakkk… dia menginjak kaset game ku. Oh.. 580.000 wonku hilang sudah. “dasar yeojaa… bisa lihat gak sih… matamu dimana? Didengkul? Atau dibelakang? Masa kau tidak bisa melihatku ada berjalaan didepanmu! Kaset gameku sekarang rusak dan pecah!” kutatap lesu kasetku yang sudah menjadi berkeping-keping dan sekali lagi aku menatap yeoja itu dengan aura membunuh.

“mi..mianhae… ta..tapi.. aku ti..dak.. sengaja. Sumpah!” jawabnya pelan dan ketakutan. Yeoja ini menyebalkan sekali.

“aku akaa..n gan..ti.. jika ka..mu mau….” Lanjutnya. Babo! Standnya aja udah tutup, mau ganti. Dan sekarang tidak bisa lagi….

“mana bisa!!! Standnya udah tutup, babo!!!!!” aku hendak memukul yeoja itu, tapi kuurungkan niatku ketika mendengar suara teman yeoja itu.

“Sicaa… kau kenapaa???” suara itu datang dan ternyata… dia itu Seohyun. Ohh tidak..

Seohyun menghampiri kami berdua dan kaget melihatku. “kyuhyun?”

Aku menatapnya malu dan segera kutundukkan kepalaku. Takut melihatnya. “sica.. kau kenapa?”

“seo… namja ini.. dia memarahiku. Karena aku tidak sengaja menabrak dan merusak kaset gamenya yang Limited Edition. Huaaa…”yeoja yang bernama sica ini langsung menangis pada Seohyun. Kaget. Seohyun pun menatapku geram, “Kyuhyun-sshi…. Kenapa kamu selalu menjadi masalah dalam hidupku hah!! Kemarin dengan katamu kita pacaran! Sekarang, kamu memarahi sahabatku hingga ketakutan begini!!! Apa maumu!!!” seohyun terus memarahiku. “mianhae seohyun…..” ucapku lirih membalas kemarahannya.

TBC

 

Nah..gimana readers? Bagus?

Gomawo kalo bilang bagus…

Tapi, mianhae atas dua alasan

Pertama… karena author lama banget posting chapter selanjutnya dari ff ini

Kedua,,, mungkin ff ini agak gaje dan menyimpang dari tujuan awal

Ketiga,, author udah gaak tau bilang apa lagi… hehehee

Pokoknya author Cuma butuh like and commentnya.

Kalau tambah banyak, author akan tambah semangat donk untuk lanjutin. Tapi,., please.. jangan jadi silent readers donk. Author kemarin check, ff twoshoot author yang Best Of My Love itu udah banyak banget yang baca. Tapi komentarnya cuma sedikit banget, apalagi like. Jujur, dengan begitu author rasa sedih banget. Author nganggap readers itu gak senang sama ff author. Kalau readers mau, readers bisa saran kok. Boleh bilang kurang bagus, aneh, gaje, dsb. Tapi jangan juga bilang jeleek… terlalu dibuat-buat… tidak masuk akal.. pokoknya yang kayak makian, pliss jangan. Author akan sedih banget…

Ok.. pokoknya itu aja pemberitahuannya. Author tunggu comment dan like dari readers.

Gomawo.. GBU…