O.L.Y (Only Love You) ch. 2

Untitled-er5

Tittle : O.L.Y (Only Love You) chapter 2
Author : HaeLicht
Cast : Lee Donghae, Im Yoona
Genre : Romance
PG : G

Sepulang sekolah, Donghae segera meninggalkan kelas dan beranjak pergi menuju kelas Yoona. Donghae selalu tersenyum disepanjang jalan koridor sekolah,. Hari ini Donghae sudah menyiapkan banyak sekali kejutan untuk Yoona. Baru beberapa menit bel berbunyi, kelas Yoona sudah terlihat sepi. Terlihat Yoona masih membereskan barang-barangnya. Donghae tersenyum menghampiri Yoona.

“Yoong, kajja kuantar kau pulang.”Donghae tersenyum dengan sangat manis kepada Yoona. Tapi Yoona membalasnya dingin. Hendak Donghae meraih tangan Yoona, tiba-tiba ada seorang namja datang.

“Yoona, maaf membuatmu menunggu lama.”ucap namja itu. Donghae bertanya-tanya dalam hatinya, bukankah dia namja yang kemaren bersama Yoona.

“Gwenchana,”balas Yoona.

“Kau sudah siap?”

“Ne.” Yoona mengacuhkan Donghae begitu saja. Donghae tidak tinggal diam. Saat Yoona berlalu didepan Donghae, Donghae segera meraih tangan Yoona dan mencegahnya.

“Tidak bisa. Kau harus pulang denganku, Yoong.”cegahnya.

“Aku tidak mau.”tolak Yoona dengan menarik tangannya dari genggaman Donghae.

“Wae?”

“Pokoknya aku tidak mau.”tolaknya lagi.

Tanpa basa basi Donghae langsung menarik Yoona dan membawanya pergi meninggalkan Kyuhyun. Donghae merasa aneh dengan sikap Yoona akhir-akhir ini.

“Oppa, lepaskan.”

“Molla.”Donghae masih menggenggam erat tangan Yoona.

“Oppa, lepaskan. Tanganku sakit.”rintih Yoona. Donghae menghentikan langkahnya dan melepaskan tangan Yoona. Terlihat jelas tangan Yoona memerah saat Donghae memegang tangannya.

“Akh, mianhe Yoong.”sesalnya. tidak ada jawaban dari Yoona. Terlihat Yoona sedang merengut. Donghae menatap Yoona dengan tatapan sendu.

“Yoong, kenapa kau jadi dingin seperti ini kepadaku? Jangan acuhkan aku.”

“Siapa yang mengacuhkan ‘siapa’, oppa?”Yoona sedikit emosi. “Selama ini kau yang selalu mengacuhkan aku. Kau tidak ada saat aku butuh, oppa. Aku masih sabar, oppa. Aku masih bisa memaklumi kalau oppa membatalkan kencan kita, tapi kau keterlaluan oppa. Kau melupakan hari yang sangat spesial untukku.” Ucap Yoona dengan suara sedikit bergetar, “Aku lelah oppa jika harus begini terus.” lanjutnya. Mungkin ini waktunya Yoona untuk menceritakan uneg-unegnya yang selama ini ia pendam.

“Yoong, aku bisa jelaskan. Kemarin itu aku hanya..” Yoona hendak pergi sebelum mendengarkan Donghae.

“Yoong, kau mau kemana? Dengarkan dulu penjelasanku.” Panggilnya.

“Aku harus pergi. Ada yang sudah menungguku” Jawab Yoona datar.

“Yoong, kau lebih mementingkan namja itu daripada aku? Namjachingumu?”

“Oppa masih menganggapku sebagai yeojachingu?”Yoona menatap Donghae sinis. Donghae terkejut melihat sikap Yoona berubah seperti itu. Yoona memutar tubuhnya kemudian pergi meninggalkan Donghae. Donghae diam tidak mengejarnya.

“Yoong, kenapa kau berkata seperti itu? Kau masih yeojachinguku. Aku sangat mencintaimu.”gumam Donghae dengan lirih. Donghae meraih tasnya dan segera membukanya. Donghae mengambil sebuah benda dari dalam tasnya.

“Yoong, aku sudah menyiapkan ini untukmu sebagai hadiah ulang tahunmu dan permintaan maaf karena selama ini aku kurang memperhatikanmu.” Donghae menatap sedih sekotak kue dan sebuah boneka yang ada ditangannya.

Yoona berlari meninggalkan Donghae dengan berderai air mata yang sudah sejak tadi dia tahan. Yoona menangis. Tiba-tiba saja Yoona tidak sengaja menabrak seseorang. Yoona pun terjatuh.

“Noona, gwenchanayo?”tanya Minho. Yoona tidak menjawab. Minho terkejut melihat Yoona sedang menangis. “Noona, gwenchanayo? Kenapa noona menangis?”tanya Minho lagi khawatir. Yoona masih tidak menjawab. Yoona segera berdiri dan beranjak pergi meninggalkan Minho.

“apa yang terjadi dengan noona?”gumam Minho bingung.

oOo

“Hae, kau sedang apa disini sendirian?” Eunhyuk menghampiri Donghae yang diam berdiri didalam kelasnya.

“Oh, kau Hyuk. Aku tidak sedang melakukan apa-apa.” Donghae mencoba untuk tidak terlihat sedih didepan sahabatnya itu. Tapi sekeras apapun Donghae menyembunyikan kesedihannya, Eunhyuk masih dapat merasakannya. Eunhyuk mengangguk mengerti, dia tidak berniat untuk bertanya lebih jauh.

“Hae, kau menyiapkan itu untukku?” Canda Eunhyuk berusaha untuk menghibur Donghae dan menunjuk hadiah yang ada ditangan Donghae. Donghae diam tidak menjawab.

“Aku tahu, aku tahu. Mana mau kau menyiapkan sebuah hadiah untukku. Haha.. Kau pasti ingin..”

“Ani. Ini untukmu saja.” Potong Donghae cepat menyerahkan hadiah itu pada Eunhyuk.

“Tapi bukankah ini..” tanya Eunhyuk tidak mengerti.

“Aku tidak memerlukannya lagi.” Potong Donghae lagi. Kemudian Donghae berjalan keluar meninggalkan Eunhyuk. Eunhyuk menatap bingung kepergian Donghae. Donghae berjalan gontai meninggalkan sekolah. Dihalaman sekolah, tidak sengaja Donghae berpas-pasan dengan Minho.

“Hyung, kebetulan sekali. Aku disuruh menyerahkan ini oleh Leeteuk songsaenim.” Minho menyerahkan sebuah surat

“Akh, ne. Gomawo.”balas Donghae dengan lesu.

“Hyung, gwenchana?”

“Ne, gwenchana.”balasnya singkat.

“Hyung, tadi aku tidak sengaja bertemu dengan Yoona noona. Dia menangis, Hyung.”jelas Minho.

“Aku tahu.”ucap Donghae bertambah lesu.

“Hyung, kau bertengkar dengannya? Ada masalah apa, Hyung?”

“Hanya salah paham saja.”Donghae dengan senyum yang dipaksakan.

“Ayolah, Hyung. Ceritakan padaku.”paksa Minho.

“Molla. Aku malas. Kau datang saja kerumahku, nanti aku ceritakan.”tolak Donghae.

“Ne, nanti aku akan kerumahmu, Hyung. Aku pergi dulu, Hyung.”

“Ne.”balas Donghae singkat. Donghae melanjutkan lagi langkahnya. Donghae ingat dia masih mempunyai satu kejutan lagi untuk Yoona. Tapi Donghae ragu untuk mengajaknya lagi mengingat sikap Yoona tadi. Donghae takut Yoona masih marah padanya. Donghae tampak berpikir bagaimana cara agar Yoona tidak marah lagi padanya. Donghae ingat, dia masih punya satu kejutan lagi untuk ia tunjukkan pada Yoona. Dia segera meraih ponsel yang ada disakunya. Aku harus tetap memberitahunya, batinnya. Donghae mengirim pesan singkat pada Yoona. Donghae yakin mungkin setelah melihat kejutannya nanti, Yoona akan memaafkannya. Setelah pesan terkirim, Donghae segera pergi menuju tempat dimana Kejutannya sudah disiapkan.

oOo

Yoona duduk berdiam diri disebuah taman. Yoona melamun. Dulu sebelum Donghae sibuk dengan tugasnya sekarang, biasanya dia dan Donghae sering datang kemari untuk berkencan atau bermain bersama.
TRING.. TRING.. terdengar sebuah suara membuyarkan lamunannya. Ternyata ada sebuah pesan. Pesan dari Donghae.

From : Hwae Oppa
Yoong, aku tahu saat ini kau sangat marah padaku. Tapi bisakah kau datang ke Namsan Tower saat ini? Tidak masalah jika kau tidak ingin datang tapi aku akan menunggumu disini sampai kau datang. ^^

Membaca pesan itu, tangis Yoona kembali pecah. Dia menangkup kedua tangannya dan menutupi wajahnya. Menahan derasnya air mata yang bercucuran. “Oppa, Mianhe. Aku menyesal memarahimu tadi. Aku memang egois.” Gumamnya ditengah tangisannya. Yoona menyesali perbuatannya tadi pada Donghae. Tanpa Yoona sadari, ada seseorang duduk disampingnya.

“Yoona, gwenchanayo?”tanyanya.

“Ne, gwenchana. Maaf tadi aku meninggalkanmu, Kyuhyun?”

“Ne,” balasnya. Yoona mengelap tangisannya dengan punggung tangannya. Meski Yoona berusaha tahan untuk tidak menangis, tapi tetap saja air matanya tetap keluar. Mereka terdiam. Kyuhyun membiarkan Yoona larut dalam pikirannya.

“Yoona, kau tinggalkan saja Donghae dan bersamaku?”ucapnya tiba-tiba. Yoona terkejut mendengarnya. Yoona menoleh dan menatap Kyuhyun tidak mengerti dengan ucapannya barusan.

“Aku menyukaimu. Tinggalkan Donghae dan bersamaku.”ulangnya lagi, “Aku akan membuatmu bahagia, tidak seperti Donghae yang selalu mengacuhkannmu dan membuatmu bersedih.”lanjutnya. Yoona diam. Yoona berusaha mencerna setiap kata yang Kyuhyun ucapkan. Yoona memang sempat merasakan perasaan aneh saat bersama Kyuhyun, tapi Yoona tidak tahu perasaan apa itu.
Selama ini Yoona hanya menganggapnya sebagai teman, tidak lebih. Sebesar apapun Yoona marah pada Donghae, tidak pernah terpikir olehnya untuk meninggalkan Donghae. Pikirannya kacau saat ini. Yoona tidak tahu apa yang harus dia lakukan. Tanpa Yoona sadari, tiba-tiba saja Kyuhyun meraih wajah Yoona dan menciumnya. Sekejap Yoona kaget atas tindakannya itu dan anehnya Yoona tidak memberontak saat Kyuhyun menciumnya. Pikirannya melayang ketika merasakan ciuman dari Kyuhyun. Yoona merasa ciumannya ini sangat lembut. Mengingatkannya kembali disaat Donghae untuk pertama kalinya mencium Yoona. Ya, Yoona sangat merindukan ciumannya itu. Mengingatkan Yoona betapa manisnya saat Yoona mengecap bibir tipis Donghae. Merasakan hembusan napasnya. Membelai lembut pipinya. Tidak lama kemudian, disadari atau tidak, Yoona memejamkan matanya dan menikmati ciumannya itu.

‘Yoona, jangan sampai terjadi salah paham diantara kalian’ Yoona teringat pesan Yuri.

Yoona segera tersadar, yang menciumnya saat ini bukanlah Donghae melainkan Kyuhyun. Yoona segera melepaskan ciumannya dan mendorong Kyuhyun. Yoona tidak percaya atas apa yang dilakukannya tadi. Ini salah, tidak seharusnya aku membiarkan Kyuhyun menciumku, batinya. Yoona berdiri dan berlari meninggalkan Kyuhyun dengan pikiran kacau.

Diwaktu yang bersamaan, Donghae tengah menunggu dengan setia kedatangan Yoona. Donghae merasa tidak tenang, dia takut Yoona tidak akan datang. Lama sekali Donghae menunggu, tak sedikitpun tanda-tanda Yoona datang. Donghae merasa kedinginan saat ini. Dia lupa tidak membawa sweater tadi. Waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam, malam sudah semakin larut dan semakin dingin. Donghae tertunduk lemas menyadari Yoona tak kunjung datang menemuinya.

“Yoong, sepertinya kau sangat marah padaku.” Suara Donghae terdengar lirih.

Donghae mengangkat wajahnya. Melihat Namsan Tower didepannya. Dengan lemas Donghae menjentikkan jarinya untuk menyalakan sesuatu. Muncullah beberapa cahaya laser menyoroti menara itu. Cahaya itu menampilkan berbagai bentuk garis. Kemudian garis-garis tersebut berubah membentuk kata-kata yang indah. Donghae menatap sedih kata-kata itu.

Donghae berharap dengan melihat kejutannya ini, Yoona tidak akan marah lagi padanya. Tapi untuk saat ini, tampaknya kejutannya ini sia-sia dan menjadi tidak berguna. Beberapa saat kemudian, Donghae memutuskan untuk pulang. Kondisi tubuhnya memberontak. Donghae sudah tidak mampu untuk menunggu Yoona yang tak kunjung datang.

Minho berada dirumah Donghae sejak pulang sekolah tadi. Donghae memberikan Minho kunci cadangan rumahnya. Jika sewaktu-waktu Minho berkunjung kerumahnya dan Donghae tidak ada dirumah, Minho bisa langsung menunggu Donghae didalam. Minho menunggu kepulangan Donghae. Dia terlihat cemas karena sudah selarut ini Donghae belum juga pulang.

Tok.. tok.. terdengar seseorang mengetuk pintu. Minho segera membuka pintu dan berharap itu adalah Donghae. Benar saja yang mengetuk pintu adalah Donghae. Minho terkejut melihat kondisi Donghae. Wajah Donghae pucat dan bibirnya terlihat biru.

“Hyung, kau darimana saja?” tanyanya khawatir. Donghae diam. Donghae merasakan kepalanya sakit dan tiba-tiba saja ambruk didepan Minho.

“Hyung, sebenernya apa yang terjadi?” lanjtunya. Minho yang berada didepannya segera menangkap Donghae. Minho segera membawanya kekamar. Minho menyentuh kening Donghae. Keningnya hangat.

“Hyung, kau demam.” Gumamnya.

oOo

Yoona pergi ke sekolah dengan perasaan kalut. Yoona masih memikirkan kejadian semalam. Kenapa Kyuhyun menciumku? Batinnya. Apa yang harus aku lakukan jika bertemu dengan Donghae setelah kemarin aku marah-marah padanya? Akh, aku bingung setiap memikirkannya batinnya. Yoona menghentikan langkahnya, dia teringat sesuatu.

“Bukankah tadi malam Donghae oppa memintaku untuk menemuinya di Namsan Tower? Aish, kenapa aku bisa lupa.” Yoona menepuk kepalanya sendiri.

“Ini semua gara-gara si babo itu. Kalau saja tadi malam dia tidak menciumku, aku pasti akan pergi menemui Donghae. HAAAAH” Yoona menghela napasnya kasar.

“Ya, Jangan melamun terus.” Euhyuk mengejutkan Yoona begitu masuk kedalam kelas.

Pletak.. sebuah jitakan mendarat dikepala Eunhyuk. “Aish, kau ini suka sekali main tangan.” Eunhyuk mengelus kepalanya,

“Salah sendiri kenapa mengagetkanku,” ucap Yoona sebal.

“Ini..” Eunhyuk memberikan sebuah benda pada Yoona.

“Apa ini, oppa?” Yoona menatap Eunhyuk bingung.

“Sepertinya itu hadiah untukmu. Kemarin aku melihat Donghae disini sambil menatap boneka dan kue itu.” jelasnya.

“Donghae oppa?”. Eunyuk mengangguk membenarkan. “Kau sedang bertengkar dengannya?” lanjut Eunhyuk. Yoona diam tidak menjawabnya. Eunhyuk mengerti arti sikap diam Yoona tersebut. Dia tahu kalau mereka saat ini sedang bertengkar.

“Kalau begitu pulang sekolah temuilah dia.” Eunhyuk pergi dari hadapan Yoona.

“Ya, benar. Aku akan menemuinya dan harus segera meminta maaf padanya.” batin Yoona.

Donghae berjalan menuju kelasnya ditemani Minho. Donghae masih terlihat pucat. Matanya tampak merah, sekali-kali dia juga selalu bersin. Donghae memakai syal tebal dan juga sebuah sweater yang disiapkan Minho untuk menghangatkan badannya.

“Hyung, Seharusnya kau istirahat saja dirumah. Tidak usah memaksakan diri untuk masuk sekolah. Tadi malam demammu tinggi sekali.” Minho khawatir.

“Tidak bisa. Aku harus tetap masuk, ada urusan yang belum aku selesaikan. Mianhe telah membuamu repot. Karena aku, kau harus menginap dan menjagaku semalaman.”

“Tidak apa-apa, Hyung. Kau sudah kuanggap hyungku sendiri.”

“Gomawo.” Donghae berterima kasih kepada Minho karena telah menjaganya semalaman. Donghae tidak tahu apa yang akan terjadi kalau Minho tidak ada dirumahnya tadi malam.

“Hyung, aku kekelas dulu. Kalau ada apa-apa panggil aku saja.” Pamit Minho.

“Ne,” Donghae masuk kedalam kelasnya. Mendekati mejanya dan duduk. Baru sejenak Donghae duduk, salah satu temannya mendekati Donghae.

“Donghae, ada yang mencarimu.”

“Nugu?”

“Dia bilang namanya Kyuhyun”

Donghae terlihat bingung, Sepertinya Donghae tidak punya teman bernama Kyuhyun. Donghae segera pergi keluar dan menemui Kyuhyun. Donghae terkejut karena Kyuhyun sama seperti namja yang bersama Yoona kemaren.

“Anyeong, Donghae-ssi.”sapa Kyuhyun.

“Anyeong”balas Donghae sedikit kikuk.

“Donghae-ssi, bisa kita bicara sebentar?”

“Tentu saja.”jawab Donghae lalu dia mengikuti Kyuhyun dari belakang. Mereka sampai diatap gedung sekolah. Angin berhembus dengan kencang. Donghae mengeratkan syalnya karena merasa dingin.

“Mian, aku belum perkenalkan diriku. Kyuhyun imnida.”Kyuhyun sedikit membungkuk memperkenalkan dirinya.

“Donghae imnida”balas Donghae juga membungkuk.

“Donghae-ssi, aku ingin meminta satu hal padamu?”Kyuhyun langsung menuju inti maksud dari tujuannya menemui Donghae. Donghae yang tadinya masih bingung menjadi bertambah bingung.

“Aku ingin kau melepaskan Yoona.”ucap Kyuhyun tanpa basa basi.

“MWO?” Donghae terkejut mendengarnya.

“Ne. Aku sangat menyukai Yoona. Aku kasihan melihat Yoona yang sepertinya tidak bahagia denganmu.” Ucap Kyuhyun tak tampak ragu sedikitpun.

“MWO? Darimana kau tahu dia tidak bahagia denganku?” Keadaan berubah menjadi tegang.

“Akhir-akhir ini dia selalu tampak sedih. Kupikir itu semua salahmu karena kau sepertinya sudah tidak peduli lagi dengannya.”

Donghae diam. Sebagian perkataan Kyuhyun ada benarnya. Donghae sadar kalau itu memang salahnya karena akhir-akhir ini dia jarang memperhatikannya. Tapi Donghae tidak setuju dengan 5 kata terakhir yang diucapkan Kyuhyun. Donghae masih sangat peduli pada Yoona sampai saat ini.

“Aku tidak akan pernah melepaskan Yoona.” Donghae menatap Kyuhyun tajam.

“Kalau begitu aku sendiri yang akan membuatmu untuk melepaskannya.”
Kyuhyun tersenyum remeh kepada Donghae.

“Ada sesuatu yang ingin aku tunjukkan padamu.” Kyuhyun mengeluarkan ponsel dari dalam sakunya. Lalu Kyuhyun hadapkan ponselnya pada Donghae menunjukkan sesuatu. Donghae tampak sangat terkejut. Dia tidak percaya dengan yang dilihatnya saat ini. Kyuhyun memperlihatkan sebuah foto pada Donghae.

“Kau tahu, aku melakukan ini tadi malam. Tepat dihari ulang tahunnya.” Jelas Kyuhyun.
Lalu menyimpan kembali ponselnya. Kyuhyun mengambil foto itu secara diam-diam saat dia bersama Yoona.

“Donghae-si, kuharap kau dapat mengerti.” Jelasnya lalu meninggalkan Donghae sendirian. Donghae diam tak bergeming sedikitpun dari keterkejutannya. Donghae begitu terpukul dengan apa yang dilihatnya tadi. Donghae tertunduk lemas. Bahkan Donghae tidak memperdulikan suara bel yang sudah berbunyi. Dia tidak berniat untuk kembali kekelas. Donghae duduk kemudian merebahkan tubuhnya. Donghae merasa lelah, entah apa yang membuatnya lelah saat ini. Donghae menatap lurus ke langit. Donghae menutupi matanya dengan jari-jarinya menghalangi sinar matahari yang begitu mencolok. Membiarkan sedikit cahaya melewati sela-sela jarinya dan menyentuh kulit wajahnya.

“Yoong, jika dengan bersamanya kau merasa bahagia. Aku akan melepasmu.” Gumamnya terdengar lirih dann sedih.

Begitu istirahat tiba, Yoona berniat menemui Donghae dikantin. Yoona tidak sabar jika harus menemuinya saat pulang sekolah. Yoona berjalan sendirian dilorong sekolah. Yoona merasa aneh. Siswa-siswi yang ada dilorong sekolah menatap kearah Yoona dengan sinis.

“Tega sekali dia berbuat seperti itu.”

Yoona mendengar sekilas yang mereka bicarakan. Yoona bingung. Memangnya ada yang salah denganku? batinnya. Yoona terus melangkahkan kakinya tidak mempedulikan tatapan mereka. Yoona kembali terhenti. Yoona melihat beberapa orang murid berkerumun didepan madding. Mereka terlihat heboh. Karena penasaran, Yoona berjalan mendekati madding. Saat sampai didepan madding, mereka menyadari kedatangan Yoona dan memberi tatapan aneh lagi padanya

“Wae? Kenapa kalian menatapku seperti itu?” tanya Yoona bingung.

Mereka tidak menjawabnya. Yoona segera melihat apa yang mereka lihat di madding. Hanya ada sebuah pengumuman dan satu buah foto yang terpampang.

“Mwo? Foto itu. Kenapa bisa?” Yoona sangat terkejut begitu menyadari foto itu. Foto itu menampakkan dimana Kyuhyun mencium Yoona tadi malam. Yoona tercengang melihat foto itu. Seketika membuat tubuh Yoona membeku.

Disaat yang bersamaan, Eunhyuk mencari keberadaan Donghae. Dia khawatir dengan keadaan sahabatnya itu setelah mendengar berita Yoona yang menghebohkan tadi dari temannya. Dari kejauhan dia melihat Donghae berjalan sendirian. Dengan cepat dia menghampiri Donghae.

“Hae-ah.” Panggilnya saat berhadapan dengan Donghae mengatur napasnya.

“Wae?” tanya Donghae heran.

“Kau baik-baik saja?” tanya Eunhyuk khawatir.

“Memangnya aku kenapa?” Donghae mengerutkan dahinya.

“Ani. Apa aku baik-baik saja?” tanyanya lagi mengacuhkan pertanyaan Donghae.

“Tumben sekali kau perhatian padaku, Monkey.” Donghae memukul bahu Eunhyuk.

“Aku serius Hae.”

“Tentu aku baik-baik saja. Memangnya ada apa?”

“Kau tahu berita Yoona?” Eunhyuk mencoba berhati-hati saat menanyakannya.

“Berita tentang apa? Aku tidak tahu.” Bohong Donghae. Lagi-lagi Donghae berusaha menyembunyikan perasaannya agar orang lain tidak tahu kalau saat ini dia sedang sedih.

“Jadi kau tidak tahu. Baguslah kalau begitu.” Eunhyuk lega mendengarnya.

“Kajja, kita ke kantin. Aku akan mentraktirmu.” Ajak Eunhyuk.

“Monkey, kau ini kenapa? Biasanya jika masalah mentraktir kau sangat pelit.” Ejek Donghae.

“Sudahlah menurut saja selagi aku berbaik hati ingin mentraktirmu.” Lanjutnya menarik tangan Donghae segera menuju Kantin. Saat melewati Madding, Donghae melihat banyak siswa berkerumun disana. Kenapa begitu ramai? Batinnya. Donghae menghentikan langkahnya dan hendak menuju Madding. Menyadari Itu, Eunhyuk segera mecegah Donghae.

“Hae, kajja. Aku sudah lapar.” Tarik Eunhyuk mencegah Donghae.

Donghae malah menarik lagi tangannya dan terus mendekati Madding. Dia tidak menggubris panggilan Eunhyuk. Begitu sampai, Donghae segera melihat apa yang sedang mereka lihat. Donghae tidak merasa kaget saat melihat foto itu lagi. Donghae tertunduk lemas dan menatap lantai yang berada tepat dibawah kakinya mencoba menahan rasa sakit hatinya. Tidak lama kemudian Donghae mengangkat lagi wajahnya. Donghae mengalihkan pandangannya kearah lain dan tidak sengaja melihat Yoona. Yoona juga tampak terkejut disana. Secara kebetulan Yoona juga tidak sengaja menangkap sosok Donghae yang tengah menatapnya. Mereka saling menatap. Yoona menatap Donghae dengan perasaan bersalah. Donghae tidak tahu harus menunjukkan sikap seperti apa saat Yoona menatapnya seperti itu. Akhirnya Donghae tersenyum membalas tatapan Yoona. Meskipun hatinya terasa sakit, dia tidak akan menunjukkannya pada orang lain.
Rasanya Yoona ingin menangis melihat Donghae tersenyum seperti itu seolah hal ini tidak begitu menjadi masalah baginya. Donghae membalikkan badannya dan meninggalkan tempat itu. Didepan Donghae berdiri Minho, Eunhyuk dan Yuri. Mereka menatap Donghae dengan tatapan sedih. Donghae jengkel dengan tatapan mereka itu. Donghae merasa seolah-olah dia adalah orang yang paling menyedihkan didunia ini.

“Ya! Babo, jangan menatapku seperti itu.”teriak Donghae pada mereka.

“Donghae, gwenchanayo?”tanya Yuri.

“Memangnya ada apa denganku sehingga kalian begitu mengkhawatirkanku?” tanya Donghae sinis.

“Hyung, kau kan sedang kurang sehat jadi wajar saja kami mengkhawatirkanmu.” Jelas Minho.

“Tapi perlukah kalian menatapku seperti itu?” sinis Donghae lagi. Mereka diam tidak berani menjawab pertanyaannya. Donghae mendesah pelan. “Aku baik-baik saja. Jangan khawatirkan aku.” Donghae berlalu pergi meninggalkan mereka bertiga.

Dikoridor, Donghae berpasan dengan Kyuhyun. Saat melihatnya, Donghae merasakan hatinya sangat panas. Donghae mengepalkan tangannya. Donghae berjalan cepat menghampiri Kyuhyun dan BUUUGGG. Sebuah pukulan mendarat dengan mulus diwajah tampan Kyuhyun. Kyuhyun terhuyung dan memegang sudut bibirnya yang berdarah.

“Itu untuk kau karena telah mencium Yoona.” Donghae menatap Kyuhyun tajam.

Donghae mendekati Kyuhyun lagi dan BUUGG. Sekali lagi Donghae memukul wajah Kyuhyun. Kyuhyun terjatuh. Kali ini pipinya membiru karena mendapat pukulan dari Donghae. Donghae menghebuskan napasnya berusaha menahan emosinya. Donghae tidak mempedulikan kondisi badannya yang memang kurang sehat. Emosi yang sempat dia redam tadi, kembali naik saat bertemu lagi dengan Kyuhyun.

“Kau pikir kau siapa melakukan ini pada Yoona?” Donghae menatap Kyuhyun dingin.

“Aku melakukan ini agar kau mau melepaskan Yoona.” Kyuhyun balik menatap tajam, “Kalau kau mau, kau bisa memukulku sepuas yang kau mau asal kau mau melepaskan Yoona.” Lanjutnya berdiri dihapan Donghae.

Donghae meraih kerah Kyuhyun dan menariknya. Kyuhyun mengira Donghae akan memukul lagi tapi ternyata tidak. Donghae merapihkan pakaian Kyuhyun yang berantakan akibat ulahnya tadi.

“Kau tidak perlu berbuat sejauh itu dan mempermalukan Yoona seperti ini.” ekspresi Donghae datar dan nada bicaranya terdengar dingin, “Tanpa kau suruh pun, aku tahu apa yang harus aku lakukan. Mianhe telah memukulmu.” Donghae membungkuk dan melangkahkan kakinya pergi begitu saja meninggalkan Kyuhyun.
Kyuhyun menatap punggung Donghae yang semakin lama bayangan sosok tubuhnya itu menghilang dari pandangannya.

Kyuhyun melangkahkan kakinya menuju kelas. Kyuhyun memasuki kelasnya dan begitu terkejut melihat Yoona sedang menangis. Disebelahnya juga ada Yuri yang menemani Yoona. Kyuhyun mendekati Yoona dan berdiri disamping Yoona. Kyuhyun bermaksud untuk menenangkan Yoona.

“Apa yang terjadi dengan wajah tampanmu itu? Apa ada seseorang yang memukulmu?” Yuri menatap Kyuhyun sinis, “Jika ada yang memukulmu seperti itu, ku yakin pasti Donghae yang memukulmu.” Lanjut Yuri.

Yoona mengangkat wajahnya dan menatap Kyuhyun. Mata indah Yoona tampak merah karena menangis sejak tadi. Yoona berdiri mensejajarkan tubuhnya dengan Kyuhyun dan berhadapan dengannya. PLAAKK.. Sebuah tamparan berhasil mengenai wajah Kyuhyun. Pipinya tampak merah, menambah warna diwajahnya itu.

“Kenapa kau melakukan ini padaku?” Yoona kembali terisak.

“Aku melakukan ini agar Donghae melepasmu. Aku tidak kuat melihatmu bersedih terus karena dia. Dan aku akan menggantikan posisi Donghae dihatimu.” Ucap Kyuhyun pelan. Yoona dan Yuri terkejut mendengar ucapan Kyuhyun.

“Posisi Donghae oppa tidak dapat digantikan oleh siapapun. Sekesal apapun aku terhadapnya, sesedih apapun dia tidak memperhatikanku, aku akan tetap mencintainya.” Isak Yoona. “Sekarang apa yang harus kulakukan? Donghae Oppa pasti sangat menbenciku sekarang.” Yoona kembali terduduk dengan lemas.

“Tenanglah Yoona. Kuyakin Donghae tidak akan marah padamu. Dia hanya butuh waktu saja.” Yuri mengelus punggung Yoona untuk membuatnya tenang.

“Mianhe,” sesal Kyuhyun.

oOo

Ditempat yang berbeda, Donghae berdiri didepan ruangan Leeteuk Songsaenim. Donghae menarik napasnya kemudian menghembuskannya.

TOK..TOK..TOK.. Donghae mengetuk pintunya.

“Silahkan masuk,”. Donghae membuka pintu dan berjalan mendekati guru sekaligus mentornya itu. Leeteuk Songsaenim tampak berkutat dengan kertas-kertas ditangannya.

“Anyeong, songsaenim.” sapanya.

“Ya, Donghae-ah. Darimana saja kau? aku sudah menunggumu sejak tadi pagi.”marahnya.

“Mianhe songsaenim,” sesal Donghae.

“Sudah, sudah. Cepat duduk.” Songsaenim mempersilahkan Donghae duduk.

“Kau sudah membaca surat yang kutitipkan pada Minho? Bagaimana, kau sudah memikirkannya?” lanjutnya. Donghae diam. Dia tampak berpikir.

“ Hae-ah, kau harus segera menerimanya. Ini kesempatan bagus untukmu. Kau bisa melanjutkan sekolahmu dan memilih universitas yang kau suka. Jarang sekali murid yang mendapatkan tawaran bagus seperti ini.” jelasnya berusaha meyakinkan Donghae, “Kau tidak mau menerimanya?” lanjutnya.

“Tidak, songsaenim. Aku akan menerimanya.” Jawab Donghae yakin.

“Kalau begitu, kau bersiap-siap dan tunggu kabar dariku. Aku akan segera mengurus kepergianmu.”ujarnya

“Songsaenim, bisakah kau percepat keberangkatanku?” pinta Donghae.

“Ne, aku bisa mempercepat keberangkatanmu. Aku akan memberitahu jadwal keberangkatanmu besok.” Ujarnya lagi.

“Ne, aku pamit songsaenim. aku harus segera pulang.” Donghae berdiri dari tempat duduknya dan beranjak pergi meninggalkan ruangan.

oOo

Beberapa hari ini, Yoona tak melihat Donghae lagi. Donghae seakan menghilang tanpa meninggalkan jejak. Yoona jarang sekali menemukan lagi sosok Donghae disekolah. Yoona ingin datang kerumahnya tapi dia tidak berani jika bertatap muka dengan Donghae secara langsung setelah kejadian itu.Sekalinya berpas-pasan dengan Donghae, dia hanya tersenyum dan berlalu begitu saja. Yoona semakin merasa sedih. Yoona merasa kehilangan Donghae.

Sementara Donghae lebih memilih menjauhkan diri dari Yoona. Mencoba menghindar dari Yoona. Donghae sering pergi keluar sendiri untuk jalan-jalan, menenangkan pikirannya dari kejadian kemarin. Serta menunggu kabar dari Leeteuk songsaenim. Setelah mendapat pesan dari guru sekaligus hyungnya itu, Donghae segera mempersiapkan barang-barangnya yang akan dibawa. Donghae mendengar suara bel pintu dari depan rumah. Ada seseorang yang tengah menunggu Donghae membuka pintu. Donghae berjalan menuju pintu dan segera melihat siapa yang datang kerumahnya.

“Hyukie..” Dia tersenyum yang tampaknya sedikit dipaksakan mengetahui bahwa Eunhyuklah yang datang kerumahnya, “Masuklah..” lanjutnya mempersilahkan Eunhyuk masuk.

“Hae, kau kemana saja? Aku jarang sekali melihat kau disekolah.” Eunhyuk mensejajarkan langkahnya dengan Donghae. Donghae mengambil botol softdrink dan memberikannya pada Eunhyuk. Kemudian mereka duduk disofa ruang tengah.

“Aku memang jarang ada disekolah. Ada hal yang harus kuurusi.” Balas Donghae. Eunhyuk menatap bingung pada koper-koper yang tidak jauh dari mereka.

“Hae-ah, kau mau pergi?” Eunhyuk menyeruput minumannya tanpa melepaskan tatapannya pada koper-koper itu.

“Ne, aku akan pergi.”

“Eoddie?”

“Jepang. Aku akan berangkat Lusa.” Jawab Donghae.

“MWO? Jepang? Kenapa begitu terburu-buru?” kejut Eunhyuk dan cepat menaruh minumannya di meja.

“Aku menerima tawaran songsaenim untuk sekolah disana dan mempercepat keberangkatanku.” Donghae ikut menaruh minumannya dimeja.

“Apa karena Yoona kau memutuskan hal ini?”

“Ani. Aku memang ingin belajar disana.”

“Lalu bagaimana hubunganmu dengan Yoona?” tatap Eunhyuk bingung kepada temannya itu. Donghae terdiam, pandangannya menatap lurus kedepan dan kosong. Donghae juga tidak tahu bagaimana kelanjutan hubungannya dengan Yoona. Eunhyuk juga terdiam, dia tidak berani bertanya lagi pada Donghae.

“Hyuk, tolong jangan beritahukan hal ini pada Yoona.” Pintanya pada Eunhyuk.

oOo

“Yoona, mianhe. Aku tidak bisa pulang denganmu. Aku harus segera pergi ketempat kursus. Gwenchanayo?” ucap Yuri.

“Ne, gwenchana.”

“Benar tidak apa-apa?”

“Ne.” jawab Yoona singkat.

“Ya sudah aku duluan, ne. kalau ada apa-apa hubungi aku.”Yuri beranjak meninggalkan Yoona. Yoona tersenyum melihat Yuri. Yoona merasa beruntung mempunyai sahabat seperti Yuri.

“Yoona, kajja. Kuantar kau pulang.”ajak Kyuhyun kepada Yoona.

“Tidak usah. Aku akan pulang sendiri.”tolaknya.

“Kau masih marah padaku? Aku khawatir kau akan kenapa-kenapa.” Ucap Kyuhyun khawatir.

“Tidak. Kau tidak usah khawatir aku akan baik-baik saja. Sudahlah kau pulang saja duluan.” usirnya.

“AISH.. Kau ini. Ya sudah aku pulang duluan.” Kyuhyun beranjak pergi meninggalkannya. Hubungan Yoona dan Kyuhyun kembali seperti semula. Yoona sudah menganggap kejadian kemarin adalah mimpi buruk. Yoona tidak marah lagi pada Kyuhyun.

Sekarang, dikelas hanya ada Yoona seorang. Semua teman-temannya telah pulang duluan. Yoona melangkahkan kakinya menuju keluar kelas. Yoona terkejut, tiba-tiba saja ada yang mendorongnya kembali kedalam kelas. Yoona terjatuh. Yoona melihat beberapa murid perempuan berdiri didepannya dan menatapnya tajam.

“Kau tidak tahu diri sekali. Beraninya kau menyakiti Donghae.”ucap salah satu yeoja sinis kepada Yoona. Yoona menunduk ketakutan melihat mereka.

“Kau tahu kan berapa banyak Yeoja disekolah ini yang ingin mendekatinya? Dulu saat kami tahu kau berpacaran dengan Donghae, kami sangat marah. Kami ingin melakukan sesuatu padamu. Mungkin saja kau sudah habis dicaci maki oleh yeoja-yeoja yang sangat menyukai Donghae, jika Donghae tidak mencegahnya.” Ucap yeoja yang lain dengan berkacak pinggang.

“Kita harus memberinya pelajaran.” Ucap yeoja itu lagi. Salah satu diantara mereka bersiap untuk memukul Yoona. Yoona menutup matanya pasrah.

“Hentikan.” cegah seorang namja. Yeoja itu lekas menurunkan tangannya begitu mendengar suara namja itu. Mereka segera menoleh kearah sumber suara.

“Donghae oppa?” mereka begitu terkejut mengetahui namja itu adalah Donghae. Yoona membuka matanya dan segera menoleh kearah Donghae. Donghae berjalan menghampiri mereka.

“Apa yang sedang kalian lakukan?” tanya Donghae dingin .

“Oppa, kau masih ingin membelanya setelah apa yang telah dia lakukan?”
“Memangnya apa yang telah dia lakukan?”

“Oppa, dia sudah menyakitimu”

“Darimana kau tahu kalau dia menyakitiku? Toh dia tidak menyakiti kalian kan?” nada bicaranya masih terdengar dingin. Mereka tercengang mendengar ucapan Donghae. Mereka tidak bisa berkata-kata lagi. Mereka beranjak pergi begitu saja meninggalkan mereka berdua dengan sebal. Donghae menatap Yoona sendu.Yoona tidak bisa mengartikan tatapannya itu. Mereka berdua terdiam.

“Gwenchanayo?”Akhirnya Donghae membuka suara.

“Ne, gwenchana.” Donghae menghampiri Yoona dan membantunya berdiri. Mereka berdua terdiam lagi.

“Yoong, ayo kita berkencan hari ini.”ajak Donghae tiba-tiba. Yoona terkejut dengan ajakan Donghae tersebut.

“Kajja.”Donghae segera menarik tangan Yoona, “Untuk hari ini kau adalah milikku.”lanjutnya. Sementara Yoona tampak canggung dengan perlakuan Donghae.

Yoona mengikuti kemanapun Donghae akan membawanya pergi. Donghae membawa Yoona ketaman bermain. Mereka bersenag-senang. Donghae memberi Yoona boneka beruang yang dia dapatkan dari salah satu permainan. Kemudian Donghae mengajak Yoona untuk foto box. Saat akan difoto, tiba-tiba saja Donghae mencium pipi Yoona secepat kilat. Dan terambillah foto mereka saat Donghae mencium Yoona.

“Yoong, lihat ini. Matamu membesar dan pipimu juga memerah. HAHAHAHA.. Lucu sekali.” Donghae tertawa saat melihat foto itu.
Difoto itu, Yoona tampak terkejut dengan matanya membesar dan bibirnya membentuk huruf ‘O’. Pipinya juga tampak bersemu merah tiba-tiba. Disepanjang permainan, Donghae terlihat senang. Dia selalu tersenyum dan tertawa. Dia bersikap seolah lupa pada masalah yang terjadi diantara mereka. Setelah mencoba semua permainan. Mereka melanjutkannya dengan jalan-jalan. Donghae kemudian mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang.

“Yeoboseyo? Ahjussi, apa kau masih menyimpan seseuatu yang aku tinggalkan disana. Benarkah? Aku akan kesana sekarang. Terima kasih atas bantuanmu Ahjussi.” Donghae memutuskan sambungan teleponnya. Donghae segera membawa Yoona menuju Namsan Tower. Sesampainya disana, Donghae mempersilahkan Yoona duduk disebelahnya.

“Hari ini sangat menyenangkan. Gomawo Yoong sudah mau berkencan denganku. Akhirnya aku bisa juga mengajakmu berkencan setelah sekian lama. Hehehe.” Donghae mengucapkannya dengan senyum mengembang. Yoona menoleh dan menatap Donghae. Yoona hanya bisa membalasnya dengan senyum yang tampak sedih mengingat kejadian yang dilakukannya kemarin.

Donghae segera mengambil ponselnya lagi. Mengirim pesan pada seseorang dan menyimpannya kembali. Setelah itu, Donghae menolehkan kepalanya. Memberi senyuman yang manis pada Yoona yang sedang menatap Donghae.

“Lihatlah,” Donghae menghadapkan wajah Yoona untuk menatap kedepan, melihat kearah Namsan Tower. Yoona sangat terharu begitu melihat sebuah kalimat yang terpampang dihadapannya. Suatu kejutan yang Donghae siapkan waktu itu.

Saengil chukka hamnida, My Yoongie. Oppa will always Love You forever <3.

Itulah kejutan yang Donghae siapkan untuk Yoona sebagai hadiah ulang tahunnya. Yoona tampak berkaca-kaca melihat isi kejutan itu. Hatinya juga sangat tergetar mengetahui perasaan Donghae yang begitu tulus mencintai Yoona.Yoona segera menoleh kearah Donghae lagi.

“Aku ingin menunjukkan ini padamu. Meskipun terlambat untuk mengucapkannya. Tapi… saengil chukka hamnida Im Yoona.” Ucap Donghae dengan lembut dan tersenyum hangat.
Yoona tidak mampu menahan air matanya. Yoona langsung memeluk Donghae dan menangis.

“Oppa, Mianhe. Aku telah mengecewakanmu.” Yoona terisak dipelukan Donghae.

“Gwenchana.” Donghae mengelus kepala Yoona lembut.

“Tapi..” Yoona masih menangis. Yoona merasa bersalah atas kejadian kemarin. Yoona tidak meyangka Donghae masih bisa bersikap baik padanya dan memberikan Yoona senyum yang hangat setelah apa yang terjadi.

“Tidak usah kau pikirkan.” Donghae memeluk Yoona dengan erat. Mencoba mengumpulkan keberaniannya untuk hal yang akan dia lakukan nanti.

Beberapa lama kemudian, Donghae melepaskan pelukannya. Yoona sudah merasa tenang. Suasana berubah sunyi. Tidak ada salah satu diantara mereka untuk melanjutkan pembicaraan. Mereka menatap lurus kedepan.

“Yoong?” panggil Donghae membuka suara.

“Hmm?” Yoona masih menatap lurus kedepan.

“Kurasa…” Donghae tampak ragu melanjutkan kata-katanya. Sementara Yoona saat ini sedang menatap penasaran kearah Donghae dan menunggu kata-kata yang akan Donghae ucapkan selanjutnya. Donghae terdiam sejenak.
Mengumpulkan semua keberaniannya untuk mengucapkan hal yang paling tidak Donghae inginkan.

“Oppa, ada apa?” ucap Yoona tampak khawatir.

“Kurasa aku tidak mampu melanjutkan hubungan kita.” Ucapnya langsung tanpa menoleh ke Yoona. Tatapannya tampak kosong.

Yoona membulatkan matanya dan mengerutkan alisnya. Yoona sangat terkejut. Dia tidak percaya dengan apa yang Donghae ucapkan saat ini.

TBC

A/N : HOOOLLLLAAA, READERSDEUL #teriak2 pke toa masjid sblah. Ada update FF baru nih. Siapa dari kalian yang menunggu FF abal-abal dari author yang imut-imut ini? (readers : gk ada tuh, thor. Author : T.T nangis dipojokan bareng bang ikan)
Author seneng bgt ngliat respon yg begitu membludak untuk FF ini dan tentunya tidak hanya untuk FF ini saja. hehe 😀 (readers : lebay lu, thor. Author : biarin :p)
Bayangin aja readersdeul, kurang dari seminggu udh ada lebih dari 100 ekor, eh salah. 100 org yg bca FF ini. (Readers : Horee.. sambil tepuk tangan)
Tapi kayaknya berbanding terbalik dgn komen para readers yg lain a.k.a SIDERS (readers : thor, kenapa hurufnya kapital semua tuh?. Author : sengaja biar gampang kebaca :p.)
Author siech gk bgtu banyak berharap dari para SIDERS. Author jga tahu koq jdi SIDERS tuh ENAAAAAAAAK BGT. (readers : thor, gk krang gde tuh tulisannya? -.-‘)
Soal’y Author jga prnah jadi SIDERS.. hAhA 😀 #pengakuan dosa (dilempar sendal bakiak sama readers)
Setidaknya Author ingin brtrima ksih pda udh mau bca FF ini. Tapi bisakah kalian wahai para SIDERS, sedikiiiit aja menghargai krja Author. Gk banyak2 koq, cma sedikiiiiiit aja. (Siders : emg mau dihargain brpa, thor?#plak ditabok sma author dgn pnuh cinta. Author : Eh, kmne aje lu bru nongol).
N ngsih sedikiiiiit aja komen pda FF ini atw FF yg lain. Gk ngsih komen, ngsih Donghae ke Author jga gk apa2 Koq. Author ikhlas koq, ikhlas bgt malah.. haha.. (Dipelototin Yoona) Spya Author lbih smngat buat next chapter’y..
Utk para Sparkyu, diantara kalian psti gtel bgt pngin nabok author krna udh buat Kyu babak belur disini.. tenang, cma di chap ini aja koq Kyu babak belur’y (#dngan gya sok iyeh). (Sparkyu : awas aja lu thor klo bkin Kyu babak belur lgi #ngncem smbil bwa obor)
Gomawo buat pra readers yg udh mninggalkan komen. Buat yg ninggalin komen lho ya. (Siders : Kita gk dianggep, thor #msang muka asem. Author : Tenang.. tenang.. Klian ttep dianggep koq # ketakutan smbil meluk Donghae^^*).
Ini Note perasaan pnjang bgt ya, brsa bkin FF. (readers : bru nydar lu, thor. Author : hehe.. mian.. mian..)
Maaf bila alur crita’y kcpetan n sdikit krang nymbung. (readers : bkan krang thor, tpi bnyaAAAAk bgt. Auhtor : udh ah lu ngjak ngbrol mlu. gmna gk pnjag cba note’y.)
N diakhir kta smoga para readersdeul funsoshifanfiction-deul(?) ckup trhibur dgn membca FF ini dan diberi anugrah oleh Yang Maha Kuasa.. haha
(readers : Ya Tuhan, terima kasih. Akhir’y ini note dri Author sarap udhan jga. Pgel bca’y gw, abs pnjang bgt kya kreta api. Author : Hush.. hush.. Prgi.. Prgi.. nmbah pnjang note gw aja lu.)

Bye ^.^*

59 komentar di “O.L.Y (Only Love You) ch. 2

    • OIIII.. READERSDEUL. ADA NEW READER NIECH.. #treak2 pke toa sking bhgia’y (readers : Horeeee… #standing applause)

      slam knal jga, saya new author.. kita sma2 New, mhon krja sma’y ya.. (readers : ih gaje bgt siech lu, thor. Author : kmne aje lu bru thu klo gw gaje #msang mka sntai..) #utk bgian yg ini abaikan sja

      ne, tunggu aja next chap’y..
      gomawo udh bca n udh mau meninggalkan jejak^-^

    • iya Hae.. knpa? knpa? jwab prtnyaan dia Hae, jwab.. jngan diem trus.. #ala2 sinetron
      Hae : tnyakan sja pda rmput yg brgoyang #smbil kipas2
      (readers : dsar author gila -_-‘)

      ne, tunggu aja next chap’y..

      gomawo udh bca n meninggalkan jejak ^_^

  1. Yoona tega bgt selingkuh sm kyu?? Kesian tuh donghae

    hiks. .hiks sdih bgt ama nasib donghae, trus kyu jhat bgt sih. .

    Skrng donghae mau ke jepang, dan dia minta puts dr yoona. .
    Jd gimana klnjtnnya? Penasaran! Lnjt thor

    • emg Yoona slingkuh sma Kyu? # ._. msang mka polos..

      gmna klnjutannya? tunggu aja next chap’y..

      gomawo udh bca n meninggalkan jejak ^_^

    • wah TBC’y kcpetan y, emg sngja koq.. hehe

      tunggu aja next chap’y, psti lbih seru lagi deh.. (readers : mudah2an aja seru, thor. klo gk, lu gw end #ala2 wendy)

      gomawo udh bca n meninggalkan jejak ^_^

    • Semoga aja.
      Tergntung Author yg buat nglnjutin FF ini. Berstu/tidak? tungguin aja next chap’y #pinjem evil smirk Kyuhyun

      gomawo udh bca n meninggalkan jejak ^_^

    • wah, hatur thank u buat komen’y.. n special thanks buat dirimu udh RCL FF abal2 ini.. #nabur mercon

      (readers n siders : ke qta gk, thor? Author : iya, buat kalian jga koq #mesem2 gaje)

    • yaaah, jgn ksel sma Yoona dong. puk.. puk.. Yoona eonni #nymperin Yoona eonni dipojokan
      (readers : iya, slahin aja tuh Author’y yg bkin crita. Author : gtu2 jga lu te2p bca kan? #readers nyengir kuda ke Author.)

      Tenang.. tenang.. msih ada next chap’y koq..

      gomawo udh bca n meninggalkan komen ^_^

  2. part ini bkin aq nngis T.T
    pnyeslan mmng ssllu dtang d blkng..
    q mohon..utk x ini aj,brthanlh n coba kmbli pd yoona..miris bngt rsany
    senyum n ktawa yg kau lmparkn adlh skit bgiku hae oppa..bgtu juga yoona,,
    kyu tdak akn mrbutny lg..brthanlh q mhon><
    haduuhhh…please donk endingny yoonhae,aq bcany jd skit hati

    • ne, ne… pnyeslan mmang slalu dtang blkangan.. #ngngguk2 sok ngrti

      ykin niech Kyu gk akn ngrebut Yoona? tunggu aja next chap’y y..

      gomawo udh bca n meninggalkan jejak ^_^

  3. sedih nyesek bacanya 😦

    yoona kok gt aku tau kok kamu ga brmksd 2in donghae tp krn perbuatan km itu bikin donghae akhirnya mutusin buat ninggalin kamu ke jepang yoona…
    Salut ma donghae meski dah di sakitin ma yoona tp dia ga marah/benci ama yoona, mlh dia berusaha nyenengin yoona…

    Lanjut thor jgn lama2, ffnya hrs happyending #MAKSA# authornya 🙂 Gomawo

    • Author jga salut sma Donghae , mka’y author ngebias bgt sma Donghae.. (readers : gk ada yg nanya thor -_-‘)

      happy ending? ceban dulu.. (readers : ih author’y matre.. Author : biarin :p)

      gomawo udh bca n meninngalkan jejak ^_^

    • ne, tunggu aja next chap’y yg psti’y jga seru (readers : itu kan mnrut lu, thor -_-‘.)..

      gomawo udh bca n meninggalkan jejak ^_^

    • iya siech, author jg ngrsa koq TBC’y kcpetan.. kan Author jg sngja dibkin cpet.. hehe
      Pnsarankah? wah author jga pnsaran. (readers : kan lu yg bkin crita’y, thor. ngapain jga lu ikut pnsaran? Author : trus msalah buat gw getoooooooh #ala2 ank gaul)

      ne, tunggu aja nexr chap’y..

      gomawo udh bca n meninggalkan jejak ^_^

    • nyesek kah? author jga nyesek pas bikin ini ff..

      ya udh, biar author aja yg prgi klo Hae gk bleh prgi.. (readers : JANGAAAN.. Tar gmna lnjtan crita’y? #ala2 sintron alay)

      gomawo udh bca n meninggalkan komen ^_^

  4. Sedih 😦
    Kyunya jahat, hwaenya kasian, jangan tinggalin yoona, dan jangan pergi ke jepang 😦
    Lanjut ya thor, jangan lama-lama yaaa hehe
    Hwaiting !

    • iya Hae, jgn pergi ke jepang.. Prgi ke plukan Author aja.. eaaaaaaa :D#plak ditabok readers

      Ne, tunggu aja next chap’y..

      gomawo udh bca n meninggalkan jejak ^.^

  5. huaaaaaa T^T
    author harus tanggung jawab karena dah buat aku nangis.

    Daebak banget thor.
    Mian baru koment di part 2.
    Next jangan lama”. Fighting

  6. jujur aku sampai nahan nafas baca fanfic ini.dadaku juga deg2an gak karuan.semua author yg bkin fanfic yoonhae emang hebat semua.lanjutkan ya!SECEPATNYA!

  7. Author salam kenal. Q yoonhae shipper loo, hahaha #gakdaygnanyaya? Hehehe. Author pokok’e part 3 jgn lama2 trus yoonhae harus beratu. Bersatu dlm dunia FF jga dunia nyata!! Amienn!’ semangat author .

  8. sedih bacanya,apalagi pas donghae nunggu yoona tapi gk dteng2,tp malah yoona nya lupa gara2 mikirin ciuman dgn kyu,nyesek bacanya.. 😥

  9. Kyaa awalnya kesel amat sama kyu , huh …
    Dan Aku sedih baca ni epep brasa aku mahami prasaan hae dsini T.T
    Critanya keren author …
    Lanjut yah ^^

  10. kenapa part ini nyesek banget sih thor 😥
    pokoknya next partnya yoonhae gak blh putus #maksapakebanget 😀

Tinggalkan komentar